Alan Amanda, 2014 PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN
KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Kelompok sampel pada awal eksperimen harus dimulai dari kondisi dan keterampilan yang samaseimbang.
2. Perlakuan dalam masa eksperimen harus sama dari awal sampai akhir. 3. Alat ukur yang digunakan pada tes awal dan tes akhir harus sama.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka diharapkan data yang dikumpulkan memberikan gambaran yang objektif dari kelompok
sampel tersebut mengenai aspek-aspek yang diukur.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,
2011:80. Sedangkan menurut Arikunto 2010:173 yaitu: Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah siswa SMK Negeri 2 Kota Bandung yang mengikuti kegiatan ekstakulikuler sepakbola dan berjumlah 24 orang.
Pembinaan atlet sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung saat ini masih terbilang belum maksimal, terlihat dari pencapaian prestasinya dalam cabang
olahraga sepakbola masih sangat jauh dari harapan. Kondisi seperti ini salah satunya diakibatkan oleh kemampuan fisik para pemain yang kurang prima
sehingga diindikasikan bahwa latihan kondisi fisik di tim sepakbola SMKN 2 Kota Bandung kurang maksimal, dan hasil observasi peneliti di SMKN 2 Kota
Bandung, pelatih dalam memberikan latihan hanya terpusat atau terpatok pada pola melatih kemampuan teknik itu saja, dan tidak memperhatikan
unsur-unsur kondisi fisik yang mampu memberikan pengaruh terhadap kemampuan teknik tersebut.
Data peningkatan kemampuan kelincahan siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung yang diujikan dengan
menggunakan dengan tes Illinois Agility Run yang diperoleh dari setiap siswa
Alan Amanda, 2014 PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN
KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
setelah mengikuti program latihan dengan metode zig-zag run dan envelope run. Sebelum siswa mengikuti program latihan, terlebih dahulu dilakukan tes awal agar
mengetahui sejauh mana kemampuan mereka. Data tes peningkatan kelincahan siswa yang mengikuti eksrakulikuler sepakbola di SMKN 2 Kota Bandung
diperoleh dari hasil tes akhir, setelah perlakuan diberikan, sehingga merupakan hasil dari proses latihan.
2. Sampel
Penarikan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk ditarik kesimpulan sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Arikunto
2010:174 mengatakan bahwa: “Sampel adalah bagian atau wakil dari
popul asi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono 2011:118 sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel
Sugiyono,2001: 56. Margono 2004: 125 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling
yaitu : ”Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representative”. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Dari pendapat para ahli tersebut peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh. Yang dimaksud total
sampling disini adalah peneliti menggunakan semua populasi sebagai sampel, seperti yang diungkapkan Sugiyono 2001: 61
“sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel”. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah
lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Dengan demikian yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola di SMK Negeri 2 Kota Bandung yang
berjumlah 24 siswa, kemudian sampel dibagi menjadi 2 kelompok A dan B
Alan Amanda, 2014 PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN
KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dengan pembagian kelompok secara random, masing-masing kelompok terdiri dari kelompok A = 12 siswa, kelompok B = 12 siswa. Selanjutnya kelompok A
diberi perlakuan dengan metode zig-zag run dan kelompok B diberi perlakuan dengan metode envelope run.
C. Desain Penelitian