1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS menyebutkan salah satu tujuan Pendidikan
Nasional Republik Indonesia adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Disebutkan pula, bahwa prinsip penyelenggaraan
pendidikan adalah mewujudkan manusia pembelajar seumur hidup long life learning. Pendidikan dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan
individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas dan hasil pendidikan
melalui perbaikan dan penyempurnaan proses belajar mengajar. Salah satu hal yang dapat mendukung proses belajar mengajar adalah kemampuan literasi
informasi. Di era globalisasi, dimana informasi semakin banyak dan cepat menyebar
di masyarakat. Diperlukan sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam menunjang proses pembelajaran. Literasi informasi menjadi sebuah
perangkat keterampilan untuk memecahkan masalah dan mencari jalan keluar melalui pemanfaatan informasi yang diterapkan dengan efisien dan beretika. Oleh
karena itu, literasi informasi dapat menjadi sebuah alternatif kegiatan belajar mengajar di sekolah. Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan K emampuan L iterasi I nformasi Siswa Anggota... Program Studi I lmu Perpustakaan
Fakultas I lmu K omunikasi © 2012 http: pustaka.unpad.ac.id
2
peserta didik menjadi pembelajar seumur hidup dan mandiri di bangku pendidikan formal.
Literasi informasi tidak bisa dilepaskan dengan dunia pendidikan dan sangat berpengaruh karena menjadi inti terwujudnya peserta didik yang
bertanggung jawab dan menjadi pembelajar seumur hidup sesuai dengan tujuan SISDIKNAS. Dengan dimilikinya kemampuan literasi informasi pada diri peserta
didik, akan memudahkan mereka untuk merealisasikan slogan “long life education”. Pendidikan dibutuhkan untuk mendidik para pelajar untuk
menghadapi masa depan dengan perubahan kebutuhan dan informasi. Untuk memiliki kemampuan literasi informasi, ada beberapa langkah yang
harus dikuasai. Langkah-langkah tersebut disusun sebagai suatu model yang disebut model literasi informasi. Model literasi informasi menyediakan sebuah
mekanisme atau langkah untuk mengukur dan menguji kemampuan literasi informasi seseorang serta dapat membantu pelajar untuk memecahkan masalah
dalam proses belajar dengan keterampilan memanfaatkan informasi yang tersedia. Salah satu model literasi informasi yang dapat digunakan untuk tingkat
sekolah adalah The Big 6. Model literasi ini banyak digunakan di seluruh dunia antara lain Amerika Serikat, Italia, Belanda, Afrika Selatan, Taiwan, Selandia
Baru, dan Indonesia. The Big 6 dikembangkan di Amerika Serikat oleh dua pustakawan bernama Robert E. Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun
1987 Gunawan, 2008:3. Model ini terdiri dari 6 keterampilan dan 12 langkah efektif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah “step by step”.
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan K emampuan L iterasi I nformasi Siswa Anggota... Program Studi I lmu Perpustakaan
Fakultas I lmu K omunikasi © 2012 http: pustaka.unpad.ac.id
3
Keunikan dari model The Big 6 antara lain karena model ini diklaim oleh pembuatnya sebagai sebuah model “problem solving” dalam menyelesaikan
masalah informasi. Hal ini berbeda dengan beberapa model lainnya yang memang sudah diarahkan secara khusus untuk menyelesaikan masalah dalam penulisan.
Oleh karena itu, model ini sifatnya lebih fleksibel dari model-model literasi informasi lainnya. The Big 6 bisa diterapkan pada hampir semua permasalahan
manusia yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusannya.
Hasil belajar seseorang bisa disebut sebagai prestasi belajar. Untuk memperoleh hasil atau prestasi belajar tersebut tidak bisa dilepaskan dengan
adanya pengaruh faktor internal dan eksternal. Peran kemampuan literasi informasi menjadi penting sebagai faktor internal yang mendukung dalam proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien untuk menunjang prestasi belajar siswa. Prestasi belajar di sekolah tidak dapat dipisahkan dari proses yang
mendahului prestasi tersebut, dimana proses informasi dapat disebut sebagai proses belajar. Di dalam proses belajar ini akan terdapat interaksi dari berbagai
faktor yang mempengaruhi proses itu sendiri. Dengan memiliki keterampilan literasi informasi akan mempermudah siswa dalam meraih prestasi belajar.
SMA Negeri 3 Sukabumi merupakan lembaga pendidikan unggulan yang difavoritkan di kota Sukabumi. Sekolah ini banyak mencetak siswa-siswa
berprestasi, baik akademik maupun non akademik. Berdasarkan surat dari Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor : 156C4MN2007,
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan K emampuan L iterasi I nformasi Siswa Anggota... Program Studi I lmu Perpustakaan
Fakultas I lmu K omunikasi © 2012 http: pustaka.unpad.ac.id
4
SMA Negeri 3 Kota Sukabumi dipercaya untuk melaksanakan program RSBI Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Sehingga SMAN 3 Sukabumi memiliki
visi untuk mewujudkan sekolah unggul, religius, dan mandiri yang berbudaya nasional dan berwawasan global tahun 2012 Creating on excellen, religious and
independent school which is national culture and has global vision in 2012. Sesuai visi dan misi SMAN 3 Sukabumi tentunya menuntut pengajar dan
peserta didik untuk bisa menjadi seorang information literate, yaitu dengan mengikuti perkembangan dunia pendidikan nasional maupun internasional dan
memiliki kompetensi terhadap perkembangan informasi yang berlangsung terus menerus mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Keterampilan literasi informasi
menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. SMAN 3 Sukabumi memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler, salah
satunya yaitu Ikatan Pustakawan Pelajar IPP yang dibina langsung oleh koordinator perpustakaan sekolah. Dalam kegiatannya, anggota IPP bertugas dan
belajar menjadi seorang pustakawan junior yang membantu mengelola bahan pustaka di perpustakaan, bertugas dalam kegiatan pelayanan, dan mengadakan
kegiatan literasi di lingkungan sekolah seperti lomba menulis cerpen, membaca berita, membuat mading, dan lain-lain. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
mengembangkan minat baca siswa. Walaupun ekskul IPP bergerak dalam bidang literasi, namun mereka belum pernah mendapat pelatihan mengenai literasi
informasi secara khusus di sekolah. Mereka belajar library skill secara mandiri. Dan dari perolehan data, sebagian besar anggota yang tergabung dalam Ikatan
Pustakawan Pelajar IPP selalu memiliki prestasi belajar yang baik di sekolah.
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan K emampuan L iterasi I nformasi Siswa Anggota... Program Studi I lmu Perpustakaan
Fakultas I lmu K omunikasi © 2012 http: pustaka.unpad.ac.id
5
Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang apakah ada hubungan antara kemampuan literasi informasi yang dimiliki oleh
anggota Ikatan Pustakawan Pelajar dengan Prestasi belajar di sekolah.
1.2 Rumusan Masalah