PROSES FISIOTERAPI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST FRAKTUR 1/3 DISTAL FIBULA SINISTRA DENGAN PEMASANGAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Fraktur 1/3 Distal Fibula Sinistra Dengan Pemasangan Wire Di Rsud Sukoharjo Karya Tulis Ilmiah Penatalaksa

9 Tabel 5 Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi Ankle dengan Goniometer Aktif Pasif Normal S : 10º.0º.30º S: 15º.0º.40º S: 20º.0º.50º R: 10º.0º.15º R: 10º.0º.15º R: 20º.0º.40º Tabel 6 Pemeriksaan Oedem dengan Antropometri Patokan Jarak Kanan Kiri Maleolus lateralis ke proksimal 5 cm 20 cm 23 cm 10 cm 25 cm 26 cm 15 cm 29 cm 29 cm Maleolus lateralis ke distal 5 cm 22 cm 26 cm 10 cm 19 cm 23 cm 2. Penegakan Diagnosa fisioterapi a. Impairment : nyeri tekan nyeri diam dan nyeri gerak pada area bekas incisi, oedem pada distal tungkai bawah dan kaki kiri, keterbatasan LGS sendi ankle karena nyeri tersebut dan adanya kelemahan otot-otot tungkai dan kaki b. Fungsional Limitation : Mengalami hambatan melakukan aktifitas yang melibatkan gerak tungkai bawah, engkel dan kaki seperti berdiri, berjalan dll. 10 c. Disability :Belum mampu secara maksimal menjalankan aktifitas sebagai ibu rumah tangga dan aktifitas sosial masyarakat seperti arisan dan pengajian. 3. Pemilihan modalitas dan bentuk intervensi a. Infra merah : Pasang lampu tegak lurus pada area yang sakit dengan jarak ± 30-50 cm, Waktu terapi 15 menit , sisi lateral tungkai dan kaki ±7,5 menit dan sisi medial ± 7,5 menit, Monitor pasien setiap 5 menit. b. Terapi Latihan : Static contraction, passive movement, Free Active, Assisted active dan Resisted active movement exercise 5. Evaluasi Tabel 7 Hasil Evaluasi Nyeri dengan VAS Jenis Nyeri T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Nyeri Diam 2,4 2,3 2,1 1,8 Nyeri Tekan 5,4 5,3 5,1 5,1 4,8 4,2 4,1 Nyeri Gerak 7,1 7,1 6,6 6,5 6,3 6,4 6,3 Tabel 8 Hasil Evaluasi LGS aktif Ankle dengan Goneometer Bidang T0=T1 T2 T3 T4 T5 T6 S : 10º.0º.30º 10º.0º.30º 10º.0º.30º 15º.0º.35º 15º.0º.35º 15º.0º.35º R: 10º.0º.15º 10º.0º.15º 10º.0º.15º 10º.0º.15º 10º.0º.15º 10º.0º.15º 11 Tabel 9 Hasil Evaluasi LGS Pasif Ankle dengan Goniometer Bidang T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 S : 15.0.40 15.0.40 15.0.40 15.0.40 15.0.40 15.0.45 15.0.45 R: 10.0.15 10.0.15 10.0.15 10.0.15 15.0.15 15.0.20 15.0.20 Tabel 10 Hasil Evaluasi Oedem dengan Antropometri Patokan T0 T2 T4 T6 Sehat 5 cm dari maleolus lateral ke proksimal 23 cm 23 cm 21 cm 20 cm 20 cm 10 cm dari maleolus lateral ke proksimal 26 cm 26 cm 25 cm 25 cm 25 cm 15 cm dari maleolus lateral ke proksimal 29 cm 29 cm 29 cm 29 cm 29 cm 5 cm dari maleolus lateral ke distal 26 cm 26 cm 23 cm 23 cm 22 cm 10 cm dari maleolus lateral ke distal 23 cm 23 cm 22 cm 22 cm 19 cm Tabel 11 Evaluasi Kekuatan Otot dengan MMT Gerak T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Fleksi jari 4- 4- 4- 4- 4 4 4 Ekstensi jari 4- 4- 4- 4- 4- 4 4 Dorsal fleksi 3- 3- 3- 3- 3- 3- 3 Plantar fleksi 3- 3- 3- 3- 3- 3- 3- Inversi 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 12 Eversi 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+

4. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. HASIL

Setelah 6 kali terapi dengan infra merah dan terapi latihan kepada Ny.Y.M 31 tahun dengan kondisi post fraktur 13 distal fibula sinistra dengan pemasangan wire didapatkan hasil : Grafik 1 Hasil evaluasi nyeri dengan VAS Grafik 2 Hasil evaluasi LGS aktif sendi ankle bidang sagital dengan goniometer 2 4 6 8 10 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Nyeri diam Nyeri tekan Nyeri gerak 5 10 15 20 25 30 35 40 45 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 plantar dorsal 13 Grafik 3 Hasil evaluasi LGS aktif sendi ankle bidang rotasi dengan goniometer Grafik 4 Hasil evaluasi LGS pasif sendi ankle bidang sagital dengan goniometer Grafik 5 Hasil evaluasi LGS pasif sendi ankle bidang rotasi dengan goniometer 5 10 15 20 25 30 35 40 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 eksorotasi endorotasi 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Plantar Dorsal 5 10 15 20 25 30 35 40 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Endorotasi Eksorotasi 14 Grafik 6 Hasil evaluasi oedem area dari maleolus lateralis ke arah proksimal dengan antropometri Grafik 7 Hasil evaluasi oedem area dari maleolus lateralis ke arah distal dengan antropometri Tabel 12 Tabel Nilai kekuatan Otot dengan MMT Gerak T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Fleksi jari kaki 4- 4- 4- 4- 4 4 4 Ekstensi jari kaki 4- 4- 4- 4- 4- 4 4 Dorsal fleksi ankle 3- 3- 3- 3- 3- 3 3 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 T0 =T1 T2 T3 T4 T5 T6 5 cm dari maleolus lateral ke proksimal 10 cm dari maleolus lateral ke proksimal 15 cm dari maleolus lateral ke proksimal 20 21 22 23 24 25 26 T0 =T1 T2 T3 T4 T5 T6 5 cm dari maleolus lateral ke distal 10 cm dari maleolus lateral ke distal 15 Plantar fleksi ankle 3- 3- 3- 3- 3- 3- 3- Inversi ankle 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ Eversi ankle 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+

4. PEMBAHASAN

Penyinaran dengan infra merah akan menaikan temperatur pada jaringan sehingga menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah, selain itu pemanasan yang ringan pada otot akan menimbulkan pengaruh sedatif terhadap ujung-ujung syaraf sensoris Singh, 2005. Kemudian terapi latihan juga mampu mengurangi nyeri oleh karena adanya rileksasi pada otot sehingga mengurangi tekanan intramusculer yang menekan nociceptor nyeri Brotzman and Wilk, 2006. Terapi latihan yang terdiri dari pasive movement exercise, free active movement, assisted active movement dilakukan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi pasien. Adanya mekanisme kontraksi dan rileksasi mampu menurunkan ketegangan otot sehingga otot menjadi kendor dan lentur. Hal tersebut memudahkan adanya pergerakan sendi Brotzman and Wilk, 2006. Static contraction selain untuk mengurangi nyeri, bertujuan pula untuk mengurangi oedem. Static contraction dapat meningkatkan pumping action yaitu suatu rangsangan yang menyebabkan dinding kapiler yang

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Orif Fraktur Cruris 1/3 Distal Sinistra Di RSUD Salatiga.

0 4 17

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Orif Fraktur Cruris 1/3 Distal Sinistra Di RSUD Salatiga.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Orif Fraktur 1/3 Ulna Distal Sinistra Di RSUD Sragen.

0 5 18

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Orif Fraktur 1/3 Ulna Distal Sinistra Di RSUD Sragen.

0 3 14

KARYA TULIS ILMIAHPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST FRAKTUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Fraktur 1/3 Distal Fibula Sinistra Dengan Pemasangan Wire Di Rsud Sukoharjo Karya Tulis Ilmiah Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Tendinitis Supra

0 1 12

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Fraktur 1/3 Distal Fibula Sinistra Dengan Pemasangan Wire Di Rsud Sukoharjo Karya Tulis Ilmiah Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Tendinitis Supraspinatus Dextra Di Rs. Al. Dr. Ramelan Surabaya.

0 2 4

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST ORIF Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Orif Fraktur Femur 1/3 Distal Sinistra Di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 3 16

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST ORIF Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Orif Fraktur Femur 1/3 Distal Sinistra Di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 2 20

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Fraktur 1/3 Distal OS. Radius Dan OS. Ulna Sinistra Di Rsud Salatiga.

0 1 17

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Fraktur OS Radius 1/3 Distal Sinistra Di Puskesmas Kartasura.

0 2 14