Rumusan Permasalahan Kegunaan PENUTUP A.

B. Rumusan Permasalahan

Dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu: 1. Apakah yang dimaksud dengan Informed consent dalam hal keadaan darurat yang membutuhkan pembedahan ? 2. Apakah pelaksanaan Informed consent dapat dikesampingkan apabila terjadi hal-hal darurat dimana pasien tidak dapat memberikan persetujuan? 3. Siapakah yang berhak memberikan persetujuan apabila terjadi keadaan darurat yang membutuhkan pembedahan? 4. Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi dokter dalam hal penanganan pasien dalam keadaan darurat yang membutuhkan pembedahan? C. Tujuan Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam skripsi ini, adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Informed consent dalam hal keadaan darurat yang membutuhkan pembedahan. 2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan Informed consent dapat dikesampingkan apabila terjadi hal-hal- darurat dimana pasien tidak dapat memberikan persetujuan. 3. Untuk mengetahui siapa yang berhak memberikan persetujuan apabila terjadi keadaan darurat yang membutuhkan pembedahan. 4. Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum bagi dokter dalam hal penanganan pasien dalam keadaan darurat yang membutuhkan pembedahan.

D. Kegunaan

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Penulisan ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat secara teoritis diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan hukum di bidang kedokteran yaitu sebagai bahan pembelajaran baik bagi penulis maupun bagi pembaca mengenai pengaturan Informed consent dalam keadaan darurat berdasarkan Undang- Undang nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran juncto Peraturan Menteri Kesehatan nomor 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran. Secara praktis diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pihak dalam memberikan gambaran mengenai prosedur pelaksanaan Informed consent yang sesuai dengan peraturan yang ada dalam hal terjadi kondisi darurat sehingga menjadi sebuah pengetahuan hukum untuk pihak-pihak yang terkait.

E. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Atas Tindakan Malpraktik Yang Dilakukan Oleh Dokter Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Juncto Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

8 61 103

Tinjauan Hukum Mengenai Tindak Pidana Pengguguran Janin (Induced Abortion) Dihubungkan Dengan Kitab Undang - Undang Hukum Pidana (K.U.H.P) Jo. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

0 3 31

Undang-undang Republik Indonesia No 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran - [PERATURAN]

0 3 43

Tinjauan Yuridis Penerapan Persetujuan Tindakan Kedokteran dalam Pelayanan Kesehatan Dihubungkan dengan Malpraktik dalam Praktik Kedokteran.

1 1 45

KEBIJAKAN IZIN PRAKTIK DOKTER MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DI KOTA SURAKARTA.

0 0 14

undang undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran

0 0 69

Undang-undang no 29 tahun 2004 (Tentang Praktik Kedokteran)

0 0 43

ASPEK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

0 0 8

ANALISIS YURIDIS SURAT IZIN PRAKTIK DOKTER DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN - repo unpas

0 0 9

BAB II TINJAUAN TENTANG PERIZINAN DAN SURAT IZIN PRAKTIK DOKTER - ANALISIS YURIDIS SURAT IZIN PRAKTIK DOKTER DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN - repo unpas

0 0 43