6
7
2.1. Metodologi
Unit statistik dalam SK-ISNA 2014 adalah establishment dengan variabel yang diteliti adalah biayaongkos pemeliharaan tumbuhanternak. Pengalokasian sampel SK-ISNA 2014
dilakukan pada 10 provinsi berdasarkan purposive sampling atau non-probability sampling. Penentuan responden perusahaanusaha yang akan disurvei melihat pada :
1. Potensi perusahaanusaha yang berpengaruh terhadap perekonomian wilayah; 2. Memiliki skala usaha yang besar sehingga mampu mewakili populasi;
3. Data dari jenis kegiatan perusahaanusaha belum tersedia di BPS. Sampel SK-ISNA 2014 menurut provinsi dialokasikan oleh Subdirektorat Neraca
Barang, Direktorat Neraca Produksi BPS. Sedangkan alokasi sampel per kabupatenkota dilakukan oleh Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Nerwilis BPS Provinsi terpilih. Jumlah
sampel per provinsi adalah 20 sampel yang akan dialokasikan menurut komoditi. Tabel 3 menunjukkan alokasi sampel menurut provinsi dan komoditi pada SK-ISNA 2014.
Selain jumlah sampel dan alokasi per provinsi, metode penelitian di lapangan juga menjadi tahapan yang penting dalam mencapai tujuan dilaksanakannya SPPB 2014.
Metode tersebut adalah sebagai berikut : a. Merancang kuesioner sebagai bahan perolehan informasi kuantitatif dari sumber
data. b. Pengumpulan data di lapangan dengan rancangan kuesioner yang disusun
sebagai panduan perolehan data aktual. c. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan cara mengisi
kuesioner. d. Penggantian sampel dilakukan jika responden yang dituju pindah atau tidak dapat
ditemui hingga batas akhir waktu pencacahan. e. Sampel terpilih untuk tanaman semusim adalah yang memiliki tanaman yang
belum dipanen pada akhir tahun 2012 dan 2013 Dalam h a l penggantian sampel, h a l- hal ya ng har us diper hat ik an adalah
s ebag ai ber ik ut : a. Sampel pengganti memiliki skala usaha yang relatif sama dengan sampel utama
b. Sampel pengganti memiliki kategoriklasifikasiKBLI yang sama dengan sampel utama
2. PELAKSANAAN
8 c. Sampel pengganti memiliki kategoriklasifikasiKBLI terdekat dalam satu kelompok
Pertanian. d. Penggantian sampel dilakukan atas persetujuan Kepala Bidang Neraca dan
Analisis Statistik e. Setiap penggantian sampel harus dicatat di dalam form Penggantian Sampel SK-
ISNA 2014 tersedia di Lampiran.
Tabel 3. Alokasi Sampel Menurut Provinsi dan Komoditi SK-ISNA 2014
Komoditi KBLI
PROVINSI Sumatera
Barat Jambi
Lampung Jawa
Barat Jawa
Tengah Jawa
Timur Bali
NTB Kalimantan
Selatan Sulawesi
Utara
Tomat 01133
1 1
1 2
1 1
2 1
2 Semangka
01132 1
1 Tebu
01140 3
2 2
2 Tembakau
01150 1
1 1
3 8
Jeruk 01230
1 1
1 1
2 4
4 Mangga
01220 1
1 1
2 2
2 1
1 2
Nanas 01220
1 2
2 1
1 1
2 Kelapa
Sawit 01262
4 6
2 1
4 Kakao
01270 2
2 1
1 1
1 1
4 Kopi
01270 4
3 4
1 2
2 4
4 3
7 Karet
01291 3
4 2
1 1
1 3
Sapi Perah 01412
4 4
4 Ayam
Petelur 01462
3 2
3 2
4 3
5 4
4 5
SK-ISNA 2014 20
20 20
20 20
20 20
20 20
20
2.2. Organisasi Lapangan 2.2.1 Organisasi Teknis
1. Direktur Neraca Produksi sebagai penanggung jawab 2. Kepala Subdirektorat Neraca Barang sebagai penanggung jawab teknis
2.2.2 Organisasi Lapangan
1. Kepala BPS Provinsi sebagai penanggung jawab kegiatan di Provinsi 2. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi
sebagai penanggung jawab lapangan 3. Kasi Neraca Produksi di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab harian
teknis pelaksanaan, pengawasan, dan pengiriman dokumen ke BPS-RI.