Manfaat Penelitian Simpulan Aspek Keadilan Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dalam Pandangan Wajib Pajak UMKM dan Akademisi (Studi Wajib Pajak UMKM di Kota Bandung).

14 Program Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menganalisis dan memberikan penjelasan mengenai aspek-aspek keadilan dalam penerapan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak, dengan tujuan: 1. Untuk menganalisis aspek keadilan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dalam pandangan Wajib Pajak UMKM di KPP Pratama Bandung. 2. Untuk menganalisis aspek keadilan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dalam pandangan Akademisi di Kota Bandung. 3. Untuk menganalisis hal-hal yang menurut pandangan Wajib Pajak dan pandangan Akademisi dinilai menghambat dalam mewujudkan keadilan dalam penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi akademis maupun praktis dalam memandang masalah keadilan dalam perpajakan di Indonesia. 1. Manfaat Akademis Bagi akademisi penelitian ini bisa digunakan sebagai alternatif informasi ilmiah mengenai aspek keadilan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dan bisa menjadi bahan referensi yang berniat melakukan penelitian sejenis atau lebih lanjut mengenai masalah ini. Selain itu diharapkan kajian ini 15 Program Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha dapat memberikan pemahaman kepada wajib pajak UMKM atas hak dan kewajiban perpajakan yang terkait dirinya selaku Warga Negara dan Wajib Pajak. 2. Manfaat Praktis Bagi praktisi penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemikiran untuk dapat membawa perpajakan Indonesia kearah yang lebih baik. Terutama diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi Direktorat Jenderal Pajak dalam menentukan kebijakan kewajiban pajak dalam mencapai nilai keadilan dalam sistem perpajakan. 135 Program Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan aspek keadilan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dalam pandangan wajib pajak UMKM dan akademisi di Kota Bandung, maka penulis menarik simpulan dan memberikan saran sebagai berikut:

5.1 Simpulan

1. Aspek keadilan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 menurut dalam pandangan wajib pajak lebih terfokus pada exchange fairness, administrative fairness, dan personal fainess. Wajib pajak merasa adil jika mendapatkan manfaat sebanding dengan kewajiban perpajakan yang dilakukannya berupa fasilitas kemudahan bagi usahanya dan juga fasilitas publik. Selain itu aspek keadilan dari segi administrasi juga lebih diperhatikan wajib pajak karena tidak ingin dipersulit lebih jauh mengenai cara perhitungan, penyetoran dan pelaporan perpajakan. Hal ini sesuai dengan kepentingan dari wajib pajak sendiri yang hanya untuk memenuhi kewajiban perpajakannya, karena bisnis atau usaha yang dijalankan sekarang sudah menyita perhatian mereka, jadi mereka lebih memilih aturan yang sederhana. 2. Aspek keadilan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 menurut pandangan akademisi banyak terfokus pada hal-hal yang lebih mendetail seperti pada general fairness dan administrative fairness. Karena 136 Program Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha perbedaan pengetahuan dan kepentingan akademisi memandang keadilan yang tidak terbatas seperti wajib pajak tapi memandang dari berbagai sudut pandang baik kepentingan masyarakat dan pemerintah. Terlepas dari belum meratanya fasilitas publik yang diterima masyarakat dari hasil pajak, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini akademisi mengkritisi aturan ini dipaksakan kepada wajib pajak padahal masih ada aturan-aturan lain yang dapat digunakan wajib pajak. Terlebih perbedaan kondisi setiap wajib pajak juga turut membuat peraturan ini tidak bisa dilakukan sama rata seperti sekarang ini. Pelaksanaan aturan ini juga dinilai akademisi membuat hak wajib pajak tidak dapat dipenuhi berupa kompensasi kerugian dan pemajakan berganda akibat pemotongan PPh Pasal 23. Selain itu kinerja Direktorat Jenderal Pajak sendiri menjadi tidak efektif dan efisien karena permasalahan dalam administrasi dan tidak sebanding dengan pendapatan pajak dari UMKM. 3. Hal-hal yang dinilai menghambat dalam mewujudkan keadilan dalam penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 sebagai berikut: a. Ketidakpercayaan wajib pajak atas pemanfaatan uang hasil pajak bagi pembangunan negara. b. Belum adanya manfaat yang terasa berupa fasilitas dan insentif memadai bagi wajib pajak, khususnya wajib pajak UMKM. c. Aturan turunan yang berisi tata cara dan petunjuk teknis menjalankan kewajiban pembayaran pajak yang banyak dan sulit dipahami wajib pajak. 137 Program Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha d. Pemberlakuan aturan di tengah tahun pajak menimbulkan kebingungan pada wajib pajak dalam menghitung dan melaporkan pajaknya dengan dua aturan pada satu tahun pajak yang sama. e. Sosialisasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak dirasa kurang bagi wajib pajak jika kemungkinan ada masalah-masalah yang mungkin timbul akibat aturan ini. f. Adanya indikasi ketidaksesuaian Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dengan aturan UU Pajak Penghasilan terkait dapat digunakannya norma bagi wajib pajak orang pribadi dan kewajiban pembukuan bagi wajib pajak badan. Walaupun dalam satu kisaran jumlah omzet yang sama tetapi kondisi setiap wajib pajak berbeda-beda, namun semua seperti diharuskan menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. g. Adanya hak-hak wajib pajak yang tidak dipenuhi seperti kompensasi kerugian dan pemajakan berganda dari pemotongan PPh Pasal 23.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR PENERAPAN PP NO. 46 TAHUN 2013 PADA WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA BATU

7 25 20

PENDAHULUAN Pengaruh Dimensi Keadilan, Pengetahuan Pajak, Sanksi Pajak, Moral Wajib Pajak Dan Komunikasi Setelah Pemberlakuan Pp No. 46 Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Pelaku UMKM yang Terdaftar di KPP Pratama

1 8 9

PERSEPSI WAJIB PAJAK UMKM TERHADAP KECENDERUNGAN NEGOSIASI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK TERKAIT Persepsi Wajib Pajak UMKM Terhadap Kecenderungan Negosiasi Kewajiban Membayar Pajak Terkait Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada Wajib Pajak

0 4 27

PERSEPSI WAJIB PAJAK UMKM TERHADAP KECENDERUNGANNEGOSIASI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK TERKAIT Persepsi Wajib Pajak UMKM Terhadap Kecenderungan Negosiasi Kewajiban Membayar Pajak Terkait Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Y

0 2 14

PENDAHULUAN Persepsi Wajib Pajak UMKM Terhadap Kecenderungan Negosiasi Kewajiban Membayar Pajak Terkait Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar di KPP Sukoharjo).

0 11 9

Analisis Penerapan E-Faktur dalam Pandangan Wajib Pajak, Konsultas Pajak dan Akademisi.

1 15 37

Dampak Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Peningkatan Jumlah Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Tegallega).

2 9 16

Pengaruh Pemahaman UMKM akan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kelurahan Cibadak Kota Bandung.

0 0 17

Pengaruh Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 pada Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak UMKM terhadap Penerimaan Pajak.

0 0 21

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI BANYUMAS

0 0 13