KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA SWASTA ERIA MEDAN T.P 2014/2015.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Sintak Pembelajaran Inquiry Training 16 Tabel 2.2. Konversi skala termometer 21 Tabel 2.3 Koefisien Muai Panjang dan Muai Volum 22 Tabel 2.4. Kalor Jenis Beberapa Zat 26 Tabel. 2.5 Tabel Konduktivitas Termal Beberapa Zat 31 Tabel 2.6 Daftar Peneliti yang menggunakan model Inquiry Training 34 Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 38 Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 40 Tabel 3.3. Tabel Pedoman Penskoran Hasil Belajar 40 Tabel 3.4. Ktriteria Nilai 41 Tabel 3.5. Tabel Pedoman Kriteria dan Persentase Nilai 41 Tabel 3.6 kriteria Nilai 42 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen 48 Tabel 4.2. Data Pretes Kelas Kontrol 49 Tabel 4.3. Data Postes Kelas Eksperimen 51 Tabel 4.4. Data Postes Kelas Kontrol 52 Tabel 4.5. Ringkasan hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontol 53 Tabel 4.6. Ringkasan hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontol 54 Tabel 4.7. Uji Hipotesis Data Pretes 54 Tabel 4.8. Uji Hipotesis Data Postes 55 Tabel 4.9. Peningkatan Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen Dan kelas kontrol 55 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Dampak-Dampak Intktur dan Pengiring dalam Model Inquiry training 18 Gambar 2.2 Perbandingan skala termometer Celcius, Fahrenheit, Kelvin, dan Reamur 21 Gambar 2.3. Pemuaian panjang 23 Gambar 2.4. Koefisien muai luas zat padat 23 Gambar 2.5. Koefisien muai volume zat padat 24 Gambar 2.6. Grafik perubahan temperatur dan perubahan wujud zat pada sebuah es 29 Gambar 2.7. Perpindahan Konduksi 30 Gambar 4.1 Diagram Batang data pretes siswa kelas eksperimen 49 Gambar 4.2 Diagram Batang data pretes siswa kelas kontrol 50 Gambar 4.3 Diagram Batang data postes siswa kelas eksperimen 51 Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kontrol 52 Gambar 4.5 Peningkatan Aktivitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 58 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP I 64 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP II 70 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP III 79 Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I 90 Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II 92 Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III 95 Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 103 Lampiran 8 Penilaian 112 Lampiran 9 Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Eksperimen Lampiran 10 Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Kontrol 120 Lampiran 11 Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 126 Lampiran 12 Data Pretes Siswa Kelas Kontrol 128 Lampiran 13 Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 130 Lampiran 14 Data Postes Siswa Kelas Kontrol 132 Lampiran 15 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 134 Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 135 Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata,Simpangan Baku, Varians 136 Lampiran 18 Uji Normalitas 141 Lampiran 19 Uji Homogenitas 145 Lampiran 20 Uji Hipotesis 148 Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian 153 Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors 156 Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas Kurva 0 e z 157 Lampiran 24 Distribusi Nilai F 158 Lampiran 25 Distribusi Uji t 160

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bahkan sangat menentukan keberhasilan pembangunan Negara. Dengan demikian pendidikan harus betul- betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping itu harus memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola dengan cara semaksimal mungkin baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi manusia yg berkualitas harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. “Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” Sagala, 2009: 3. Maka dari itu pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang terjadi itu ditandai dengan adanya perubahan perilaku bagi individu yang terlibat didalamnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna meninjau tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakasanakan adalah dengan mengadakan evaluasi pembelajaran. Adapun indikator yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran pada pendidikan formal adalah tercapainya hasil belajar yang maksimal. Namun kenyataan lapangan menunjukkan bahwa hasil yang dicapai belum memuaskan. Salah satu mata pelajaran yang sering dihadapkan pada permasalahan ini adalah mata pelajaran fisika. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang menggunakan metode ilmiah dalam prosesnya. Dengan demikian maka proses pembelajaran fisika bukan hanya memahami konsep – konsep fisika semata, melainkan juga mengajarkan siswa berfikir konstruktif melalui fisika sebagai keterampilan proses sains. Dalam pembelajaran fisika yang harus diperhatikan adalah bagaimana siswa mendapatkan pengetahuan learning to know, konsep dan teori melalui pengalaman praktis dengan cara melaksanakan observasi atau eksperimen learning to do, secara langsung sehingga dirinya berperan sebagai ilmuan. Telah diketahui bersama bahwa di kalangan siswa menengah, bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan kurang menarik. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dan motivasi untuk mempelajari fisika dengan senang hati. Selain itu, penggunaan model pembelajaran yang cenderung monoton dan kurangnya keterlibatan siswa dalam menemukan suatu konsep dalam proses kegiatan belajar dan mengajar lebih bersifat teacher centered. Berdasarkan hasil observasi di SMA Swasta Eria Medan dengan menggunakan angket yang disebar pada 28 siswa, diperoleh data bahwa 50 siswa mengatakan fisika itu sulit dan kurang menarik. 32,14 orang mengatakan fisika itu biasa saja dan selebihnya 17,85 orang mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan. Hasil wawancara dengan Ibu Dewi Fitriyani salah seorang guru Fisika SMA Swasta Eria Medan, beliau mengatakan bahwa rata-rata hasil ulangan harian siswa sering tidak memuaskan rata-rata 65 atau berada di bawah KKM. Ketuntasan Kompetensi Minimal KKM di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 73. Pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru masih menggunakan cara konvensional. Pola mengajar yang digunakan masih menggunakan metode ceramah, mencatat, diskusi dan mengerjakan soal. Berdasarkan pemaparan masalah di atas, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut adalah dengan

Dokumen yang terkait

DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI KALISAT

0 4 60

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANGUIDED INQUIRY DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

0 12 64

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI POKOK FOTOSINTESIS

6 68 68

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SUB MATERI SPERMATOPHYTA DI SMA

0 1 13

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING ARTIKEL PENELITIAN

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN MATERI HIDROLISIS GARAM

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRC PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

0 1 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GETARAN HARMONIS Nismalasari

0 1 21

PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL KOGNITIF, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMPN 3 PALANGKA RAYA

1 2 24