Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek Di PT. PLN (Persero)

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

PT. PLN (Persero) adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik negara (BUMN) yang dikelola sepenuhnya oleh pemerintah. Sampai saat ini program yang digunakan untuk mengolah data penerimaan praktek kerja lapangan dan pengarsipan data induk pelanggan di PT.PLN (Persero) adalah Ms. Office

Excel atau bahkan secara manual, yang bila dicermati lebih lanjut memiliki

banyak kekurangan dalam hal mengolah sebuah sistem basis data.

Melihat dari kenyataan diatas maka untuk mempercepat dalam proses pengelolaan permintaan kerja praktek di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Bandung Rayon Barat maka dibuatlah sistem terkomputerisasi dalam sistem pengelolaan datanya yaitu “Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero), seperti menyimpan data dan diharapkan nantinya dapat digunakan untuk membantu proses pengolahan data serta informasi yang dibutuhkan.

1.2Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan dan pemecahan masalah dalam hal ini maka pembuatan sistem informasi menitik beratkan masalah mengenai “Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Bandung Rayon Barat”, yaitu mencakup :


(2)

2. Bagaimana mengolah data permintaan kerja praktek dengan menggunakan sistem yang terstruktur sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara tepat dan akurat

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Adapun maksud dari pembuatan sistem informasi pengelolaan permintaan kerja praktek di PT.PLN (Persero) adalah untuk :

1. Mengembangkan sistem yang dikelola menggunakan Ms. Office Excel dan manual menjadi sistem pengolahan data yang terkomputerisasi dan terstruktur.

2. Membuat sistem informasi pengelolaan permintaan kerja praktek di PT.PLN (Persero) yang bermanfaat agar pengelolaan data dapat berjalan secara cepat dan terstruktur.

1.3.2 Tujuan

1. Membentuk suatu sistem yang dapat mengatur informasi pengontrolan dan pengolahan data untuk mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga mengacu ke Standarisasi Prosedur Operasional (SOP) PT.PLN (Persero). 3. Menghasilkan informasi yang dibutuhkan perusahaan sehingga

mempercepat proses pengambilan keputusan.


(3)

Agar pembahasan masalah tersebut menjadi lebih terfokus maka pembuatan sistem informasi pengelolaan permintaan kerja praktek di PT.PLN (Persero) di PT.PLN (Persero) sistem yang dikaji adalah :

1. Sistem dirancang berdasarkan alur permintaan kerja praktek dan keterangan apakah praktek kerja lapangan masih berlangsung, masih menunggu persetujuan atau sudah selesai dilaksanakan.

2. Input pegawai hanya mencakup pegawai-pegawai yang bisa mengakses program ini.

1.5Metode Penelitian

Pembuatan laporan kerja praktek ini diawali dengan menganalisis sistem pengolahan data yang sudah ada. Dalam penyusunan kerja praktek ini menggunakan metodologi sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data a. Metode Observasi.

Metode observasi adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada objek permasalahan, kemudian dari pengamatan tersebut diambil suatu kesimpulan. Lokasi penelitian ini berada di PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat Cabang Bandung Rayon Barat yang beralamat di Jalan Lmu Nurtanio 117 Bandung.


(4)

Metode pengumpulan data dimana penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan penyedia sumber data yang diperlukan.

c. Metode Studi literatur.

Studi Literatur adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data (bahan-bahan) atau informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan kerja praktek, dengan mempelajari dokumen-dokumen, modul-modul dan buku-buku yang berhubungan dengan penulisan. Data ini penulis dapat dari membaca buku literatur serta buku-buku pendukung lainnya yang ada kaitannya dengan penulisan laporan ini.

2. Tahap perancangan dan implementasi

Pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a. System Engineering

Merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem yaitu menetapkan segala hal yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak dengan meminta penjelasan dari pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan aplikasi yang dibuat.

b. Analisis

Mempelajari serta memahami perangkat lunak yang akan dibuat dengan menentukan karakteristik, hubungan antar objek-objek.


(5)

c. Design

Merupakan tahap penerjemah atau transformasi dari tahap analisis ke dalam suatu metode desain perangkat lunak yang mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap ini merupakan tahap penterjemah data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer.

e. Testing

Pengujian (testing) perangkat lunak yang mengintegrasikan metode desain test case ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik, dan hasilnya adalah konstruksi perangkat lunak yang baik.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

Analisis

Design

Coding

Test ing

m aint enance Syst em


(6)

Gambar 1.1 Model Waterfall 1.6Sistematika Penulisan

Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis bagi dalam beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tahapan analisis sistem yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi, serta profil singkat dan struktur organisasi PT. PLN (persero).

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero)


(7)

Berisi kesimpulan dan saran dari penulis setelah meninjau perumusan masalah dengan analisis berdasarkan teori yang telah dipelajari.


(8)

8

2.1 Profil PT.PLN (Persero)

2.1.1 Sejarah PT.PLN (Persero)

Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum.

Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk s' Lands Waterkracht

Bedrijven (LB) yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola beberapa PLT

antara lain:

1. PLTA Plengan 2. PLTA Lamajan 3. PLTA Bengkok Dago

4. PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat 5. PLTA Giringan di Madiun

6. PLTA Tes di Bengkulu

7. PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara 8. PLTU di Jakarta

Selain itu di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja. Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam


(9)

perang Dunia II maka Indonesia dikuasai Jepang, oleh karena itu perusahaan listrik dan gas yang ada diambil alih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang. Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang, kemudian pada bulan September 1945, delegasi dari Buruh / Pegawai Listrik dan Gas yang diketuai oleh Kobarsjih menghadap Pimpinan KNI Pusat yang waktu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.

Selanjutnya delegasi Kobarsjih bersama-sama dengan Pimpinan KNPI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga. Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan. Para pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi Kobarsjih tentang


(10)

Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta kepada Pemerintah. Selanjutnya kristalisasi dari semangat dan jiwa mosi tersebut tertuang dalam Ketetapan Parlemen RI No 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia, jika waktu konsesinya habis. Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkeraman penjajah Belanda maka dikeluarkan Undang Undang Nomor 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958 tentang nasionalisasi listrik dan gas milik Belanda. Dengan Undang-undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia.

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas, hari tersebut telah diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta. Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga, Nomor 20 tahun 1960. Namun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, nomor 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember.


(11)

Sejarah PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka, sebuah gedung tua tempat peserta Konferensi Asia Afrika di gelar di Kota Bandung seakan menjadi simbol kasat mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik di Bumi Pasundan, sejak dulu, kini dan esok hari. Gedung lawas hasil polesan arsitek Belanda, yang kini dibalut cat tembok abu-abu muda yang dipadu dengan warna biru tua itu, seakan menjadi saksi bisu sejarah kelistrikan di Tatar Parahyangan.

Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatschaappij (BEM). Selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf en Omstreken Voor Bandoeng (GEBEO). Perubahan kembali terjadi, ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia di antara rentang waktu 1942 -1945. Pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha. Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai dengan terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975. Kemudian pada kurun waktu 1975 sampai 1994, PLN Exploitasi XI diubah


(12)

namanya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Di tahun 1994, sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat, Badan Hukum PLN mengalami perubahan dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan. Perubahan ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat. Oleh karena wilayah kerjanya tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga Propinsi Banten, maka sejak tanggal 27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dilengkapi menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dan kini, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten — disingkat PLN DJBB — masih menempati bangunan lawas bernilai sejarah yang beralamat di Jl. Asia Afrika No. 63 Bandung.

2.1.2 Logo PT.PLN (Persero)

Gambar dibawah ini merupakan logo milik PT. PLN (Persero)


(13)

2.1.3 Badan Hukum PT.PLN (Persero)

PT.PLN (Persero) bukan sekedar penyedia energi listrik akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi, Nomor 1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

2.1.4 Sturktur Organisasi PT.PLN (Persero)

Gambar dibawah ini merupakan struktur organisasi di PT. PLN (Persero)


(14)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Definisi Website

Website adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk sering diterjemahkan menjadi “beranda”,”halaman muka”), dan biasanyan di simpan dalam server sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain.

Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di halaman


(15)

tersebut mengatur para pembaca dan memberitahukan mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan sunkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program software yang biasa disebut web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkatnya bisa saja berupa Personal Computer, Laptop Computer, PDA ataupun Cellphone.

2.2.2 Pengertian Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem sebagai berikut : “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


(16)

2.2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Perancangan Suatu program aplikasi terdiri dari satu kesatuan sistem. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan pada prosedur mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang salingberhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pengertian dari prosedur itu sendiri menurut Richard F. Neuschel adalah suatu urutan-urutan operasi tulis menulis biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi. Lebih lanjut Ferry Fitz Gerald, Andra F. Fitz Gerald dan Warren D. Stalling, Jr mendefinisikan prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerapkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakan.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu: 1. Komponen sistem (Components)


(17)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk suatu kerjasama. Komponen sistem dapat berupa sub sistem yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. 2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan suatu daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain / lingkungan luar, dan dengan batasan ini kita bisa mengetahui ruang lingkup suatu sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment )

Apapun yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sistem lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data–data antar sub sistem dimana keluaran (output) dari sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem yang lain, sehingga antara sistem dan sub sistem akan saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).


(18)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diidentifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru / informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Setiap sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Object)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem. Berikut ini adalah contoh gambar sebuah sistem :

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem

2.2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu:

Sub Sub

Sub Sub

Input


(19)

1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

2. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.

3. Sistem Alamiah (natural sistem) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya: perputaran bumi.

4. Sistem Buatan Manusia (human made sistem) adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human-machine sistem/man-machine system, misalnya: sistem informasi.

5. Sistem Tertentu (deterministic sistem) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misal: sistem computer.

6. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisinya masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem Tertutup (closed sistem) merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.

8. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.


(20)

2.2.3 Definisi dan Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Suatu informasi dapat diperoleh dari system informasi atau juga disebut dengan Processing systemi atau information Processing system atau information-generating system. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis adalah “suatu system didalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung orperasi, bersifat menejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.2.3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dimana informasi tersebut didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”


(21)

2.2.4 Analisis Sistem

Analisis sistem (sistem analis) merupakan tahapan yang sangat kritis dan penting karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan selanjutnya, Analisa sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan

yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah sebagai berikut :

a. Identify yaitu mengidentifikasi masalah

b. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

c. Analyze yaitu menganalisis sistem.

d. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.

2.2.5 Desain Sistem

Desain sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

2.2.5.1 Tujuan Desain Sistem

Desain sistem memunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.


(22)

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat. Sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem mencapai tujuan:

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.

2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan.

3. Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi yang, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh komputer.

4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

2.2.6 Konsep Dasar Basis Data

Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).


(23)

2.2.6.1 Definisi Basis Data

Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Anthoni J. Fabbri dan A. Robert Schwab, mendefinisikan basis data sebagai berikut :

“Basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data”

Menurut George Tsu-der Chou, basis data dapat didefinisikan sebagai berikut : “Basis data sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus”.

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data opersional lengkap sebuah organisasi / perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. Mengapa diperlukan database :

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. 3. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan


(24)

4. Mengurangi duplikasi data (data redudancy). 5. Hubungan data dapat ditingkatkan.

6. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang mulai dari karakter-karakter, item data, record, file dan kemudian database. Jenjang data dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.4 Jenjang Data

1. Character : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter

numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special character) yang membentuk suatu field.

2. Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu

item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk record.

3. Record : kumpulan dari field membentuk suatu record. Record

menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file.


(25)

4. File : file terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.

5. Database : kumpulan dari file yang membentuk suatu database.

2.2.6.2 Database Manajemen Sistem (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali Disamping itu sistem ini juga menerapkan mekanisme pengaman data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya.

Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya My-SQL server, dBase II+, dBase IV, FoxBase, RBase, MS-Access dan Borland-Paradox atau

Borland-Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres,Oracle, Informix dan Sybase.

2.2.6.3 Tujuan Basis Data

Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari Basis Data diantaranya yaitu :

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space) 3. Keakuratan (Accuracy)


(26)

5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security)

7. Kebersamaan (Sharability)

2.2.6.4 Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan basis data terdiri atas perancangan basis data secara konseptual, perancangan basis data terdiri dari perancangan basis data secara fisik. Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut :

2.2.6.4.1Entity Relationship Diagram ( ERD )

Entity Relationship Diagram atau bisa dikenal dengan diagram E-R secara

grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol - simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.

Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :

1. Entity

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu: orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).


(27)

2. Relationship

Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

3. RelationshipDegree

Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang

berpartisipasi dalam suatu relationship. 4. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship. 5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :


(28)

a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

b. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua . Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

c. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

2.2.6.4.2 Normalisasi

Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Adapun langkah-langkah untuk menghasilkan struktur tabel yang normal, diantaranya yaitu :


(29)

1. Bentuk Unnormallized

Bentuk unnormal adalah bentuk table dengan mencantumkan semua field data yang ada

2. Bentuk Normal Pertama / 1 NF ( First Normal Form)

Bentuk Normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk Normal Kedua / 2 NF ( Second Normal Form)

Bentuk Normal Kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh.

4. Bentuk Normal Ketiga / 3 NF (Third Normal Form)

Bentuk Normal Ketiga terpenuhi jika dan hanya jika semua atribut bukan kunci memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Suatu tabel dikatakan berada pada BCNF jika dan hanya jika semua ketergantungan fungsional dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.

6. Bentuk Normal Keempat / 4 NF (Fourth Normal Form)

Suatu tabel dikatakan berada pada normal keempat jila tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak.


(30)

7. Bentuk Normal Kelima / 5 NF (Fifth Normal Form)

Bentuk Normal Kelima berkaitan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join Dependency).

2.2.6.4.3 Relasi Tabel

Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi tabel tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One To Many),banyak ke satu (Many To One) dan banyak ke banyak

(Many To Many).

2.2.7 Metode Analisis Sistem Terstruktur

2.2.7.1 Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukan dari mana dokumen berasal, didistribusikannya, tujuan digunakan dokumen tersebut. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.


(31)

2.2.7.2 Diagram Konteks (Contexts Diagram)

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

2.2.7.3 DFD (Data Flow Diagram )

DFD adalah penjelasan lebih rinci dari diagram konteks dan proses fungsional yang ada dalam sistem. DFD mejelaskan tentang aliran masuk, aliran keluar, proses serta penyuntingan file yang digunakan. DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.

DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang menguasai komputer untuk mengerti sistem yang akan dibuat. Seperti di bawah ini adalah daftar simbol yang ada pada DFD

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Proses Menunjukkan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer


(32)

Arus / Aliran data

Menunjukkan arus dari proses

Data store Menunjukkan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file / database di sistem komputer

2.2.7.4 Kamus Data ( Data Directory )

Menurut JOG[6] mendefinisikan kamus data adalah sebagai berikut :

“Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output (laporan-laporan) dan merancang database program.

2.2.8 Software Pendukung

Dalam membangun sistem informasi diperlukan software pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya.

Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi

ini adalah Macromedia Dreamweaver sebagai software editor HTML dan XAMPP untuk PHP serta MySQL sebagai DBMS.

2.2.8.1 Macromedia Dreamwavear 8

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara


(33)

manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.

Dreamweaver 8 dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver 8 mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode (tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.


(34)

Gambar 2.5 Tampilan Awal Macromedia Dreamweaver


(35)

Bagian-bagian workspace tersebut sebagai berikut :

a. Insert bar berisi tombol-tombol untuk memasukkan berbagai type “object”, seperti image, table, dan layer, ke dalam document Dreamweaver. Setiap object merupakan bagian dari code HTML yang memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai macam setting atribut object yang Anda masukkan tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa memasukkan table HTML dengan cara click tombol Table yang ada di Inser bar. Jika Anda suka cara lain, Anda pun bisa memasukkan object HTML dengan melalui menu Insert yang ada diatas Insert bar.

b. Document toolbar berisi tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan view Document window, berbagai view untuk option, dan beberapa perintah operasional seperti preview kedalam browser document window untuk menampilkan document sekarang ini yang sedang Anda buat atau sedang Anda kembangkan (editing). Panel groups merupakan sekumpulan panel group yang secara bersama-sama dalam satu heading. Untuk melihat lebih detail lagi panel ini (expand), lakukan click tanda panah expander yang ada di kiri group nama panel tersebut. Untuk mejadikan undock panel group ini, lakukan drag tanda gripper yang ada di tepi kiri dari judul group bar ini.

c. Tag selector memperlihatkan ke Anda relevansi tag HTML sesuai yang Anda pilih (selected) di Document window. Anda dapat memilih bagian-bagian document lain dengan cara cukup melakukan click di nama tag dalam Tag selector.


(36)

d. Property inspector memperlihatkan ke Anda view dan fasilitas untuk mengubah berbagai macam property object / text yang sesuai Anda pilih. Setiap type object memiliki property yang berbeda-beda. Property inspector biasanya ditampilkan dibawah design area. Property inspector ini juga dapat dilihat dengan cara melakukan click langsung (short-cut) tombol-tombol yang ada di panel Dreamweaver. Property inspector ini bisa juga muncul saat ada perubahan object yang terpilih di design area. Jika Anda merasa tidak memerlukan property inspector ini, dalam arti Anda tidak ingin terlihat di window Dreamweaver, maka Anda cukup memilih dari menu ‘Window’ di screen Dreamweaver bagian atas dan kemudian pilih uncheck submenu Property yang ada di menu tersebut. e. Saat ada bagian text yang terpilih (selected) di Document window, maka

secara otomatis panel akan menampilkan fasilitas untuk setting yang dapat digunakan oleh text terpilih tesebut, dimana berisi fasilitas : font, text size, color, atribut text seperti bold dan italic, text alignment, dan lain-lain. Selain itu panel juga bisa menampilkan informasi asosiasi hyperlink dalam bagian text yang terpilih tersebut.

f. Property inspector untuk image ditunjukkan seperti gambar dibawah ini. Dengan toolbar ini, Anda bisa melakukan setting lebar dan tinggi (width – height) dari suatu image, merubah asosiasi lokasi hyperlink saat image tersebut di-click, dan alignment image terhadap keseluruhan window page saat ditampilkan di browser.


(37)

g. Files panel yang terlihat di sebelah kanan ini, memberikan fasilitas bagi Anda agar mampu memanage file-file hasil develop web Anda beserta informasi folder-foldernya, dimana bisa merupakan bagian dalam satu PC di Dreamweaver (localdisk) ataupun merupakan remote server. Files panel juga menyediakan kemampuan untuk mengakses semua file di localdisk, seperti layaknya Window Explorer.

h. View selector seperti yang terlihat diatas ini memberikan fasilitas bagi Anda agar Anda bisa mengubah setting view. Ada 3 pilihan dalam view selector ini, yaitu : Code view menampilkan code HTML sebenarnya yang sesuai dengan document page tersebut. Pilihan ini sangat bagus bagi web developer yang lebih familiar dengan coding dengan HTML. Design view memungkinkan Anda untuk create document web page tanpa harus tahu bagaimana code HTML-nya. Sedangkan Code and Design view memungkinkan Anda untuk view code HTML dan view design secara bersamasama dan secara simultan sesuai yang Anda ketik dan yang Anda pilih. Pilihan ini sangat cocok untuk belajar bahasa HTML dengan melihat apa yang Anda lakukan di Design view dan melihat langsung bagaimana code HTML-nya untuk object yang Anda buat atau Anda ubah tersebut.

2.2.8.2 MySQL

My SQL adalah relational database management sistem yang didistribusikan secara gratis disebuah lisensi GPL. Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang


(38)

bersifat komersial. My SQL sbenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama. SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan memasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (BBMS) dapat diketahui dengan cara optimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan database server lainnya dalam query data. My SQL adalah satu dari sekian banyak dalam database, My SQL merupakan solusi yang tepat dalam aplikasi database sehingga database server MySQL yang memiki konsep database moderen, My SQL banyak memiliki keistimewaan antara lain portabilitas, open source, multiuser, performance training, client and tool dan masih banyak lagi.

Menurut ANSI (American National Standars Institut), bahasa ini merupakan standar untuk relational database management sistem (RDBMS). Pertanyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti: update data pada database, atau menampilkan data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL seperti Oracle, Sybase, Microsoft SQL server, Microsoft Access, dan sebagainya. Setiap software database mempunyai bahasa perintah atau sintak yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.


(39)

1. Create, yaitu digunakan untuk membuat tabel baru.

2. Select, yaitu digunakan untuk menampilkan data sesuai kriteria yang kita tentukan.

3. Insert, digunakan untuk menyisipkan atau menambah baris pada tabel. 4. Update, yaitu digunakan untuk merubah isi data dalam tabel.

5. Delete, yaitu digunakan untuk menghapus baris atau record data dalam tabel. 6. Drop, yaitu digunakan untuk menghapus tabel.

2.2.8.3 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Berikut ini adalah contoh tampilan gambar XAMPP :


(40)

Gambar 2.7 Tampilan XAMPP 2.2.8.4 PHP

PHP adalah bahasa scripting server – side, artinya bahasa yang digunakan pada server dengan tanpa perlu melakukan kompilasi tetapi cukup menuliskan tulisan dalam bentuk ASCII-nya saja. PHP sangat mirip dengan bahasa C, juga mempunyai karakteristik yang mirip dengan Perl. PHP dapat digunakan untuk mengolah data dari berbagai macam database, contoh struktur bahasa PHP adalah sebagai berikut :

<?php

echo ” Syntax Program”; ?>


(41)

(42)

41 BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai aktifitas apa saja yang terdapat di PT.PLN dan sistem informasi pengelolaan permintaan kerja praktek di PT.PLN (Persero) sehingga dapat mengetahui masalah yang terdapat didalam sistem yang sedang berjalan. Setelah itu akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dibangun sebagai usulan sistem baru untuk mengembangkan sistem yang sudah ada sekaligus untuk memenuhi permintaan dari pihak PT.PLN (Persero).

3.1 Deskripsi Aktifitas di PT.PLN (Persero)

Adapun aktifitas-aktifitas yang dilakukan di PT.PLN (Persero) tersebut diantaranya yaitu melayani pelanggan yang akan melakukan penyambungan baru, tambah daya, melakukan sambungan sementara atau pelayanan gangguan listrik. Dalam melayani pelanggan yang akan melakukan penyambungan baru terlebih dahulu pelanggan harus mengisi formulir permohonan penyambungan baru, menyerahkan foto copy kartu tanda penduduk dan menyerahkan sketsa rumah. Setelah menyimpan data pelanggan selanjutnya pegawai memberikan berkas kepada petugas lapangan untuk di proses lebih lanjut. Untuk sambungan sementara prosedurnya tidak jauh berbeda dengan penyambungan baru, hanya saja sambungan ini diberikan kepada pelanggan untuk kebutuhan jangka pendek misalnya pasar malam, pesta dan keperluan khusus. Dalam hal pelayanan gangguan listrik PT.PLN (Persero) bertanggung jawab atas seluruh gangguan atau kerusakan yang terjadi pada aset PLN yaitu jaringan gardu, saluran masuk


(43)

pelayanan, alat ukur dan pembatas. Untuk memperbaiki hal-hal tersebut pelanggan sama sekali tidak dipungut biaya apapun. PT.PLN (Persero) menyediakan pos pelayanan 24 jam. Dimana jika terdapat gangguan listrik pegawai PLN selalu siap. Sedangkan dalam hal pemberitahuan gangguan listrik pelanggan bisa mendatangi gangguan listrik terdekat dengan membawa data-data pelanggan PLN atau bisa menghubungi lewat telepon. Dalam hal gangguan listrik penulis tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, namun disini penulis bertugas untuk memilah-milah berkas pengaduan berdasarkan dengan jenis-jenis kerusakan, yang selanjutnya diserahkan kepada pegawai yang bertugas dibidangnya masing-masing. Selain hal-hal diatas penulis juga melakukan input data langganan ke dalam program AIL (Arsip Induk Langganan) yaitu arsip baru pelanggan. Setelah data dimasukan ke dalam program, kemudian arsip tersebut disimpan di dalam loker.

3.2 Analisis Sistem

PT.PLN (Persero) merupakan perusahaan yang menyelenggarakan usaha-usaha dibidang produksi, tranmisi dan distribusi tenaga listrik serta perencanaan dan pembangunan bidang. Adapun bagian yang akan dibangun yaitu bagian sistem informasi pengelolaan permintaan kerja praktek di PT. PLN (Persero).


(44)

3.2.1 Analisis Fungsional

3.2.1.1Flow Map Sistem yang Sedang Berjalan

Flow map adalah suatu bagan yang menggambarkan dan menjelaskan

urutan prosedur-prosedur, arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain.

Prosedur yang diteliti di PT.PLN (Persero) dalam proses pengelolaan permintaan kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek

Dalam pengelolaan permintaan kerja praktek data yang telah didapat kemudian dimasukkan kedalam database. Berikut adalah prosedur input data di PT.PLN (Persero) :

a. Pemohon kerja praktek lapangan membawa surat pengantar dari sekolah atau kampus untuk melaksanakan kerja praktek dan menyerahkannya ke bagian kepegawaian.

b. Petugas input data memeriksa kelengkapan data-data pemohon. Apabila ada kekurangan data maka pegawai akan mengembalikan data tersebut kepada pemohon untuk dilengkapi.

c. Setelah dilengkapi maka pemohon memberikan kembali data tersebut kepada petugas input data.

d. Setelah data lengkap maka petugas input data akan menginputkan data tersebut ke dalam Microsoft Excel yang kemudian akan langsung di cetak untuk diarsipkan.


(45)

Keterangan :

A : Arsip data pemohon

Dari flow map proses input data ini dapat disimpulkan bahwa penginputan data sudah terkomputerisasi namun dari segi kemudahan dan keamanan masih kurang baik sehingga dibutuhkan sistem baru yang lebih mudah dan keamanan datanya dapat terjaga dengan baik.


(46)

3.2.2 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional 3.2.2.1 Analisis User

Pengguna komputer serta user aplikasi di PT.PLN (Persero) adalah sebagai berikut :

Nama : Taufik Hidayat, A.Md Jabatan : Staf Informatika

Umur : 27 tahun

Pengalaman : 3 tahun

Pendidikan : Diploma 3 LPKIA Sistem Operasi : Windows XP

Ditinjau dari karakteristik dari user, maka dapat disimpulkan bahwa user mampu mengoperasikan komputer serta bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya.

3.2.2.2Analisis Hardware

Hardware adalah perangkat keras komputer yang sangat mendukung dalam

kinerja sistem. Spesifikasi hardware yang digunakan di PT.PLN (Persero) adalah sebagai berikut :

Hardware pada bagian pengarsipan

Processor : Intel Pentium IV 3.06 Ghz

Motherboard : Intel

RAM : 512 GB share with VGA

VGA : 128 Mb Onboard

Harddisk : WD 120 Gb

LAN Card : Realtek Onboard


(47)

Dari hasil analisis hardware dapat disimpulkan bahwa spesifikasi hardware tergolong baik dan mampu untuk menjalankan aplikasi ini.

3.2.2.3Analisis Software

Dalam melaksanakan kegiatannya, di PT.PLN (Persero) menggunakan Oprating Sistem Microsoft Windows XP Service Pack 2. Dari hasil analisis

software dapat disimpulkan bahwa spesifikasi software tergolong mampu untuk

menjalankan aplikasi ini.

3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional 3.2.3.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Diagram konteks pengelolaan permintaan kerja praktek di PT.PLN (Persero) dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek


(48)

3.2.3.2DFD

Data Flow Diagram (DFD) memungkinkan pengembangan untuk

mengembangkan model daerah informasi dan fungsi tersebut pada saat yang bersamaan. DFD juga menunjukkan aliran suatu data diubah bentuk seakan-akan data tersebut bergerak melalui sistem. DFD Level 0 Informasi pengelolaan permintaan kerja praktek pada PT.PLN (Persero) dapat dilihat pada gambar berikut ini :

1. Login Admin 2. Pengolahan data pemohon 3. Status pemohon U se rn a m e , p a s s w o rd In fo p e m o h o n D a ta p e m o h o n In fo s ta tu s p e m o h o n D a ta s ta tu s p e m o h o n Login Biodata D a ta L o g in S ta tu s D a ta L o g in D a ta L o g in V a lid In fo p e m o h o n D a ta p e m o h o n In fo s ta tu s p e m o h o n D a ta s ta tu s p e m o h o n Pegawai In fo s ta tu s p e m o h o n In fo p e m o h o n D a ta L o g in V a lid D a ta L o g in I n v a lid 4. Pengolahan Data Pegawai pegawai In fo p e g a w a i D a ta p e g a w a i D a ta L o g in V a lid


(49)

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 2 proses 1 input data pemohon PKL Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 PengolahanData


(50)

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 proses 2 status pemohon

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 2 proses 3 data pengelolaan pegawai

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses

Input Data Pelanggan dan Praktek Kerja Lapangan di PT.PLN (Persero)

No Proses Keterangan

1

Nomor Proses 1

Nama Proses Login

Source (sumber) Admin

Input - username


(51)

Output - username _invalid - password_invalid Destination (tujuan) Admin

Logika Proses

Begin

{ Admin memasukan Data Login ke database} if Username ada and if Password cocok and if Level sesuai

then tampil info valid (validasi) else tampil info login invalid (validasi) end

2

Nomor Proses 2.1

Nama Proses Tambah data Pemohon Kerja Praktek Source (sumber) Super admin (SA)

Input - Data Pemohon

Output - Informasi Pemohon

Destination (tujuan) Super admin (SA)

Logika Proses

Begin

{Super admin (SA) melihat data pemohon kerja praktek,

input data pemohon sesuai dengan data pemohon kerja praktek,

simpan data pemohon kerja praktek yang baru

ke database}

End

Nomor Proses 2.2

Nomor Proses Laporan Pemohon Kerja Praktek Source (sumber) Admin


(52)

Output - Laporan Data Pemohon Kerja Praktek Destination (tujuan) Admin

Logika Proses

Begin

{Admin melihat informasi pemohon kerja praktek yang akan tampilkan}

If nama_pemohon ada then tampil informasi pemohon kerja praktek, buat laporan data pemohon kerja praktek sesuai dengan nama pemohon.

End

3

Nomor Proses 3.1

Nama Proses Status Pemohon Kerja Praktek Source (sumber) Super admin (SA)

Input - Data Status

Output - Informasi Status Destination (tujuan) Super admin (SA)

Logika Proses

Begin

{ SA melihat informasi divisi yang tidak ada yang sedang melalukan kerja praktek, input data pemohon kerja praktek sesuai dengan statusnya,apakah kerja praktek masih menunggu konfirmasi, sedang berjalan atau sudah selesai dilaksanakan,

simpan status pemohon yang baru ke

database}

End

Nomor Proses 3.2

Nama Proses Cetak Laporan Status Pemohon Kerja Praktek Source (sumber) Admin


(53)

Input - Data Status

Output - Laporan Status Pemohon Kerja Praktek Destination (tujuan) Admin

Logika Proses

Begin

{ Admin melihat informasi status pemohon kerja praktek yang akan tampilkan } If status ada then tampil informasi status pemohon kerja praktek, buat laporan data pemohon kerja praktek sesuai dengan statusnya.

End

4

Nomor Proses 4.1

Nama Proses Tambah data pegawai Source (sumber) Super admin (SA)

Input - Data Pegawai

Output - Informasi Pegawai Destination (tujuan) Super admin (SA)

Logika Proses

Begin

{Super admin (SA) melihat data pegawai, input data pegawai,

simpan data pegawai yang baru ke database} End

Nomor Proses 4.2

Nomor Proses Laporan data pegawai Source (sumber) Admin

Input - Data Pegawai

Output - Laporan Data Pegawai Destination (tujuan) Admin

Logika Proses Begin


(54)

tampilkan}

If nama_pegawai ada then tampil informasi pegawai, buat laporan data pegawai

End

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Perancangan Basis Data

3.3.1.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut

(property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Adapun

Diagram E-R dari sistem informasi pengelolaan permintaan kerja praktek di PT.PLN (Persero) dapat digambarkan seperti berikut :

Gambar 3.8 Entity Relationship Diagram


(55)

3.3.1.2 Tabel Relasi

Tabel Relasi menggambarkan suatu hubungan antar tabel yang sudah ada dalam keadaan normal. Adapun keterkaitan tabel relasi yang digunakan dalam Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Praktek Kerja Lapangan di PT.PLN (Persero) dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tabel Relasi

Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero)

3.3.1.3 Kamus Data

Kamus Data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang mengalir diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada sistem. Data yang mengalir tersebut dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Kamus Data tersebut sebagai berikut :

Biodata PK Nim

FK Nip Nama Asal_sekolah tempat_lahir Tanggal_lahir Jenis_kelamin umur Alamat_sekolah Alamat_rumah No_tlp_sekolah No_hp Jurusan Lama_pkl Login PK Nip

Nama Pass

Pegawai PK Nip

Nama Jabatan Devisi


(56)

Tabel 3.3 Kamus Data Login

Name Data login

Where used/ how used Admin – Prosis 1.0

Alias None

Content description Berisikan nama dan password pengguna

Struktur data Nama+password

NIP [0..9]

Nama [a..z] [A..Z]

Password [0..9][a..z][A..Z]

Tabel 3.4 Kamus Data Pegawai

Name Data login

Where used/ how used Admin – Prosis 1.0

Alias None

Content description Berisikan data pegawai

Struktur data Nama+password

NIP [0..9]

Nama [a..z] [A..Z]

Password [0..9][a..z][A..Z]

Janabatan [a..z] [A..Z]

Devisi [a..z] [A..Z]

Tabel 3.5 Kamus Data Biodata

Name Data login

Where used/ how used Admin – proses 1.0

Alias None

Content description Berisikan biodata pendaftar pkl

Struktur data Nama+nim+asal_sekolah+tempat_lahir+tanggal_lahir+ jenis_kelamin+umur+alamat_sekolah+alamat_rumah+ no_tlp_sekolah+no_hp+jurusan+lama_pkl+tgl_daftar


(57)

Nim [0..9]

Asal_sekolah [0..9] [a..z] [A..Z]

tempat_lahir [a..z] [A..Z]

Tanggal_lahir

Jenis_kelamin [a..z] [A..Z]

Umur [0..9]

Alamat_sekolah [0..9] [a..z] [A..Z]

Alamat_rumah [a..z] [A..Z]

No_tlp_sekolah [0..9]

No_hp [0..9]

Jirusan [a..z] [A..Z]

Lama_pkl

3.3.1.4 Struktur File

Struktur file merupakan urutan isi ataupun data yang berada dalam suatu record. Struktur file dalam Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Praktek Kerja Lapangan di PT.PLN (Persero) ini adalah sebagai berikut :

Nama File : TLogin Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data login admin Tabel 3.6 Struktur File TLogin

Nama Field Type Size Keterangan

Nip integer 30 Primery key

Nama varchar 30


(58)

Nama File : TPegawai Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data pegawai Tabel 3.7 Struktur File TPegawai

Nama Field Type Size Keterangan

Nip integer 30 Primery key

Nama varchar 30

Jabatan Varchar 30

Devisi varchar 30

Nama File : TBiodata Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data lengkap pendaftar Tabel 3.8 Struktur File TBiodata

Nama Field Type Size Keterangan

Nim Int 20 Primary key

Nip Int 20 Foreign key

Nama varchar 40

Asal_sekolah varchar 40

Tempat_lahir varchar 30

Tanggal_lahir date

Jenis_kelamin varchar 20

Umur Int 30

Alamat_sekolah varchar 50

Alamat_rumah varchar 50

No_tlp_sekolah Int 20

No_hp Int 20

Jurusan varchar 30


(59)

3.3.1.5 Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka yang telah dibuat meliputi beberapa perancangan diantaranya perancangan spesifikasi antarmuka, jaringan semantik dan perancangan output.

3.3.1.5.1 Spesifikasi Antar Muka

Spesifikasi antarmuka merupakan suatu bentuk tampilan dari program yang akan dibuat untuk kebutuhan interface dengan user. Berikut ini merupakan antarmuka Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Praktek Kerja Lapangan dan Pengarsipan Data Induk Pelanggan di PT.PLN (Persero) :


(60)

Tabel 3.9 keterangan rancangan halaman login

No objek Fungsi objek

1 Klik login link ke f02, f03, f04, f05, f06

Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Antar Muka Utama admin Tabel 3. 10 keterangan rancangan antar muka halaman utama admin

No objek Fungsi objek

1 Klik home menuju F02

2 Klik input pendaftaran menuju F03 3 Klik input admin menuju F04 4 Klik data PKL menuju F05 5 Klik status menuju F06


(61)

6 Klik data admin menuju F07

7 Klik logout menuju F01

Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Antar Muka Input Pendaftaran

Tabel 3.11 keterangan rancangan antar muka tampilan pendaftaran

No objek Fungsi objek

1 Klik simpan menuju M03 2 Klik ulangi menuju F03


(62)

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Antar Muka Data Pendaftar PKL

Tabel 3.12 keterangan rancangan anatar muka data pendaftar PKL

No objek Fungsi objek

1 Klik simpan menuju M03 2 Klik ulangi menuju F04


(63)

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Antar Muka Data Praktek Kerja Lapangan

Tabel 3.13 keterangan rancangan antar muka data praktek kerja lapangan

No objek Fungsi objek


(64)

Gambar 3.14 Rancangan Antar Muka Status Praktek Kerja Lapangan Tabel 3.14 keterangan rancangan antar muka status praktek kerja lapangan

No objek Fungsi objek


(65)

Gambar 3.15 Rancangan Antar Muka Data Admin Praktek Kerja Lapangan Tabel 3.15 keterangan rancangan antar muka data admin praktek kerja lapangan

No objek Fungsi objek


(66)

Gambar 3.16 Rancangan Antar Muka Edit Admin Praktek Kerja Lapangan Tabel 3.16 keterangan rancangan antar muka data admin praktek kerja lapangan

No objek Fungsi objek


(67)

Gambar 3.17 Rancangan Antar Muka Cetak surat keterangan Praktek Kerja Lapangan

Tabel 3.17 keterangan rancangan antar muka data admin praktek kerja lapangan

No objek Fungsi objek


(68)

Gambar 3.18 Rancangan Antar Muka Cetak surat keterangan file Pdf Praktek Kerja Lapangan

3.3.1.5.2 Rancangan Pesan

Rancangan pesan dari Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan PT. PLN(Persero) adalah sebagai berikut:

M01

Login Gagal Silahkan Ulangi kembali !!!


(69)

Gambar 3.19 Rancangan Pesan Gagal Login

Gambar 3.20 Rancangan Pesan Input Admin


(70)

3.3.1.5.3Jaringan Semantik

Jaringan semantik untuk administrator :


(71)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

WITA FAJRIAH 10107388

KANIA JUNIAR I 10109716

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

U NIVERSITAS KOMP UTER INDONESIA

BANDUNG

2011


(72)

N I M : 10109716 Kelas : IF – 9

Tempat Tanggal Lahir : Pangalengan, 2 Juni 1988 Status : Belum Menikah

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Indonesia

Alamat : Rumah Dinas SDN Sukamanah

Kp. Citere Hilir 05/XI Desa.Sukamanah Kec. Pangalengan – Bandung 40378 Telepon : 0852 – 22106816

E - Mail : kania.kanji@gmail.com Kesehatan : Baik

Tinggi Badan : 160 Cm Berat Badan : 47 Kg Golongan Darah : B

P

PEENNDDIIDDIIKKAANN

2009 – Sekarang : S1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

2006 – 2009 : Diploma III Program Study Teknik Komputer Konsentrasi Teknologi Informatika

Politeknik TEDC Bandung. 2003 – 2006 : SMU Negeri I Pangalengan 2000 – 2003 : SMP Negeri I Pangalengan

1994 – 2000 : SD Negeri Sukamanah Pangalengan.

Bandung, Januari 2011

Kania Juniar Iskandar N I M . 10109716


(73)

D

DAATTAAPPRRIIBBAADDII

N I M : 10107388 Kelas : IF – 9

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 21 November 1988 Status : Belum Menikah

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Indonesia

Alamat : Jl.Raya Cilember No.9 Cimahi Tengah Telepon : 081809364366

E - Mail : riodan_woth@yahoo.com Kesehatan : Baik

Tinggi Badan : 155 Cm Berat Badan : 45 Kg Golongan Darah : B

P

PEENNDDIIDDIIKKAANN

2007 – Sekarang : S1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) 2004 – 2007 : SMK 11 Bandung

2001 – 2004 : SMP Negeri 7 Cimahi 1995 – 2001 : SD Santo Yusuf

Bandung, Januari 2011

Wita Fajriah N I M . 10107388


(74)

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus. PHP & MySQL dengan Dreamweaver, Maxikom, Palembang. 2006 Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta, 2002. Dharwiyanti, Sri. Pengantar Unified Modeling language (UML), www.ilmukomputer.com


(75)

i

ﻢﯿﺣَﺮ ا ﻦَﻤﺣَﺮ ا ﮫَ ا ﻢﺴﺑ

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia serta hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan kerja paktek yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) “ dapat selesai tepat pada waktunya.

Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Strata satu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Penulis menyadari bahwa laporan kerja paktek ini masih jauh dari sempurna baik dalam isi, program maupun penulisan dan tata bahasa yang dipergunakan.

Dalam kesempatan ini ucapan terimakasih yang setulusnya penulis haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta serta adik yang telah memberikan dorongan doa, moril, materil dan semangat selama penulis mulai studi sampai selesainya penyusunan laporan kerja paktek ini. Selain itu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada :

1. Ibu Mira Kania Sabariah,S.T.M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

2. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom. selaku dosen pembimbing dan dosen waliyang telah meluangkan waktu serta bantuan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini

3. Bapak Wawan Sumarwan, SE selaku pembimbing di PT. PLN (Persero) Bandung serta seluruh staf yang telah membantu dalam penelitian


(76)

ii

kawan kita tercinta riana. Riana wisuda bareng ya....!!!!

Dan buat semua rekan-rekan yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-satu semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dengan balasan yang berlipat ganda. Amin


(77)

iii

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR SIMBOL... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifiksi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Profil PT.PLN (Persero) ... 8

2.1.1 Sejarah PT.PLN (Persero) ... 8

2.1.2 Logo PT.PLN (Persero) ... 12

2.1.3 Badan Hukum PT.PLN (Persero) ... 13

2.1.4 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) ... 13

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Definisi Website ... 14

2.2.2 Pengertian Sistem ... 15

2.2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 16

2.2.2.2 Karakteristik Sistem... 17

2.2.2.3 Klasifikasi Sistem ... 18

2.2.3 Definisi dan Konsep Dasar Sistem Informasi ... 20

2.2.3.1 Definisi Sistem Informasi ... 20


(78)

iv

2.2.5 Desain Sistem ... 21

2.2.6 Konsep Dasar Basis Data ... 22

2.2.6.1 Definisi Basis Data ... 23

2.2.6.2 Database Manajement Sistem ... 25

2.2.6.3 Tujuan Basis Data... 25

2.2.6.4 Tahap Perancangan Basis Data ... 26

2.2.7 Metode Analisis Sistem Terstruktur ... 30

2.2.7.1 Bagan Alir Dokumen (Flowmap) ... 30

2.2.7.2 Diagram Konteks (Contexts Diagram) ... 31

2.2.7.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 31

2.2.7.4 Kamus Data (Data Directory) ... 31

2.2.8 Software Pendukung ... 32

BAB III PEMBAHASAN ... 41

3.1 Deskripsi Aktifitas di PT. PLN (persero) ... 41

3.2 Analisis Sistem... 42

3.2.1 Analisis Fungsional ... 43

3.2.1.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan ... 43

3.2.2 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 45

3.2.2.1 Analisis User ... 45

3.2 2 2 Analisis Hardware ... 45

3.2.2.3 Analisis Software ... 46

3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 46

3.2.3.1 Diagram Konteks ... 46

3.2.3.2 DFD ... 47

3.2 Perancangan Sistem ... 53

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 53

3.3.1.1 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 53

3.3.1.2 Tabel Relasi ... 54

3.3.1.3 Kamus Data ... 54

3.3.1.4 Struktur File ... 56

3.3.1.5 Perancangan Antar Muka ... 58

3.3.1.5.1 Spesifikasi Antar Muka ... 58


(79)

v

BAB IV PENUTUP ... 70

4.1 Kesimpulan ... 70

4.2 Saran ... 71


(80)

vi

Gambar 1.1 Model Waterfall ... 6

Gambar 2.1 Logo PT.PLN (Persero) ... 12

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) ... 13

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem ... 18

Gambar 2.4 Jenjang Data ... 24

Gambar 2.5 Tampilan Awal Macromedia Dreamweaver ... 34

Gambar 2.6 Tampilan Macromedia Dreamweaver... 34

Gambar 2.7 Tampilan XAMPP ... 40

Gambar 3.1 Flow Map Prosedur Input Data... 44

Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek ... 46

Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 1 ... 47

Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 PengolahanData ... 48

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 Input Data Pemohon Pkl... 48

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2Proses 2 Status Pemohon ... 49

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 2 proses 3 data pengelolaan pegawai ... 49

Gambar 3.8 Entity Relationship Diagram ... 53

Gambar 3.9 Rancangan Halaman Login ... 58

Gambar 3.10 Rancangan tampilan antar muka admin ... 59

Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Input Pendaftaran ... 60

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Antar Muka Data Pendaftar PKL ... 61

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Data Praktek Kerja Lapangan ... 62

Gambar 3.14 Rancangan Antar Muka Status Praktek Kerja Lapangan... 63

Gambar 3.15 Rancangan Antar Muka Data Admin Praktek Kerja Lapangan ... 64

Gambar 3.16 Rancangan Antar Muka Edit Admin Praktek Kerja Lapangan ... 65

Gambar 3.17 Rancangan Antar Muka Cetak Surat Keterangan PKL ... 66

Gambar 3.18 Rancangan Antar Muka Cetak Surat Keteranganfile PDF PKL ... 67

Gambar 3.19 Rancangan Antar Muka Pesan gagal login ... 68

Gambar 3.20 Rancangan Antar Muka Pesan input admin ... 68


(81)

vii

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses ... 49

Tabel 3.2 Tabel Relasi ... 54

Tabel 3.3 Kamus Data Login ... 55

Tabel 3.4 Kamus Data Pegawai ... 55

Tabel 3.5 Kamus Data Biodata ... 55

Tabel 3.6 Struktur File TLogin ... 56

Tabel 3.7 Struktur File Tpegawai ... 57

Tabel 3.8 Struktur File TBiodata ... 57

Tabel 3.9 Rancangan Halaman Login ... 58

Tabel 3.10 Rancangan tampilan antar muka admin ... 59

Tabel 3.11 Rancangan Tampilan Input Pendaftaran ... 60

Tabel 3.12 Rancangan Tampilan Antar Muka Data Pendaftar PKL ... 61

Tabel 3.13 Rancangan Tampilan Data Praktek Kerja Lapangan ... 62

Tabel 3.14 Rancangan Antar Muka Status Praktek Kerja Lapangan ... 63

Tabel 3.15 Rancangan Antar Muka Data Admin Praktek Kerja Lapangan ... 64

Tabel 3.16 Rancangan Antar Muka Edit Admin Praktek Kerja Lapangan ... 65

Tabel 3.17 Rancangan Antar Muka Cetak Surat Keterangan PKL ... 66


(82)

viii

Lampiran A Tampilan Antar Muka... 152

Lampiran B Listing Program ... 156

Lampiran C Hasil Kuesioner ... 189


(83)

ix 1. Simbol Flow Map

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Proses Merupakan proses komputer yang terjadi didalam aliran dokumen

Aliran Menunjukkan data – data yang mengalir pada sistem

Proses Manual Merupakan proses yang terjadi didalam Flow Map

File Store Merupakan penyimpanan data menunjukkan data yang disimpan kedalam suatu disk / harddisk Dokumen Dokumen yang ada dalam Flow Map

Offline Storage

Menunjukkan tempat penyimpanan data berupa arsip


(84)

x

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Proses Menunjukkan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

Terminator Menunnjukkan bagian dari luar

Arus / Aliran data

Menunjukkan arus dari proses

Data store Menunjukkan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file / database di sistem komputer

3. Simbol Diagram Entity Relationship

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Entity Menunjukkan himpunan entitas

Garis Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya

Belah ketupat / Relationship


(1)

3.3.1.5.3 Jaringan Semantik ... 69

BAB IV PENUTUP ... 70

4.1 Kesimpulan ... 70

4.2 Saran ... 71


(2)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Waterfall ... 6

Gambar 2.1 Logo PT.PLN (Persero) ... 12

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) ... 13

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem ... 18

Gambar 2.4 Jenjang Data ... 24

Gambar 2.5 Tampilan Awal Macromedia Dreamweaver ... 34

Gambar 2.6 Tampilan Macromedia Dreamweaver... 34

Gambar 2.7 Tampilan XAMPP ... 40

Gambar 3.1 Flow Map Prosedur Input Data... 44

Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Pengelolaan Permintaan Kerja Praktek ... 46

Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 1 ... 47

Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 PengolahanData ... 48

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 Input Data Pemohon Pkl... 48

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2 Status Pemohon ... 49

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 2 proses 3 data pengelolaan pegawai ... 49

Gambar 3.8 Entity Relationship Diagram ... 53

Gambar 3.9 Rancangan Halaman Login ... 58

Gambar 3.10 Rancangan tampilan antar muka admin ... 59

Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Input Pendaftaran ... 60

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Antar Muka Data Pendaftar PKL ... 61

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Data Praktek Kerja Lapangan ... 62

Gambar 3.14 Rancangan Antar Muka Status Praktek Kerja Lapangan... 63

Gambar 3.15 Rancangan Antar Muka Data Admin Praktek Kerja Lapangan ... 64

Gambar 3.16 Rancangan Antar Muka Edit Admin Praktek Kerja Lapangan ... 65

Gambar 3.17 Rancangan Antar Muka Cetak Surat Keterangan PKL ... 66

Gambar 3.18 Rancangan Antar Muka Cetak Surat Keteranganfile PDF PKL ... 67

Gambar 3.19 Rancangan Antar Muka Pesan gagal login ... 68

Gambar 3.20 Rancangan Antar Muka Pesan input admin ... 68


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses ... 49

Tabel 3.2 Tabel Relasi ... 54

Tabel 3.3 Kamus Data Login ... 55

Tabel 3.4 Kamus Data Pegawai ... 55

Tabel 3.5 Kamus Data Biodata ... 55

Tabel 3.6 Struktur File TLogin ... 56

Tabel 3.7 Struktur File Tpegawai ... 57

Tabel 3.8 Struktur File TBiodata ... 57

Tabel 3.9 Rancangan Halaman Login ... 58

Tabel 3.10 Rancangan tampilan antar muka admin ... 59

Tabel 3.11 Rancangan Tampilan Input Pendaftaran ... 60

Tabel 3.12 Rancangan Tampilan Antar Muka Data Pendaftar PKL ... 61

Tabel 3.13 Rancangan Tampilan Data Praktek Kerja Lapangan ... 62

Tabel 3.14 Rancangan Antar Muka Status Praktek Kerja Lapangan ... 63

Tabel 3.15 Rancangan Antar Muka Data Admin Praktek Kerja Lapangan ... 64

Tabel 3.16 Rancangan Antar Muka Edit Admin Praktek Kerja Lapangan ... 65

Tabel 3.17 Rancangan Antar Muka Cetak Surat Keterangan PKL ... 66


(4)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tampilan Antar Muka... 152

Lampiran B Listing Program ... 156

Lampiran C Hasil Kuesioner ... 189


(5)

D

AFTAR SIMBOL

1. Simbol Flow Map

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Proses Merupakan proses komputer yang terjadi

didalam aliran dokumen

Aliran Menunjukkan data – data yang mengalir

pada sistem

Proses Manual Merupakan proses yang terjadi didalam Flow Map

File Store Merupakan penyimpanan data

menunjukkan data yang disimpan kedalam suatu disk / harddisk

Dokumen Dokumen yang ada dalam Flow Map

Offline Storage

Menunjukkan tempat penyimpanan data berupa arsip


(6)

x 2. Simbol Data Flow Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Proses Menunjukkan kegiatan / kerja yang

dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

Terminator Menunnjukkan bagian dari luar

Arus / Aliran data

Menunjukkan arus dari proses

Data store Menunjukkan simpanan dari data yang

dapat berupa suatu file / database di sistem komputer

3. Simbol Diagram Entity Relationship

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Entity Menunjukkan himpunan entitas

Garis Menunjukkan penghubung antara

himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya

Belah ketupat / Relationship