Pelaksanaan Saluran Distribusi Fisik Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

(1)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Seiring dengan perkembangan zaman yang saat ini, memungkinkan para pengusaha untuk melakukan perubahaan di bidang perekonomian, dengan kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, Departemen store (toserba), pasar swalayan (supermarket) dan lain-lain. Hal ini menimbulkan persaingan di antara perusahaan tersebut. Untuk memenangkan persaingan mereka (perusahaan) memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka untuk menguasai pasar. Penguasaan pasar merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, berkembang dan mendapatkan laba semaksimal mungkin.

Distribusi menjadi penting untuk mendukung perusahaan agar dapat berhasil dalam persaingan usaha yang semakin ketat. Maka setiap perusahaan dituntut untuk untuk menguasai suatu manajemen yang cukup handal, sehingga dapat bersaing secara efektif. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dan lancar akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dan akan membantukan meningkatkan penjualan perusahaan.


(2)

proses yang membuat produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.

Distribusi fisik adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam kuantitas tertentu ke suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu tertentu

Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat. Dalam hubungan itu, Dewan Manajemen Distribusi Fisik Nasional Amerika Serikat mendefinisikan distribusi fisik sebagai berikut: “ Suatu rangkaian aktivitas yang luas mengenai pemindahan barang jadi secara efisien dari akhir batas produksi kepara konsumen, serta didalam beberapa hal mencakup pemindahan bahan mentah dari suatu pembekal keawal batas produksi “.

Saluran distribusi fisik peranannya sangatlah penting pada semua perusahaan apalagi pada koperasi tempat saya melaksanakan kerja praktek, karena saluran distribusi fisik ini suka dilakukan untuk mempermudahkan perusahaan dalam proses mendata pemesanan barang supaya tertata dengan rapih dan tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan dalam pengolahan pesan. Serta dalam melakukan persediaan barang perusahaan akan mudah dalam menghadapi permintaan konsumen karna sudah tersedianya barang pada gudang, gudang pun berperan cukup aktif dalam pelaksanaan distribusi fisik ini karna barang yang belum terjual dapat disimpan dulu digudang dalam kangka waktu yang tidak ditentukan, serta didukung dengan adanya alat transportasi yang dapat memudahkan perusahaan dalam menjalankan usahanya biar lebih maju lagi dan berkembang pesat.

Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah


(3)

badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Koperasi merupakan suata cara pemerintah dalam menerapkan sistem ekonomi di Indonesia supaya perekonomian di masyarakat dapat meningkat pendapatannya. Koperasi selain digunakan untuk kesejahteraan anggota koperasi dapat digunakan oleh masyarakat banyak.

Koperasi pegawai pemerintahan kota Bandung merupakan salah satu koperasi yang ada di dalam pemerintahan dinas kota Bandung dalam mengupanyakan untuk kesejhteraan anggota koperasi yang merupakan karyawan negeri sipil kota Bandung.

Penulis melakukan kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintahan Kota Bandung. Disana penulis mencoba mempelajari apa-apa yang ada disana serta meninjau apa saja kekurangan koperasi tersebut, penulis mengambil judul tentang :

“ pelaksanaan saluran distribusi fisik pada koperasi Pegawai Pemerintahan Kota Bandung”

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan Kerja Praktek di koperasi pegawai pemerintah kota Bandung untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan distribusi fisik pada koperasi pegawai pemerintahan kota Bandung.

2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi koperasi dalam melakukan distribusi fisik pada Koperasi Pegawai Pemerimtah kota Bandung.


(4)

hambatan pada pelaksanaan distribusi fisik pada Koperasi Pegawai Pemerimtah kota Bandung.

1.3 kegunaan Kerja Praktek

Hasil kerja Praktek ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut 1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan penulis tentang pelaksanaan distribusi fisik pada koperasi pegawai pemerintahan kota Bandung.

2. Bagi Perusahaan

Laporan kerja praktek ini diharpakan dapat bermanfaat bagi instansi atau dinas dimana penulis melakukan kerja praktek, sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi hal-hal yang masih perlu diperbaiki dari objek yang diteliti demi kemajuan perusahaan.

3. Bagi Almamater

Diharapkan hasil laporan kerja praktek ini dapat menambah pengetahuan terapan khususnya dalam pelaksanaan distribusi fisik, serta dapat dipakai sebagai bahan ajuan referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan kerja praktek

4. Bagi Pihak Lain

Penulisan laporan kerja praktek ini diharapkan dapat bermanfaat, salah satunya untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis lainya.

1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek di koperasi pegawai pemerintahan kota Bandung yang beralamatkan di Jl. Wastukencana no 5 Bandung. Dan kerja praktek disana dilakukan selama satu bulan dari mulai pertengahan juli sampai pertengahan pertengahan agustus.


(5)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1961 di lingkungan Kantor Pemerintah Kotapraja Bandung telah berdiri tujuh buah Koperasi Simpan Pinjam yang berada pada beberapa unit kerja. Dengan adanya anjuran Pemerintah Pusat, bahwa pada setiap jawatan/Instansi hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka Koperasi – koperasi Simpan Pinjam yang ada disetiap unit kerja sepakat untuk mendirikan satu Koperasi Pegawai.

Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah Koperasi yang diberi nama Koperasi Pegawai Otonom Kotapraja Bandung disingkat “KPOKB”. Pada tahun 1966 namanya diubah menjadi Koperasi Pegawai Kotamadya Bandung disingkat “KPKB”.

Dengan demikian Koperasi Kotamadya Bandung (KPKB) telah berbadan Hukum berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Koperasi Propinsi Jawa Barat tertanggal 12 Juli 1963 Nomor : 2840/BH/VI serta telah disesuaikan pula dengan Undang – Undang Nomor : 12 th 1967 dengan Akte penyesuaian tertanggal 6 September 1968 Nomor : 42/BH/IX-19/12-67.

Selama masa 9 (sembilan) tahun KPKB banyak dialami suka duka dan pasang surut, sehingga sampai saat itu usaha Koperasi ini belum memenuhi harapan sebagaimana mestinya.

Hal ini disebabkan karena berbagai faktor antara lain dengan adanya Kebijaksanaan Pemerintah dahulu yang Me-nasakomkan perkoperasian, sehingga fungsi dan peran koperasi diarahkan kepada tujuan politik tertentu, ditambah lagi setelah meletusnya G 30 S / PKI keadaan koperasi pada umumnya praktis tidak berjalan. Disusul kemudian oleh kebijaksanaan Pemerintah dibidang moneter yaitu perubahan nilai rupiah dari Rp.1.000,00 menjadi Rp.1,00. Dengan berlakunya perubahan nilai rupiah itu, maka permodalan koperasi menjadi merosot.


(6)

Sehingga tidak mempunyai arti sama sekali, walaupun demikian berkat kesadaran para anggota KPKB, maka dengan melalui pasang surutnya, sampai sekarang KPKB masih tetap berdiri. Selain itu berkat kebijaksanaan Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung. Bapak Walikota Bandung Bapak R. OTJE DJUNDJUNAN yang sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan KPKB. Diharapkan oleh Bapak Walikota agar KPKB dapat menunjang kebijaksanaan pada Kotamadya Bandung dalam rangka usaha meningkatkan kesejahteraan pegawai.

Langkah-langkah kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh Bapak Walikota dalam rangka meningkatkan dayaguna dan daya mampu KPKB secara lebih baik ialah dengan dikeluarkannya instruksi walikotamadya Bandung Nomor: 25 tanggal 20 Oktober 1971 maka terhitung mulai tanggal 1 Desember 1971 semua Pegawai Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung otomatis menjadi anggota KPKB. Kebijaksanaan ini sesuai dengan sambutan Presiden RI Djendral SOEHARTO pada hari koperasi tanggal 12 Juli 1971 menganjurkan agar semua Pegawai Negeri Sipil dan Anggota ABRI menjadi anggota Koperasi. Kemudian untuk mencegah adanya dualisme dalam usaha mengurus kesejahteraan pegawai maka dengan Surat Keputusan Walikotamadya Bandung tertanggal 28 Maret 1972 Nomor: 5461/72. Yayasan Gemah Ripah telah dibubarkan dan segala kegiatan usahanya serta kekayaan materil finansial dan personilnya diserahkan kepada KPKB yang berlaku surut terhitung mulai tanggal 1 Juli 1971. Dengan Keputusan itu maka KPKB secara berangsur-angsur dapat menambah permodalan dan dapat memperluas usaha-usahanya sehingga kebutuhan para pegawai/anggota sedikit-sedikit bisa terpenuhi.

Berhubung dengan adanya pembubaran Yayasan Gemah Ripah (JGR) berdasarkan Keputusan Walikota Kotamadya Bandung tertanggal 28 Maret 1972 Nomor: 5461/72 maka


(7)

seorang Ex Pengurus JGR ditetapkan sebagai anggota Pengurus KPKB yaitu E. SUHANDA ADIDJAJA, demikian juga mengenai Badan Pemeriksa sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat itu, dimana seluruh Pegawai Kotamadya Bandung menjadi anggota-anggota KPKB. Adanya layak kiranya apabila Personalia Badan Pemeriksa itu diusulkan untuk diisi oleh Pejabat-pejabat dari berbagai Biro Tertentu.

Dengan demikian maka para anggota Badan Pemeriksa itu selain mengadakan pemeriksaan dan pengawasan juga dapat mengadakan bimbingan dan pengarahan yang positip demi kemajuan koperasi.

Selain itu KPKB juga menerima kekayaan, hutang piutang, hak-hak dan kewajiban, serta 6 (enam) unit Bis “Robur” yang tertera dan tercantum dalam neraca.

KANTOR

- Sejak tanggal 1 Oktober 1971 Kantor KPKB dipindahkan dari Balaikota ke Jalan wastukancana No. 5 (ruang belakang) dan di Jalan Moch. Toha No. 12 G bekas Kantor JGR. Dikantor Jalan Wastukancana No. 5 bekerja 17 pegawai dengan tugas sehari-hari membukukan simpanan para anggota, membagikan beras dan melayani kebutuhan pegawai-pegawai seperti textil, sepatu, sabun dan lain-lain. Dikantor Jalan Moch. Toha No. 12 G bekerja 11 pegawai dengan tugas sehari-hari melayani pinjaman para anggota dan dan kematian.

- Semasa 3 periode Kepengurusan Bapak Igun Sarbini (Alm) tepatnya tahun 1985 telah didirikan dan dibangun Gedung Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang bekerjasama dengan PT. MELATI yang bangunannya terdiri dari 3 (tiga) lantai, dimana pada tanggal 20 Juli 1985 Gedung Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang


(8)

sekarang masih ditempati diresmikan oleh Walikotamadya Bandung Bapak ATENG WAHYUDI.

Sehubungan jumlah anggota yang harus dilayani semakin bertambah, maka sangat dirasakan Gedung Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) perlu untuk diperluas, maka pada masa Kepengurusan Bapak Drs. Iko Wikarsa tepatnya tahun 1988 Gedung Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) mengalami perluasan dan pada tanggal 17 Desember 1988 diresmikan oleh Sekretaris Kotamadya Daerah Tk. II Bandung Bapak Drs. H. Husein Jachjasaputra dan sampai sekarang Gedung Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tersebut masih berdiri kokoh

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Koperasi Pegawai pemerintahan Kota Bandung berkembang secara dinamis karena didorong faktor internal dan eksternal. Struktur organisasi di Koperasi Pegawai pemerintahan Kota Bandung masih bersifat sentralisasi. Jadi semua keputusan, kebijakan, wewnang menjadi tanggung jawab Kepala Kantor.

Bila kita lihat struktur organisasi yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai pemerintahan Kota Bandung merupakan gabungan dari jenis organisasi dalam bentuk lini dan staf. Dimana wewnang dari pucuk pimpinan mengalir langsung kepada kepala bagian yang memimpin satuan-satuan organisasi menurut jenjang organisasi. Adapun struktur organisasi Koperasi Pegawai pemerintahan Kota Bandung dapat dilihat pada gambar 2.1


(9)

Sumber : koperasi KPKB

Gambar 2.1


(10)

2.3. DESKRIPSI JABATAN

Pengurus Koperasi adalah personil yang merencanakan menyusun melaksanakan dan mengawasi segala aktivitas koperasi dan kebijakan lainnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada anggota melalui Rapat Anggota Tahunan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

Tugas pokok Pengurus Kota Bandung, adalah meyusun kebijakan segala usaha dan kegiatan Koperasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota.

Fungsi Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, adalah perncana sekaligus penyelenggara kegitan dalam rangka mengembangkan usaha Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung:

a) Merencanakan, melaksanakan dan mengelola segala usaha dan kegiatan Koperasi yang meliputi Simpan Pinjam, usaha Niaga dan usaha yang menguntungkan.

b) Merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kegiatan sosial bagi anggota; c) Melaksanakan segala kegiatan dalam rangka pengembangan serta peningkatan

kesejahteraan anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. 1. Pengurus Koperasi Pegawai Kta Bandung terdiri dari:

a. Seorang Ketua Pengurus

b. Seorang Wakil KEtua Pengurus c. Seorang Sekretaris Pengurus d. Seorang Wakil Sekretaris Pengurus e. Seorang Bendahara Pengurus 2. Bagian Umum, membawahi :

a. Sub. Bagian Tata Usaha dan Personalia; b. Sub. Bagian Pemeliharaan dan Perawatan


(11)

c. Sub. Bagian Informasi & Tehnologi Komputer 3. Bagian Keuangan membawahi :

a. Sub. Bagian Perbendaharaan b. Sub. Bagian Pembukuan 4. Manager Simpan Pinjam, membawahi :

a. Seksi Keanggotaan

b. Seksi Analisa Kredit Keuangan c. Seksi Proses Kredit

5. ManagerNiaga, membawahi :

a. Seksi Promosi dan Penjualan b. Seksi Pembelian

c. Seksi Analisa dan Proses Kredit 6. Manager Jasa, membawahi :

a. Seksi Gedung Serba Guna (G.S.G) b. Seksi Usaha


(12)

Tugas dan fungsi pengelola, merupakan suatu kesatuan system dan mekanisme kelembagaan KPKB yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan satu sama lain.

1. Ketua pengurus koperasi

Tugas-tugas ketua pengurus koperasi adalah sebagai berikut :

b. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan organisasi; c. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan;

d. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja;

e. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan obyek-obyek lainnya yang menjadi uasha Koperasi;

f. Menandatangani segala bentuk surat keluar bersama-sama Sekretaris;

g. Memberikan persetujuan penerimaan dan peneluaran keuangan, pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk kepentingan organisasi, bersama-sama dengan Bendahara;

h. Melakukan hubungan kerja dengan Badan, Lembaga tertentu dalam usaha mencari/penambhan modal kerja;

i. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi, baik di pengailan maupun diluar pengadilan.

j. Melakukan tugas lainnya sesuai dengan kewenangannya. 2. wakil ketua pengurus koperasi

Tugas-tugas wakil ketua pengurus koperasi adalah sebagai berikut :

a. Mewakili Ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua berhalangan; b. Mengawasi urusan penelitian dan pengembangan pelaksanaan organisasi;


(13)

c. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan latihan para karyawan dan anggota;

d. Melakukan penilaian dan peninjauan kembali AD/ART dalam rangka penyempurnaan apabila dipandang perlu;

e. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang bagi anggota;

f. Mengkoordinir, menganalisa, mengawasi unit simpan pinjam secara professional dan proporsional;

g. Melakukan tugas Lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus. 4. Seketaris Pengurus Koperasi

Tugas-tugas seketaris pengurus koperasi adalah sebagai berikut :

a. Memimpin dan bertanggung jawab didalam penyelenggaraan administrasi/ ketatausahaan organisasi, baik keluar maupun kedalam;

b. Membantu dan mendampingi Ketua, Wakil Ketua dalam bidang tugasnya;

c. melakukan penilaian, penelitian, dan pertimbanfgan, atas pelaksanaan, kegiatan karyawanmenyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil guna dan berdaya guna

d. merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut personil , material dan keuangan interen,

e. Memberikan pertimbnagna kepada ketua terhadap kebijakan –kebijakan organisasi. f. meneliti dan menganalisis serta menandatangani segala bentulk surat organisasi

bersama-sama ketua.

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara professional. h. Melakukan tugas lainnya , sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus.


(14)

5. Bendahara koperasi

Tugas-tugas Bendahara koperasi adalah sebagai berikut :

a. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata penyelenggaraan administrasi keuangan.

b. Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada bank yang sudah ditunjuk atas kewenangan pengurus.

c. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari/bulan.

d. melakukan penelitian / pemeriksaan. terhadap kelengkapan bukti-bukti keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti bukti pembayaran ditanda tangani ketua.

e. melakukan kas opname, pada semua kasir, setiap minggu/ bulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.

f. melaporkan setiap mingggu / bulan. mengenai keuangan/kas posisi keuangan kepada ketua.

g. menyusun cash flow setiap bulan, untuk pembahasan. rutin pengurus, setiap tanggal, 25 pada bulan ysb.

h. Melaksanakan pembaya, kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan, ketua/ pengurus. i. meneliti dan mengawasi keuangan hasil—hasil usaha koperasi pegawai pemerintah kota

bandung.

j. mengkoordinir dan mengawasi keuangan hasil- hasil usaha koperasi pegawai pemerintah kota bandung.

k. Mengkoordinir dan mengawasi secara instensif bagian keuangan, agar selalu terjaga


(15)

l. menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan disampaikan pada rapat anggota tahunan.

m.melakukan tugas lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan pnegurus. 6. Bagian umum perusahaan koperasi

Tugas-tugas wakil ketua pengurus koperasi adalah sebagai berikut :

Melaksanakan segala kegiatan di bidang ketatausahaan, organisasi , personalia, kompetensi, urusan rumah tangga, protocol,, perjalanan dan pemeliharaan asset-aset organisasi.

7. Bagian simpan pinjam koperasi

Tugas-tugas bagian simpan pinjam pengurus koperasi adalah sebagai berikut :

Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan usaha meliputi usaha simpan pinjam yang meliputi keanggotaan, analisa kredit dan proses kredit keuangan.

8. Bagian Unit Niaga

Tugas-tugas bagian unit niaga pengurus koperasi adalah sebagai berikut :

Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan usaha niaga meliputi urusan pembelian, urusan gudang/toko , urusan proses kredit dan marketing.

9. Bagian Unit Jasa

Tugas-tugas bagian unit jasa pengurus koperasi adalah sebagai berikut :

Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencarian pekarjaan, pengelolaan gedung serbaguna, dan pelaksanaan proyek.


(16)

2.4. ASPEK KEGIATAN PERUSAHAAN 1. Unit simpan pinjam

a. Meningkatkan pelayan pinjaman untuk menunjang kesejahteraan bagi anggota dan keluarganya terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan

b. Memberikan sanksi kepada bendahara yang terlambat mengembalikan setoran potongan pinjaman anggota dengan masa tenggang waktu yang telah ditetapkan oleh pihak koperasi pegawai pemerintah kota bandung

c. memberikan sanksi kepada anggota peminjam yang melanggar perjanjian yang telah disepakati bersama dengan pihak koperasi pegawai pemerintah kota bandung

d. merkrut karyawan pemerintah kota bandung yang belum masuk anggota koperasi pegawai kota bandung

e. memberikan reward kepada bendahara yang tepat waktu menyetorkan tagihan anggota ke koperai pegawai pemerintah kota bandung

2. Usaha niaga

a. Meningkatkan pelayanan pada anggota khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok.

b. melengkapi kebutuhan bahan pokok dengan harga yang bersaing

c. Menjalankan kembali toko keliling khususnya ke tempat-tempat unit kerja anggota dengan menawarkan berbagai kebutuhan anggota

d. menjalin kerja sama dengan pihak lain yang mampu menyediakan barang sesuai kebutuhan dan keinginan anggota


(17)

3. Usaha jasa

a. Meningkatkan usaha kerja sama dengan pemerintah kota bandung

b. Mengadakan kerjasama usaha dengan anggota, pengusaha koperasi dan pihak lain yang saling menguntungkan

c. Menyelesaikan hutang piutang dengan pihak ketiga yang belum terselesaikan d. Mengembangkan usaha poto copy di Jalan Cianjur

e. Penambahan kendaraan mobil untuk rental f. Mengelola rumah kontrakan secara optimal g. Pengadaan kapling siap bangun dan perumahan e. Pengadaan kredit kendaraan bermotor


(18)

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang pelaksanaan kerja praktek

Pada waktu kerja praktek penulis di tempatkan di bagian unit usaha niaga dimana bagian tersebut merupakan bagian yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan khususnya anggota koperasi dan umumnya untuk masyarakat banyak.

Serta disarankan untuk bisa bekerja sama dengan pihak lain yang mampu menyediakan barang sesuai kebutuhan dan keinginan anggota koperasi, serta melakukan jual beli dengan harga yang sesuai dengan harga pasar dan harus bisa memutarkan roda perekonomian pada koperasi tersebut

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan kerja praktek disana cukup menyenangkan kita bisa langsung berinteraksi langsung dengan konsumen akhir yang mau belanja kepada toko.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama kerja praktek adalah : 1. Mendata barang yang datang ke minimarket

2. Mendata barang apa saja yang sudah habis stoknya di minimarket 3. Membereskan barang-barang yang baru datang

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek


(19)

1. Mendata data barang-barang yang ada pada minimarket dan gudang

2. Melakukan kerja sama dengan pihak lain supaya mau menyimpan barangnya ke minimartket.

3. Menyiapkan barang apa saja yang dibutuhkan oleh khususnya anggota koperasi dan umumnya masyarakat lain.

2) Bagian Pergudangan (Warehousing):

1. Mendata barang apa saja yang masih ada pada gudang koperasi. 2. Menyimpan barang ke gudang dan ditata dengan baik agar tidak rusak.

3. Melaksanakan kerja sama dengan bagian inventory (persedian) dalam melaksanakan pengadaan barang, untuk memenuhi kebutuhan khususnya anggota koperasi umumnya buat masyarakat lain.

3) Bagian Pengolahan Pesanan (Order Processing):

1. Mebuat faktur pembelian pada minimarket koperasi tersebut.

2. Membuat salinan faktur untuk dikirim ke bagian kepala unit niaga sebagai bukti transaksi.

3. Membuat dokumen keuangan untuk diserahkan kepada bagian keuangan sebagai bukti adanya proses jual beli.

4) Pengangkutan (Transportation):


(20)

koperasi.

3.3.2 Hambatan yang dihadapi koperasi dalam melakukan distribusi fisik pada Koperasi Pemerintah kota Bandung.

Hambatan yang di hadapi Koperasi Pemerintah Kota Bandung adalah : 1. kurangnya gudang dalam menyimpan barang-barang yang belum terjual. 2. Kurang strategisnya letak lokasi toko yang agak menjorok ke dalam.

3.3.3 Upaya yang sudah dilakukan koperasi dalam menghadapi hambatan pada pelaksanaan distribusi fisik pada Koperasi Pemerintah kota Bandung.

Upaya yang telah dilakukan oleh koperasi adalah :.

1. Menambah ruangan baru untuk menyimpan barang yang belum terjual.

2. Melakukan promosi kepada anggota koperasi dari mulut ke mulut (word of mouth).


(21)

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang penulis lakukan di koperasi pegawai pemerintah kota Bandung dan di dukung oleh data-data yang telah di olah serta pembahasan yang telah penulis sajikan pada bab terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Pelaksanaan distribusi fisik pada koperasi pegawai pemerintah kota Bandung terdiri dari :

a. Persediaan (inventory)

b. Pergudangan (warehousing)

c. Pengolahan pesanan (order processing) d. Pengangkutan (transportasi)

2. Hambatan yang dihadapi koperasi dalam melakukan distribusi fisik pada Koperasi Pemerintah kota Bandung.

Hambatan yang di hadapinya adalah :

a. kurangnya gudang dalam menyimpan barang-barang yang belum terjual.


(22)

pelaksanaan distribusi fisik pada Koperasi Pemerintah kota Bandung. Upaya yang telah dilakukan oleh koperasi adalah :.

a. Menambah ruangan baru untuk menyimpan barang yang belum terjual.

b. Melakukan promosi kepada anggota koperasi dari mulut ke mulut (word of

mouth).

4.2 Saran

Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Praktek, penulis dapat menyampaikan sedikit saran untuk Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, diantaranya yaitu :

1. Perusahaan dalam melaksanakan distribusi fisik harus melihat, apakah persediaan barang yang ada digudang itu masih ada atau sudah habis. 2. Perusahaan harus mengurangi penjualan secara kredit yang dilakukan oleh

anggota koperasi supaya usaha yang dilakukan dapat berkembang.

3. Perusahaan harus mengawasi karyawannya supaya bekerja dengan baik untuk kemajuan perusahaan.


(23)

Segala puji serta syukur kehadirat allah SWT,atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek, Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun penampilanya.kiranya itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas laporan yang telah dibuat semaksimal ini untuk mencapai kesempurnaan, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik.Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek terutama kepada Allah swt, Ibunda dan Ayahanda tercinta atas doa,dorongan dan bimbingan, penulis juga mengucapakan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati,SE.,M.Si,selaku Ketua Program Studi Manajemen,


(24)

meluangkan waktunya untuk dapat membimbing saya dalam menyelesaikan laporan ini.

5. Ibu Elvira Azis,SE.,MT., selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Rahma Wahdiniwaty, SE.,M.Si, selaku Dosen Wali Program Studi

Manajemen kelas MN-1.

7. Seluruh Staf dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia.

8. Sekretariat Program Studi Manajemen, Manajemen Pemasaran, Keuangan dan

Perbankan.

9. Bapak Hari Suherlan, selaku pembimbing saya dalam melaksanakan kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

10.Seluruh Staf & Karyawan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

11.Seluruh teman-temanku SEPERJUANGAN yang telah membantu dalam

penulisan ini.

12.Seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan support dalam


(25)

ini,tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua.

Penulis berharap semoga proposal kerja praktek ini dapat memeberikan manfaat manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi para pembaca sebagai bahan perbandingan dalam tugas laporannya baik di lingkungan akademik maupun di lingkungan lembaga sebagai objek penelitian.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Kritik serta saran dari para pembaca merupakan masukan yang sangat membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang

Bandung , Oktober 2010


(1)

2. Sebagai alat angkutan buat digunakan untuk kepentingan anggota dan pengurus koperasi.

3.3.2 Hambatan yang dihadapi koperasi dalam melakukan distribusi fisik pada Koperasi Pemerintah kota Bandung.

Hambatan yang di hadapi Koperasi Pemerintah Kota Bandung adalah : 1. kurangnya gudang dalam menyimpan barang-barang yang belum terjual. 2. Kurang strategisnya letak lokasi toko yang agak menjorok ke dalam.

3.3.3 Upaya yang sudah dilakukan koperasi dalam menghadapi hambatan pada pelaksanaan distribusi fisik pada Koperasi Pemerintah kota Bandung.

Upaya yang telah dilakukan oleh koperasi adalah :.

1. Menambah ruangan baru untuk menyimpan barang yang belum terjual.

2. Melakukan promosi kepada anggota koperasi dari mulut ke mulut (word of mouth).


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang penulis lakukan di koperasi pegawai pemerintah kota Bandung dan di dukung oleh data-data yang telah di olah serta pembahasan yang telah penulis sajikan pada bab terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Pelaksanaan distribusi fisik pada koperasi pegawai pemerintah kota Bandung

terdiri dari :

a. Persediaan (inventory)

b. Pergudangan (warehousing)

c. Pengolahan pesanan (order processing)

d. Pengangkutan (transportasi)

2. Hambatan yang dihadapi koperasi dalam melakukan distribusi fisik pada

Koperasi Pemerintah kota Bandung. Hambatan yang di hadapinya adalah :

a. kurangnya gudang dalam menyimpan barang-barang yang belum terjual.


(3)

3. Upaya yang sudah dilakukan koperasi dalam menghadapi hambatan pada pelaksanaan distribusi fisik pada Koperasi Pemerintah kota Bandung.

Upaya yang telah dilakukan oleh koperasi adalah :.

a. Menambah ruangan baru untuk menyimpan barang yang belum terjual.

b. Melakukan promosi kepada anggota koperasi dari mulut ke mulut (word of

mouth).

4.2 Saran

Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Praktek, penulis dapat menyampaikan sedikit saran untuk Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, diantaranya yaitu :

1. Perusahaan dalam melaksanakan distribusi fisik harus melihat, apakah

persediaan barang yang ada digudang itu masih ada atau sudah habis.

2. Perusahaan harus mengurangi penjualan secara kredit yang dilakukan oleh

anggota koperasi supaya usaha yang dilakukan dapat berkembang.

3. Perusahaan harus mengawasi karyawannya supaya bekerja dengan baik


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat allah SWT,atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek, Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun penampilanya.kiranya itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas laporan yang telah dibuat semaksimal ini untuk mencapai kesempurnaan, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik.Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek terutama kepada Allah swt, Ibunda dan Ayahanda tercinta atas doa,dorongan dan bimbingan, penulis juga mengucapakan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati,SE.,M.Si,selaku Ketua Program Studi Manajemen,


(5)

4. Ibu Lita Wulantika,SE.,M.,Si.,selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk dapat membimbing saya dalam menyelesaikan laporan ini.

5. Ibu Elvira Azis,SE.,MT., selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Rahma Wahdiniwaty, SE.,M.Si, selaku Dosen Wali Program Studi

Manajemen kelas MN-1.

7. Seluruh Staf dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia.

8. Sekretariat Program Studi Manajemen, Manajemen Pemasaran, Keuangan dan

Perbankan.

9. Bapak Hari Suherlan, selaku pembimbing saya dalam melaksanakan kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

10.Seluruh Staf & Karyawan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

11.Seluruh teman-temanku SEPERJUANGAN yang telah membantu dalam

penulisan ini.

12.Seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan support dalam


(6)

Mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak tertulis dalam ucapan terima kasih ini,tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua.

Penulis berharap semoga proposal kerja praktek ini dapat memeberikan manfaat manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi para pembaca sebagai bahan perbandingan dalam tugas laporannya baik di lingkungan akademik maupun di lingkungan lembaga sebagai objek penelitian.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Kritik serta saran dari para pembaca merupakan masukan yang sangat membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang

Bandung , Oktober 2010