y = 699,0x - 1E+06 R² = 0,069
5000 10000
15000 20000
25000 30000
2007 2009
2011 2013
ke b
ut uh
an i
m po
rt
t o
n t
ah un
Tahun Tabel 1 Data impor
hexamine
2008- 2013.
Badan Pusat Statistik, 2013
Gambar 1 Data impor
hexamine.
Kenaikan impor
hexamine
sesuai dengan persamaan garis lurus:
y = 699x – 1000000
Dari persamaan
tersebut dapat
dihitung besarnya impor
hexamine
pada tahun
2014 adalah
sebesar 28.576
TonTahun. Dengan prediksi kebutuhan
hexamine
di atas
maka ditetapkan
perancangan kapasitas pabrik sebesar 35.000 tontahun. Kelebihan produksi
dialokasikan untuk ekspor di kawasan Asia, seperti: Filipina, Singapura, China,
India, dan Pakistan, yang juga masih membutuhkan
hexamine
, serta tidak menutup kemungkinan untuk diekspor di
kawasan lainnya. Berdasarkan
pertimbangan ketersediaan bahan baku, letak pasar,
transportasi, tenaga kerja, perizinan, peraturan
daerah dan
keberadaan masyarakat, iklim, perluasan area, fasilitas
air, dan prasarana maka ditetapkan pendirian pabrik
hexamine
di Bontang, Kalimantan Timur.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Macam-macam Proses Pembuatan
Hexamine
Pembuatan
hexamine
secara komersial dengan
bahan baku
amoniak dan
formaldehid dapat dilakukan dengan 3 proses:
1. Poses Meissner
2. Proses Leonard
3. Proses AGF Lefebvre
Dengan membandingkan ketiga macam proses di atas, maka dalam perancangan
pabrik
hexamine
dipilih proses Leonard dengan 4 pertimbangan:
1. Reaksi
yang berlangsung
merupakan reaksi homogen fase cair sehingga penanganan lebih
mudah jika dibandingkan dengan reaksi fase heterogen yaitu gas dan
cair 2.
Konversi yang dihasilkan cukup besar yaitu 98 dan
yield
95-96 dibandingkan
dengan proses
Meissner yaitu konversi 97 dan
Tahun Jumlah Ton
2008 23.241
2009 15.282
2010 16.828
2011 18.577
2012 25.089
2013 21.441
yield
95 dan
proses AGF
Lefebvre yaitu konversi 97 dan
yield
95 3.
Panas reaksi yang dihasilkan lebih kecil jika dibandingkan dengan
proses lainnya,
sehingga memudahkan pengontrolan suhu
reaktor 4.
Dengan panas yang kecil maka kebutuhan pendingin lebih sedikit.
Hal ini dapat menghemat biaya operasi reaktor.
2.2 Konsep Reaksi
a. Dasar reaksi
Proses pembuatan hexamine dengan bahan baku amoniak dan formaldehid
dalam fase cair. Reaksi yang terjadi: 6CH
2
O
aq
+ NH
3l
CH
2 6
N
4aq
+ 6H
2
O
l
Pada reaksi di atas formaldehid melepas
atom oksigen,
sedangkan amoniak melepas dua atom hidrogen dan
membentuk produk samping H
2
O. Reaksi yang terjadi berlangsung cepat sehingga
tidak memerlukan katalis.
b. Mekanisme reaksi
Reaksi yang terjadi dalam fase cair berlangsung dalam empat tahap:
1. Mula-mula 3 molekul formaldehid
bereaksi dengan 3 molekul amoniak membentuk
methylenemine
dan melepas H
2
O
2.
Tiga molekul
methylenemine
bereaksi membentuk
trimethylenetriami
3. Kemudian
trimethylenetriamine
bereaksi dengan CH
2
O membentuk
trimethyloltriamethylenetriamine
.
4. Molekul
trimethyloltriamethylen- etriamine
bereaksi dengan NH
3
dan melepas
tiga molekul
H
2
O membentuk
hexamine
.
c. Kondisi operasi
Kondisi operasi pada reaktor dalam perancangan pabrik
hexamine
ini adalah:
Temperatur : 40°C
Tekanan : 16 atm
Sifat reaksi : eksotermis
Fase : cair-cair
Mol CH
2
O : NH
3
: 3 : 2
d. Tinjauan termodinamika