2. Uji Kreativitas
Untuk mengidentifikasi kreativitas dapat menggunakan cara: 1 pengamatan, yaitu mengamati proses ketika anak sedang membuat karya kreatif; 2 analisis
tes bila peserta didik diberikan kebebasan untuk memberikan beberapa alternatif jawaban; 3 Analisis karya kreatif dan inovatif; 4 Uji kreativitas
dari Jordan E. Ayan yaitu dengan uji kaleng. Simulasi uji kreativitas uji kaleng yang dikembangkan oleh Jordan E. Ayan
1997: 30-31 yang diadaptasi dari model uji Berpikir Kreatif Torrance yang dikembangkan oleh Dr.J.P.Torrance.
Uji Kreativitas Bagian I
Dalam satu menit, pikirkan semua manfaat yang mungkin didapatkan dari sebuah kaleng kosong. Tulis jawaban anda pada sehelai kertas. Cobalah
memunculkan sebanyak mungkin manfaat yang didapatkan.
Bagian II
Uji Torrance yang lengkap mengukur empat keterampilan kreatif utama yang berkaitan dengan pemikir divergen. Dalam contoh kaleng di atas, para
penilai yang terlatih menilai tanggapan peserta didik dan menilai berdasarkan empat katagori berikut ini.
a Kepiawaian, kemampuan memunculkan banyak ide yang beragam.
Berapa banyak ide yang dihasilkan secara keseluruhan. b
Keluwesan, kemampuan memunculkan ide dalam beberapa kategori. Berapa macam manfaat yang didapat dari sebuah kaleng? Jawaban yang
paling umum sebagai wadah, tetapi kaleng juga dapat digunakan sebagai mainan. Perangkat komunikasi, dan sebagainya.
c Keorsinilan, kemampuan memunculkan ide yang unik dan aneh.
Jawaban yang terkait dengan kegunaan yang sudah umum tidak akan mendapatkan nilai. Kegunaan yang unik, seperti topi untuk boneka
akan diberi nilai 2 poin.
d Pengembangan, kemampuan menambahkan detail atau memperluas
kegunaan benda yang dimkasud. Ide yang mengharuskan dilakukannya penambahan atau perubahan bentuk akan mendapatkan tambahan nilai.
Misalnya, jika suatu ide mengharuskan kaleng itu dicairkan, dilebur,
dicat bahkan dikombinasikan dengan kaleng lain, nilai yang didapat akan lebih tinggi. Contoh apabila dicairkan, diberi nilai 1, apabila
dicairkan dan dicat, nilai 2 dan sebagainya. Bagaimana hasil uji kaleng peserta didik? Apakah ide nya piawai, luwes,
unik, dan memiliki potensi untuk dikembangkan?.
3. Implementasi dalam Pembelajaran untuk Mengembangkan Potensi