Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV
66 66
66 66
66
Hewan yang mengalami metamorfosis antara lain nyamuk, lalat, kecoak, belalang, kupu-kupu, dan katak. Namun demikian,
sebagian besar hewan tidak mengalami metamorfosis dalam daur hidupnya. Ayam, bebek, burung, cecak, kucing, kambing, dan ikan
tidak mengalami metamorfosis.
Metamorfosis dibagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis
sempurna terjadi pada kupu-kupu, nyamuk, lalat, dan katak. Dalam metamorfosis sempurna bentuk anak sama sekali berbeda
dengan induknya. Adapun metamorfosis tidak sempurna terjadi pada daur hidup kecoak, belalang, dan jangkrik. Anak hewan-
hewan tersebut memiliki bentuk tubuh yang tidak jauh berbeda dengan induknya. Mari kita pelajari daur hidup beberapa hewan.
1. Daur Hidup Ayam
Apakah kamu memiliki ayam di rumah? Perhatikan daur hidup ayam. Ayam tidak mengalami metamorfosis. Anak ayam lahir dari
telur ayam. Telur ayam yang bercangkang keras dierami induknya. Setelah kira-kira 21 hari, anak ayam mematuk cangkang untuk
membuat pintu keluar. Anak ayam yang baru menetas memiliki bulu-bulu yang halus. Bulu-bulu halus tersebut nantinya berubah
menjadi bulu-bulu seperti induknya. Anak ayam betina menjadi seperti induk betina. Anak ayam jantan menjadi seperti ayam jago
dewasa. Setelah dewasa, ayam berkembang biak dan menghasilkan telur. Selanjutnya dari telur ini, daur hidup ayam yang
baru dimulai kembali.
Gambar 5.2 Daur hidup ayam.
Sumber: Photo Image
telur anak ayam
ayam dewasa
Daur Hidup Hewan
67 67
67 67
67
2. Daur Hidup Kucing
Kucing betina hamil sekitar 9 minggu. Ia bisa melahirkan 2–5 ekor anak kucing. Mata anak kucing tertutup selama minggu pertama
atau lebih. Kemudian mulai merangkak pelan setelah berusia dua minggu. Anak kucing menyusu pada induknya. Induk kucing menjaga
anak-anaknya sampai bisa mandiri. Sekitar 4 minggu kemudian, induknya siap untuk kawin lagi.
3. Daur Hidup Ular
Daur hidup ular tanpa mengalami metamorfosis. Ular bertelur di dalam liangnya. Telurnya ditinggalkan hingga menetas dan anak-
nya mengurus diri sendiri. Namun ada juga jenis ular yang melin- dungi telurnya dengan melingkarinya hingga menetas. Contohnya
ular sanca. Saat menetas, kepala anak ular keluar terlebih dahulu. Lidahnya terjulur untuk memeriksa keadaan sekitar. Anak ular
kemudian mencari makan sendiri hingga tumbuh dewasa. Berkembang biak seperti induknya.
4. Daur Hidup Kupu-Kupu
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu bentuknya sangat kecil. Telur-telur ini biasanya dilekatkan di daun.
Telur tersebut selanjutnya menetas dan keluarlah ulat. Hampir keseluruhan waktu ulat dihabiskan untuk makan. Ulat biasanya
memakan dedaunan. Bila sampai waktunya, ulat ini akan mem- bangun selimut berupa kepompong. Ulat dalam kepompong
berpuasa tidak makan maupun minum sampai waktu yang cukup lama. Setelah beberapa lama, dari dalam kepompong itu muncullah
seekor kupu-kupu. Jadi daur hidup kupu-kupu termasuk meta- morfosis sempurna. Perhatikan daur hidup kupu-kupu berikut ini.
Gambar 5.3 Daur hidup kupu-kupu
Sumber: Kamus Visual, QA Internasional.
telur ulat
kepompong kupu-kupu