Pelaksanaan inventarisasi dilakukan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan kegiatan dan pelaporan.
7.2.1. Persiapan
• Pembuatan dan pengiriman surat pemberitahuanizin kepada pihak pelaku
usaha pertambangan dan instansi terkait. •
Surat yang dikirimkan kepada pihak pelaku usaha pertambangan disertai dengan penjelasan rinci tentang rencana kegiatan dan data yang diperlukan
• Konfirmasi jadwal kegiatan dengan pihak pelaku usaha pertambangan.
• Inventarisasi dan evaluasi data sekunder
• Penyiapan bahan dan peralatan yang diperlukan
7.2.2. Pelaksanaan Kegiatan
• Koordinasi dengan pihak pelaku usaha pertambangan berkaitan dengan
kegiatan yang akan dilaksanakan •
Diskusi tentang kegiatan usaha pertambangan •
Pengumpulan data sekunder yang ada pada pihak pelaku usaha pertambangan. •
Pengambilan data primer dan perconto di lapangan disertai pihak pelaku usaha pertambangan.
• Analisis perconto di laboratorium
7.2.3. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan berdasarkan data sekunder, data primer dan hasil analisis perconto.
7.3. Pelaksanaan Inventarisasi Pelaksanaan inventarisasi meliputi Inventarisasi bahan galian tertinggal dan bahan
galian berpotensi terbuang.
7.3.1. Inventarisasi Bahan Galian Tertinggal
Inventarisasi bahan galian tertinggal pada wilayah usaha pertambangan dilakukan dengan pengumpulan data seluruh bahan galian berpotensi ekonomi yang
belum dimanfaatkan. Inventarisasi dikelompokkan ke dalam dua tahapan, yaitu pengumpulan data sekunder dan primer.
Data sekunder meliputi data eksplorasi, studi kelayakan dan data operasi produksi. Sedangkan pengumpulan data primer dengan melakukan uji lapangan
secara langsung meliputi kondisi geologi, bahan galian, penambangan, pengolahan, lingkungan, tataguna lahan, dengan cara melakukan pengamatan, pengukuran,
pengambilan perconto dan analisis laboratorium.
Bahan galian tertinggal terdiri dari bahan galian yang tidak ditambang, bahan galian tertambang dan bahan galian yang belum terjual pasca tambang.
Inventarisasi bahan galian tertinggal pada wilayah usaha pertambangan meliputi kondisi bahan galian serta keterkaitannya dengan status kegiatan
penambangan.
7.3.1.1.Inventarisasi Bahan Galian Tertinggal Berdasarkan Kondisi Bahan Galian
a. Bahan Galian yang Tidak Tertambang
Inventarisasi dilakukan dengan mengacu pada data eksplorasi, desain tambang, perencanaan produksi dan data eksploitasi. Berdasarkan
data tersebut dimensi dan sebaran bahan galian dapat diketahui, sehingga sumber daya tertinggal dapat ditentukan.
b. Bahan Galian Tertambang
Inventarisasi dilakukan dengan mengacu pada data eksplorasi, desain tambang, perencanaan produksi dan data eksploitasi.
Inventarisasi bahan galian tertambang dilakukan pada bahan galian yang akan ditambang atau yang berada di dalam pit meliputi jenis,
komoditas, lokasi, kuantitassumber daya bahan galian, dan kadarkualitas. Disamping itu, dilakukan juga pada bahan galian yang
Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA.2005
1 - 4
telah ditambang atau berada di luar pit, meliputi jenis atau kelompok bahan galian, komoditas, lokasi penyimpanan, kuantitas atau sumber
daya yang telah tergali, kadarkualitas, penanganan dan latar belakang tertinggal.
c. Bahan Galian Belum Terjual Pasca Tambang
Bahan galian jenis ini terdiri dari bahan galian hasil penambangan atau pengolahan yang belum terjual. Inventarisasi dilakukan berdasarkan
data penambangan dan pengolahan, meliputi jenis dan komoditi bahan galian, penangananpenyimpanan, lokasi, latar belakang belum terjual dan
tertinggal, estimasi kualitas dan kuantitas, penanganan dan lokasi.
7.3.1.2. Inventarisasi Bahan Galian Tertinggal Berdasarkan Status Kegiatan Penambangan.
Status kegiatan penambangan sangat menentukan pelaksanaan inventarisasi bahan galian tertinggal.
a. Inventarisasi Bahan Galian Tertinggal Pada Blok Aktif.
Inventarisasi bahan galian tertinggal pada lokasi penambangan atau pada blok yang masih aktif dapat dilakukan
terhadap tiga kondisi bahan galian, yaitu bahan galian yang tidak ditambang, sudah tertambang dan akan tertambang.
Inventarisasi dilakukan berdasarkan data eksplorasi, desain tambang, perencanaan produksi dan data eksploitasi, meliputi jenis
bahan galian, kadarkualitas, kuantitas atau sumber daya yang telah tergali, penanganan pada lokasi penyimpanan dan latar belakang
tertinggal.
b. Inventarisasi Bahan Balian Pada Blok yang Telah Ditinggalkan Ditutup