Memahami dan Mengenal Pantun Anak Mendengarkan Pantun Anak yang Dibacakan

Bab 10 Persahabatan 133 Sampiran Isi

A. Mendengarkan

1. Memahami dan Mengenal Pantun Anak

Masih ingatkah kamu mengenai pantun? Tahukah kalian pengertian pantun? Benar sekali, pantun merupakan salah satu jenis puisi lama dalam beberapa bahasa Nusantara, terutama bahasa Melayu dan bahasa Sunda . Pantun terdiri atas empat baris, be rsajak a-b-a-b. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi . Sampiran adalah dua baris pertama, tentang alam flora dan fauna, dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Pantun terdiri atas pantun agama, pantun adat, pantun budi pekerti, pantun jenaka, pantun kepahlawanan, dan masih banyak lagi. Perhatikan contoh pantun berikut ini Anak ayam turun sepuluh Mati satu tinggal sembilan Bangun pagi sembahyang subuh Minta ampun kepada Tuhan Pada pantun di atas, baris pertama dan kedua disebut sampiran. Adapun baris ketiga dan keempat disebut isi. Pada akhir baris pertama dan ketiga terdapat bunyi uh, kita sebut bersajak a. Adapun pada akhir baris kedua dan keempat terdapat bunyi an, kita sebut bersajak b. Jadi, pantun memiliki sajak a-b-a-b. Jawablah pertanyaan di bawah ini setelah kamu memahami dan mengenal pantun anak 1. Apakah pantun itu? 2. Disebut apakah baris 1 dan 2 pada pantun? 3. Disebut apakah baris 3 dan 4 pada pantun? 4. Ada berapakah jenis pantun? Sebutkan 5. Dalam pantun anak bagian sampiran diisi tentang apa? Pelatihan

2. Mendengarkan Pantun Anak yang Dibacakan

Setelah kamu memahami dan mengenal pantun anak, sekarang perhatikan gurumu dalam membaca pantun. Semua siswa mendengarkan dengan saksama. Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa Indonesia SDMI 4 134 Perhatikan contoh berikut ini Pagi-pagi pergi ke sawah Tidak lupa bawa ketupat Bila aku punya salah Aku minta maaf sahabat Kalau tidak bisa tidur nyenyak Seluruh badan rasanya sakit Satu musuh terlalu banyak Seratus teman terlalu sedikit Sudah pahamkah kalian mengenai cara pembacaan pantun di atas Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca pantun. Antara lain suara harus nyaring. Selain itu, lafal dan intonasi harus jelas dan tepat. Biasanya dalam membaca pantun, intonasi baris pertama dan ketiga sama. Pada baris kedua dan keempat intonasinya juga sama.

3. Menirukan Pembacaan Pantun Anak dengan Tepat