51
c Persekawanan yang tetap makin berkembang
d Sangat emosional, kurang terkontrol dan sukar dimengerti
e Mempunyai keinginan untuk berpetualangan
f Berkeinginan mempunyai teman dari jenis yang berbeda
g Mereka memperhatikan dirinya
h Mereka mempunyai teman yang tetap
i Mereka agak takut bertanggung jawab
j Mereka menyukai permainan beregu
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa SMP terbagi 3 tahap pertumbuhan dan perkembangan yaitu mengenai
keadaan jasmani, psikis dan sosial siswa. Selain itu dapat diketahui ada beberapa kekurangan dari karakteristik siswa SMP, antara lain: mudah gelisa,
emosi kurang terkontrol dan takut bertanggung jawab sendiri karena takut gagal. Keadaaan ini berbeda dengan siswa kelas khusus olahraga yang lain,
terlihat lebih bersemangat ketika melakukan aktifitas jasmani, tidak mudah lelah, gerakannya lebih agresif serta postur tubuh terlihat lebih berbobot dan
kekar.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh: Wahyu Tri Harjanto 2007 dengan judul Status Kondisi Fisik Pemain PERSIBA
Bantul pada Kompetisi Tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara umum dapat diketahui bahwa pemain PERSIBA bantul memiliki
kemampuan antara lain: 1 kemampuan daya tahan aerob pemain dalam kategori kurang, 2 kemampuan daya tahan anaerob pemain dalam kategori
sedang, 3 kemampuan power otot tungkai pemain dalam kategori kurang, 4
52
kemampuan kecepatan pemain dalam kategori sedang, dan 5 kemampuan
kelincahan pemain dalam kategori sedang. C.
Kerangka Berpikir
Setiap pemain sepakbola harus mempunyai kondisi fisik yang prima dan keterampilan bermain sepakbola yang baik agar dapat mencapai prestasi yang
optimal. Untuk mendapatkan kondisi fisik yang prima tentunya harus melalui proses latihan yang tepat dan terprogram. Latihan kondisi fisik tidak dapat
dilakukan begitu saja, karena bila salah akan mengakibatkan gangguan sistem syaraf, sistem otot, jantung, dan paru-paru. Oleh karenanya perlu
memperhatikan komponen biomotor yang terlibat dalam permainan sepakbola. Selain itu, peran seorang pelatih harus memahami latar belakang usia pemain
yang akan dilatihakan khususnya memberikan materi latihan kondisi fisik. Artinya dalam memberikan latihan kondisi fisik harus sesuai dengan kelompok
umur pemain. Dalam memberikan dosis latihan kondisi fisik kepada siswa kelas khusus
olahraga harus tepat sehingga kondisi fisik dapat mengalami peningkatan secara optimal. Sebelum melakukan pertandingan baik uji coba, turnamen maupun
mengikuti kompetisi, kondisi fisik pemain harus benar-benar disiapkan, hal ini dikarenakan kondisi fisik sebagai fondasidasar untuk mengembangkan
keterampilan teknik, taktik, dan mental. Selain itu, pemain sepakbola harus bisa
53
menjaga dan mempertahankan kondisi fisiknya agar jangan sampai mengalami penurunan agar prestasi maksimal dapat tercapai.
Keterampilan bermain sepakbola sangatlah penting sama halnya dengan kondisi fisik pemain, keterampilan bermain sepakbola adalah kemampuan
untuk melakukan gerakan-gerakan mendasar atau teknik dasar dalam permainan sepakbola secara efektif dan efisien baik gerakan yang dilakukan tanpa bola
maupun dengan bola.Teknik-teknik dalam bermain sepakbola terdiri dari gerakan yang sangat kompleks, sehingga membutuhkan proses latihan yang
lama dan intensif untuk seseorang dapat mahir dalam menguasai teknik-teknik seperti dribbling, keeping, kontrol bola bawah, kontrol bola atas, passing
bawah, passing lambung dan cara menggulirkan bola . Karena proses yang dibutuhkan sangat lama untuk seseorang pemain bisa
menguasai teknik dasar bermain sepakbola. Maka, sudah selayaknya jika dari sedini mungkin teknik dasar ini dilatihkan kepada mereka para pemain-pemain
usia dini.
54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan deskriptif yang menggunakan metade survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga
memberikan gambaran mengenai apa yang akan diteliti berupa angka-angka dan diukur secara pasti. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 234, bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian non hipotesis, sehingga langkah penelitian tidak merumuskan hipoesis. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari kekurangan- kekurangan secara factual suharsimi Arikunto, 2006: 56. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui profil kondisi fisik siswa peserta estrakurikuler sepakbola di
SMP Negeri 13 Yogyakarta. B.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah kondisi fisik siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 13 Yogyakarta.
Kondisi fisik meruakan unsur yang paling penting dan menjadi dasar dalam mengembangkan teknik, takti, maupun strategi dalam bermain sepakbola,
sehingga harus dimiliki oleh setiap pemain sepakbola. Kondisi fisik merupakan satu kesatauan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisakan begitu
saja, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya. Selain itu, setiap cabang olahraga memerlukan status kondisi fisik yang bervariasi perbedaannya antara