Prosedur Penggunaan Modal Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Peraktek

Perkembangan di era globalisasi terus meningkat. Arus perekonomian diberbagai belahan dunia menunjukan tingkat peradaban Negara bersangkutan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat, terutama teknologi informasi sebagai sarana komunikasi dan informasi.

Koperasi menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah “badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Pengertian sebagai badan usaha menunjukan bahwa koperasi sebagai bentuk kerja sama dibidang ekonomi mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan yang dimaksud dengan berdasarkan prinsip koperasi merupakan esensi dasar kerja koperasi sebagai badan usaha yang lebih mengutamakan kepentingan anggota yang merupakan pemilik sekaligus sebagai pelanggan atau pengguna jasa koperasi.

Tujuan koperasi yang utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba yang diperoleh koperasi. Meskipun


(2)

demikian koperasi sebagai badan usaha harus diusahakan agar tidak menderita kerugian. Dalam melaksanakan usahanya, koperasi mengikuti hukum-hukum ekonomi termasuk prinsip efisiensi usaha. Keuntungan yang wajar dalam koperasi merupakan salah satu tujuan yang diharapkan dapat wajar meningkatkan kesejahteraan anggota bersama.

Adanya modal yang cukup memungkinkan koperasi untuk beroperasi seekonomis mungkin, begitu pula sebaliknya. Kelancaran dan kelangsungan usaha sangat tergantung pada kemampuan dalam menggunakan modal yang dimiliki koperasi. SHU (Sisa Hasil Usaha) yang besar bukanlah suatu jaminan bahwa koperasi telah bekerja dengan efisiensi dan produktif. Efisien sangat diperlukan oleh koperasi karena efisiensi akan memungkinkan, koperasi beroperasi seekonomis mungkin.

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan wajib khusus, simpanan 12 Juli, modal donasi, cadangan umum dan hibah. Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut antara lain anggota dan calon anggota, Koperasi lainnya, Bank dan Lembaga Keuangan, Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya dan sumber lain yang sah.

Prosedur merupakan jabatan kongkrit dari kebijakan. Untuk prinsip-prinsip yang berlaku di dalam kebijakan juga berlaku di dalam prosedur. Dari segi


(3)

pelaksanaan, prosedur memberikan pedoman atau arah yang jelas tentang apa yan harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Tanpa prosedur yang jelas, suatu pekerjaan akan terlaksanan secara tumpang tindih antara satu unit organisasi dengan unit yang lain. Dengan demikian prosedur merupakan pedoman yang sangat spesifik dan secara rinci menggambarkan langkah-langkah secara kronologis yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

Pada tahun 1961 di lingkungan Kantor Pemerintah Kota praja Bandung telah berdiri tujuh buah Koperasi Simpan Pinjam yang berada pada beberapa unit kerja. Dengan adanya anjuran Pemerintah Pusat, bahwa pada setiap jawatan/Instansi hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka Koperasi – Koperasi Simpan Pinjam yang ada disetiap unit kerja sepakat untuk mendirikan satu Koperasi Pegawai.

Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah Koperasi yang diberi nama Koperasi

Pegawai Otonom Kotapraja Bandung disingkat “KPOKB”. Pada tahun 1966

namanya diubah menjadi Koperasi Pegawai Kotamadya Bandung disingkat

“KPKB”.

Dengan demikian Koperasi Kotamadya Bandung (KPKB) telah berbadan Hukum berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Koperasi Propinsi Jawa Barat tertanggal 12 Juli 1963 Nomor : 2840/BH/VI serta telah disesuaikan pula dengan Undang – Undang Nomor : 12 th 1967 dengan Akte penyesuaian tertanggal 6 September 1968 Nomor : 42/BH/IX-19/12-67.


(4)

Selama masa 9 (sembilan) tahun KPKB banyak dialami suka duka dan pasang surut, sehingga sampai saat itu usaha Koperasi ini belum memenuhi harapan sebagaimana mestinya.

Hal ini disebabkan karena berbagai faktor antara lain dengan adanya Kebijaksanaan Pemerintah dahulu yang Me-nasakomkan perkoperasian, sehingga fungsi dan peran koperasi diarahkan kepada tujuan politik tertentu, ditambah lagi setelah meletusnya G 30 S / PKI keadaan koperasi pada umumnya praktis tidak berjalan. Disusul kemudian oleh kebijaksanaan Pemerintah dibidang moneter yaitu perubahan nilai rupiah dari Rp.1.000,00 menjadi Rp.1,00. Dengan berlakunya perubahan nilai rupiah itu, maka permodalan koperasi menjadi merosot, sehingga tidak mempunyai arti sama sekali, walaupun demikian berkat kesadaran para anggota KPKB, maka dengan melalui pasang surutnya, sampai sekarang KPKB masih tetap berdiri. Selain itu berkat kebijaksanaan Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung cq Bapak Walikota Bandung Bapak R. OTJE DJUNDJUNAN yang sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan KPKB. Diharapkan oleh Bapak Walikota agar KPKB dapat menunjang kebijaksanaan pada Kotamadya Bandung dalam rangka usaha meningkatkan kesejahteraan pegawai.

Dengan latar belakang seperti di atas, penulis melakukan kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintahan Kota Bandung. Disana penulis mencoba mempelajari apa-apa yang ada disana serta meninjau apa saja kekurangan


(5)

koperasi tersebut, penulis mengambil judul tentang “Prosedur Penggunaan

Modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)”

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun Tujuan dari dilaksanakannya kerja praktek ini adalah untuk :

1. Bagaimana prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

2. Hambatan apa saja yang terjadi pada prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

3. Bagaimana upaya dalam mengatasi hambatan di dalam prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek A. Kegunaan Operasional

1. Bagi Unit Niaga Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Laporan kerja praktek ini diharapkan menjadi masukan dan sarana bagi Unit Niaga Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung sebagai alat bantu serta masukan yang dapat dipertimbangkan oleh pihak perusahaan dalam proses dan penyelesaian masalah yang terjadi.


(6)

2. Bagi Pihak terkait

Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi masukan dan gambaran bagi pihak yang terkait lainnya dalam melaksanakan prosedur penggunaan modal sehingga dapat membantu memperlancar dan meningkatkan usahanya.

B. Kegunaan Pengembangan Ilmu 1. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini penulis dapat mengembangkan kemampuan, wawasan dan menambah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. 2. Bagi Peneliti lain

Hasil pennelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan serta informasi informasi yang dibutuhkan bagi peneliti lainnya yang memiliki materi bahasan sama, dan penulis berharap laporan selanjutnya akan lebih baik.

3. Bagi pengembangan Ilmu manajemen

Hasil laporan kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi ilmiah yang dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu manajemen, khususnya Manajemen Bisnis.


(7)

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi kerja praktek adalah tempat dimana penulis melaksanakan dan mengadakan kerja praktek secara langsung dengan mempelajari bagian yang diobervasikan serta untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh penulis untuk menunjang judul yang diambil. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) sendiri berlokasi di Jl. Wastukencana No.5 (belakang) Bandung 40117, Telepon : (022) 420-6476, Fax : (022) 422-4036, e-mail :

kpkbinfo@yahoo.co.id. Dan Kerja praktek ini dilakukan selama satu bulan yaitu


(8)

Tabel 1.1

Rencana dan Pelaksanaan kerja praktek

No Kegiatan

Juni Juli Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Persiapan Kerja Praktek

2

Pelaksanaan Kerja Praktek

3

Pengumpulan Data

4

Penyusunan laporan Kerja Praktek


(9)

9 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1961 di lingkungan Kantor Pemerintah Kota praja Bandung telah berdiri tujuh buah Koperasi Simpan Pinjam yang berada pada beberapa unit kerja. Dengan adanya anjuran Pemerintah Pusat, bahwa pada setiap jawatan/Instansi hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka Koperasi – Koperasi Simpan Pinjam yang ada disetiap unit kerja sepakat untuk mendirikan satu Koperasi Pegawai.

Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah Koperasi yang diberi nama Koperasi

Pegawai Otonom Kotapraja Bandung disingkat “KPOKB”. Pada tahun 1966

namanya diubah menjadi Koperasi Pegawai Kotamadya Bandung disingkat

“KPKB”.

Dengan demikian Koperasi Kotamadya Bandung (KPKB) telah berbadan Hukum berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Koperasi Propinsi Jawa Barat tertanggal 12 Juli 1963 Nomor : 2840/BH/VI serta telah disesuaikan pula dengan Undang – Undang Nomor : 12 th 1967 dengan Akte penyesuaian tertanggal 6 September 1968 Nomor : 42/BH/IX-19/12-67.

Selama masa 9 (sembilan) tahun KPKB banyak dialami suka duka dan pasang surut, sehingga sampai saat itu usaha Koperasi ini belum memenuhi harapan sebagaimana mestinya.


(10)

Hal ini disebabkan karena berbagai faktor antara lain dengan adanya Kebijaksanaan Pemerintah dahulu yang Me-nasakomkan perkoperasian, sehingga fungsi dan peran koperasi diarahkan kepada tujuan politik tertentu, ditambah lagi setelah meletusnya G 30 S / PKI keadaan koperasi pada umumnya praktis tidak berjalan. Disusul kemudian oleh kebijaksanaan Pemerintah dibidang moneter yaitu perubahan nilai rupiah dari Rp.1.000,00 menjadi Rp.1,00. Dengan berlakunya perubahan nilai rupiah itu, maka permodalan koperasi menjadi merosot, sehingga tidak mempunyai arti sama sekali, walaupun demikian berkat kesadaran para anggota KPKB, maka dengan melalui pasang surutnya, sampai sekarang KPKB masih tetap berdiri. Selain itu berkat kebijaksanaan Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung cq Bapak Walikota Bandung Bapak R. OTJE DJUNDJUNAN yang sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan KPKB. Diharapkan oleh Bapak Walikota agar KPKB dapat menunjang kebijaksanaan pada Kotamadya Bandung dalam rangka usaha meningkatkan kesejahteraan pegawai.

Langkah-langkah kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh Bapak Walikota dalam rangka meningkatkan dayaguna dan daya mampu KPKB secara lebih baik ialah dengan dikeluarkannya instruksi walikotamadya Bandung Nomor: 25 tanggal 20 Oktober 1971 maka terhitung mulai tanggal 1 Desember 1971 semua Pegawai Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung otomatis menjadi anggota KPKB. Kebijaksanaan ini sesuai dengan sambutan Presiden RI Djendral SOEHARTO pada hari koperasi tanggal 12 Juli 1971 menganjurkan agar semua Pegawai Negeri Sipil dan Anggota ABRI menjadi anggota Koperasi. Kemudian


(11)

untuk mencegah adanya dualisme dalam usaha mengurus kesejahteraan pegawai maka dengan Surat Keputusan Walikotamadya Bandung tertanggal 28 Maret 1972 Nomor: 5461/72. Yayasan Gemah Ripah telah dibubarkan dan segala kegiatan usahanya serta kekayaan materil finansial dan personilnya diserahkan kepada KPKB yang berlaku surut terhitung mulai tanggal 1 Juli 1971. Dengan Keputusan itu maka KPKB secara berangsur-angsur dapat menambah permodalan dan dapat memperluas usaha-usahanya sehingga kebutuhan para pegawai/anggota sedikit-sedikit bisa terpenuhi.

Berhubung dengan adanya pembubaran Yayasan Gemah Ripah (JGR) berdasarkan Keputusan Walikota Kotamadya Bandung tertanggal 28 Maret 1972 Nomor: 5461/72 maka seorang Ex Pengurus JGR ditetapkan sebagai anggota Pengurus KPKB yaitu E. SUHANDA ADIDJAJA, demikian juga mengenai Badan Pemeriksa sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat itu, dimana seluruh Pegawai Kotamadya Bandung menjadi anggota-anggota KPKB. Adanya layak kiranya apabila Personalia Badan Pemeriksa itu diusulkan untuk diisi oleh Pejabat-pejabat dari berbagai Biro Tertentu.

Dengan demikian maka para anggota Badan Pemeriksa itu selain mengadakan pemeriksaan dan pengawasan juga dapat mengadakan bimbingan dan pengarahan yang positip demi kemajuan koperasi.

Berikut ini adalah Visi, Misi, dan Tujuan dari Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung :


(12)

A. Visi koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

“Terwujudnya koperasi pegawai pemerintah kota bandung yang mandiri,

professional, kreatif, inovatif dan pelayanan prima bagi anggotanya”

B. Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

1. Mengembangkan unit-unit usaha Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan anggotanya.

2. Meningkatkan kemampuan manajemen dan profesionalisme kewirakoperasian pengurus, pengawas, manager dan karyawan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

3. Meningkatakan prasarana dan sarana bagi kelancaran usaha Koperasi Pemerintah Kota Bandung.

4. Meningkatkan peran dan fungsi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung sebagai lembaga ekonomi yang modern dan berwatak kerakyatan.

C. Tujuan Didirikannya Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Program kerja Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung tahun buku 2010, disusun dengan tujuan untuk meningkatakan kesejahteraan anggota,


(13)

sehingga dapat menunjang kelancaran tugas sebagai pegawai pemerintah Kota Bandung yang setia, disiplin, tanggung jawab dan penuh pengabdian, untuk menunjang hal tersebut koperasi berusaha :

1. Meningkatkan hasil-hasil usaha Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung melalui berbagai program bagi kesejahteraan anggota dan keluarganya.

2. Mengembangkan peluang dan jaringan usaha kemitraan yang lebih luas dan kompetitif.

3. Meningkatkan kinerja pengurus, pengawas, manajer dan karyawan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang professional dan accountable.

4. Meningkatkan partisipasi, disiplin dan tanggung jawab anggota dalam berbagai program dan kegiatan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

5. Meningkatkan kerja sama dan kordinasi dengan berbagai instasi terkait.

6. Mengembangkan sarana dan prasana bagi kelancaran kegiatan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

7. Mewujudkan koperasi yang sehat, mandiri, modern dan berorientasi kerakyatan.


(14)

2.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan hal yang penting karena akan nampak jelas hubungan antara kedudukan, fungsi dan tugas masing-masing bagian.

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG

NOMOR : 03/KEP-TAHUN 2007 TANGGAL : JULI 2007

KETERANGAN:

GARIS KOMANDO GARIS TANGGUNG JAWAB GARIS PENGAWASAN GARIS PEMBINAAN

RAPAT ANGGOTA

P E M B I N A

P E N G U R U S PENGAWAS

PERBENDAHARAAN

KEANGGOTAAN ANALISA KREDIT

UANG PROSES KREDIT

ANALISA PROSES KREDIT PEMBELIAN / TOKO PROMOSI /

PENJUALAN G.S.G USAHA PROYEK

KELOMPOK FUNGSIONAL UNIT JASA UNIT NIAGA UNIT SIMPAN PINJAM

TU / PERSONALIA HARWAT INFORMASI

TEKNOLOGI PEMBUKUAN BAGIAN KEUANGAN BAGIAN UMUM GUDANG

GARIS PELAPORAN

KASIR PENYELESAIANMASALAH

Gambar 2.1


(15)

2.3 Deskripsi Jabatan

Pengurus Koperasi adalah personil yang merencanakan, menyusun, melaksanakan dan mengawasi segala aktivitas koperasi dan kebijakan lainnya. berada dibawah dan bertanggung jawab kepada anggota melalui Rapat Anggota Tahunan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Tugas pokok Pengurus Kota Bandung, adalah meyusun kebijakan segala usaha dan kegiatan Koperasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Fungsi Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, adalah perncana sekaligus penyelenggara kegitan dalam rangka mengembangkan usaha Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung :

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengelola segala usaha dan kegiatan koperasi yang meliputi simpan pinjam, usaha niaga dan usaha yang menguntungkan.

2. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kegiatan sosial bagi anggota.

3. Melaksanakan segala kegiatan dalam rangka pengembangan serta peningkatan kesejahteraan anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

A. Pengurus

Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung terdiri atas Ketua Pengurus, Seorang Wakil Ketua Pengurus, Seorang Sekretaris Pengurus, Seorang Wakil Sekertaris Pengurus, Seorang Bendahara Pengurus. Adapun


(16)

tugas dan wewenang Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Ketua Pengurus

Ketua Pengurus adalah ketua pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Tugas dan wewenang ketua pengurus adalah sebagai berikut :

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan organisasi.

b. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan. c. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja.

d. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan obyek-obyek lainnya yang menjadi uasha koperasi.

e. Menandatangani segala bentuk surat keluar bersama-sama sekretaris. f. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan,

pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk kepentingan organisasi, bersama-sama dengan bendahara.

g. Melakukan hubungan kerja dengan Badan dan Lembaga tertentu dalam usaha mencari / penambahan modal kerja.

2. Wakil Ketua Pengurus

Wakil ketua pengurus adalah wakil ketua pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Adapun tugas dan wewenang wakil Ketua Pengurus adalah :


(17)

a. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua berhalangan.

b. Mengawasi urusan penelitian dan pengembangan pelaksanaan organisasi.

c. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan latihan para karyawan dan anggota.

d. Melakukan penilaian dan peninjauan kembali AD/ART dalam rangka penyempurnaan apabila dipandang perlu.

e. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang bagi anggota.

f. Mengkoordinir, menganalisa, mengawasi unit simpan pinjam secara professional dan proporsional.

g. Melakukan tugas lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus.

3. Sekretaris Pengurus

Sekretaris pengurus adalah sekretaris pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Adapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :

a. Memimpin dan bertanggung jawab didalam penyelenggaraan administrasi/ ketatausahaan organisasi, baik keluar maupun kedalam. b. Membantu dan mendampingi ketua, wakil ketua dalam bidang


(18)

c. Melakukan penilaian, penelitian dan pertimbangan atas pelaksanaan, kegiatan karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil guna dan berdaya guna.

d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut personil, material dan keuangan interen.

e. Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan – kebijakan organisasi.

f. Meneliti dan menganalisis serta menandatangani segala bentuk surat organisasi bersama-sama ketua.

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara professional.

h. Melakukan tugas lainnya, sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus.

4. Wakil Sekretaris Pengurus

Wakil sekretaris pengurus adalah wakil sekretaris pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Adapun tugas dan wewenangnya adalah :

a. Mewakili sekretaris, apabila sekretaris berhalangan dalam melaksanakan tugasnya.

b. Melakukan penataan administrasi / personalia dan penggajian, serta penelitian absensi pengurus maupun karyawan.


(19)

c. Melakukan penilaian aktivitas karyawan, penelitian untuk kenaikan gaji berkala, kenikan pangkat, upah lembur, dan insentif lainnya. d. Menggerakan, mengembangkan dan mengawasi unit usaha niaga

secara professional dan proposional.

e. Mencatat, menyimpan buku daftar pengurus, buku daftar badan pengawas, buku daftar anggota dan buku tamu.

f. Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil-hasil rapat-rapat pengurus maupun rapat-rapat-rapat-rapat lainnya.

g. Menyusun persiapan Rapat Anggota Tahunan (RAT)

h. Melakukan tugas lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus.

5. Bendahara Pengurus

Bendahara pengurus adalah bendahara pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Adapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :

a. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata penyelenggaraan administrasi keuangan.

b. Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada bank yang sudah ditunjuk atas kewenangan pengurus.


(20)

d. Melakukan penelitian / pemeriksaan. terhadap kelengkapan bukti-bukti keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti bukti pembayaran ditanda tangani ketua.

e. Melakukan kas opname, pada semua kasir, setiap minggu/ bulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.

f. Melaporkan setiap mingggu / bulan. mengenai keuangan/kas posisi keuangan kepada ketua.

g. Menyusun cash flow setiap bulan, untuk pembahasan. rutin pengurus, setiap tanggal, 25 pada bulan ysb.

h. Melaksanakan pembaya, kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan, ketua/ pengurus.

i. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil—hasil usaha koperasi pegawai pemerintah kota bandung.

j. Mengkoordinir dan mengawasi keuangan hasil- hasil usaha koperasi pegawai pemerintah kota bandung.

k. Mengkoordinir dan mengawasi secara instensif bagian keuangan, agar selalu terjaga.

l. Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan disampaikan pada rapat anggota tahunan.

m. Melakukan tugas lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus.


(21)

6. Bagian Umum

Bagian umum adalah salah satu bagian yang mengurus / mengelola tata usaha, registrasi keanggotaan dan pension, urusan kepegawaian. urusan informasi, dan teknologi computer, urusan harwat, dan arsip dan lain-lain pada koperasi pegawai pemerintah kota bandung. adapun tugas dan wewenang poko bagian umum adalah melaksanakan segala kegiatan dibidang tata usaha, organisasi, personalia, komputerisasi, urusan rumah tangga, protocol, perjalanan dan pemeliharaan asset-aset organisasi.

7. Bagian Keuangan

Bagian keuangan adalah salah satu bagian yang memiliki tugas pokok dan kewenangan dalam mengurus / mengelola keuangan koperasi pegawai pemerintah kota bandung meliputi sub.bagian penyelesaian keuangan, pembendaharaaan, penagihan, pembuatan daftar gaji / PNG dan sub.bagian pembukuan.

8. Manager Jasa

Manajer jasa adalah personil yang memiliki tugas dan wewenang dalam mengkoordinir perencanaan, penyusun, pelaksanaan, penganalisaan, serta mengawasi pekerjaan yang berhubungan dengan usaha jasa, meliputi urusan order / pesanan, urusan pelaksanaan proyek, dan lain-lain.


(22)

9. Manager Niaga

Manager niaga adalah, personil yang bertugas dan memiliki wewenang dalam mengkoordinir perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, penganalisaan dan mengawasi pekerjaan yang berhubungan dengan usaha niaga meliputi urusan pembelian dan penjualan, urusan gudang / toko, urusan proses kredit, urusan promosi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

10.Manager Simpan Pinjam

Manager simpan pinjam adalah personil yang bertugas dan memiliki wewenang dalam mengkoordinir perencanaan penyusun, pelaksanaan, penganalisaan dan mengawasi pekerjaan yang berhubungan dengan usaha simpan pinjam meliputi urusan perkreditan dan analisis kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Sesuai dengan tujuan dan arah kebijaksanaan program kerja yang perlu dilaksanakan sesuai dengan bidang-bidannya antara lain sebagai berikut :

A. BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN

1. Melakukan penyempurnaan struktur organisasi yang disesuaikan dengan


(23)

pemberdayaan personil dapat dioptimalkan yang didukung oleh SDM professional.

2. Penyempurnaan standar operating prosedur (SOP) dan mekanisme intern

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

3. Melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan tertib administrasi baik

terhadap perangkat lunak maupun terhadap perangkat keras, sehingga baik system komputerisasi maupun perangkatnya dan infentaris yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya secara efisien dan efektif.

4. Membuat laporan aktifitas dan administrasi

a. Laporan keuangan perbulan, pertriwulan, persemester dan pertahun. b. Laporan pertanggung jawaban RAT.

5. Mengoptimalisasikan pembenahan internal dan external organisasi

disesuaikan dengan kebutuhan, proses komputerisasi yang terpadu sehingga dapat terwujud kinerja organisasi yang baik dan benar.

6. Mengintensifkan rapat-rapat pengurus, pengawas, dan para manajer

ataupun para pengelola.

7. Menumbuhkan dan menggalakan budaya kerja keras, berprestasi, disiplin,

berdedikasi, loyalitas dan rasa tanggung jawab.

8. Melaksanakan program autid oleh akuntan public dan pengawasan setiap

tahun.

9. Melanjutkan upaya pemeliharaan sarana perlengkapan administrasi


(24)

10.Melakukan pembinaan sosialisasi hasil-hasil RAT terhadap anggota

melalui kunjungan kerja dan penyebaran brosur.

11.Meningkatkan dan mengoptimalkan jumlah dan kualitas anggota.

B. BIDANG KEUANGAN DAN PERMODALAN

Guna mewujudkan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang tangguh perlu adanya pengedalian keuangan, tertib administrasi dan anggaran, antara lain :

1. Penyempurnaan system pengendalian keuangan yang mantap melalui

system komputerisasi yang terpadu serta disiplin penggunaan anggaran sesuai anggaran yang ditetapkan.

2. Mengoptimalkan system pengendalian intern.

3. Menyelesaikan hutang-hutang anggota yang menunggak.

4. Mengusahakan untuk meningkatkan jumlah bantuan penyertaan modal

dari Pemerintah Kota Bandung.

C. BIDANG PENGEMBANGAN USAHA 1. Unit pusat

a. Rencana jangka panjang pembuatan Wisma Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

b. Memperluas / renofasi gedung utama Kantor Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.


(25)

2. Unit simpan pinjam

a. Meningkatkan pelayan pinjaman untuk menunjang kesejahteraan bagi anggota dan keluarganya terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan.

b. Memberikan sanksi kepada bendahara yang terlambat mengembalikan setoran potongan pinjaman anggota dengan masa tenggang waktu yang telah ditetapkan oleh pihak Koperasi Pegawai pemerintah Kota Bandung.

c. Memberikan sanksi kepada anggota peminjam yang melanggar perjanjian yang telah disepakati bersama dengan pihak Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

d. Merkrut karyawan Pemerintah Kota Bandung yang belum masuk anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

e. Memberikan reward kepada bendahara yang tepat waktu menyetorkan tagihan anggota ke Koperai Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

3. Usaha niaga

a. Meningkatkan pelayanan pada anggota khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok.

b. Melengkapi kebutuhan bahan pokok dengan harga yang bersaing. c. Menjalankan kembali toko keliling khususnya ke tempat-tempat unit


(26)

d. Menjalin kerja sama dengan pihak lain yang mampu menyediakan barang sesuai kebutuhan dan keinginan anggota.

4. Usaha jasa

a. Meningkatkan usaha kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung. b. Mengadakan kerjasama usaha dengan anggota, pengusaha koperasi

dan pihak lain yang saling menguntungkan.

c. Menyelesaikan hutang piutang dengan pihak ketiga yang belum terselesaikan.

d. Mengembangkan usaha poto copy di Jalan Cianjur. e. Penambahan kendaraan mobil untuk rental.

f. Mengelola rumah kontrakan secara optimal. g. Pengadaan kapling siap bangun dan perumahan. h. Pengadaan kredit kendaraan bermotor.

D. BIDANG PENDIDIKAN

1. Melanjutkan pemberian dana pendidikan kepada anak anggota yang berprestasi mulai dari lulusan SD, SLTP, SMU dan perguruan tinggi, diantaranya :

a. Lulusan SD, SMP dan SMU yang mendapat prestasi rengking kesatu b. Memiliki IP minimal 3,5 (tiga koma lima), untuk perguruan tinggi

sosial ( IPS ) lulusan pendidikan D.3 dan S.1, memiliki IP minimal 3 (tiga) untuk perguruan tinggi exact (IPA) lulusan pendidikan D.3 dan S.1


(27)

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terhadap pengurus, pengawas, manajer, karyawan dan anggota koperasi pegawai pemerintah kota bandung untuk penambahan wawasan di bidang perkoperasian dan meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial.

E. BIDANG SOSIAL DAN LAINNYA

Dalam rangka menyambut kepedulian sosial terhadap anggota Koperasi Pegawai pemerintah kota Bandung dan keluarganya dalam tahun anggaran 2010 Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, memprogramkan :

1. Memberikan bantuan musibah kecelakaan bagi anggota yang sedang melaksanakan tugas kedinasan dengan klasifikasi sebagai berikut :

a. Kecelakaan ringan yang tidak mengakibatkan gangguan cacat fisikdan mental mendapat santunan sebesar Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

b. Kecelakaan sedang yang tidak mengakibatkan ganguan cacat fisik dan mental dan tidak harus dirwat mendapat santunan sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

c. Kecelakaan berat yang mengakibatkan gangguan cacat fisik dan mentaldan harus dirwat mendapat santunan Rp.750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

d. Kecelakaan berat yang mengakibatkan gangguan cacat fisik dan mental seumur hidup mendapat santunan sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah).


(28)

2. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah kota bandung, Depokinda, HARKOP dalam bidang olah raga dan kegiatan sosial lainnya.

3. Memberikan paket lebaran kepada anggota yang besarnya sesuai dengan dana yang tersedia.


(29)

29 1.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Menurut Mohammad Hatta yang merupakan bapak koperasi Indonesia yang dikutif Sukandiyo dalam buku Manajemen Koperasi (1996;4) “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong”.

Berdasarkan undang-undang No.12 tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian dalam buku manajenmen koperasi (1996;4) disebutkan bahwa :

“Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,

beranggotakan orang-orang atau badan-badan hokum koperasi yang merupakan

tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asa kekeluargaan.”

Berdasarkan Undang-undang koperasi terakhir no.25 tahun 1992 pada BAB I pasal I dijelaskan bahwa :

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsif koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asa kekeluargaan”.

Secara umum koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang ekonomi , beranggoakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak , berkewajiban melakukan usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya.


(30)

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) adalah koperasi yang menyelenggarakan beberapa kegiatan usaha , yaitu : unit simpan pinjam, unit niaga berupa barang-barang kebutuhan para anggota dan umum, unit usahajasa, pengadaan alat tulis kantor dan barang cetakan, pengadaan computer, suku cadang, dan perawatan computer, unit usaha lain-laian , konveksi, katring , pengadaan perlengkapan pegawai dan kerja sama usaha dengan badan usaha lainnya.

Salah satu unit kegiatan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung adalah unit niaga. Bagian unit niaga memiliki tugas pokok mengkoordinir pelaksanaan kegiatan usaha niaga meliputi urusan pembelian, urusan gudang / toko, urusan proses kredit, urusan keuangan, urusan perkreditan dan marketing.

Dalam unit niaga terdiri atas manager niaga , seksi analisis dan proses kredit, seksi pembelian / koordinataor toko, dan seksi promosi dan penjualan. Berikut adalah tugas dan wewenangnya.

1. Manager niaga, meneger niaga memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Membantu pengurus dalam membantu tugasnya.

b. Memimpin kegiatan usaha niaga.

c. Menyusun dan merumuskan perencanaan pelaksanaan dan pengawasan kegiatan usaha niaga.

d. Menganalisis dan merekomendasi permohonan kredit barang.

e. Melaporkan semua pelaksanaan segala kebutuhan barang kepada koordinatorbidangnya secara priodik. (mingguan atau bulanan).


(31)

g. Melaksanakan tugas lainnya sesuai kewajiban pengurus.

2. Tugas seksi analisis proses kredit adalah sebagai berikut : a. Membantu manager niaga dalam membantu tugasnya.

b. Menerima permohonan kredit barang dan mengecek hutang barang. c. Menganalisis, merekomendasi dan memperoses pemberian dan besarnya

kredit barang kepada manager. d. Membuat rekapitulasi permohonan.

e. Melakuklan proses input data computer sesuai dengan bukti. f. Melaksanakan tugas lainya sesuai kewenangan pengurus manager.

3. Tugas seksi pembelian / coordinator toko :

a. Membantu manager niaga dalam melaksanakan tugasnya.

b. Menerima dan menginventarisir kebutuhan barang dari gudang / toko. c. Merencanakan pengadaan barang sesuai kebutuhan konsumen.

d. Mengumpulkan informasi tentangkebutuhan konsumen.

e. Melakukan negosiasi harga, syarat-syarat dan perjanjian setelah mendapat petunjuk / persetujuan pengurus.

f. Melaksanakan pembelian barang.

g. Melakukan pencatatan, pembukuan pembelian dan mengevaluasi pembayaran, pembelian non cash.

h. Membuat laporan pembelian barang baik mingguan, bulanan maupun tahunan, kepada manager.


(32)

i. Melakukan pencatatan nama-nama pemasok barang atau yang mengirim barang.

4. Tugas seksi promosi dan penjualan.

a. Membantu managaer usaha niaga dalam melaksanakan tugasnya. b. Menyusun perencanaan penjualan baik tunai, maupun kredit kepada

anggota dan umum.

c. Melakukan penyetoran hasil penjualan tunai dan berkas penjualan barang yang dijual secara kredit.

d. Melakukan pemasaran dan promosi barang ke unit-unit kerja dengan penjualan diantar ke kantor / tempat kerja anggota.

e. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap penerimaan, pengeluaran, dan persediaan barang seerta membuat laporan mingguan, bulanan dan tahunan.

f. Melakukan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga/non anggota. g. Melaksanakan toko keliling (tokling) ke SKPD.

h. Melaksanakan tugas lainnya sesuai kewenangan pengurus.

1.2 Teknis Pelaksaan kerja Praktek

Kuliah kerja praktek adalah aplikasi keilmuan dalam dunia kerja. Dalam hal ini aplikasi ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan diterapkan dan dibandingkan dengan pelaksanaan di dunia kerja. Bidang yang sesuai dalam melaksanakan kerja praktek berdasarkan judul di atas adalah bidang niaga. Oleh


(33)

karena itu pelaksanaan kerja praktek tidak jauh dari tugas unit niga itu sendiri. Antara lain :

1. Mengamati proses pengawasan terhadap penerimaan, pengeluaran, dan persediaan serta penyusunan laporan mingguan dan bulanan.

2. Mengamati dan melakukan proses promosi dan kerja sama dengan pihak ketiga / non anggota.

3. Melaksanakan pemasaran dan promosi ke unit-unt kerja lainnya.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Bagaimana prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung

1. Untuk pelaksanaan prosedur penggunaan modal digunakan pada : a. Bidang Organisasi dan Manajemen.

b. Bidang Keuangan dan Permodalan. c. Bidang Usaha.

d. Bidang Pendidikan dan Pelatihan. e. Bidang Sosial dan lainnya.

Seluruh hasil dari modal yang terkumpul digunakan oleh pengurus, untuk kemajuan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dengan tujuan mensejahterakan anggota.


(34)

3.3.2 Hambatan apa saja yang terjadi pada prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

1. Di Bidang Usaha bagian Unit Niaga terdapat keterlambatan pada pembukaan toko di Komplek Perkantoran Pemkot di Jalan Cianjur. 2. Di Bidang Usaha bagian Unit Jasa dalam pengadaan pakaian dinas hanya

sebagian kecil dikarenakan prosedur dan aturan serta persaingan dengan pihak pengusaha yang tidak memungkinkan untuk dapat dilaksanakan.

3.3.3 Bagaimana upaya dalam mengatasi hambatan di dalam prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

1. Untuk pembukaan toko di Komplek Perkantoran Pemkot di Jalan Cianjur, perlu dilakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan dinas terkait.

Dalam pakaian dinas dicari rekanan – rekanan yang dapat mengerjakan proyek dan penawaran dilakukan secara terbuka.


(35)

35 1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang penulis lakukan di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dan di dukung oleh data-data yang telah di olah serta pembahasan yang telah penulis sajikan pada bab terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Untuk pelaksanaan prosedur penggunaan modal digunakan pada : 1. Bidang Organisasi dan Manajemen.

2. Bidang Keuangan dan Permodalan. 3. Bidang Usaha.

4. Bidang Pendidikan dan Pelatihan. 5. Bidang Sosial dan lainnya.

1. Hambatan yang terjadi pada pelaksanaan prosedur di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, antara lain pada Unit Niaga dan pada Unit Jasa.

2. Upaya pun dilakukan sebaik mungkin untuk penyempurnaan Unit Niaga dan Unit Jasa.


(36)

1.2 Saran

Dengan melihat dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas tentang penggunaan prosedur modal pada Unit Usaha Niaga Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, maka penulis memberikan saran untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan unit usaha niaga dalam peningkatan kualitas layanan sebagai berikut :

1. Di dalam Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung sebaiknya dapat meningkatkan profesionalisme anggota dan pengurus agar berlangsungnya prosedur yang sudah diterapkan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

2. Upaya dalam mengatasi hambatan di dalam prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, untuk pembukaan toko di Komplek Perkantoran Pemkot di Jalan Cianjur, sebaiknya perlu dilakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan dinas terkait.

3. Sedangkan dalam pakaian dinas, perlu dicari rekanan – rekanan yang dapat mengerjakan proyek dan penawaran dilakukan secara terbuka.


(37)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Oleh :

Andri Maulana Permadi

21207007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(38)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim

Segala puji serta syukur kehadirat allah SWT, atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek. Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun penampilanya. Kiranya itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas laporan yang telah dibuat semaksimal ini untuk mencapai kesempurnaan, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek terutama kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta atas doa, dorongan dan bimbingan, penulis juga mengucapakan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddi Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(39)

iii

4. Ibu Elvira Azis, SE., MT, selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si, selaku Dosen Wali Kelas Manajemen 1 2007, atas bantuan yang telah diberikan selama menjalani masa studi. 6. Trustorini Handayani,SE.,M,S selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya dalam penyelesaian Laporan Kerja Peraktek ini. 7. Seluruh Staf dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

8. Bapak Hari, selaku pembimbing saya dalam melaksanakan kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).

9. Ayah dan Bunda yang selalu mendukung dalam perkuliahan saya.

10.Seluruh teman-teman kampusku yang selalu mamberikan support dalam menyelesaikan laporan ini Teguh, Ade Kris, David, Abeck, Dik Dik, Harry, Bobby, Ade Gendut, Dicky dan yang namanya tidak disebutkan terima kasih.

11.Untuk anak-anak Forbia sebagai pelepas beban dan penaku dalam perkuliahan.

12.Tante Ellyda atas ilmunya yang sangat membantu.

Mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak dapat tertulis dalam ucapan terima kasih ini, tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua.

Penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi para pembaca sebagai bahan


(40)

iv

perbandingan dalam tugas pelaporannya baik dilingkungan akademik maupun dilingkungan lembaga sebagai objek penelitian.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, kritik serta saran dari para pembaca merupakan masukan yang sangat membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.

Bandung , Oktober 2010


(1)

35

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang penulis lakukan di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dan di dukung oleh data-data yang telah di olah serta pembahasan yang telah penulis sajikan pada bab terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Untuk pelaksanaan prosedur penggunaan modal digunakan pada : 1. Bidang Organisasi dan Manajemen.

2. Bidang Keuangan dan Permodalan. 3. Bidang Usaha.

4. Bidang Pendidikan dan Pelatihan. 5. Bidang Sosial dan lainnya.

1. Hambatan yang terjadi pada pelaksanaan prosedur di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, antara lain pada Unit Niaga dan pada Unit Jasa.

2. Upaya pun dilakukan sebaik mungkin untuk penyempurnaan Unit Niaga dan Unit Jasa.


(2)

36

1.2 Saran

Dengan melihat dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas tentang penggunaan prosedur modal pada Unit Usaha Niaga Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, maka penulis memberikan saran untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan unit usaha niaga dalam peningkatan kualitas layanan sebagai berikut :

1. Di dalam Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung sebaiknya dapat meningkatkan profesionalisme anggota dan pengurus agar berlangsungnya prosedur yang sudah diterapkan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.

2. Upaya dalam mengatasi hambatan di dalam prosedur penggunaan modal pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, untuk pembukaan toko di Komplek Perkantoran Pemkot di Jalan Cianjur, sebaiknya perlu dilakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan dinas terkait.

3. Sedangkan dalam pakaian dinas, perlu dicari rekanan – rekanan yang dapat mengerjakan proyek dan penawaran dilakukan secara terbuka.


(3)

Prosedur Penggunaan Modal pada Koperasi Pegawai

Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Oleh :

Andri Maulana Permadi

21207007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim

Segala puji serta syukur kehadirat allah SWT, atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek. Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun penampilanya. Kiranya itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas laporan yang telah dibuat semaksimal ini untuk mencapai kesempurnaan, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek terutama kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta atas doa, dorongan dan bimbingan, penulis juga mengucapakan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddi Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(5)

iii

4. Ibu Elvira Azis, SE., MT, selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si, selaku Dosen Wali Kelas Manajemen 1 2007, atas bantuan yang telah diberikan selama menjalani masa studi. 6. Trustorini Handayani,SE.,M,S selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya dalam penyelesaian Laporan Kerja Peraktek ini. 7. Seluruh Staf dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

8. Bapak Hari, selaku pembimbing saya dalam melaksanakan kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).

9. Ayah dan Bunda yang selalu mendukung dalam perkuliahan saya.

10.Seluruh teman-teman kampusku yang selalu mamberikan support dalam menyelesaikan laporan ini Teguh, Ade Kris, David, Abeck, Dik Dik, Harry, Bobby, Ade Gendut, Dicky dan yang namanya tidak disebutkan terima kasih.

11.Untuk anak-anak Forbia sebagai pelepas beban dan penaku dalam perkuliahan.

12.Tante Ellyda atas ilmunya yang sangat membantu.

Mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak dapat tertulis dalam ucapan terima kasih ini, tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua.

Penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi para pembaca sebagai bahan


(6)

iv

perbandingan dalam tugas pelaporannya baik dilingkungan akademik maupun dilingkungan lembaga sebagai objek penelitian.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, kritik serta saran dari para pembaca merupakan masukan yang sangat membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.

Bandung , Oktober 2010