ii
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
ii
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
I. PENDAHULUAN
1 A. Latar Belakang
1 B. Sasaran Nasional
3 C. Tujuan
5
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN 6
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan 6 B. Spesifikasi Teknis
8
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
10 A. Ruang Lingkup
10 B. Pelaksana Kegiatan
10 C Lokasi, Jenis dan Volume
13 D Simpul Kritis
14
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN
15
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN 16
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
16
VII. PEMBIAYAAN
18
VIII. PENUTUP
19
LAMPIRAN 20
iii
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Peremajaan Kelapa Tahun 2013 ................ 20
Lampiran 2. Lokasi Kegiatan Perluasan Kelapa Tahun 2013 ................ 25
iv
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
1
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelapa merupakan tanaman rakyat yang memiliki peran sosial, budaya dan ekonomi
dalam kehidupan
masyarakat Indonesia,
karena hampir 98 diusahakan oleh rakyat. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak
pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra dan minyak kelapa
tetapi
seluruh bagian
tanaman kelapa
mempunyai manfaat besar. Demikian besar manfaat tanaman kelapa sehingga ada yang
menamakannya sebagai pohon kehidupan.
Tanaman kelapa merupakan tanaman yang memiliki posisi strategis terutama sebagai
bahan baku untuk pembuatan minyak goreng. Pada era itu sampai tahun delapan puluhan,
kelapa merupakan tanaman berjaya, karena luas areal tanaman ini mendominasi lahan
diberbagai daerah di Indonesia. Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama
dikenal masyarakat Indonesia, hal ini terlihat dari penyebarannya hampir diseluruh wilayah
Nusantara.
Pada tahun 2010 luas areal tanaman kelapa tercatat 3.739,35 ribu ha, didominasi oleh
perkebunan rakyat seluas 3.697,03 ribu ha
2
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
98,87, perkebunan besar negara seluas 4,29 ribu ha 0,11 dan perkebunan besar swasta
seluas 38,02 ribu ha 1,02, dengan total produksi sebesar 3.166,6 ribu ton setara
kopra, yaitu perkebunan rakyat sebesar 3.126 ribu ton 98,73, perkebunan besar negara
sebesar 1,8 ribu ton 0,06 dan perkebunan besar swasta sebesar 38,47 ribu ton 1,22.
Ekspor Minyak kelapa mencapai nilai US 566,06 juta dengan vulume 567,5 ribu ton.
Areal tanaman kelapa di pulau Sumatera mencapai 1.208.216 ha 32,31, Jawa
856.265 ha 22,90, Sulawesi 748.066 ha 20,01, Bali, NTB dan NTT seluas 297.811 ha
7,96, Maluku dan Papua 358.163 ha 9,58, serta Kalimantan 270.829 ha 7,24 dari total
luas areal kelapa Indonesia.
Selama ini
komoditas kelapa
hanya dimanfaatkan produk primernya saja, baik
dalam bentuk kelapa segar maupun kopra untuk
bahan baku
minyak goreng.
Pengembangan dan pemanfaatan produk hilir kelapa belum banyak dilakukan, demikian pula
pemanfataan hasil samping dan limbah. Upaya pengembangan produk dan pemanfaatan hasil
samping dan limbah akan meningkatkan nilai tambah produk kelapa yang pada gilirannya
akan dapat meningkatkan pendapatan petani kelapa. Demikian pula lahan dibawah pohon
kelapa masih dapat dimanfaatkan dengan
3
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
kegiatan diversifikasi baik dengan tanaman pangan,
hortikultura atau
tanaman perkebunan lainnya maupun ternak, sedangkan
untuk tanaman yang sudah tidak produktif lagi perlu diremajakan dengan menggunakan benih
varietas unggul. Sedangkan untuk perluasan tanaman dilaksanakan pada daerah-daerah
yang masih tersedia lahan serta mempunyai potensi untuk pengembangan kelapa.
Berdasarkan keragaan kondisi yang ada tersebut dan mengingat bahwa pada sentra
sentra produk kelapa, peran ekonomi tanaman kelapa cukup dominan, maka dipandang perlu
adanya upaya pengembangan yang dapat dijadikan acuan untuk peremajaan dan
perluasan kelapa.
Mempertimbangkan bahwa
kemampuan sumber dana APBN terbatas, maka agar
kegiatan peremajaan dan perluasan kelapa secara
utuh dapat
terlaksana, perlu
diupayakan komplementasi dari berbagai sumber dana lain termasuk diantaranya
swadaya petani,
agar kegiatan
dapat terlaksana sesuai harapan.
B. Sasaran Nasional
Sejalan dengan
bertambahnya jumlah
penduduk, kebutuhan akan komoditi kelapa
4
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
semakin meningkat, mengingat pola hidup masyarakat Indonesia sulit dilepaskan dari
komoditas kelapa dan hasil olahannya. Produk tanaman kelapa selain untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat juga sebagai sumber devisa negara melalui ekspor. Selain itu
komoditi ini dapat menyerap tanaga kerja sekitar 6,9 juta KK.
Peluang pengembangan agribisnis kelapa kedepan dengan produk bernilai ekonomi
tinggi sangat besar. Alternatif produk yang dapat dikembangkan antara lain Virgin
Coconut Oil
VCO, Oleochemical OC, Desicated Coconut
DC, Coconut MilkCream CMCC, Coconat Charcoal CCL, Activated
Carbon AC, Brown Sugar BS, Coconut Fiber
CF dan Cocin Wood CW, yang diusahakan secara parsial maupun terpadu. Pelaku
agribisnis produk-produk tersebut mampu meningkatkan
pendapatannya 5-10
kali dibandingkan dengan apabila hanya menjual
produk kopra. Permintaan akan produk- produk kelapa dipasar internasional terus
meningkat,
ditandai dengan
banyaknya investor yang ingin mengembangkan produk
dari kelapa, namun ketersediaan bahan baku sangat terbatas.
Bertolak dari kenyataan luasnya potensi pengembangan produk, kemajuan ekonomi
perkelapaan ditingkat makro daya saing di pasar global maupun mikro pendapatan
5
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
petani, nilai tambah dalam negeri dan substitusi
impor, maka
kegiatan pengembangan kelapa merupakan tuntutan
kebutuhan.
C. Tujuan
Pengembangan kelapa untuk masing- masing pokok kegiatan memiliki tujuan
sebagai berikut :
a. Peremajaan Tanaman
Kelapa, dilaksanakan dengan tujuan :
- Menyediakan bantuan benih unggul dalam rangka normalisasi kerapatanpopulasi
tanaman; - Meningkatkan produktifitas, mutu serta
nilai tambah usaha budidaya tanaman kelapa;
- Meningkatkan produksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan industri
berbahan baku kelapa; - Membantu penerapan teknis budidaya.
b. Perluasan kelapa rakyat bertujuan : - Memanfaatkan
lahan lahan
kosong, seperti lahan terlantar, tepi pantai,
batas lahan, tanggul dan pekarangan.
6
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
- Menyediakan bantuan
benih unggul
bermutu; - Membantu penerapan teknis budidaya
c. Tumpangsari kelapa dengan tanaman pangan
- Memanfaatkan lahan diantara tanaman kelapa dengan tanaman selatanaman
pangan -Meningkatkan pendapatan petani
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip
Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan : 1. Daerah sasaran kegiatan Peremajaan
kelapa Rakyat adalah daerah sentra produksi kelapa yang diutamakan pada
daerah yang pertanaman kelapa sudah tuarusak dan produksinya rendah;
2. Daerah sasaran
kegiatan Perluasan
kelapa Rakyat adalah lahan-lahan kosong yang
sesuai agroklimatnya
untuk pengembangan kelapa.
3. Petani atau kelompok tani sasaran adalah petani pekebun kelompok
tani didaerah sasaran seperti pada butir 1, yang telah diseleksi. Selanjutnya
Calon Petani CP yang telah diseleksi
7
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Bupati setempat atau Kepala Dinas
yang membidangi
perkebunan Kabupaten setempat.
4. Calon Lahan CL, adalah lahan milik petani seperti pada butir 2, yang tidak
dalam sengketa dan secara teknis memenuhi persyaratan agroklimat.
5. Kriteria Calon Petani dan Calon Lahan CPCL dapat diatur lebih rinci dalam
Petunjuk Pelaksanaan JUKLAK yang disusun oleh Provinsi sesuai dengan
kondisi wilayah yang ada, kemudian diatur secara spesifik dalam Petunjuk
Teknis JUKNIS oleh KabupatenKota sesuai kondisi petani dan budaya
setempat.
6. Paket bantuan berupa benih siap salur dengan kisaran 115-160 batangha dan
sarana produksi serta sebagian lokasi disediakan paket tanaman sela, yang
pelaksanaannya
mengacu sistem
kontraktual kepada
PEDOMAN PENGADAAN
DAN PENGELOLAAN
BARANG DAN JASA LINGKUP SATKER DITJEN PERKEBUNAN TAHUN 2013
yang dikeluarkan
oleh Direktorat
Jenderal Perkebunan
Kementerian Pertanian;
8
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
6. Seluruh tahapan
kegiatan yang
dilakukan oleh petani melalui Kelompok Tani dilaksanakan dengan bimbingan
oleh Petugas Daerah yang ditunjuk.
B. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi benih kelapa yang akan digunakan untuk peremajaan dan perluasan kelapa
rakyat adalah : a. Benih yang digunakan untuk peremajaan
dan perluasan adalah benih unggul yang berasal dari sumber benih yang telah
ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan dan atau Dinas
Perkebunan;
b. Spesifikasi teknis benih siap salur 1 Umur 6 – 12 bulan atau berdaun
minimal 4 pelepah 2 Benih sehat, pertumbuhan seragam,
3 Bebas hama dan penyakit 4 Telah disertifikasi.
C. Metode Pelaksanaan
1. Peremajaan Peremajaan tanaman kelapa dilakukan
dengan cara
menyisip, penanaman
9
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
diantara tanaman
tuarusak atau
menebang secara bertahap. a. Tanaman kelapa diremajakan jika telah
berumur 60 tahun atau tanaman-
tanaman yang tidak produktif lagi. b. Jenis kelapa yang digunakan disesuaikan
dengan karakteristik daerah masing- masing;
c. Jarak tanam dapat tetap menggunakan jarak tanam yang telah ada atau
disesuaikan dengan teknologi terkini yaitu 16m x 6m.
2. Perluasan Perluasan tanaman dilakukan dengan :
a. menanam tanaman pada lahan kosong, lahan bukaan baru, tanggul, lahan batas,
maupun lahan pekarangan; b. Dengan jarak tanam sesuai teknologi
anjuran antara lain dengan jarak tanam 16m x 6m untuk memberikan ruang untuk
pengembangan tanaman
pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan
lainnya secara
intensif dan
berkelanjutan.
3. Pengembangan Tanaman Sela Pengembangan
tanaman sela
diantara tanaman kelapa disesuaikan dengan kondisi
sosial ekonomi dan agroklimat daerah masing-masing
10
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
III. PELAKSANA KEGIATAN A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup
pelaksanaan kegiatan
peremajaan dan perluasan kelapa meliputi identifikasi, seleksi dan penetapan calon
lokasi, calon lahan dan calon kelompok tanipetani, pengadaan benih dan sarana
produksi,
pemberdayaan kelembagaan,
pengawalan dan
pendampingan, monotoring, evaluasi dan pelaporan yang
disusun secara spesifik lokasi.
B. Pelaksana Kegiatan
Dengan pertimbangan
tujuan keberhasilannya
untuk dapat
mengkondisikan upaya pengembangan lebih lanjut, pelaksana kegiatan pengembangan
kelapa rakyat dilaksanakan Provinsi, Kabupaten berkoordinasi dengan Pusat,
masing-masing sebagai berikut :
1. Kegiatan Pusat
a Menyiapkan Pedoman
Teknis Pelaksanaan Pengembangan Kelapa
rakyat. b Melakukan
Sosialisasi kegiatan
bersama Dinas Perkebunan Propinsi. c Melakukan koordinasi perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan. d Melakukan pemantauan, monitoring
11
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
dan pengendalian kegiatan serta membantu mengatasi permasalahan
yang dihadapi di tingkat lapangan.
e Menyusun laporan perkembangan hasil pemantauan dan pengendalian serta
perkembangan kegiatan.
2. Kegiatan Provinsi
a Menetapkan Tim pembina Provinsi melalui surat Keputusan Kepala Dinas
yang membidangi perkebunan. b Merumuskan kebijakan operasional
kegiatan sesuai
dengan kondisi
masing-masing daerah. c Menjabarkan
Pedoman Umum
Pengembangan Tanaman
Kelapa Peremajaan Kelapa Rakyat dan atau
Perluasan Kelapa
Rakyat yang
dituangkan dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan juklak sesuai kondisi
daerah.
d Melakukan sosialisasi, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan
dan membantu
mengatasi permasalahan yang dihadapi.
e Menyiapkan dan
menyampaikan laporan
perkembangan kegiatan
Pengembangan Tanaman
Kelapa secara
berkala triwulan
yang ditujukan kepada Direktur Jenderal
Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan.
12
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
3. Kegiatan Kabupaten
a Menetapkan KPAPenanggung jawab kegiatan, Pejabat Pembuat Komitmen
P2K, Tim Teknis dan Bendahara melalui
surat Keputusan
BupatiWalikota atau pejabat lain yang ditunjuk
b Memfasilitasi kelancaran pelaksanaan dan pembinaan teknis produksi,
manajemen usaha
kelompok taniGapoktan dan pengembangan
usaha. c Melakukan
Identifikasi lokasi,
Penetapan kelompok tani pelaksana kegiatan.
d Sosialisasi kegiatan Pengembangan Kelapa Terpadu,
e Seleksi calon lokasi dan calon petani CPCL calon penerima bantuan
pengembangan kelapa. f Menjabarkan
Pedoman Umum
kedalam Petunjuk Teknis Juknis. g Membuat
dan melaporkan
hasil kegiatan perkembangan pelaksanaan
kegiatan Pengembangan
Kelapa secara berkala triwulan dan tahunan
sesuai form yang telah ditetapkan.
4. Kelompok Tani
a Persiapan lahan seperti pembersihan lahan dan penyiapan lubang tanam.
13
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
b Penetapan waktu
tanam yang
disesuaikan dengan keadaan masing- masing daerah.
c Penanaman dan Pemeliharan tanaman serta melaporkan hal-hal yang yang
berhubungan dengan peremajaan dan perluasan
kepada Dinas
yang membidangi Perkebunan terkait.
C. Lokasi, Jenis dan Volume
a. Peremajaan kelapa rakyat dilaksanakan pada areal petani kelapa, baik areal
swadaya maupun eks proyek, dengan rencana peremajaan dilaksanakan oleh
Provinsi dan kabupatenKota dengan bantuan berupa benih kelapa 115 sd 160
batangha termasuk sisipan dan sarana produksi lainnya, dengan luasan masing-
masing seperti lampiran 1;
b. Perluasan kelapa dilaksanakan pada daerah-daerah yang secara agroklimat
sesuai dan daerah yang lahannya belum dimafaatkan, dengan bantuan berupa
benih siap tanam, dengan luasan seperti lampiran 2;
c. Demplot tumpang sari kelapa dengan tanaman pangan, merupakan percontohan
dengan bantuan berupa benih kelapa unggul, sarana produksi lainnya dan bibit
tanaman pangan di Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara
14
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
dan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah.
D. Simpul kritis
1 Koordinasi antara Direktorat Tanaman Tahunan, petugas Dinas Provinsi, Dinas
Kabupaten, PuslitBalitInstansi terkait, dan petugas lapang.
2 Pemilihan lokasiCPCL diusahakan lokasi yang mudah dijangkau dan di monitor
oleh petugas, sehingga memudahkan pengadaan
dan pengiriman
bahan tanaman serta evaluasi kegiatan ke
daerah tersebut. 3 Ketepatan bahan tanaman benih kelapa
yang disalurkan
merupakan benih
unggul, dengan pertimbangan bahwa benih merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan kegiatan pengembangan tanaman karet;
4 Ketepatan waktu pengadaan dan pengiriman
bahan tanaman
untuk pengembangan
tanaman tahunan,
sehingga tidak
menyebabkan keterlambatan.
5 Teknologi budidaya yang akan diterapkan harus sesuai dengan baku teknis serta
kondisi di lapangan.
15
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN
Proses pengadaan dan penyaluran kegiatan pengembangan kelapa dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Berdasarkan Keputusan BupatiWalikota atau
Kepala DinasBadan
Lingkup Pertanian atau pejabat yang ditunjuk
tentang Penetapan Kelompok Sasaran, dilakukan proses pengadaan benih
kelapa unggul bersertifikat siap tanam.
b. Prosedur pengadaan mengacu pada Perpres
54 Tahun
2010 berikut
perubahannya serta
Pedoman Pengadaan dan Penatausahaan Barang
Lingkup Satker Ditjen. Perkebunan Tahun 2013.
c. Kontrak pengadaan
benihsarana tersebut telah ditandatangani paling
lambat akhir triwulan I tahun 2013. d. Penyaluran benih siap tanam dan atau
saprodi lainnya kepada petani paling lambat pertengahan menjelang awal
musim hujan tahun 2013.
e. Penyaluran bantuan tersebut kepada petani dengan dibuat berita acara serah
terima barang sebagaimana format yang telah ditetapkan.
16
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2013
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
x x
x
x
x
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN