Alan Amanda, 2014 PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN
KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dengan pembagian kelompok secara random, masing-masing kelompok terdiri dari kelompok A = 12 siswa, kelompok B = 12 siswa. Selanjutnya kelompok A
diberi perlakuan dengan metode zig-zag run dan kelompok B diberi perlakuan dengan metode envelope run.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian.
Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien.
Nasution 2004:40 mengungkapkan bahwa : Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
penelitian. Untuk mempermudah langkah-langkah dalam suatu penelitian,dipilih
suatu desain yang tepat untuk dijadikan suatu pegangan dalam penelitiannya. Desain yang diterapkan peneliti untuk penelitiannya adalah pre-test - post-test
desain. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.1 Desain Penelitian Eksperimen
Sumber: Sugiyono, 2011:76
Keterangan: X1
: Tes awal O1
: Treatment dengan Zig-Zag Run O2
: Treatment dengan Envelope Run X2
: Tes akhir Kelompok A
X1 O1
X2 Kelompok B
X1 O2
X2
Alan Amanda, 2014 PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN
KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: lihat gambar 3.3
Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian Populasi
Sampel
Pre-test
Perlakuan Latihan zig zag run
Perlakuan Latihan Envelope run
Post-test
Pengolahan dan Analisis data
Kesimpulan
Alan Amanda, 2014 PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN
KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto 2010:203 “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data”. Dengan kata lain instrument berfungsi sebagai pendukung dari metode yang sudah ada, sehingga data yang akan diperoleh menjadi valid.
Untuk memperoleh data yang akurat maka penulis melakukan tes untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir sampel dalam hal
kemampuan kelincahan atlet. Alat ukur yang digunakan penulis disini adalah tes kelincahan Illinois Agility Run. Tes ini memiliki validitas sebesar 0,90 dan
realibilitas 0,94. Untuk lebih jelas mengenai instrumen penelitian dapat dilihat pada gambar 3.4
Gambar 3.3. Illinois Agility Run sumber: topendsport.com
Adapun tata cara pelaksanaan tes yang dijelaskan oleh adalah sebagai berikut: subjek berdiri di belakang garis start dengan salah satu kaki diletakan
di depan setelah diberikan aba- aba “ya” subjek dengan cepat lari menunju ke
cone pembatas lalu melakukan perubahan arah kemudian lari lagi menuju
Alan Amanda, 2014 PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN
KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tanda yang diberi cones berikutnya lalu merubah arah lagi begitu seterusnya sampai cone terakhir atau garis finish. Satu orang diberikan kesempatan dua kali
dan skor yang dicatat adalah waktu terbaik dari dua kali kesempatan.
E. Prosedur Penelitian