9 4. Staf teknis BPS ProvinsiKabupatenKota atau Koordinator Statistik Kecamatan
KSK sebagai tenaga pencacah.
2.2.3 Petugas Lapangan
Koordinator : Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di
BPS Provinsi Pengawas
: Kasi Neraca Produksi Petugas Pencacah : Staf BPS ProvinsiKabupatenKota atau KSK
2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan SK-ISNA 2014 dimulai dengan persiapan kegiatan oleh DNP. Tahapan persiapan meliputi perumusan kuesioner dan pedoman, penyusunan kuesioner dan
pedoman, penentuan dan alokasi sampel, pencetakan k u es i on er da n buku pedoman, persiapan paket entri data, pelatihan instruktur dan pengolahan tabulasi.
Gambar 1. Alur Tahapan Pelaksanaan Kegiatan SPPB 2014
Setelah tahap persiapan, tahap berikutnya dilakukan oleh BPS Provinsi sebagai inti dari pelaksanaan SK-ISNA 2014 yaitu tahapan pelaksanaan. Tahapan pelaksanaan
meliputi pelatihan petugas lapangan dan pelaksanaan lapangan. Tahap akhir yaitu tahap penyelesaian yang dilakukan oleh DNP. Tahapan penyelesaian meliputi entri data,
pengolahan tabulasi dan penyusunan laporan akhir. Laporan akhir antara lain berisi rekapitulasi pemasukan dokumen, tabulasi data dan analisis hasil tabulasi data.
Persiapan
•Perumusan Kuesioner dan Pedoman •Penyusunan Kuesioner dan Pedoman
•Penentuan dan Alokasi Sampel •Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman
•Persiapan Paket Entri Data •Pelatihan Instruktur
•Pelatihan Pengolahan
Pelaksanaan
•Pelatihan Petugas •Pelaksanaan di Lapangan
Penyelesaian
•Entri data •Pengolahan tabulasi
•Penyusunan Laporan Akhir
10
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Lapangan Kegiatan SK-ISNA 2014
Kegiatan Keterangan
Waktu
1 2
3
Persiapan Penyusunan Kuesioner dan
Buku Pedoman Februari - Mei 2014
Pelatihan Petugas Juni 2014
Pelaksanaan Pelaksanaan Lapangan
Juni - Agustus 2014 Pemeriksaan Hasil
Pencacahan Juli
– Agustus 2014 Pengiriman hasil Pencacahan
ke BPS-RI Agustus 2014
Data entry dan pengolahan September
– Oktober 2014 Penyelesaian
Penyusunan Laporan November 2014
11
3.1. Keterangan yang Dikumpulkan
Keterangan yang dikumpulkan dirinci atas delapan blok, yaitu: BLOK I.
PENGENALAN TEMPAT BLOK II.
KETERANGAN PETUGAS BLOK III.
KETERANGAN USAHA BLOK IV
BIAYA PEMELIHARAAN, terdiri dari 3 Blok, yaitu: BLOK IV.A BIAYA PEMELIHARAAN SUBKATEGORI HORTIKULTURA
BLOK IV.B BIAYA PEMELIHARAAN SUBKATEGORI PERKEBUNAN BLOK IV.C
BIAYA PEMELIHARAAN SUBKATEGORI PETERNAKAN BLOK V.
CATATAN BLOK VI.
KETERANGAN PENGESAHAN
3.2. Tata Cara Pengisian Kuesioner Blok I. Pengenalan Tempat
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha. Rincian 1. Tuliskan nama provinsi beserta kode dengan jelas dan benar.
Rincian 2. Tuliskan nama kabupatenkota beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan beserta kode dengan jelas dan benar.
Rincian 4. Tuliskan nama kelurahandesa beserta kode dengan jelas dan benar.
Blok II. Keterangan Petugas
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas pencacah dan pemeriksa. Rincian 1. Tuliskan nama petugas pencacah dan pemeriksa dengan jelas dan
lengkap. Rincian 2. Tuliskan tanggal pelaksanaan kegiatan pencacahan dan pemeriksaan
dengan format yang sesuai yaitu tanggal-bulan-tahun, contoh : 12-01-2014. Rincian 3. Bubuhkan tanda tangan pencacah dan pemeriksa dengan benar.
Blok III. Keterangan Usaha
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan usaha secara lengkap dan jelas selama tahun 2013, termasuk status badan hukum, kegiatan
utama yang dilakukan perusahaan sehingga secara unik dapat diberikan kode KBLI 5
3. KUESIONER
12 digit, dan jenis lapangan usahanya menurut kategori KBLI 2009.
Rincian 1. Tuliskan nama perusahaanpengusaha dengan lengkap dan jelas. Jika tidak memiliki nama perusahaan maka tuliskan nama pengusahanya.
Contoh : “Usaha Perkebunan Karet Pak Bagyo”. Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaanusaha dengan lengkap dan jelas.
Rincian 3. Tuliskan nomor teleponfax perusahaanusaha dengan benar. Rincian 4. Tuliskan alamat e-mail perusahaanpengusaha dengan lengkap dan jelas.
Rincian 5. Lingkari salah satu kode status badan usaha perusahaan. Status badan hukum tersebut harus sesuai dengan akte notaris yang dimiliki oleh
perusahaan.
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis hukum, teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Badan Usaha yang berbadan hukum adalah badan usaha yang memiliki
harta kekayaan tersendiri, terpisah dengan harta kekayaan para pemegang saham. Badan usaha yang berbadan hukum merupakan subjek hukum
yang dapat dituntut atau melakukan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha. Contohnya: Persero, Perseroan Terbatas PT,
Koperasi, dan Yayasan.
Badan Usaha yang tidak berbadan hukum adalah badan usaha yang
harta kekayaan pendirinya tidak terpisah dengan harta kekayaan badan usaha tersebut. Badan usaha yang tidak berbadan hukum tidak dapat
dituntut atau melakukan kumpulan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha tersebut, kecuali atas nama pendiri dari badan usaha
tersebut. Contohnya: CV, Firma, UD, dan PD.
Perorangan adalah usaha yang dilakukan tanpa membentuk jenis badan
usaha tertentu, misalnya usaha bordir tanpa membentuk CV atau UD. Rincian 6. Lingkari salah satu kode jaringan perusahaan ini.
PerusahaanUsaha Tunggal adalah perusahaan yang berdiri sendiri, tidak
mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan
tunggal disebut juga perusahaan tanpa cabang.
Kantor CabangPerwakilan adalah perusahaanusaha yang merupakan
cabangperwakilan dari perusahaan induknya, yang secara administratif kegiatannya dikelola dan diawasi oleh perusahaan induk tersebut.