Strategi Public Relations CBL Radio 91.7 Fm Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Wartawan Media Cetak
Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian Sidang Program Diploma III
Program Studi Public Relations
Oleh
Meyfani Vien Alfiani
43309006
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2012
(2)
i
(3)
iv
Oleh :
Meyfani Vien Alfiani
NIM : 43309006
Dibawah Bimbingan :
Drs. AZ. Jaffrie, BA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi
Public Relations CBL
Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan media
cetak
dengan menggunakan pengumpulan fakta, perencanaan, komunikasi, evaluasi
dan strategi yang dilakukan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan metode
yang digunakan adalah deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah wawancara, studi pustaka, internet dan searching. Obyek dalam penelitian ini
adalah CBL Radio Bandung dan Subyek Penelitiannya adalah
Public Relations CBL
Radio Bandung beserta 2 orang informan. Peneliti memilih informan tersebut dengan
menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian adalah pencarian fakta yang dilakukan oleh
Public Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung dengan mengumpulkan fakta yang akurat, objektif,
dari Publik internal perusahaan. Perencanaan yang dilakukan adalah untuk dapat
mempersiapkan tujuan dari pencitraan yang ingin didapat melalui hubungan baik
dengan wartawan media cetak. Bentuk komunikasi yang dilakukan adalah informatif
dan persuasif. Evaluasi yang dilakukan adalah melakukan diskusi mengenai kegiatan
yang telah dilakukan. Strategi yang dilakukan untuk mencapai satu tujuan.
Dari hasil tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa Strategi
Public
Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan
wartawan media cetak memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan
perusahaan. Karena berhubungan baik dengan wartawan faktor yang sangat penting
dalam kemajuan sebuah perusahaan dan itu salah satu tanggung jawab seorang Public
Relations. saran dari peneliti adalah lebih ditingkatkan lagi kegiatan-kegiatan dengan
wartawan media cetak.
(4)
v
by:
Meyfani Vien Alfiani
NIM: 43309006
Under the Guidance:
Dra. AZ. Jaffrie, BA
This study aims to determine the Strategy of Public Relations CBL Radio 91.7
FM Bandung in improving employee performance through a get together with the use
of fact finding, planning, communication, and evaluation.
The approach used in this study is qualitative and the method used is
descriptive, data collection techniques the researchers used the interview, book study,
internet and searching. Objects in this study are CBL Radio Bandung and subject
research is Public Relations of CBL Radio bandung with 2 informants. The
researchers chose informants using purposive sampling techniques.
Result of research is fact finding conducted by Public Relations CBL Radio
91.7 FM Bandung by collecting accurate fact, objective, from internal Public of
company. Planning taken is to be able to draw up the intention of image which wish
to be got to through good relations with media journalist print. Form of
communication taken is informative and persuasif. Evaluate taken is conducting
discussion concerning activity which have been conducted. Strategy conducted to
reach one target.
From the result researcher can conclude that Strategy Public Relations CBL
Radio 91.7 FM Bandung in braiding good relations with media journalist print to
give impact which are positive to company growth. Because good correlating with
very important factor journalist in progress a company and that one of the
responsibility a Public Relations. suggestion from researcher is more improved again
activity with media journalist print.
(5)
vi
SWT yang telah memberikan rahmat, kekuatan, dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Strategi Public Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan media cetak” .
Tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dialami peneliti dalam mengerjakan Tugas Akhir ini. Namun peneliti mengharapkan dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan agar lebih memahami apa yang telah didapat selama perkuliahan, serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan peneliti lain.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, peneliti banyak melibatkan pihak, melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan sampai detik ini baik berupa moril maupun materil serta doa yang tiada henti terutama (alm.) mamah terimakasih banyak mamah.
Dan kesempatan ini pula, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih atas semua bimbingan dan bantuannya, kepada :
1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
(6)
vii
yang bermanfaat selama perkuliahan berlangsung. Terimakasih banyak. 3. Yth. Bapak Drs. AZ. Jaffrie, BA selaku Dosen Pembimbing penulisan
Tugas Akhir yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Terimakasih banyak.
4. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos, M.Si selaku Dosen wali kelas Public Relations angkatan 2009. Terimakasih banyak Bu sudah meluangkan waktunya untuk membimbing kami.
5. Seluruh Staf Dosen Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Ibu Desayu eka Surya,S.sos. M.Si Bapak Sangra Juliano, S.I.Kom. Ibu Rismawaty S.sos. M.Si. Ibu Tine Agustin Wulandari, S.I.Kom. Dan Bapak Inggar Prayoga S.I.Kom. yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuannya, Terimakasih.
6. Sekretariat Ilmu Komunikasi & Public Relations. Mba Astri Ikawati A.Md.kom terimakasih atas bantuannya, maaf banyak merepotkan selama perkuliahan sampai dengan sekarang.
7. Terimakasih kepada Bapak Danny Valentino selaku General Manager CBL Radio Bandung yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di CBL Radio Bandung.
(7)
viii
Bandung yang telah membantu selama penelitian.
10.Terimakasih kepada Kakak kandung saya Meyani Indria Ningrum yang selalu memberikan semangat dan doa semejak mamah sudah meninggalkan kita terlebih dulu.
11.Terimakasih juga Kakak ipar saya Teguh Kusmantoyo supportnya dan doanya makasih banyak.
12.Kepada sahabat-sahabat saya (kiki, Shanty, Fegha, Silvya, teh Dety, aa Aldi, Riza) terimakasih atas support dan keceriaannya.
13.Terimakasih juga kepada Kang Fial Alvi, Wisnu dan Aldilla yang selalu berikan supportnya dan keceriaan buat saya.
14.Terimakasih kepada seluruh keluarga besar atas dukungan dan doa yang tiada henti.
15.Terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Peneliti yakin tanpa bantuan dan bimbingan semua pihak, Tugas Akhir ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Akhir kata, peneliti berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang sudah berjasa membantu peneliti semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT.
(8)
ix sebanyak-banyaknya.
Bandung , Juli 2012
(9)
x
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Peneliti ... 7
1.3.1 Maksud Peneliti ... 7
1.3.2 Tujuan Peneliti ... 7
1.4 Kegunaan Peneliti ... 8
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 8
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 8
1.5 Kerangka Pemikiran ... 9
(10)
xi
1.8 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 18
1.8.1 Teknik Analisa Data ... 20
1.9 Subyek dan Informan ... 20
1.9.1 Subyek Penelitian ... 20
1.9.2 Informan Penelitian ... 21
1.10 Teknik Analisa Data ... 22
1.11 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
1.11.1 Lokasi Penelitian ... 23
1.11.2 Waktu Penelitian ... 23
1.12 Sistem Penulisan ... 25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 26
2.1 Tinjauan Tentang Public Relations ... 26
2.1.1 Definisi Public Relations ... 26
2.1.2 Proses Public Relations ... 29
2.1.3 Fungsi Public Relations ... 31
2.1.4 Tujuan Public Relations ... 36
2.2 Tinjauan Tentang Strategi ... 38
2.2.1 Mengenali sasaran komunikasi ... 39
2.2.2 Tujuan Strategi ... 42
(11)
xii
2.6 Tinjauan Tentang Media Relations ... 52
BAB III OBJEK PENELITIAN ... 54
3.1 Sejarah Berdiri CBL Radio 91.7 FM Bandung ... 54
3.1.1 Maksud dan Tujuan Pendirian CBL Radio 91.7 FM Bandung 55 3.1.2 Visi dan Misi CBL Radio 91.7 FM Bandung ... 55
3.1.3 Logo Perusahaan CBL Radio 91.7 FM Bandung ... 56
3.2 Profil Radio ... 57
3.2.1 Program Acara CBL Radio 91.7 FM Bandung ... 57
3.2.2 Profil CBL Radio 91.7 FM Bandung ... 67
3.3 Struktur Divisi PR & MARCOMM CBL Radio 91.7 FM Bandung .. 68
3.4 Struktur Perusahaan CBL Radio 91.7 FM Bandung ... 69
3.5 Job Description CBL Radio 91.7 FM Bandung ... 69
3.6 Sarana dan Prasarana CBL Radio 91.7 FM Bandung ... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76
4.1 Deskripsi Informan ... 76
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 77
4.3 Pembahasan ... 84
BAB V PEMUTUP ... 88
5.1 Kesimpulan ... 88
(12)
xiii
DOKUMENTASI ... 112 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 119
(13)
1
1.1
Latar Belakang Masalah
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan
cara
modulasi
dan
radiasi
elektromagnetik
(gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas saat merambat lewat udara dan bisa
juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini
tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Meskipun
kata ‘radio’ digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima
gelombang suara namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar
gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
Siaran ulang program radio, menjadi populer pada 190-an dan 1930-an.
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan
pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar.
Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel
komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Radio
merupakan media yang memiliki tingkat interaksi dengan pendengarnya yang
cukup tinggi. Radio jika tingkat interaksi dengan pendengarnya yang cukup
tinggi. Radio jika dibandingkan dengan media lain seperti televisi dan koran,
radio lebih bersifat partisipasi. Para pendengarnya dapat terlibat langsung
(14)
dengan acara-acara yang disiarkan langsung dalam radio tersebut, baik berupa
kuis, request dll.
Radio sudah sejak lama merupakan media yang populer. Dan dibanyak
negara, radio bahkan merupakan media berita nomor satu karena sifatnya
yang mudah tersebar, murah, praktis, dan mudah dimanfaatkan. Di seluruh
pelosok dunia kita senantiasa bisa mendapatkan radio dan mendengarkan
siaran-siarannya dengan mudah. Bahkan India, yang sulit melepaskan belita
kesulitan ekonomi, memiliki radio paling banyak di seluruh dunia.
Seiring dengan kemajuan zaman, radio-radio swasta di Bandung
semakin bermunculan dengan programnya yang berbeda-beda. Salah satunya
adalah CBL Radio.
CBL Radio berdiri pada tahun 2001. Namun sempat mengalami
beberapa perubahan dalam manejemen. CBL Radio merupakan usaha radio
yang bertujuan memberikan nformasi, pendidikan, dan sebagai sarana hiburan.
Dalam menghadapi era global, CBL Radio Bandung dituntut untuk
dapat menciptakan budaya perusahaan yang baik agar mendapatkan
kepercayaan dari public, apalagi CBL Radio Bandung tergolong stasiun radio
swasta yang masih baru.
CBL Radio 91.7 FM menjadi pelopor dalam siaran. Untuk mencapai
tujuan perusahaan yaitu memberikan informasi, pendidikan, dan sarana
hiburan pada masyarakat, tentu diharuskan adanya kerjasama dan komunikasi
tim yang baik diantara karyawan.
(15)
Maka dalam pencaiapan sebuah tujuan perusahaan dibutuhkan juga
seorang
Public Relations. Bukan hanya kantor-kantor atau lembaga-lembaga
pemerintah saja seorang Public Relations dibutuhkan, radio pun memerlukan
seorang
Public Relations yang handal demi terciptanya hubungan yang baik
dengan interal maupun eksternal.
Dibutuhkan strategi yang tepat dalam menunjang kegiatan-kegiatan
Public Relations
yang dilakukan di suatu instansi/lembaga.
Public Relations
bisa dikatakan adalah “corong”-nya suatu perusahaan. Khususnya CBL Radio
91.7 FM Bandung. Pada awalnya peran
Public Relations di CBL Radio 91.7
FM Bandung dijalankan oleh staf marketing, sehingga marketing juga
merangkap sebagai
Public Relations dalam menjalankan tugasnya, namun
seiring perkembangan dan kebutuhan CBL Radio 91.7 FM juga membutuhkan
peran seorang
Public Relations.
Public
Relations di CBLRadio 91.7 FM
masih belum melembaga (state of being) Dan mulai kedudukan
Public
Relations berada langsung di bawah
Genderal Manager, dan kedudukan
Public Relations saat ini di pegang oleh Jajang.
Public Relations sangat berpengaruh besar terhadap media, bahkan
untuk
talk show di radio ataupun di televisi yang datang biasanya
Public
Relations.
Public Relations
yang akan berbicara panjang lebar untuk semua
yang ditanyakan oleh pewawancara, pendengar dan penonton.
Public
Relations dapat dikatakan juga membawa citra di tempat dia bekerja karena
hubungannya dengan media.
(16)
Media yang dihadapi pun tidak hanya satu tapi banyak media, harus
menjalin hubungan yang baik dengan semua media, menjadi partner kerja
yang baik pula dengan wartawan.
Public Relations
dengan wartawan (biasa
pula disebut pers), bagaikan hubungan dua orang teman atau mitra yang saling
memerlukan. Hubungan kedua orang yang bermitra tersebut bersifat simbiosis
mutualisme (saling membutuhkan). Hubungan mereka saling bergantung
(interdependen). Di mata wartawan
Public Relations harus berwibawa,
wibawa yang alamiah, bukan sok berwibawa atau wibawa yang dibuat-buat
disegani wartawan.
Public Relations yang profesional pastilah cerdas,
berpengetahuan sangat luas (terpelajar), disiplin, dan benar-benar menguasai
bidang pekerjaannya.
Jefkins menyatakan dalam bukunya : Public Relations,
“Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.”
(Jefkins, 1992,9)
Pengertian
Public Relations seperti yang disebutkan diatas, adalah
orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama. Dan disini, penulis
akan membahas tentang
Public Relations dalam bidang sasaran yaitu publik
ekternal khususnya hubungan baik dengan wartawan.
Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme,
yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan
(17)
tulisannya dikirkan atau dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini
lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio,
majalah, film, dokumentasi, dan internet.
Radio dan wartawan merupakan sebuah media dalam mengembangkan
informasi dan promosi sebuah radio juga memerlukan media lain. Salah satu
media yang efektif dalam menyebarkan informasi dan promosi sebuah media
lain adalah wartawan media cetak.
Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan
media cetak itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dan lain-lain.
Munculnya majalah-majalah bertemakan politik mewarnai peristiwa-peristiwa
penting yang mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media
cetak memang sejak dulu hingga kini banyak dipengaruhi oleh berbagai isu
penting mengenai peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang memunculkan
jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media cetak seperti
majalah tidak selalu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang
kesenian, kebudayaan, cerita pedek, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari
majalah yang terbit sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini
karena kepercayaan masyarakat atas kualitas isi media.
Maka diambil dari beberapa pernyataan diatas disimpulkan bahwa
seorang
Public Relations
merupakan bagian terpenting dari komunikasi yang
menjadi sebuah jembatan dalam hubungan internal maupun ektsernal.
(18)
Dari latar belakang diatas penulis mengambil judul penelitiannya yaitu
“Strategi
Public Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung Dalam Menjalin
Hubungan Baik Dengan Wartawan Media Cetak”
1.2
Identifikasi Masalah
1.
Bagaimana pencarian fakta yang dilakukan
Public Relations CBL Radio
91.7 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Wartawan
Media Cetak?
2.
Bagaimana perencanaan dan program yang dilakukan
Public Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan
Wartawan Media Cetak?
3.
Bagaimana bentuk komunikasi yang disampaikan
Public Relations CBL
Radio 91.7 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan
Wartawan Media Cetak?
4.
Bagaimana evaluasi yang dilakukan
Public Relations CBL Radio 91.7
FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Wartawan Media
Cetak?
5.
Bagaimana strategi yang dilakukan Public Relations CBL Radio 91.7 FM
Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Wartawan Media
Cetak?
(19)
1.3
Maksud dan Tujuan Peneliti
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari peneliti ini adalah untuk mengetahui strategi
Public
Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik
Dengan Wartawan Media Cetak.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Permasalahan yang telah penulis identifikasikan di atas tujuan dari
penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pencarian fakta yang dilakukan
Public
Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung Dalam Menjalin
Hubungan Baik Dengan Wartawan Media Cetak.
2.
Untuk mengetahui perencanaan dan pemograman Public Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik
Dengan Wartawan Media Cetak.
3.
Untuk mengetahui bentuk komunikasi yang disampaikan
Public
Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung Dalam Menjalin
Hubungan Baik Dengan Wartawan Media Cetak.
4.
Untuk mengetahui evaluasi Public Relations CBL Radio 91.7 FM
Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Wartawan
Media Cetak.
(20)
5.
Untuk mengetahui strategi yang dilakukan
Public Relations CBL
Radio 91.7 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan
Wartawan Media Cetak.
1.4
Kegunaan Peneliti
1.4.1
Kegunaan Teoritis
Hasil dari penelitian ini secara teoritis dapat memberikan
kontribusi bagi perkembanga
Public Relations serta memperkaya
wawasan kalangan akademis terutama mengenai perkembangan
strategi
Public Relations dalam menjalin hubungan baik dengan
wartawan media cetak.
1.4.2
Kegunaan Praktis
1.
Kegunaan Bagi Peneliti :
Penelitian ini diharapkan dapat membuat peneliti lebih
menguasai materi ini strategi
Public Relations lebih
mendalam, khususnya tentang strategi Public Relations dalam
menjalin hubungan baik dengan wartawan media cetak dan
diharapkan dapat menambah pengalaman bagi peneliti dalam
kerja seorang Public Relations dalam suatu perusahaan.
2.
Kegunaan Bagi Universitas
Bagi Universitas, khususnya program studi
Public Relations,
penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan
(21)
wawasan dan kontribusi sebagai literatur tentang strategi
Public Relations dalam menjalin hubungan baik dengan
wartawan media cetak.
3.
Kegunaan Bagi CBL Radio 91.7 FM Bandung
Bagi CBL Radio 91.7 FM bandung, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan tentang cara kerja
Public
Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung dan manfaat kerja
Public Relations tersebut bagi perusahaan dalam menjalin
hubungan baik dengan wartawan media cetak.
1.5
Kerangka Pemikiran
1.5.1
Kerangka Teoritis
Untuk dapat memahami masalah yang akan diteliti, perlu
dikemukakan teori dan konsep yang ada dalam studi ini khususnya mengenai
strategi
Public Relations, Stratgi pada hakikatnya adalah perencanaan
(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi,
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya. (Effendi, 2003:32)
1Strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang
akan dijalakan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi
komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, terutama
(22)
memperhitungkan kondisi psikis manusia yang dapat mendorong untuk
mencapai tujuan. Itulah sebabnya maka langkah pertama yang diperlukan
mengenal minat cara seperti ini menurut susanto (1974) merupakan persuasi
dalam arti yang sesngguhnya.
Skinner (1977) merupaan bahwa minat selalu berhubungan dengan
obyek yang menarik individu, dan obyek yang menarik adalah yang dirasakan
menyenangkan. Apabila seseorang mempunyai minat terhadap suatu obyek
maka minat tersebut akan mendorong seseorang untuk berhubungan lebih
dekat dengan obyek tersebut, yaitu dengan melakukan aktivias lebih aktif dan
positif demi mencapai sesuatu yang diminatinya.
Berdasarkan pengertian diatas penelitian menggunakan tahap-tahap
proses operasional Public Relations menurut Oemi Abdurrachman, M.A. yang
di kutip dari Cutlip & Center (1961), dimana untuk mencapai efek yang tinggi
dalam kegiatan komunikasi proses operasional
Public Relations haruslah
melalui 4 tahapan yaitu :
1.
Fact-finding
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana citra
institusi/lembaga dimata masyarakat. Kegiatan
fact finding
diharapkan bahwa manajemen akan mengetahui gambaran yang
obyektif tentang lembaganya di mata masyarakat. Gambaran yang
obyektif ini hanya bisa didapatkan memalui
research yang akan
dimanfaatkan sebagai landasan kegiatan komunikasi yang akan
(23)
dilakukan oleh
Public Relations. Hasilnya berupa dokumentasi,
data-data (Oemi Abdurrachman, M.A. 1995:32)
2.
Planning and programming
Perencanaan dan pemograman merupakan segala informasi atau
data masukan atau input yang diperoleh berkaitan dengan hal atau
permasalahan yang dihadapi ke dalam bentuk rencana tindakan
untuk pemecahannya. Perencanaan
Public Relations merupakan
suatu
proses
berkesinambungan
dan
selalu
memerlukan
peninjauan agar tindakan yang diambil sesuai dengan aturan yang
ditetapkan. Sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam
perencanaan juga harus memperhatikan situasi di dalam maupun
di luar organisasi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam
peencanaan tersebut (Oemi Abdurrachman, M.A. 1995:32)
3.
Communicating
Menerapkan strategi, kredibilitas, konteks, konten, kejelasan,
kontinuitas konsistensi, saluran dan kemampuan publik.
Communicating dirumuskan dalam perencanaan. Misalnya dengan
mengkomunikasikan sesuai dengan bentuk-bentuk komunikasi:
(24)
Group communications
Massa communication
Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
The action of strategy :
Public Relations harus dapat
melakukan tindakan yang sifatnya
acting responsively
dan
responsibility, artinya
Public Relations mau
mendengar keinginan
public sehubungan dengan segala
kegiatan yang dilakukan.
The communication of strategy : mempertimbangkan
seluruh komponen komunikasi yang dilaksanakan
dimulai pada saat menggunakan media, menggunakan
sumber komunikasi, membawa komunikasi ke arah yang
lebih dinginkan, memodifikasi pesan yang disampaikan
sesuia kerangka pesan yang baik, dan dapat mengiring
opini publik, sikap, dan perilaku publik yang diharapkan
dengan
memanfaatkan
sumber
daya
komponen-komponen komunikasi yang telah ditetapkan dalam
perencanaan dan pemrograman. (Oemi Abdurrachman,
M.A. 1995:33)
(25)
4.
Evaluation
Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan
Public Relations bena-benar telah dilaksanakan sesuai rencana
berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Penilaian untuk
mengetahui sampai dimana kelancaran kegiatan
Public Relations
yang telah berlangsung (Oemi Abdurrachman, M.A. 1995:33)
1.5.2
Kerangka Konseptual
Dari tahap-tahap opersional Public Relations menurut
cutlip
& center (1961), peneliti mengaplikasikannya kedalam masalah
penelitian. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut:
1.
Dari segi Fact Finding
Dalam tahap ini divisi Public Relations CBL Radio 91.7 FM
Bandung berusaha mencari keterangan yang merupakan data
dokumentasi yang dibutuhkan oleh wartawan media cetak.
Dokumentasi yang mentah itu harus diolah terlebih dahulu.
Disini divisi
Public Relations CBL Radio 91.7 FM
mengadakan perbandingan, pertimbangan yang penilaian
sehingga akhirnya dapat diperoleh sampai dimana tingkat
keberhasilan divisi
Public Relations CBL Radio 91.7 FM
(26)
Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan
media cetak.
2.
Dari Segi Planning Dan Programming
Dari tahap penelitian kemudian ke tahap perencanaan.
Dalam tahap ini divisi
Public Relations melakukan sebuah
program. Dengan adanya program tersebut akan dapat
dilakukan pemikiran dengan cepat untuk mengatasinya dan
nantinya perencanaan ini perlu dipikirkan dengan matang,
oleh karena itu program ini merupakan salah satu tahap
yang turut menentukan suksesnya pekerjaan divisi
Public
Relations keseluruhan.
3.
Dari Segi Communicating
Pada tahap komunikasi, tahap pelaksanaan komunikasi
disini misalnya dengan terjadinya pemberitahuan dari divisi
Public Relations kepada wartawan media cetak tentang
informasi khususnya berita yang ada di CBL Radio 91.7 FM
Bandung baik secara
persuasive,
informative
hal tersebut
biasanya disesuaikan dengan keadaan wartawan dan sesuai
dengan apa yang direncanakan sebelumya.
(27)
4.
Dari Segi Evaluation
Tahap-tahap
proses
operasional
Public
Relations
berlangsung secara berkesinambungan dalam bentuk
hubungan yang terdiri dari program kegiatan.
Evaluations
adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap pengumpulan data,
perencanaan dan komunikasi. Sebelumnya telah dijelaskan
pentahapan proses operasional
Public Relations itu dalam
praktiknya berlangsung secara berkesinambungan, sehingga
tidak tampak kapan dimulainya
evaluations, sebab sebelum
evaluations
berakhir
telah
dimulai
pula
dengan
pengumpalan data dan mencari fakta. Tidak jarang
perubahan suatu program yang telah direncanakan dan
memang dalam setiap program dalam tahap perencanaan
fleksibel, tidak kaku demi kelancaran kegiatan yang
dilakukan.
1.6
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yaitu pertanyaan yang digunakan untuk
mengumpulkan data informasi, yang ditujukan kepada
Public Relations CBL
Radio 91.7 FM Bandung. Adapun pertanyaan peneliti tersebut sebagai berikut:
(28)
1.
Pencarian Fakta
a.
Bagaimana proses pencarian fakta yang dilakukan
Public Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan
wartawan media cetak?
b.
Apa saja manfaat pencarian fakta yang dilakukan
Public Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan
wartawan media cetak?
c.
Apa saja kelebihan dan kekurangan pencarian fakta yang dilakukan
Public Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin
hubungan baik dengan wartawan media cetak?
2.
Perencanaan dan pemograman
a.
Rencana apa yang harus dilakukan
Public Relations CBL Radio
91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik denga wartawan
media cetak?
b.
Program seperti apa yang akan dilakukan
Public Relations CBL
Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan
wartawan media cetak?
3.
Bentuk Komunikasi
a.
Seperti apa bentuk komunikasi yang dilakukan Public Relations CBL
Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan
wartawan media cetak?
(29)
b.
Bagaimana bentuk komunikasi yang dilakukan Public Relations CBL
Radio 91.7 FM bandung dalam menjalin Hubungan Baik Dengan
Wartawan Media Cetak?
4.
Evaluasi
a.
Bagaimana evaluasi Public Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung
dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan media cetak?
5.
Strategi
a.
Bagaimana strategi
Public Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung
dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan media cetak?
1.7
Metode Penelitian
Metode penelitian yang di gunakan dalam menyusun tugas akhir ini
adalah menggunakan metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut
Rakhmat dalam bukunya “Metode Penelitian Komunikasi” mengemukakan
bahwa metode ini mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
1.
Mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan
masalah yang ada.
2.
Mendefinisikan masalah atau memeriksa kondisi praktek – praktek yang
berlaku.
3.
Membuat perbandingan atau evaluasi.
4.
Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama pada masa yang akan datang. (Rakhmat, 1984 : 25)
(30)
Serta menurut Isaac dan Michael yang dikutip oleh Jalaludin
Rakhmat menjelaskan bahwa “Metode deskriptif bertujuan
melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi
tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.”
(Rakhmat,1984 : 22)
Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) mengemukakan
“metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.” (Moleong, 2004 : 3)
Dan menurut Miles and Huberman (1994) “Metode kualitatif
berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam
individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam
kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.” (Sukidin, 2002 : 2)
1.8
Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti
langsung berdialog dengan Informan untuk menggali informasi dari
(31)
informan. Definisi wawancara adalah : “Suatu proses komunikasi diadik
relasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang
dirancang untuk mempertukarkan perilaku dan melibatkan Tanya jawab
“atau singkatnya” suatu percakapan berdasarkan suatu maksud”. Namun
definisi tersebut agak terbatas karena wawancara membatasi wawancara
dengan tujuan yang serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan
yang popular seperti disiarkan televisi dan radio (Stewart,2000:40).
Wawancara dilakukan pada
Public Relations
CBL Radio 91.7 FM
Bandung.
2.
Studi Pustaka
Menurut M.Nazir dalam bukunya yang berjudul ‘Metode Penelitian’
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan :
“Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan,
dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan (Nazir, 1988 : 111)
3.
Internet Searching
Selain wawancara, studi pustaka, dan observasi peneliti juga
menggunakan teknik pengumpulan data
Internet Searching untuk
melengkapi data-data yang didapat peneliti dan untuk membantu kerja
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
(32)
1.8.1 Teknik Analisa Data
Analisis yang dilakukan dengan metode deskriptif sehingga pembahasan
dilakukan secara deskriptif yang meliputi tahapan :
1.
Pengumpulan data yang dilakukan penulis pada saat tahap awal
sehingga berbagai macam data kualitatif mengenai Strategi
Public
Relations CBL Radio 91.7 FM bandung Dalam Menjalin Hubungan
Baik Dengan Wartawan Media Cetak.
2.
Klasifikasi data yakni proses penelitian, pemusatan penelitian pada
penyederhana data mentah dari catatan lapangan atau penelitian,
membuat ringkasan, penggolongan kategori jawaban, kualifikasi
jawaban atau informan penelitian terhadap Publik CBL Radio 91.7
FM Bandung.
3.
Proses akhir analisis penelitian dan pembahasan yang didasarkan
pada rujukan berbagai teori yang digunakan dimana didalamnya
ditentukan suatu kepastian mengenai aspek teori dan kesesuaian
dengan fakta hasil penelitian di lapangan.
1.9
Subyek dan Informan
1.9.1
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun
lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (“attribut”-nya) akan diteliti.
Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya
(33)
melekat atau terkandung objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini
adalah Public Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung.
1.9.2
Informan Penelitian
Pengertian informan adalah orang yang dianggap mengetahui
dengan baik terhadap masalah yang diteliti dan bersedia untuk
memberikan informasi kepada peneliti.“Dalam penelitian kualitatif
posisi nara sumber sangat penting, sebagai individu yang sangat
penting”. Informan merupakan tumpuan pengumpulan data bagi
peneliti dalam mengungkap permasalahan penelitian. HB Sutopo
(2002:50)
Dari pendapat yang dikemukakan tersebut, dan mengacu pada
jumlah total subjek penelitian yang diperoleh, maka teknik penarikan
informan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik
purposive
sampling. Dimana purposif sampling adalah “suatu teknik penarikan
sampel dengan cara memilih orang-orang tertentu karena dianggap
berdasarkan penilaian tertentu mewakili statistik, tingkat signifikansi,
dan prosedur pengujian hipotesis” (Rakhmat, 2009:97).
Informan dalam penelitian ini adalah
Public Relations CBL
Radio 91.7 FM,
General Manager, dan
Public Relations CBL Radio
91.7 FM seperti yang ada pada tabel berikut ini :
(34)
Tabel 1.1
Tabel Informan
No.
Nama
Jabatan
1.
Danny Valentino
General Manager
2.
Jajang
Public Relations
Sumber : catatan peneliti pada saat penelitian 2012
Keterangan:
1.
Danny Valentino sebagai Informan 1.
General Manager diperlukan oleh
peneliti sebagai sumber untuk mengetahui secara global CBL Radio 91.7 FM
Bandung.
2.
Jajang menjabat sebagai
Public Relations. Diperlukan sebagai informan
karena sumber merupakan bagian yang penting karena mengetahui informasi
secara detail mengenai divisi marcomm.
1.10 Teknik Analisa Data
Penelitian peranan digunakan terutama dalam pengembangan program untuk
itu setelah memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian, selanjutnya
data-data tersebut akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis pada saat melakukan
observasi tahap awal sehingga berbagai macam data kualitatif mengenai
(35)
Strategi
Public Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin
hubungan baik dengan wartawan media cetak.
2.
Klasifikasi data, yakni proses penelitian, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan data kasar dari catatan penulis lapangan atau penelitian,
membuat ringkasan, atau informan penelitian terhadap Strategi
Public
Relations
CBL Radio 91.7 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik
dengan wartawan media cetak.
3.
Proses akhir analisis penelitian dan pembahasan yang didasarkan pada rujukan
berbagai teori yang digunakan dimana didalamnya ditentukan suatu kepastian
mengenai aspek teori dan kesesuaian atau ketidak sesuaian dengan fakta hasil
penelitian di lapangan terhadap Strategi Public Relations CBL Radio 91.7 FM
Bandung dalam menjalin hubunga baik dengan wartawan media cetak.
1.11 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.11.1
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bagian
PR & Marcomm CBL
Radio 91.7 FM Jl. Dr. Erhlich No.1 Bandung 40141 Jawa Barat,
Indonesia.
1.11.2
Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian yang dibutuhkan dalam memperoleh
data-data yang dibutuhkan yaitu terhitung sejak bulan Februari
2012.
(36)
Tabel 1.2
Waktu Penelitian Tahun 2012
Sumber : Penelitian, 2012
N
o
Kegiatan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Studi Pendahuluan
2
Pengajuan Judul
3
Penulisan Bab I
Bimbingan
4
Penulisan Bab II
Bimbingan
5
Penulisan Bab III
6
Pembuatan Draft
Wawancara
Bimbingan
7
Penumpulan Data
8 Wawancara
Bimbingan
9
Penulisan Hasil
Wawancara
10 Penulisan Bab IV
Bimbingan
11 Penulisan Bab V
Bimbingan
12 Penyusunan Bab
13 Sidang kelulusan
(37)
1.12
Sistem Penulisan
BAB I Pendahuluan : Latar belakang masalah, Identifikasi masalah, Maksud
dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Pertanyaan
Penelitian, Subjek Penelitian dan Informan, Metode Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Teknik Analisa Data, Lokasi dan Waktu Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka: Tinjauan Tentang
Public Relations, Tinjauan
Tentang Strategi, Tinjauan Menjalani Hubungan Baik, Tinjauan Tentang
Wawancara, Tinjauan Tentang Media Cetak.
BAB III Objek Penelitian: Sejarah berdiri CBL Radio 91.7 FM Bandung,
Profil Radio, Strktur Perusahaan CBL Radio 91.7 FM Bandung, Struktue
Divisi PR & MARCOMM CBL Radio 91.7 FM Bandung, Job Description
CBL Radio 91.7 FM Bandung, Sarana dan Prasarana CBL Radio 91.7 FM
Bandung, Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan.
BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan: Deskripsi Informan, Deskripsi
Hasil Penelitian, Pembahasan.
(38)
26
2.1Tinjauan Tentang Public Relations
2.1.1 Definisi Public Relations
Pengertian tentang Public Relations diakibatkan adanya latar belakang yang berbeda, misalnya definisi yang dilontarkan oleh kalangan akademis akan lain dengan apa yang diungkapkan oleh kalangan praktisi
Public Relatins. Secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan Public Relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika masyarakat serta mengikuti kemajuan zaman. Mungkin tidak ada bidang ilmu lain yang sulit didefinisikan seperti Public Relations. Semua orang percaya bahwa definisi Public Relations bisa saja berbeda-beda arti bagi masing-masing pihak. Ada yang melihatnya dari segi komunikasi, publikasi, manajemen, pemasaran, atau periklanan, begitu kompleksnya.
Menurut J. C. Seidel, Public Relations Director, Division of Housting, state of New York, memberikan penelitian public relations
sebagai berikut:
“Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwilll adn understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, out wardly thourh all of expression”
(39)
(Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untk memperoleh goodwill dan pengertian dari pada langganannya, pegawainya dan publik umumnya, kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pertanyaan-pertanyaa) (Suhandang, 1973 : 21)
Lebih lanjut Rex F. Harlow dalam bukunya yang berjudul “A model for Public Realtions Education for Profesional Practice” memberikan definisi Public Relations sebagai berikut :
“Public Relations adalah fungsi menajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama; melibatkan menejemen dalam persoalan atau permasalahan, membantu manajemen mampu menanggapi opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama” (Ruslan, 2010:17)
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, ada beberapa kesamaan antara pengertian yang satu dengan yang lainnya. Ada unsur-unsur utama yang sama, yang menyangkut antara lain:
1. Public Relations sebagai fingsi manajemen yang melekat pada organisasi merupakan suatu kegiatan yang berorientasi/bertujuan untuk memperoleh goodwiil,
(40)
menciptakan dan membina pengertian dan pengakuan dari publik, membina dan memelihara kerjasama, menciptakan citra serta membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publik-publiknya. 2. Orientasi kegiatan Public Relations adalah organisasi dan
publik, artinya apabila antara kepentingan organisasi dan publik seimbang, maka hal ini akan menentukan sukses atau gagalnya tujuan organisasi.
3. Kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang terencana, artinya setiap kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations
telah melalui tahapan-tahapan dimana setiap tahapan ini melalui perencanaan yang matang dan tidak asal-asalan. Ini berarti Public Relations adalah suatu rangkaian kegiatan yang di organisasikan sebagai suatu rangkaian program yang terpadu dan teratur. Jadi Public Relations bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan.
4. Perencanaan dalam kegiatan Public Relations adalah perencanaan dengan tujuan yang baik untuk menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak.
5. Aktivitas Public Relations adalah aktivitas komunikasi timbal balik atau dua arah sebagai upaya untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi dan masyarakat.
(41)
Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual understanding, mutual confidence dan image yang baik. Jadi dalam ke lima unsur utama tersebut diatas menunjukkan adanya hubungan kait mengkait secara holistik yang merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional Public Relations yang melekat dengan manajemen organisasi, dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran utama badan usaha/organisasi. Definisi-definisi diatas kiranya memberi gambaran yang lebih jelas tentang konsep Public Relations. Meskipun rangkaian 2 kata (Public dan Relations) dapat diartikan melalui berbagai cara. Tetapi Public Relations tetap suatu seni, suatu teknik yang memerlukan keahlian khusus.
2.1.2 Proses Public Relations
Proses Public Relations sangat tergantung dari input informasi, karena bidang Public Realtions adalah suatu studi yang menyangkut sikap manusia yang membutuhkan ketajaman dan kepekaan analisis, serta data yang dapat mengubah sikap manusia atau kelompok manusia secara efektif.
Public Relations selalu dimulai dan diakhir dengan penelitian. Berdasarkan prosesnya, ada empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses Public Relations sebagaimana yang diajukan oleh Cutlip dan Center sebagai berikut:
(42)
1. Definisi Permasalahan
Dalam tahap ini Public Relations perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu Public Relations perlu memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan. Tahap ini merupakan penerapan atau fungsi intelejen perusahaan. Langkah ini dilakukan oleh seorang Public Relations setiap saat secara kontinu bukan hanya pada saat krisi terjadi. 2. Perencanaan dan Program
Pada tahap ini seorang Public Relations Officer harus menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan. Langkah-langkah ini dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Pada tahap ini penting bagi Public Relations officer mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan puncak perusahaan karena besar kemungkinan langkah yang diambil akan sangat strategis dan melibatkan keikut sertaan banyak bagian didalamnya yang perubahan yang dikelola tersebut.
3. Aksi dan komunikasi
Tahap ini merupakan tahap pelakasanaa/kegiatan sesuai dengan fakta dan data yang telah dirumuskan dalam bentuk
(43)
perencanaan. Pada tahap ini, peranan komunikasi selalu dikaitkan dengan obyek dan tujuan yang spesifik.
4. Evaluasi Program
Proses Public Relations selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan fakta. Untuk mengetahui prosesnya sudah selesai atau belum, seorang
Public Relations office perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Maka,tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu. kesimpulan diambil sebagai dasar dibuat dalam program yang sama, demikian Public Relations menurut. Kasali seseorang penulis buku pedoman Public Relations.
Keempat langkah diatas merupakan tahap-tahap yang penting, sering dalam menjalankan keempat tahapan itu harus lengkap, tidak boleh ada yang terlewat.
2.1.3 Fungsi Public Relations
Fungsi dalam bahasa Inggris yang berarti function, bersumber pada perkataan bahasa latin, functio, yang berarti penampilan, perbuatan pelaksanaan atau kegiatan. Fungsi Public Relations Officer (PRO) dalam konsepnya ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator, menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya, Hunungan Masyarakat Suatu Komunikologi meliputi usaha perusahaan dalam hal-hal:
(44)
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasinya kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi
4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum
5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina hubunga harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang menimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya (Ruslan, 1995 : 9)
Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara lembaga organisasi denganpubliknya, intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan, motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi. (Rachmadi, 1992:21). Selanjutnya mengutip dari Edwin Emery dalam “Introductions to Mass Communications” F. Rachmadi menyebutkan fungsi Public Relations:
(45)
“The planned and organized effort of a company or institutions to establish mutually beneficial through acceptable communications relationship wiyh its various publics (upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya)” (Rachmadi, 1992:21)
Adapun fungsi dasar dari Public Relations seperti yang diungkapkan oleh Moore meliputi:
Menginterpretasikan opini publik untuk kepentingan manajemen
dan mengumpulkan informasi mengenai sikap publik.
Membuat manajemen sadar akan kecenderungan dalam politik,
sosial dan ekonomi.
Meminta perhatian manajemen atas aspek-aspek dari stimuli
pengoperasian yang dapat merintangi hubungan perusahaan dengan publik.
Menyampaikan saran-saran kepada manajemen untuk
menangani hubungan tersebut. (Moore, 1987:160)
Tokoh Public Relations Cultip andCenter dalam bukunya “Effective Public Relations” juga mengemukakan 3 fungsi Public Relations
(46)
To ascertain and evaluate public opinion as it relates to his organization (menjamin dan menilai opini publik yang ada dari organisasi).
To councel executives on way of dealing with public opinion as it exist (untuk memberikan nasihat/penerangan pada manajemen dalam hubungannya dengan opini publik yang da).
To use communication to influence public opinion (untuk
menggunakan komunikasi dalam rangka mempengaruhi opini publik). (Effendy, 1997:134)
Penekanan dari uraian diatas mengenai fungsi Public Relations,
Cutlip and Center lebih menekankan kepada penciptaan dampak yang menyenangkan dari pihak publik terhadap kebijkan dan operasionalisasinya oleh pimpinan organisasi.
Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Humas” mengemukakan fungsi Public Relations, yaitu:
Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
organisasi.
Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik,
baik publik ekstern maupun intern.
Menciptakan komunikasi dan menyalurkan opini publik kepada
(47)
Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum. (Efendy, 1986: 31-32).
Tokoh Public Relations yang bernama Betrand R. Canfield dalam bukunya “Public Relations Principles and Problems” menjelaskan secara lebih luas mengenai fungsi dari Public Relations ini dengan tidak memandang apakah kegiatan Public Relations itu bersifat internal maupun eksternal. Dalam bukunya, ia mengemukakan tiga fungsi Public Relations
yang meliputi:
It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan
publik)
Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik) And stress good moeals and manners (menitik beratkan moral dan
tingkah laku yang baik). (yulianita, 1999: 49)
Dari definisi fungsi Public Relations di atas pada dasarnya dapat ditarik suatu kesimpulan tentang fungsi Public Relations secara universa; sehingga mudah untuk dipahami dan dilaksanakan oleh seorang Public Relations Officer (PRO) yaitu hanya menyangkut 2 fungsi Public Relations yang cukup mendasar yaitu:
Menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada public/khalayak
dan
(48)
Oleh karena itu fungsi manajemen, Public Relations dapat mempunyai kontribusi yang sangat penting untuk membantu lancarnya kegiatan manajemen khususnya dalam membantu hal-hal yang berkaitan dengan upaya untuk menilai sikap dan citra publik terhadap organisasinya. Fungsi Public Relations ini apabila dilaksanakan denga seksama akan menjadi alat pendukung yang nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi beserta manajemennya, karena fungsi yang tidak memihak. Fungsi Public Relations adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, sehingga dengan adanya komunikasi yang timbal balik ini kesenjangan komunikasi dalam organisasi bisa diantisipasi dan tercipta hubungna yang harmonis.
Dengan memelihara komunikasi yang baik, yaitu hubungna komunikatif diantara public relations officer dengan publik internal maupun publik eksternal yang dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati. Selain itu dengan menitikberatkan moral dan perilaku yang baik, fungsi Public Relations
juga mewakili organisasi agar memperoleh pandangan yang positif dari publik.
2.1.4 Tujuan Public Relations
Dalam sebuah organisasi, Public Relations dibentuk atau digiatkan untuk menunjang manajemen yang berupaya untuk mencapai tujuan organisasi sehingga tujuan sentral Public Relations yang akan dicapai adalah tujuan organisasi. Tujuan Organisasi yang diperjuangkan oleh manajemen dan ditunjang oleh Public Relations itu tergantung pada sifat
(49)
organisasinya. Tujuan Public Relations secara umum adalah untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada publik yang bersangkutan, dan memperbaikinya jika citra itu menurun/rusak.
Yulianita dalam bukunya “Dasar-dasar Public Relations”, mengatakan ada empat hal yang prinsip dari tujuan Public Relations yakin:
Menciptakan citra yang baik Memlihara citra yang baik Meningkatkan citra yang baik
Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun/rusak.
(Yulianita, 1999: 43).
Menurut Frank Jefkins tujuan Public Relations adalah: “meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali unfavorable image/citra yang buruk terharap organisasi tersebut”. (Yulianita, 1999: 42). Sedangkan menurut Charles S. Steinberg tujuan Public Relations adalah: ‘menciptakan opini publik yang
favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan”. (Yulianita, 1999: 42).
Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat disimpulkan tujuan dari kegiatan Public Relations secara umum/universal yang pada prinsipnya menekankan tujuan pada aspek citra/image. Citra merupakan salah satu
(50)
tujuan utama bagi sebuah perusahaan, karena dengan memiliki citra yang baik, sebuah perusahaan akan dinilai bonafid. Hal ini memberikan pengaruh pada tingkat kepercayaan publik-publiknya.
2.2Tinjauan Tentang Strategi
Stategi berasal dari kata Yunani yaitu strategeia, bila dilihat dari sudat etimologi kata, maka istilah strategeia merupakan gabungan dari dua kata yaitu “stratos” yang berarti militer dan “ag” yang artinya memimpin. Istilah “strategeia” lahir di Yunani karena kondisi zaman pada saat itu, yaitu saat Yunani diwarnai oleh perang. Sedangkan istilah “strategeia” sendiri memiliki arti yaitu seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Pentingnya strategi adalah untuk memenangkan perang, sedangkan pentingnya taktik untuk memenangkan pertemuan. Demikian pula dalam berkomunikasi, terlebih lagi komunikasi yang dilancarkan untuk suatu organisasi. Dikalangan militer terdapat ungkapan yang berbunyi “To win the war, not to win tha battle ” yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu “memenangkan perang bukan memengkan pertemuan”.
Pada hakikaknya strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai satu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan peta jalan saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Sebagai landasan dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan pemikiran korelasi antar komponen dalam strategi dari
(51)
Effendy (2003). “ Dimana dalamm rangka menyusun strategi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat” (Effendy, 2003: 35).
Dengan demikian pula strategi komunikasi (communicating strategy) dan manajemen komunikasi (communicating management). Untuk mencapai suatu tujuan, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Dalam strategi itu diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktir pendukung dan penghambat pada setiap komponen tersebut seperti:
2.2.1 Mengenali sasaran komunikasi pada diri komunikasi perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor kerangka referensi
Pesan komunikasi yang akan disampaikan kepala komunikan harus disesuaikan dengan kerangka referensi (frame of reference).
2. Faktor situasi dan kondisi
Situasi komunikasi pada saat komunikasi akan menerima pesan yang kita sampaikan, situasi yang bias menghambat jalannya komunikasi padat diduga sebelumnya, dapat juga datng tiba-tiba pada aat komunikasi dilancarkan.
(52)
3. Pemilihan media komunikasi
Untuk mencapai sasaran komunikasi, kita dapat memilih salah satu atau gabungna dari beberapa medai bergantung pada tujuan yang akan dicapai. Pesan yang disampaikan dan teknik yang akan dipergunakan, mana yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi itu tidak dapat ditegaskan dengan pasti,sebab masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
4. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu, ini menentukan teknik yang harus diambil. Apakah itu teknik informasi, persuasive atau teknik intrksi.
5. Peranan komunikator dalam komunikasi
Ada faktor penting dalam diri komunikator bila ia melancarkan komunikasi, yaitu daya tarik sumber (source attractivenes) dan kredibilitas sumber (soucer credibility)
1. Daya Tarik Sumber (Source Attractivenes)
Seorang komunikator akanm berhasil dalam komunikasi jika mampu mengubah opini public dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa ada kesamaan antara komunikator ikut serta dengannya. Komunikan merasa ada kesamaan antara komunikator dengannya,sehingga komunikan
(53)
bersedai taat pada isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator.
2. Kredibiltas Sumber (Source Credibility)
Faktor kedua yang biasanya menyebabkan komunikasi berhasil adalah kepercayaan komunikan kepasa komunikatornya. Strategi menurut Ahmad S Adnanputra, M.A., M.S., pakar Humas dalam naskah workshop
berjudul PR Strategy (1990), ialah “bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana produk dari suatu perencanaan (planning)”. Dalam melakukan strategi komunikasi yang persuasive, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Informasi atau pesan yang disampaikan harus
berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
Public Relations sebagai komunikator dan
sekaligus mediator berupaya membentuk sikap, dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui ransangan atau stimulasi tertentu.
Mendorong publik untuk berperan serta dalam
aktivitas perusahaan atau organisasi agar dapat terciptanya perusahaan sikap san penilaian. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak public
(54)
dapat terjadi maka pembinaan atau pengembangan terus-menerus dilakukan agar pesan serta tersebut terpelihara dengan baik.
2.2.2 Tujuan Strategi
Public Relations salah satu komponen perusahaan diadakan untuk tujuan strategis, yaitu untuk membaca rintangan yang muncul dari luar (ketentuan pemerintah yang mematikan, ketidak pahaman karyawan atas sikap penduduk sekitar perusahaan/lembaga sehingga penduduk bersikap melawan tindakan pesaing, biokot dari konsumen sampai pada kesalahan perusahaan yang dibuat tanpa sengaja terhadap publiknya). Maupun dari dalam (pemogokan karyawan, pengrusakan, sikap tidak terpuji, dll). Menurut Pace, Peresson dan
Burenett, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai meliputi: To secure understanding, untuk memastikan bahwa terjadi
sesuatu pengertian dalam berkomunikasi.
To establish acceptance, bagaimana cara penerimaan itu
terus dibina dengan baik.
To motive action, penggiatan untuk motivasi
The goals ehich the communication sought to achieve,
bagaimana mencapai tujuan yang hendak diicapai oleh pihak komunikator tersebut.
(55)
Untuk mencapai tujuan Perusahaan dengan baik tanpa ada hambatan-hambatan yang sulit, Public Relations memberi sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan (relations) yang harmonis dengan public internal dan publik eksternal nya agar perusahaan tersebut dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya.
2.2.3Strategi Perencanaan Program Public Relations
Suatu program Public Relations, baik itu yang berjangka panjang maupun berjangka pendek (untuk peristiwa tunggal), harus direncanakan dengan cermat dan hati-hati, demikian rupa sehingga akan diperoleh hasil-hasil yang nyata. Perencanaan yang matang akan menghasilkan suatu program Public Relations
yang efektif. Perencanaan program Public Relations berdasarkan fakta dan landasan berpikir yang sehat, yang membuat seseorang menjadi tahu arah dan tujuan yang ingin dicapainya. Perencanaan program Public Relations membutuhkan:
A searching look backward, yaitu penelusuran masa lampau
untuk menetapkan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam situasi yang sedang terjadi.
A deep look inside, yaitu penelaahan terhadap fakta-fakta
dan pendapat yang dipertimbangkan\, dipandang dari sudut tujuan organisasi dan keabsahan bobot.
(56)
A wide look around, yaitu melihat kecenderungan yang ada
pada sebagai aspek (politik, sosial dan ekonomi) di sekeliling kita, serta situasi dan kondisi saat itu
A long, long look ahead, untuk tujuan dan pelaksanaan program organisasi ditentukan. (Cutlip, Center & Broom dalam Ruslan, 2010:157) mengapa seorang Public Relations
perlu menyusun program Public Relations? Dari sekian banyak alasan, ada empat yang paling menonjol bagi dilakukannya perencanaan Public Relations. Keempat alasan tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk menentapkan target-target opersi Public Relations
yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai
biaya yang diperlukan.
Untuk memilih prioritas-prioritas yang paling penting guna
menentukan (i) jumlah program dan (ii) waktu yang diperlukan guna melaksanakan segenap program Public Relations yang telah diprioritaskan tersebut.
Untuk menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan
berbagai upaya dalamrangka mencapai tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan jumlah dan kualitas (i) personel yang ada, (ii) daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti
(57)
alat-alat kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya, serta (iii) anggaran dana yang tersedia. (Anggoro, 2000:76).
Kata-kata yang paling penting untuk diingat di sini antara lain adalah: jam kerja, prioritas, penentuan waktu, sumber daya, peralatan, dan anggaran. Perencanaan program Public Relations mau tidak mau harus dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan organisasi. Tanpa adanya suatu program yang terencana, seorang praktisi Public Relations akan terpaksa beropersi secara instingtif sehingga ia mudah kehilangan arah. Pada akhirnya ia akan sulit memastikan sejauh mana kemajuan yang telah dicapai, dan apa saja hasil-hasil konkret yang telah dibuahkannya. Perencanaan program Public Relations mau tidak mau harus dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan organisasi.
Langkah berikutnya adalah menyusun strategi yang dipergunakan untuk menjangkau khalayak sasaran guna mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam program atau kegiatan Media Relations. Pada dasarnya strategi merupakan metode yang akan kita pergunakan untuk mencapai tujuan. Hasil analisis SWOT biasanya dipakai pijakan untuk menyusun strategi tersebut. Dalam menyusun strategi ini, umumnya dikenal tiga pendekatan (lihat, Yosal Iriantara, 2008:31) yaitu:
(58)
Pendekatan scenario, yang mendeskripsikan berbagai
gambaran masa depan organisasi. Lalu dipilih gambaran masa depan seperti apa yang dianggap paling tepat. Umumnya pendekatan strategi ini dipergunakan oleh organisasi nonprofit atau organisasi berskala kevil dan menengah.
Pendekatan permasalahan kritis, yang mengidentifikasi
sejumlah permasalahan kritis melalui analisi situasi, lalu disusun peringkatnya berdasarkan tingkat kepentingannya. Setelah itu, dipilih solusi terbaiknya. Umumnya, strategi ini digunakan organisasi nonprofit atau organisasi nonprofit atau organisasi berskala kecil dan menengah.
Pendekatan sasaran. Strategi ini disusun dengan
terlebih dulu menentukan tujuan yang akan dicapai organisasi. Lalu, ditetapkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan itu. Pendekatan ini biasanya dipergunakan oleh organisasi-organisasi bisnis yang besar.
2.3Tinjauan menjalani hubungan baik
Menjalin hubungan dengan media merupakan salah satu cara untuk menjaga dan meningkatkan citra atau reputasi di mata stakeholder-nya. Dalam upaya menjaga reputasinya itu, organisasi menjalankan kegiatan
(59)
community relations sebagai perwujudan dari tanggung jawab social
organisasi (Yosal Iriantara, 2004:4). Selain itu, untuk menjalin hubungan harmonis dengan publik internalnya, organisasi menjalankan program hubungan internal seperti employee relations.
2.4Tinjauan Tentang Wawancara
Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling obejktif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertenttu untuk melayani masyarakat. Orang yang bertugas mengatur cara penyampain isi pertanyaan manusia dengan menggunakan media massa periodik adalah karyawan mulai digunakan sesudah Indonesia merdeka, sebelumnya disebut djurnalis, yang berasal dari bahasa Belanda.
Wartawan sama dengan kaum profesional lainnya seperti dokter, pengacara, akutan dan dosen. Untuk menekuni profesi-profesi tersebut, harus memiliki keahlian khusu yang didasari pada ilmu pengetahuan dan keterampilan. Khusus wartawan, disyaratkan memiliki kemampuan dan keterampilan menulis (bagi wartawan media cetak dan media online) serta kemampuan berbicra (bagi wartawan media elektronik).
Dulu profesi wartawan masih dipandang sebelah mata. Tidak banyak orang tertarik memilij profesi ini, kecuali minat dan bakat yang sangat kuat atu lantaran ada semangat “panggilan hidup”. Kurangnya minat orang menjadi wartawan pada masa lalu juga karena terbatasnya media cetak mmaupun elektronik. Jumlah surat kabar, radi, maupun
(60)
televisi, masih bisa dihitung dengan jari sebelah kanan. Disamping itu pula karena secara sosiokultural kebanyakan orang masih berpikir stereotip, yakni bercita-cita menjadi pegawai pemerintah alias pegawai negeri sipil. Kalaupun tidak memilih menjadi pegawai negeri, lebih memilij profesi lain, seperti dokter.
Profesi wartawan pada masa kini berkembang sangat pesat. Secara kualitas, kebanyakan, bahkan mayoritas wartawan masa kini adalah sarjana atau mereka yang pernah mengikuti pedidikan tinggi, bukan lagi tamatan SMA. Secara kuantitas, semakin banyak pula orang memilih profesi wartawan. Bukan hanya lulusan fakultas komunikasi atau ilmu jurnalistik, tetapi juga para sarjana ilmu pengetahuan lainnya. Adanya sarjana hukum, sarjana teknik, sarjana biologi, sarjana ekonomi dan bahkan sarjana filsafat yang kini memilij profesi wartawan. Mereka tersebar dan menjadi wartawan di surat-surat kabar harian, tabloid dan majalah mingguan, serta menjasi penyiar radio atau dan presenter berita di televisi.
Dulu wartawan dikesankan dengan penampilan orang setengah tua yang kumuh, bersepatu-sandal, membawa tas lusuh dan kamera yang kurang memadai. Kini wartawan-wartawan tampil dengan gagah, energik, tampan, cantik, dan berbusana rapih dan wangi, bahkan berdasi dan memegang telepon genggam. Lebih dari itu, profesi wartawan zaman sekarang juga cukup populer, terutama mereka yang bekerjanya di emsia elektronik khususnya televisi.
(61)
2.5Tinjauan Tentang Media Cetak
Mengenai peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek, kesusahteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagai dari majalah yang terbit sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan masyarakat atas kualitas isi media.
Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media jurnalisme cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Kadang-kadang terdapat artikel tertentu pada koran yang isinya mengkritik pemerintahan, entah itu kinerja pemerintah atau baik-buruknya sistem pemerintahan dijalankan.
Pada zaman dahulu ketika belum ada freedom of the press dan
freedom of the speech, pemerintah begitu mengawasi isi media. Kritik-kritik terhadap pemerintah yang dimuat diartikel akan ditanggapi dengan seksama oleh surat kabar yang memuat tulisan atau penangkapan sang jurnalis. Karena mengkritik pemerintah dianggap merupakan suatu tindakan kriminal. Namun justu artikel-artikel yang memuat kritikan itulah yang dapat membuka mata masyarakat sehingga memungkinkan trjadi revolusi.
(1)
92
berhubungan dengan penelitian, diharuskan lebih dimaksimalkan persiapannya. Guna menempuh Tugas Akhir dengan lebih baik.
(2)
92
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Abdurrachman Oemi, M.A.2001.Dasar-dasar Public Relations.Bandung:PT. Citra Aditya Bakti.
Cutlip, S.M.,Center, A.H. & Broom, G.M. 1982. Effective Public Relations. Edisi Pertama. New Jersy: Prentice Hall.
Canfield, R. Bertnand & H. Frazier Moore.1973.Public Relations Principles adn Problem.Edisi 6.Penerbit.R. D. Irwin:Universitas Indiana.
Effendy, Onong Uchjana.1993.Humas Relations dan Public Relations :mandar maju. Emery, Edwin.1995.Introductions to Mass Communications:Harper&Row
F. Rachmadi. 1992. Public Relations. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Harlow. F. Rex. 1982.A model for Public Relations Education For Profesional
Practice.penerbit.Internasional Public Relations Associations.
Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
M.Nazir.1988.Metode Penelitian.Jakarta:PT.Ghalia Indo
Sarana, Obor Utama.1990.Public Relations Strategy:Universitas Michigan.
Skinner, Burhus Frederic.1988.The Selection Of Behavior.America:Printed in the united states of America
Thomas, C. Kinner dan James R. Taylor.1988.Marketing Research An Applies Approach.Jakarta:Erlangga(terjemahan)
Yulianita, Neni. 1999. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : Alqaprint Jatinangor.
___________,2007.Strategi Management In Action.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama.
(3)
93
Sumber lain :
Company Profile CBL Radio 91.7 FM Bandung
Alam Bazarkhi Akbar 43304028. 2008. Strategi Public Relations Radio Cosmo 101.9 FM Bandung Dalam Membangun Citra Positif Kepada Pendengar
Internet Searching :
http://bintangbangsaku.com/artikel/2008/04/minat.html http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi
http://carapedia.com/pengertian_definisi_evaluasi_info2088.html http://www.yasni.com/suharsimi+arikunto/check+people/populasi ht t p:/ / pust aka.pu.go.id/ new / resensi-buku-det ail.asp?id=311
(4)
119
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Meyfani Vien Alfiani Nama Panggilan : Mey
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal lahir : Bandung, 13 Mei 1991 Usia : 21 Tahun
Alamat : Jl. Ters. Pasirkoja Gg. H. Idrus dlm No. 53 RT 11/01 Bandung 40232
Telepon : 082126905086 Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Email : vienalfiani@yahoo.com
Nama Ayah : Mona Eddy Sumarno Pekerjaan : Wiraswasta
(5)
120
Alamat : Jl. Ters. Pasirkoja Gg. H. Idrus dlm No. 53 RT 11/01 Bandung 40232
PENDIDIKAN FORMAL
- 1996 - 2002 : SD Negeri Pagarsih Bandung - 2002 - 2005 : SMP Dewi Sartika
- 2005 - 2008 : SMK Negeri 9 Bandung
PENDIDIKAN NON FORMAL
- 2012 Vocalis SLOGI Entertainment Workshop
SERTIFIKAT DAN PELATIHAN
- Tahun 2009, “Pelatihan Table Manner” Banana Inn Hotel - Tahun 2009, “Mentoring Agama Islam”
- Tahun 2010, “Pelatihan Public Speaking” - Tahun 2012, “Seminar Bedah Buku”
(6)
- Tahun 2012, “TOEFL Unikom”
PENGALAMAN KERJA
- Vocalis SLOGI Entertainment Workshop - Event Organizer
- Residence Female Agency Demo Power - Residence Female Rokok
- Chasier in Yogya Toserba
- Job Front Office in Appartement Cimuleuit - Residence Female Pepsi Cola