Rancang Bangun Sistem Informasi Penentu Kelayakan Kelulusan Siswa Ra. Nurul Iman Jakarta

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

FAISAL KURNIAWAN

10107333

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

Oleh

Faisal Kurniawan 10107333

RA. Nurul Iman merupakan sekolah sederajat taman kanak-kanak yang berada di bawah naungan Departemen Agama. Sekolah yang memiliki 3 ruangan kelas utama ini setiap tahunnya selalu menghasilkan lulusan yang siap untuk masuk ke tingkat sekolah dasar, dengan keyakinan bahwa para siswa didiknya memiliki kompetensi yang baik dan cukup, karena telah dibekali oleh ilmu, iman, dan akhlaq yang baik, yang diperoleh melalui proses uji kompetensi, tes kepribadian, dan pendidikan agama secara rutin.

Dari hasil penelitian, RA. Nurul Iman memiliki masalah dalam hal pengelolaan data dan informasi penting sekolah, seperti data siswa, data kelas, dan laporan-laporan informasi siswa. Oleh karena itu RA. Nurul Iman membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat mengubah proses pengolahan data dan informasi penting sekolah sebelumnya yang konvensional dengan sistem baru berbasis komputerisasi, yang juga dapat dimanfaatkan sebagai sistem penentu kelayakan kelulusan sehingga dapat lebih mengefisienkan kinerja para staf guru RA. Nurul Iman. Selain itu sistem yang dibangun juga dapat digunakan sebagai media uji kompetensi siswa yang dapat menjadi tolak ukur tingkat daya pikir dan perkembangan otak para siswanya.

Dalam proses pembangunan aplikasi ini digunakan Borland Delphi 7 sebagai perangkat lunak pendukung, MySQL sebagai database pendukung, dan WAMPserver sebagai pengatur koneksi database terhadap aplikasi. Selain itu digunakan pula metode perhitungan rata-rata nilai akhir yang biasa digunakan RA.

Nurul Imandalam penentuan kelayakan kelulusan.

Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dibangun dapat mempermudah, membantu, dan mengefisienkan serta mempercepat kinerja staf pengajar RA. Nurul Iman, meski pun masih memiliki kekurangan dari segi tampilan aplikasi dan kedinamisan soal uji kompetensi.

Kata kunci : Sistem informasi, penentu kelayakan kelulusan, media uji kompetensi.


(3)

ii By

Faisal Kurniawan 10107333

RA. Nurul Iman is the school equivalent of kindergarten under the auspices

of the Ministry of Religious Department. This school every year always produces graduates who are ready to enter elementary school level, with the belief that students are good students are competent and sufficient, having been equipped by science, faith, and good manners, which is obtained through a process of competency tests, personality tests, and regular religious education.

From the results of the observated, RA. Nurul Iman has a problem in terms of data management and the school important information, such as student data, and reports of student information. Therefore RA. Nurul Iman wanted an information system that can alter the processing of data and important information before the conventional school-based new computerized system, which can also be used as a determinant of the feasibility of the system so it can be more efficient passing performance of the staff teachers of RA. Nurul Iman. In addition a system built can also be used as a medium for students' competency test that can be measured power levels and brain development of students.

In the application development process is used Borland Delphi 7 as the supporting software, MySQL as database support, and WampServer as a regulator of database connections to the application. Besides also used counting average value method in determining graduation eligibility.

Based on the results of testing, systems built to facilitate, assist, and streamline and accelerate the performance of the teaching staff of RA. Nurul Iman, even though it still has shortcomings in terms of display applications and dynamically questions of the competency test.

Keyword : Information system, determine feasibility of graduation, competency testing media


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Alhamdulillah hirobbil ‘alamin Puji dan syukur saya panjatkan kepada

Allah s.w.t yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini,untuk menempuh ujian sidang Tugas Akhir di semester delapan sebagai syarat kelulusan dan menggapai gelar sarjana komputer.

Besar harapan saya, karya ilmiah ini nantinya bisa bermanfaat bagi anda yang membacanya, sebagai referensi, ataupun sebagai media bacaan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan anda tentang pemrograman aplikasi

database sistem informasi berbasis desktop.

Pada kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang tidak terhingga kepada pihak–pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Tugas Akhir ini sampai dengan selesai, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto sebagai Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman sebagai Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. sebagai Ketua Jurusan Teknik

Informatika, yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian dan atas kesediaanya memberikan pengesahan terhadap Tugas Akhir ini.

4. Bapak Harsa Wara Prabawa, S.Si., M.Pd. sebagai dosen pembimbing saya

yang telah memberikan bimbingan dan pengertiannya dalam penulisan Tugas Akhir ini.

5. Kedua orangtua-ku yang tersayang, yang telah memberikan banyak dorongan,


(5)

iv

6. Ibu Sulastri sebagai Pembina RA. Nurul Iman–Jakarta yang telah

memberikan kesempatan dan waktunya kepada saya untuk melakukan kegiatan penilitian Tugas Akhir.

7. Para staf guru dan kepala sekolah RA. Nurul Iman-Jakarta, Ibu Al Hikmah,

Didin Ika yuni, Nurfadilah, dan Durrotun Nafisah yang telah banyak memberikan bantuan dan waktunya kepada saya untuk mendapatkan banyak pelajaran dan informasi mengenai RA. Nurul Iman.

8. Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. sebagai dosen wali saya.

9. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T., sebagai penguji I saya.

10.Sekretariat Jurusan Teknik Informatika yang telah membantu dalam setiap

proses administrasi sebagai pelengkap Tugas Akhir ini.

11.Kakak-kakakku Adi dan Eva dan juga adikku Fitra atas segala dukungan yang

telah kalian berikan.

12.Kekasihku tercinta Ika Meiria Dian Saraswati yang sedang menuntut ilmu di

Pontianak, terima kasih atas semua pengertian, perhatian, juga kasih sayang yang telah kau berikan untuk Mas-mu ini, dan ingatlah selalu prinsip kita.

13.Rekan-rekan IF-8 2007 yang telah membantu saya memberikan referensi

dalam pembuatan Tugas Akhir ini dan juga untuk semua support-nya.

Akhir kata penulis mohon maaf kepada semua pihak, apabila dalam penulisan Tugas Akhir kali ini terdapat kesalahan, sehingga kritik dan saran pun sangat saya harapkan dari anda pembaca, sebagai bahan pertimbangan bagi saya dalam membuat karya ilmiah selanjutnya. Dan semoga segala amal serta budi baik yang telah diberikan akan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2011 TTD


(6)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu komputer terus berkembang dengan cepat, dan salah satu bidang dari ilmu komputer yang memiliki perkembangan yang sangat cepat adalah sistem

multimedia. Sistem multimedia memiliki beberapa bidang kajian, seperti animasi,

web, video, dan games. Dalam permasalahan ini, bidang kajian multimedia yang

akan dibahas difokuskan pada game quiz, yang bersifat permainan/kuis edukasi

interaktif (Educatif Game/Educatif Quiz).

Pada tugas akhir kali ini studi kasus dilakukan di R.A Nurul Iman-Jakarta,

yang merupakan salah satu sekolah TK dengan akreditasi baik yang terdaftar

secara resmi di Departemen Agama, serta memiliki kompetensi untuk dijadikan

tempat penelitian dan pengujian aplikasi Edu-Quiz yang akan dibangun, karena

memiliki murid yang telah dibekali pelajaran dan pengetahuan yang cukup untuk

mengoperasikan perangkat keras komputer, seperti mouse dan keyboard. Hanya

saja keberadaan komputer disekolah tersebut hingga saaat ini masih kurang efektif, karena tidak adanya aplikasi yang menarik yang dapat dimainkan oleh para murid disekolah dan tidak adanya pula aplikasi pengolah data siswa yang dapat digunakan oleh para staf pengajar RA. Nurul Iman - Jakarta.

Salah satu permasalahan yang ada di RA. Nurul Iman saat ini adalah dalam hal pengolahan data-data penting sekolah yang masih bersifat serba manual dan kurang baik, yang menyebabkan kesulitan dalam hal pengorganisasian dan


(7)

pencarian seluruh data yang dikelola di dalamnya yang natinya akan dijadikan

laporan penting bagi sekolah dalam hal penilain akreditasi dari Departemen

Pendidikan dan Agama setiap tahunnya. Dan untuk menigkatkan kinerja sekolah dalam hal perhitungan rata-rata nilai akhir dan penentuan kelayakan kelulusan siswa, maka dibutuhkan pula suatu sistem yang dapat mendukung dalam hal pengambilan keputusan kelayakan kelulusan.

Selain itu R.A Nurul Iman juga menginginkan untuk mengadakan tes kompetensi terhadap anak didiknya yang akan melanjutkan pendidikannya ke tingkat sekolah dasar, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan dan daya kembang pola pikir anak didiknya selama menuntut ilmu di sekolah.

Maka sebagai solusi dan untuk menggantikan sistem konvensional yang hingga saat ini masih digunakan dalam pengelolaan data dan informasi sekolah, dibutuhkan suatu sistem yang baru yang lebih baik yang dapat dipergunakan untuk membantu proses uji kompetensi siswa, mengefektifkan proses penentuan kelayakan kelulusan, dan juga mengefisienkan waktu dalam hal pengelolaan data dan informasi sekolah yang berbasis komputerisasi, dengan tujuan untuk memudahkan seluruh aktifitas dan meningkatkan kinerja sekolah dalam hal pengelolaan data penting sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka diambillah judul

untuk Tugas Akhir kali ini yaitu “RANCANG BANGUN SISTEM

INFORMASI PENENTU KELAYAKAN KELULUSAN SISWA RA. NURUL IMAN JAKARTA”.


(8)

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang ditemukan beberapa masalah yang dapat dirumuskan seperti berikut:

1. Bagaimana perancangan dan pembangunan sistem informasi yang dapat

digunakan secara efektif sebagai penentu kelayakan kelulusan sekolah R.A Nurul Iman-Jakarta ?

2. Bagaimana tingkat keefektifitasan aplikasi yang telah dibangun dalam

membantu kinerja sekolah ?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk membangun aplikasi sistem informasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu penentu kelayakan kelulusan siswa dengan menerapkan metode perhitungan rata-rata nilai akhir siswa sebagai metode pengambilan keputusan kelayakan kelulusan, dan terintegrasi dengan media uji kompetensi untuk siswa RA. Nurul Iman Jakarta.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian kali ini, yaitu:

1. Membangun suatu sistem informasi yang dapat digunakan untuk membantu

dan mengefektifkan proses uji kompetensi serta penentuan kelayakan kelulusan siswa bagi kepala sekolah dan staf guru R.A Nurul Iman.

2. Mengimplementasikan serta melakukan pengujian alpha dan beta terhadap


(9)

kepuasaan user terhadap aplikasi tersebut dalam hal meningkatkan kinerja sekolah.

1.4 Batasan Masalah

Adapun ruang lingkup yang akan dibahas sangatlah luas, untuk itu diperlukan batasan masalah sebagai berikut:

1. Sistem yang akan dibangun berbasis desktop dan berjalan pada sebuah

komputer bukan cluster.

2. Pertanyaan kuis uji kompetensi terdiri dari 4 kriteria, yaitu:

1. Angka: berisikan soal-soal pengenalan angka

2. Huruf: berisikan soal-soal pengenalan huruf alfabet

3. Gambar: berisikan soal-soal dalam bentuk gambar, seperti alat

transportasi dan benda-benda lainnya

4. Kombinasi (perhitungan): berisikan soal-soal yang berbentuk gambar

dengan jumlah tertentu yang dapat dihitung.

3. Metode penentu kelayakan kelulusan yang digunakan adalah metode

perhitungan rata-rata nilai akhir yang sudah digunakan oleh RA. Nurul Iman

sebelumnyasebagai metode pengambilan keputusan dari beberapa syarat atau

kriteria yang telah ditentukan sebagai syarat-syarat kelayakan kelulusan.

4. Laporan informasi data siswa, data hasil uji kompetensi, data hasil keputusan,

dan data masing-masing kelas, dapat dilihat dalam bentuk quick report, dan

dapat dicetak ke dalam bentuk dokumen kertas dengan format tampilan yang


(10)

5. Model analisis sistem adalah prosedural dan peralatan yang digunakan dalam

pemodelan aliran dan struktur datanya adalah DFD (Data Flow Diagram) dan

ERD (Entity Relationship Diagram).

6. Sistem akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman Pascal, dengan

aplikasi pembangun Borland Delphi 7.

7. Sistem menggunakan DBMS ODBC MySQL yang terintegrasi dengan

WAMP Server sebagai aplikasi pengolah database-nya.

8. Sistem akan berjalan pada sistem operasi berbasis Windows.

1.5 Metode Penelitian

Pada peyusunan tugas akhir kali ini penelitian dilakukan dengan dua tahap, yaitu:

1. Tahap pengumpulan data, dengan menggunakan teknik:

a. Observasi: Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati

objek penelitian secara langsung.

b. Wawancara: Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab

terhadap narasumber yang berhubungan langsung dengan objek penelitian.

c. Studi Pustaka: Teknik pengumpulan data dengan cara membaca, mencari,

menyunting dari berbagai media cetak maupun elektronik, sebagai penunjang kebutuhan informasi yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

2. Tahap pembangunan perangkat lunak, menggunakan metode waterfall


(11)

Rekayasa Sistem

Pemeliharaan Sistem Pengujian Sisetm

Pengkodean Sistem Perancangan Sistem

Analisis Sistem

Umpan Balik

Gambar 1.1 Metode Waterfall

a. Rekayasa Sistem

Merupakan bagian dari sistem terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannnya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis Sistem

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Perancangan Sistem

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. Pengkodean Sistem

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian Sistem

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

f. Pemeliharaan Sistem

Tahap akhir dimana suatu perangakat lunak yang sudah selesai mengalami perubahan perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.


(12)

g. Umpan Balik

Merupakan respon dari pengguna sistem yang bisa digunakan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi yang dibangun diterima oleh penggunanya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan landasan teori yang digunakan dalam pembangunan sistem dan profil instansi tempat studi kasus kali ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat, disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang.


(13)

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Instansi

2.1.1 Sejarah Instansi

Pada awal berdirinya ditahun 1989 sekolah ini hanya bersifat temporer

dengan status terbuka dan belum terakreditasi, beroperasi di atas bangunan yang

hanya seluas 5,6 X 6 M2 dan berjumlah murid tidak lebih dari 15 orang.

Seiring berjalannya waktu, jumlah murid dari sekolah ini pun makin bertambah, dan akhirnya pengelola pun merasa membutuhkan gedung yang lebih luas dan layak untuk tempat belajar para muridnya. Dengan bantuan dari warga komplek perumahan sekitar, maka dibangunlah sebuah gedung tambahan yang

dibangun di dekat area sekolah tersebut seluas 14 X 28 M2.

Karena prestasi dan kualitasnya yang sudah cukup baik, maka pada tahun 1992 sekolah ini diresmikan oleh Departemen Agama dengan nama RA. Nurul Iman. Dengan jumlah murid pada saat itu adalah 50 orang yang terdiri dari 3 kelas TK utama.

Berikut adalah para pendiri sekaligus pembina sekolah RA. Nurul Iman :

1. H. Lukman Hakim  Penasehat

2. H. Thabrani  Ketua Yayasan

3. H. Mardiono, S.H.  Ketua II

4. H. A. Suyuti  Sekretaris II

5. H. Djamsari Kamal  Sekretaris I


(14)

7. T. Abu Bakar Sabi  Bendahara II

8. Ibu Sulastri  Kepala Sekolah mencakup guru (sejak periode awal sekolah)

9. Ibu Yuli  Staff Guru (periode awal)

10.Ibu Tutu  Staff Guru (periode awal)

Hingga saat ini luas bangunan RA. Nurul Iman adalah 485 M2, dengan

jumlah kelas 3 Lokal TK, 4 Lokal Madrasah Diniyah, dan 2 Lokal TPA. Sekolah ini beralamatkan di Komplek Green Garden Blok A kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, dengan status gedung “Milik Sendiri”, nomor statistik 101231720036 dan izin pendirian WJ/6B/PP004/3987/92.

Di sekolah ini juga menyediakan beberapa ekstrakurikuler bagi para

muridnya, yaitu menari, renang, dan drumband, yang masing-masing dari

kegiatan ekskul tersebut telah meraih prestasi yang cukup baik hingga saat ini.

2.1.2 Deskripsi Pekerjaan Instansi

Deskripsi pekerjaan (Job description) adalah uraian dari setiap tugas atau

tanggung jawab yang diemban oleh setiap anggota dari suatu organisasi, agar fungsi dari masing-masing anggota menjadi jelas ruang lingkupnya.

Berikut adalah jobdesc yang ada di RA. Nurul Iman – Jakarta :

1. Kepala Sekolah :

a. Monitoring kegiatan belajar mengajar (KBM)

b. Pengambilan keputusan

c. Menghadiri segala kegiatan yang berhubungan dengan prosedur KBM-nya.

2. Guru :


(15)

b. Membuat laporan perencanaan pembelajaran

c. Monitoring siswa didiknya

d. Membuat laporan akhir siswa

3. Tata Usaha :

a. Pembukaan surat masuk dan surat keluar

b. Mengurus seluruh proses administrasi sekolah, seperti ; PSB, iuran bulanan,

dan kegiatan-kegiatan lainnya yang membutuhkan biaya.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sekolah Taman Kanak-kanak

Taman Kanak-Kanak (TK) termasuk dalam jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yakni usia 6 tahun atau di bawahnya yang dikemas dalam bentuk pendidikan formal. Program pembelajaran TK lebih ditekankan kepada pemberian rangsangan pendidikan guna membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Masa belajar seorang murid di TIK tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semesternya. Untuk lulus dari tingkat program di TK selama dua (2) tahun, yakni :

1. TK Nol Kecil selama 1 tahun

2. TK Nol Besar selama 1 tahun

Usia rata-rata minimal anak untuk dapat memulai pendidikan di TK berkisar 4-5 tahun, sedangkan usia rata-rata untuk lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, murid akan melanjutkan program pendidikan ke tingkat Sekolah Dasar atau yang biasa disingkat SD.


(16)

2.2.1.1 Pengertian Raudhatul Athfal

Raudatul Athfal (disingkat RA) merupakan jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal, di bawah pengelolaan Kementerian Agama

RA setara dengan taman kanak-kanak (TK), di mana kurikulumnya ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

2.2.1.2 Teknik Pembelajaran Siswa Sekolah Taman Kanak-kanak

Teknik pembelajaran di TK yaitu dengan memberi kesempatan anak-anak belajar sesuai dengan usia tiap tingkatannya, antara lain :

1. Bernyanyi

2. Membaca

3. Berhitung

4. Budi bahasa

5. Agama

6. Dan berbagai macam keterampilan lainnya.

Tujuan dari pembelajaran tersebut diatas adalah untuk menciptakan daya cipta kanak-kanak serta memacunya untuk belajar mengenai berbagai ilmu pengetahuan yang dirancang sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan daya pikir dan peranan anak kecil, yang dikemas dalam bentuk belajar sambil bermain.


(17)

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul “Analisis dan Disain Sistem Informasi”, pengertian sistem informasi itu sendiri adalah;

”Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan”.

Sistem informasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam suatu sistem organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Kegiatan sistem informasi mencakup:

1. Input, menggambarkan kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan

suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan proses diatas tesebut.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyajikan data.

5. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

sesuai yang diharapkan.

2.2.2.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen, yaitu:

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(18)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, mengasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanpulasinya. Data perlu disimpan di dalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok Kendali

Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diingikan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian. Beberpa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat


(19)

merusak sistem dapat dicegah atapun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan

SPK sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem informasi berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus dikembangkan untuk mendukung solusi dari pemasalahan manajemen yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dengan demikian dapat ditarik satu definisi tentang SPK yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang adaptif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil.

Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang

berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,

berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

Tahapan SPK:

1. Definisi masalah

2. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan

3. pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun

tulisan

4. menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

Tujuan dari SPK:


(20)

2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan

3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain

seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

2.2.4 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Dalam proses pembangunan aplikasi pada tugas akhir kali ini, metode penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah:

2.2.4.1 Metode Waterfall

Metode ini biasa juga disebut dengan classic life cycle. Metode ini

membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan melalui analisis, desain, pengkodean, pengetesan dan pemeliharaan. Pemodelan ini menyangkut aktivitas berikut:

Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki metode Waterfall,

diantaranya adalah:

1. Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong “kuno”,

daripada menggunakan pendekatan asal-asalan.

2. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui

dengan baik.

Berikut ini beberapa kekurangan yang dimiliki metode Waterfall,

diantaranya adalah:

1. Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori.


(21)

2. Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit.

3. Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai

ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.

4. Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.

2.2.4.2 Perancangan Sistem

Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Perancangan yang kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun harus dirombak total atau sistem yang dibangun akan sangat berlebihan dari kebutuhan yang diperlukan. Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan menyusun suatu alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran dan

database.

A. Bagan Alir Dokumen (Flowmap)

Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen

keluaran dan masukan. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam flowmap,

dapat dilihat dalam daftar simbol.

B. Bagan Alir (Flowchart)

Flowchart adalah alat untuk menganalisa proses yang merupakan gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut. Hal tersebut


(22)

memungkinkan untuk memecah proses menjadi kejadian-kejadian individual atau aktifitas untuk menunjukan secara singkat hubungan diantaranya. Konstruksi

flowchart memungkinkan pengertian lebih baik kepada proses dan pengertian yang lebih baik terhadap proses akan membawa kepada perbaikan pengembangan

suatu sistem. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam flowchart, dapat

dilihat dalam daftar simbol.

C. Bagan Alir Data Sistem Terstruktur

Analisis sistem terstruktur yaitu pendekatan proses analisis terhadap fakta atau data yang diperoleh dari proses sebelumnya dengan menggunakan prosedur dan peralatan analisis sistem terstruktur. Alat-alat analisis terstruktur, yaitu:

1. Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan arus data dalam sistem informasi dengan menggunakan simbol-simbol atau notasi-notasi tertentu.

Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi di dalam

sistem data flow diagram menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti

tersendiri dalam menerangkan: a. Eksternal Entity

Eksternal entity dapat merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang


(23)

b. Data Flow

Arus data ini mengatur diantara proses, simpan data, dan kesatuan luar. Arus data ini menujukkan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses

Untuk physical data flow diagram (PDFD), data dilakukan oleh orang,

mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram

(LDFD), suatu proses hanya menujukkan proses dari komputer.

d. Penyimpanan Data

Simpanan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data.

Simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.

Konsep dasar DFD dapat dilakukan dengan analisa Top Down, yaitu

pemecahan sistem yang besar menjadi beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil DFD terdiri dari:

a. Context Diagram

Diagram konteks yaitu diagram yang menunjukkan batas dan jangkauan dari sistem informasi yang dibuat. Merupakan gambaran sistem secara

garis besar dan hanya memperlihatkan kelompok data input dan output.

Konteks diagram merupakan level teratas dari diagram arus data.

b. Middle Level

Merupakan pemecahan dari tiap–tiap proses yang mempunyai fungsi

sama. Pada middle level diagaram 0 dipecah menjadi diagram 1,2,3 dan


(24)

c. Lowest Level (DFD Level Terendah),

Diagram yang menunjukkan proses yang lebih detail dari level

sebelumnya.Merupakan pemecahan dari data flow yang ada pada middle

level.Pemecahan tersebut masih tetap mempunyai fungsi yang sama dari

level sebelumnya. Untuk Lowest Level, pemberian nomor diagram terdiri

dari bagian middle level.

2. Data Dictionary (Kamus Data)

Kamus data adalah pusat penyimpanan atau dokumentasi manual dari semua informasi yang terdapat pada sistem informasi atau program aplikasi yang

digunakan sebagai sumber informasi pada proses systems design. Kamus data

dapat terdiri dari:

1. KD elemen data/Field

2. KD alur data

3. KD penyimpanan data/tabel

4. KD proses pengolahan data

5. KD record

6. KD laporan

2.2.5 Konsep Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu

komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Sistem basis data adalah suatu sistem


(25)

informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya. Beberapa istilah dalam database, yaitu:

1. Entity

2. Atribut

3. Data Value

4. Record

2.2.5.1 Pengertian Basis Data

Basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu

file lain dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan/instansi dalam batasan tertentu basis data merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi karena basis data adalah dasar untuk menyediakan informasi bagi para pemakai.

2.2.5.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan attribute-attribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau,

dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity

Relationship (Diagram E-R). Antar entitas selalu ada tiga hubungan biner, yaitu:

1. Satu ke Satu (One To One Relationship)

Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu

berbanding satu.


(26)

2. Satu ke Banyak (One To Many)

Himpunan entity pertama dapat berhubungan satu atau lebih entity pada

himpunan kedua, tetapi tidak sebaliknya.

Gambar 2.2 Relasi satu ke banyak

3. Banyak ke Banyak (Many To Many)

Setiap entity pada himpunan entity pertama dapat berhubungan dengan

banyak entity pada himpunan entity kedua, begitu pula sebaliknya.

Gambar 2.3 Relasi banyak ke banyak

2.2.5.3 Relasi Tabel

Di dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang

memiliki nilai unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain.

Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Kunci asing ini tidak perlu bersifat unik, dan semua field bisa menjadi kunci asing. Yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.

2.2.6 Borland Delphi

Borland Delphi adalah sebuah alat pengembang aplikasi-aplikasi untuk


(27)

untuk membuat suatu program berbasis GUI (Graphical user interface) atau

console (mode teks).

Borland Delphi mempunyai “saudara” bernama Borland Kylix yaitu versi

Delphi yang digunakan untuk membuat aplikasi pada sistem operasi Linux.

Dengan dipasangkannya Borland Delphi dengan Borland Kylix maka

pengembang software dapat membuat aplikasi berbasis Windows yang dapat

dengan mudah dikompilasi ulang pada Linux.

Delphi merupakan bahasa pemrograman pertama yang memecahkan

batasan antara bahasa tingkat tinggi, pengembangan aplikasi dengan cepat (Rapid

Application Development/RAD). Ketika membuat aplikasi GUI dengan Delphi, pengembang perangkat lunak akan mendapatkan bahasa pemrograman (dalam hal ini Object Pascal) yang dibungkus dalam lingkungan RAD. Semua user interface

seperti form, tombol (button), dan object list telah disertakan dalam Delphi dalam

bentuk komponen atau control. Pengembang dapat dengan mudah menempatkan

komponen-komponen tersebut ke dalam form. Pengembang dapat juga

menempatkan control ActiveX pada form untuk membuat program-program

khusus seperti Browser Web dalam waktu yang cepat. Delphi memungkinkan

pengembang untuk merancang keseluruhan interface secara visual, dan dengan

cepat dapat diimplementasikan sebuah kode perintah berbasis event (event driven)

dengan mengklik mouse.

Dengan Delphi, pengembang perangkat lunak dapat membuat program


(28)

2.2.6.1 Tipe Aplikasi Database Delphi

Aplikasi database di delphi mempunyai banyak tipe, yaitu:

1. Sistem Tunggal atau Stand-Alone

2. Sistem File-Share atau Sentralisasi

3. Sistem Client-Server

4. Sistem Multi-Tier

Penjelasan diatas adalah sebagai berikut;

a. Sistem Tunggal atau Stand-Alone

Pada arsitektur ini database dan aplikasi database ditempatkan pada

mesin (komputer) yang sama. Arsitektur ini adalah arsitektur yang paling

sederhana dan dirancang untuk single user. Database yang digunakan adalah

database lokal.

b. Sistem File-Share

Arsitektur ini sama dengan aplikasi database stand-alone kecuali database

dapat diakses dari beberapa client yang terhubung dalam jaringan. Jadi aplikasi

ditempatkan ditempatkan di masing-masing client untuk untuk mengakses

database yang sama yang diletakan di suatu komputer dalam jaringan.

Aplikasi database stand-alone atau file-share termasuk dalam aplikasi

single-tiered application, karena aplikasi dan database berbagai file system yang sama.

c. Sistem Client-Server

Arsitektur ini merupkan dari du komponen utama yaitu client dan server.


(29)

remote database sever dan database yang akan diakses. Aplikasi jenis ini juga

sering diebut sebagai two-tiered application. Jika aplikasi juga ditempatkan di

mesin yang sama dengan server yang berisi remote database server, aplikasi ini

juga tetap disebut two-tiered application, karena aplikasi dan database server

beroperasi pada dua sistem independen yang berbeda.

d. Sistem Multi-Tier

Arsitektur ini merupakan perluasan dari sitem client-server. Arsitektur ini

terdiri dari remote databaseserver, aplikasi server yang mengakses remote server

dan aplikasi client yang mengakses aplikasi server. Jumlah tier dalam aplikasi

dapat ditambah sesuai kebutuhan.

2.2.6.2 Kelebihan Menggunakan BorlandDelphi

Kelebihan-kelebihan yang dapat diambil ketika seorang pengembang

perangkat lunak menggunakan BorlandDelphi adalah:

1. Delphi mendukung Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming/OOP).

2. Pengembangan aplikasi secara cepat (Rapid Application Development/RAD)

3. Menggunakan bahasa tingkat tinggi yang mudah dipahami.

4. Hasil dari proses kompilasi berupa sebuah file yang dapat dieksekusi

(executable file) sehingga mempermudah dalam pendistribusian program dan

mengurangi banyaknya file pendukung DLL.

5. Delphi menyediakan banyak sekali komponen yang dapat digunakan. Selain itu banyak juga komponen yang bersumber dari pihak ketiga yang biasanya


(30)

disertai dengan dokumentasi, source code dan lain-lain. Komponen dari pihak

ketiga bisa yang komersil atau free.

6. Mendukung banyak databaseserver (MySQL, SQL Server, Interbase, Oracle

dll) sehingga dapat mempermudah dalam membuat aplikasi database.

2.2.7 RDBMS MySQL

Kebanyakan dari database tergantung pada Database Management System

(DBMS) untuk mengelola data yang tersimpan dalam sistem database dan

menyiapkan data agar tersedia bagi pengguna yang ingin mengakses informasi

tertentu. Sebuah DBMS terdiri atas satu perangkat server dan client yang

komprehensif (meliputi banyak hal) yang mendukung berbagai macam tugas-tugas administratif dan yang berhubungan dengan data. Beberapa perangkat

DBMS menyediakan beberapa tipe perangkat client, yang mengijinkan anda untuk

berinteraksi secara langsung dengan data yang tersimpan dalam database.

Minimal sekali, sebuah DBMS harus dapat menyimpan data dan mengijinkan data tersebut dapat diambil kembali dan dimodifikasi, sekaligus melindungi data terhadap suatu operasi yang dapat merusak atau menyebabkan ketidakkonsistenan (inkonsistensi) data. Bagaimanapun, kebanyakan sistem menyediakan lebih banyak kemampuan. Secara umum, beberapa DBMS saat ini mendukung tipe-tipe fungsional berikut:

a. Managing storage

b. Maintaining security

c. Maintaining metadata


(31)

e. Supporting connectivity

f. Optimizing performance

g. Providing back-up and recovery mechanisms

h. Processing requests for data retrieval and modification.

2.2.7.1 Jenis-jenis RDBMS

RDBMS (Relational Database Management System). Beberapa RDBMS:

MySQL, Oracle, DB2, SQL Server, dan PostgreSQL.

Produk-produk ini sebagaimana perangkat DBMS, mengijinkan Anda untuk mengakses dan mengelola kebutuhan metadata untuk menentukan data yang disimpan. Perbedaan utama anta DBMS dan RDBMS adalah bahwa RDBMS

lebih spesifik ke database relasional. Tidak hanya mendukung penyimpanan data

dalam struktur seperti tabel, namun juga sebuah relationship (keterhubungan) di

antara tabel-tabel tersebut.

2.2.7.2 Fitur-fitur MySQL

MySQL termasuk salah satu “pemain” besar dalam pasar RDBMS, hal itu

dikarenakan oleh lengkapnya fitur-fitur yang dimiliki oleh MySQL yang dapat

memenuhi kesluruhan fungsi-fungsi bagi sebuah database.

Berikut adalah beberapa fitur-fitur yang membuat MySQL unggul beseta penjelasannya;

1. Scalability

MySQL saat ini dapat menangani database yang cukup besar. Beberapa

organisasi atau perusahaan yang telah menerapkannya antara lain: Yahoo!, Cox Communications, Google, Cisco, Texas Instruments, UPS, Sabre Holdings, HP, The Associated Press, dan lain-lain. Bahkan NASA dan Biro


(32)

Sensus US telah mengimplementasikan MySQL Solutions. Menurut

dokumentasi produk MySQL, beberapa database yang digunakan oleh

MySQL AB, perusahaan yang membuat MySQL, berisi 50 juta rekod, dan

beberapa pengguna MySQL melaporkan bahwa database mereka berisi

60.000 tabel dan 5 milyar baris. 2. Portability

Beberapa sistem operasi yang dapat menjalankan MySQL: Unix, Linux, Windows, OS/2, Solaris, dan MacOS. MySQL juga dapat berjalan pada arsitektur yang berbeda-beda, mulai dari PC pada level bawah sampai level tinggi seperti mainframe.

3. Connectivity

MySQL mendukung jaringan secara penuh dan socket TCP/IP, socket Unix,

dan named pipes (penamaan). Di lain hal, MysQL dapat diakses dari

manapun pada internet, dan multiple (banyak) pengguna dapat mengakses

database MySQL secara simultan (bersamaan). MySQL juga menyediakan

API (Application Programming Interface) untuk mendukung konektivitas

dengan beberapa aplikasi yang ditulis dengan menggunakan C, C++, Pearl, PHP, Java, dan Python.

4. Security

MySQL meliputi sistem yang handal untuk mengontrol akses ke data. Sistem

menggunakan sebuah host dan struktur berbasis client yang mengontrol siapa

saja yang dapat mengakses informasi tertentu dan tingkatan akses ke

informasi tersebut. MySQL juga mendukung protokol SSL (Secure Sockets


(33)

5. Speed

Jumlah waktu yang diperlukan sebuah database MySQL untuk merespon

request data sama cepatnya bahkan lebih cepat ketimbang RDBMS komersil

lainnya. Website MySQL (www.mysql.com) menyediakan hasil-hasil tes

benchmark yang menunjukkan hasil kecepatan dalam penerapan MySQL. 6. Ease of Use

MySQL mudah untuk di-instal dan diterapkan. Pengguna dapat mendapatkannya dan menjalankannya dalam beberapa menit setelah men-downloadnya. Pada tingkat administratif, MySQL secara relatif mudah dioptimalkan, terutama jika dibandingkan dengan produk RDBMS lainnya. 7. Open Source Code

MYSQL AB menyediakan source code MYSQL bagi siapa saja untuk

men-download dan menggunakannya. Filosofi dari open source adalah

mengijinkan audiens umum untuk berpartisipasi.

2.2.8 Perancangan Aplikasi (Design Application)

Perancangan aplikasi dimaksudkan untuk memudahkan pemrogram komputer dalam melaksanakan tugasnya. Pada langkah ini terdapat empat bagian,

yaitu perancangan input/output, pengkodean, struktur menu dan kebutuhan sistem.

2.2.8.1 Perancangan Input - Output

a. Perancangan Masukan (Input)

Perancangan input merupakan awal dimulainya proses informasi. Pada

perancangan input ini dilakukan tahapan perancangan interface dari program,


(34)

untuk diakses, cepat dan memperhitungkan efisiensi waktu dan hardware komputer pengguna.

b. Perancangan Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan produk dari sistem informasi yang dapat

dilihat. dilakukan perancangan output sistem, bagaimana mendesain sebuah

output yang didapat dari beberapa proses pengeditan data yang ada. Output ini

berupa tampilan dalam bentuk paper/printer output. Contoh output adalah faktur,

check, tanda terima pembayaran dan sebagainya.

2.2.8.2 Struktur Menu

Menu banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface) yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan

beberapa alternatif atau pilihan yang disajikan kepada user. User dapat memilih

pilihan di menu dengan cara menekan tombol angka atau huruf yang dihubungkan dengan pilihan tersebut. Jika pilihan dari menu terlalu banyak, maka dapat diorganisasikan secara berjenjang.

2.2.8.3 Kebutuhan Sistem

Kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirements) yang harus di

perhatikan dalam merancang sistem informasi antara lain :

1. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirements)

Sistem harus disesuaikan dengan ketersediaan perangkat lunak yang

digunakan oleh perusahaan dan dapat mengikuti perubahan (upgrade)

perangkat lunak yang dilakukan oleh perusahaan.


(35)

Sistem harus disesuaikan dengan ketersediaan perangkat keras yang

digunakan oleh perusahaan dan dapat mengikuti perubahan (upgrade)


(36)

31

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem

Sebelum memasuki tahap perancangan program, maka akan dilakukan tahap analisis sistem terlebih dahulu, yang bertujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan dari pengguna aplikasi. Dalam analisis sistem akan dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci, dengan maksud agar proses evaluasi dan identifikasi masalah dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

3.2 Analisis Masalah

Berdasarkan hasil observasi awal di RA. Nurul Iman, saat ini masih terdapat masalah dan kekurangan dalam pengolahan data siswanya, yang meliputi pengolahan data diri siswa, orang tua, absensi, nilai, dan hasil uji kompetensi siswa, sehingga masih sering dijumpai adanya penumpukan kertas atau arsip-arsip di dalam ruang staf pengajar, yang menyebabkan kesulitan dalam pencarian serta pengolahan data penting sekolah tersebut.

R.A Nurul Iman-Jakarta setiap tahunnya terbiasa melaksanakan suatu tes kompetensi yang bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan dan pengetahuan para siswanya yang akan mencapai kelulusan. Namun sistem yang bersifat manual tersebut masih memberikan kendala yang cukup berat bagi para staff pengajar, karena akan adanya proses penghitungan nilai hasil tes uji kompetensi yang saat


(37)

ini masih dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu cukup lama, sehingga menjadi tidak efisien dalam hal penggunaan waktu dan kinerjanya.

Masalah lain yang timbul adalah tidak adanya suatu sistem penentu kelayakan kelulusan yang dapat digunakan untuk menentukan syarat kelulusan bagi para murid RA. Nurul Iman, sehingga menyebabkan kesulitan tersendiri bagi para staff guru dan juga kepala sekolah dalam hal penentu kelayakan untuk sebuah kelulusan bagi para muridnya.

3.3 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Tahap pertama yang harus dilakukan ketika hendak membangun sebuah program aplikasi adalah mempelajari dan menganalisa sistem yang sedang berjalan.

Analisis prosedur atau proses sistem memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang atau telah berjalan. Dari proses analisis ini dapat diketahui prosedur apa saja yang sedang berjalan, seperti apa urutan langkah tiap prosesnya, dan bagaimana kesinambungan dari sebuah proses dengan proses yang lainnya.

Tahap analisis ini juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis kelebihan dan kelemahan dari sistem yang sedang berjalan. Untuk selanjutnya dicarikan solusi yang tepat dan efektif sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Berdasakan hasil wawancara dengan pihak RA. Nurul Iman, prosedur yang terlibat pada sistem yang sedang berjalan di RA. Nurul Iman adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pendaftaran Siswa Baru


(38)

3. Prosedur Pengolahan Data Uji Kompetensi Siswa

4. Prosedur Penilaian Siswa

5. Prosedur Pembuatan Laporan Akhir Siswa

Seluruh gambaran dari prosedur yang sedang berjalan pada RA.Nurul

Iman saat ini, akan digambarkan menggunakan flowmap, seperti pada gambar 3.1,

3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5.

Di bawah ini adalah penjelasan prosedur-prosedur yang terlibat dalam sistem pengelolaan data sekolah di RA. Nurul Iman yaitu;

3.3.1 Prosedur Pendaftaran Siswa Baru

Berikut adalah prosedur pendaftaran siswa baru yang sdang berjalan di

RA. Nurul Iman – Jakarta ;

1. Guru memberikan formulir pendaftaran kosong dan lampiran syarat

kelengkapan calon siswa baru kepada siswa/orang tua siswa.

2. Orang tua siswa/siswa mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan ketentuan

yang ada dan melampirkan kelengkapan calon siswa baru (akte lahir dan foto).

3. Orang tua siswa/siswa menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi dan

kelengkapan calon siswa baru kepada guru untuk diperiksa.

4. Guru melakukan pengecekan data isian dari formulir dan kelengkapan data

calon siswa baru. Ada dua kondisi yang tampil dari hasil proses pengecekan tersebut, yaitu:

a. Jika isian telah sesuai maka formulir data siswa baru akan diserahkan ke


(39)

b. Jika isian belum sesuai atau kelengkapan belum terlengkapi, maka formulir data calon siswa baru tersebut akan dikembalikan kepada orang tua siswa yang bersangkutan, untuk kemudian dilengkapi/disesuaikan isinya dengan ketentuan yang ada dan diserahkan kembali ke pihak Guru.

5. Kepala sekolah menerima formulir data siswa baru untuk kemudian

diarsipkan kedalam file arsip data siswa baru.

6. Pihak Guru memberikan formulir pembayaran ke pihak orang tua calon siswa

baru.

7. Orang tua siswa membayar dengan cara menyerahkan langsung uang

pembayaran ke pihak Guru,

8. Guru melakukan pengecekan jumlah uang pembayaran, disini terjadi dua

kondisi, yaitu :

a. Jika jumlah uang pembayaran tidak sesuai, maka dianggap orang tua

siswa yang bersangkutan akan melakukan pembayaran dengan cara cicilan, maka orang tua siswa tersebut harus membayar cicilan sesuai dengan jangka waktu dan jumlah pembayaran yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.

b. Jika jumlah uang pembayaran sesuai, maka pembayaran dianggap lunas.

9. Guru membuat kwitansi pelunasan untuk kemudian diserahkan ke pihak

orang tua calon siswa baru, sebagai bukti pembayaran.

Analisis prosedur pendaftaran siswa baru secara manual yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini.


(40)

Pendaftaran Siswa Baru

Orang Tua Siswa Guru/Staff TU Kepala Sekolah

Formulir&Syarat Kelengkapan

Siswa Baru Formulir&Syarat

Kelengkapan Siswa Baru

Mengisi Formulir&Meleng

kapi Syarat Kelengkapan

Siswa Baru

Data Siswa Baru Data Siswa Baru

Pengecek an Data Siswa

Baru

Data Sesuai ?

Data Siswa Baru Data Siswa Baru

Form Pembayaran

Form Pembayaran Form Pembayaran

Membayar Biaya Siswa Baru

Uang Pembayan Uang Pembayan Pengarsipan Data Siswa

Baru

Cek Total Pembayar

an

Lunas ?

Kwitansi Pelunasan Kwitansi

Pelunasan

ya

Arsip Data Siswa Baru

A1 ya

tidak

tidak

Ket: A1= Arsip data siswa baru

Gambar 3.1 Flowmap Pendaftaran Siswa Baru

3.3.2 Prosedur Pengolahan Data Absensi Siswa

Berikut adalah prosedur pengolahan data absensi yang telah berjalan di


(41)

1. Guru melakukan perhitungan jumlah absensi masing-masing siswa dari kelas yang diajarnya, untuk kemudian dihitung persentasi kehadiran siswa secara keseluruhan per kelasnya.

2. Rekap absensi siswa (data absensi yang telah melalui proses perhitungan)

diserahkan ke Kepala Sekolah.

3. Kepala Sekolah menerima seluruh rekap absensi siswa dari guru semua kelas,

untuk kemudian dilakukan pengarsipan ke dalam satu file arsip yang disebut arsip absensi siswa.

Analisis prosedur pengolahan data absensi secara manual yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 3.2 dibawah ini.

Pengolahan Data Absensi

Ke

pa

l

a

Se

ko

l

ah

G

ur

u

Pengarsip an Rekap Absensi

siswa Data Absensi

Siswa per kelas

Rekap Absensi Siswa per kelas

Rekap Absensi Siswaper kelas Perhitungan

Data Absensi Siswa per kelas

Arsip Absensi Siswa

A2

Ket: A2= Arsip absensi siswa


(42)

3.3.3 Prosedur Pengolahan Data Uji Kompetensi

Berikut adalah prosedur pengolahan data uji kompetensi yang telah

berjalan di RA. Nurul Iman – Jakarta ;

1. Guru memberikan form tes uji kompetensi ke siswanya.

2. Siswa menerima form tes uji kompetensi kosong dari gurunya, untuk

kemudian dijawab sesuai kemampuannya.

3. Setelah siswa selesai mengerjakan/menjawab pertanyaan yang tersedia, maka

siswa menyerahkan hasil pekerjaan ke gurunya masing-masing.

4. Guru menerima form uji kompetensi yang telah dikerjakan/dijawab oleh

siswanya, kemudian melakukan pengecekan kelengkapan isian dari form uji kompetensi tersebut. Pada langkah ini akan tampil dua buah kondisi, yaitu:

a. Jika isian telah sesuai dan lengkap (seluruh soal telah terjawab), maka

masuk ketahap selanjutnya yaitu pengkoreksian dan penilaian.

b. Jika isian tidak lengkap (masih ada soal yang belum terjawab), maka

form uji kompetensi dikembalikan ke siswa untuk diisi kembali hingga lengkap, kemudian setelah isian lengkap maka siswa mengembalikan form soal ke guru pengawas.

5. Guru melakukan pengkoreksian dan penilaian terhadap seluruh form uji

kompetensi yang telah dikerjakan oleh para siswanya, dan kemudian membuat laporan/rekap nilai uji tes kompetensi dari seluruh siswa, untuk selanjutnya diserahkan kepada Kepala Sekolah.


(43)

6. Kepala Sekolah menerima rekap hasil uji kompetensi seluruh siswa dari guru, dan keudian mengumpulkannya menjadi satu dalam satu file arsip yang disebut arsip nilai hasil tes seluruh siswa.

Analisis prosedur pengolahan data uji kompetensi manual yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 3.3 dibawah ini.

Data Uji kompetensi

Kepala Sekolah Guru

Siswa

form tes kosong Form tes kosong

Mengisi jawaban

Form tes isi Form tes isi

Cek kelengkapan

isian Tidak lengkap

Form tes isi Lengkap

Koreksi dan penilaian Laporan nilai hasil

tes

Laporan nilai hasil tes

Pengarsip an nilai hasil tes

Arsip data nilai hasil tes

A3=Arsip hasil tes uji kompetensi

A3

Gambar 3.3 Flowmap Pengolahan Data Uji kompetensi

3.3.4 Prosedur Penilaian Siswa

Berikut adalah prosedur penilaian siswa yang telah berjalan di RA. Nurul


(44)

1. Guru memberikan catatan tentang perkembangan siswa per anak murid di kelasnya.

2. Guru kemudian memberikan uraian atau deskripsi tentang perkembangan

masing-masing anak muridnya di kelas, sebgai bahan pembuatan rekap perkembangan siswa per kelas.

3. Gurur menyerahkan rekap perkembangan siswa dari kelas yang diajarnya ke

pihak Kepala Sekolah

4. Kepala sekolah merima rekap perkembangan siswa dari seluruh guru untuk

masing-masing kelas yang diajarnya, untuk kemudian diarsipkan menjadi satu file yang bernama Arsip Rekap Perkembangan Siswa.

Analisis prosedur penilaian siswa yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 3.4 dibawah ini.

Penilaian Siswa

Kepala Sekolah Guru/Pengajar

Rekap perkembangan siswa per kelas Data

perkembangan siswa per anak

Rekap perkembangan siswa per kelas

Pendeskri psian

Pengarsipan rekap perkembangan siswa per kelas

Arsip Rekap perkembangan

siswa

A4

Ket: A4= Arsip Rekap perkembangan siswa


(45)

3.3.5 Prosedur Pembutan Laporan Akhir Siswa

Berikut adalah prosedur pembuatan laporan akhir siswa yang telah

berjalan di RA. Nurul Iman – Jakarta :

1. Kepala Sekolah menyiapkan dan mengumpulkan seluruh arsip siswa yang

ada, mulai dari arsip data siswa, data nilai, data absensi, dan data hasil uji kompetensi yang telah diorganisir sebelumnya.

2. Langkah selanjutnya dilakukan pensortiran seluruh data siswa yang dibantu

oleh para guru dari masing-masing kelas, dan untuk kemudian dibuat menjadi laporan akhir siswa (raport) yang siap diserahkan kepada orang tua siswa melalui para guru dari masing-masing kelas.

Analisis prosedur pengolahan laporan akhir siswa (raport) manual yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 3.5 dibawah ini.

Pembuatan Laporan Akhir Siswa

Kepala Sekolah Guru

Laporan Akhir Semester Siswa

(Raport)

Laporan Akhir Semester Siswa

(Raport) Mengolah

seluruh arsip siswa

Ket: A1= Arsip data siswa baru A2= Arsip absensi siswa A3= Arsip hasil tes uji kompetensi A4= Arsip Rekap Perkembangan Siswa

A1 A2 A3 A4


(46)

3.4Analisis Metode Penentu Keputusan 3.4.1 Variabel Keputusan

Berdasarkan hasil penelitian, di RA. Nurul Iman terdapat dua buah

variabel keputusan yang akan menjadi bahan penentu kelayakan kelulusan yang

nantinya akan diterapkan ke dalam sistem yang akan dibangun, yaitu:

1. Persen absensi, dan

2. Total hasil uji kompetensi.

Perhitungan persen absensi siswa tahunan RA. Nurul Iman adalah dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan seperti berikut;

Dengan maksud untuk mempermudah staf guru dalam pemahaman dan pembacaan hasil perhitungan persen absensi tersebut, maka hasil persen absensi dibuat menjadi bentuk bilangan bulat real yaitu dengan rentang 0-100, tanpa menyertakan angka dibelakang koma, dan jumlah masuk yang dimaksud adalah total jumlah hari siswa masuk dalam setahun, yang mungkin setiap tahunnya akan berubah bergantung pada kalender akademik yang diturunkan oleh DEPDIKNAS dan kebijakan dari pihak sekolah.

Untuk perhitungan total hasil uji kompetensi adalah dengan cara menjumlahkan poin-poin yang didapat dari setiap soal yang telah dijawab oleh siswa dengan benar. Untuk setiap soalnya akan ditambahkan sejumlah 5 poin untuk jawaban yang benar, dan 0 poin untuk jawaban yang salah. Jumlah soal yang akan ditampilkan adalah 20 soal, maka perhitungannya adalah seperti berikut;


(47)

Hasil dari perhitungan total uji kompetensi adalah berbentuk bilangan bulat real dengan rentang 0-100.

3.4.2 Himpunan Variabel Keputusan

Himpunan variabel keputusan dalam metode pengambilan keputusan kelayakan kelulusan pada sekolah RA. Nurul Iman yaitu seperti berikut ;

1. Variabel persen absen, terbagi menjadi 3 himpunan, yaitu: Kurang, Cukup,

Baik

2. Variabel total poin uji kompetensi, terbagi menjadi 3 himpunan, yaitu:

Kurang, Cukup, Baik

3.4.3 Fungsi Himpunan

Pada tugas akhir kali ini masing-masing variabel memili fungsi himpunan yang digunakan untuk menentukan batasan dalam penilaian, berikut adalah penjelasannya.

Fungsi himpunan persen Absensi:

Berikut adalah contoh hasil perhitungan untuk himpunan persen absensi, seperti terlihat pada tabel 3.1.


(48)

Tabel 3.1 HimpunanPersen Absensi

No PersenAbsen (x) Ket

1 0 Kurang

2 10 Kurang

3 20 Kurang

4 30 Kurang

5 40 Kurang

6 50 Kurang

7 60 Cukup

8 70 Cukup

9 80 Baik

10 90 Baik

11 100 Baik

Selanjutnya penjelasan untuk variabel penentu kelayakan kelulusan yang ke-2, yaitu total uji kompetensi, berikut akan dijelaskan fungsi himpunan dan hasil perhitungannya.

Fungsi himpunan total uji kompetensi:

Berikut adalah hasil perhitungan untuk himpunan Total Uji Kompetensi,

seperti terlihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Himpunan Total Uji

No Total Uji (y) Ket

1 0 Kurang

2 10 Kurang

3 20 Kurang

4 30 Kurang

5 40 Kurang

6 50 Kurang

7 60 Cukup


(49)

No Total Uji (y) Ket

9 80 Baik

10 90 Baik

11 100 Baik

Gabungan dari dua variabel penentu kelayakan kelulusan yang telah dijelaskan sebelumnya, menghasilkan sebuah variabel yang disebut variabel nilai rata-rata, yang nantinya akan dijadikan referensi dalam penentuan keputusan. Berikut akan dijelaskan fungsi himpunan dan hasil perhitungannya.

Fungsi himpunan nilai rata-rata :

Dari himpunan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa;

1. Nilai rata-rata minimal yang tidak memenuhi syarat kelulusan adalah 64

2. Nilai rata-rata syarat kelulusan yang dianjurkan adalah

3. Nilai rata-rata syarat kelulusan yang baik dan memenuhi syarat kelulusan

adalah .

Berikut adalah contoh perhitungan untuk himpunan Kelayakan Kelulusan, seperti terlihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Himpunan Kelayakan Kelulusan

No Nilai Rata-rata (z) Ket

1 0 Kurang

2 5 Kurang

3 10 Kurang

4 15 Kurang

5 20 Kurang

6 25 Kurang

7 30 Kurang


(50)

No Nilai Rata-rata (z) Ket

9 40 Kurang

10 45 Kurang

11 50 Kurang

12 55 Kurang

13 60 Kurang

14 65 Baik

15 70 Baik

16 75 Baik

17 80 Baik

18 85 Baik

19 90 Baik

20 95 Baik

21 100 Baik

Keputusan akhir untuk kelulusan siswa diambil berdasarkan prosedur kebijakan dari pihak sekolah yaitu seperti pada fungsi-fungsi berikut ini ;

1. Jika PersenAbsen Kurang And TotalUji Kurang Then Keputusan “Tidak Layak”

2. Jika PersenAbsen Kurang And TotalUji Cukup Then Keputusan “Tidak Layak”

3. Jika PersenAbsen Kurang And TotalUji Baik Then Keputusan “Layak”

4. Jika PersenAbsen Cukup And TotalUji Kurang Then Keputusan “Tidak Layak”

5. Jika PersenAbsen Cukup And TotalUji Cukup Then Keputusan “Layak”

6. Jika PersenAbsen Cukup And TotalUji Baik Then Keputusan “Layak”


(51)

7. Jika PersenAbsen Baik And TotalUji Kurang Then Keputusan “Tidak Layak”

8. Jika PersenAbsen Baik And TotalUji Cukup Then Keputusan “Layak”

9. Jika PersenAbsen Baik And TotalUji Baik Then Keputusan “Layak”.

Dari fungsi-fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur pengambilan

kepuitusan kelayakan kelulusan di RA. Nurul Iman – Jakarta lebih bertitik berat

pada hasil uji kompetensi siswa.

Berikut adalah contoh penggunaan metode perhitungan rata-rata nilai akhir siswa dalam menentukan keputusan untuk kelayakan kelulusan di RA. Nurul Iman-Jakarta, seperti terlihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Contoh implementasi penentuan kelayakan kelulusan

N

o PersenAbsen TotalUji

Ket

Absen Ket Uji

Rata-rata Keputusan

1 50 50 Kurang Kurang 50 Tidak Layak

2 50 70 Kurang Cukup 60 Tidak Layak

3 50 90 Kurang Baik 70 Layak

4 60 50 Cukup Kurang 55 Tidak Layak

5 60 70 Cukup Cukup 65 Layak

6 60 90 Cukup Baik 75 Layak

7 90 50 Baik Kurang 70 Tidak Layak

8 90 70 Baik Cukup 80 Layak

9 90 90 Baik Baik 90 Layak

10 65 80 Cukup Baik 72,5 Layak

3.5Analisis Soal Uji Kompetensi

Soal uji kompetensi pada sistem yang akan dibangun tidak berdasarkan materi pelajaran yang ada pada kegiatan KBM sehari-hari. Soal uji kompetensi disini merupakan soal-soal yang dibuat berdasarkan hasil wawancara dan


(52)

kesepakatan dari pihak guru dengan pembangun aplikasi, dimana soal-soal tersebut memiliki kriteria yang disesuaikan dengan teknik dasar pembelajaran siswa, yang kemudian dikategorikan berdasarkan level.

Berikut adalah kriteria-kriteria dari soal uji kompetensi yang akan diimplementasikan ke dalam sistem.

1. Angka: berisikan soal-soal pengenalan angka

2. Huruf: berisikan soal-soal pengenalan huruf alfabet

3. Gambar: berisikan soal-soal dalam bentuk gambar, seperti alat transportasi

dan benda-benda lainnya

4. Kombinasi (perhitungan): berisikan soal-soal yang berbentuk gambar dengan

jumlah tertentu yang dapat dihitung.

Dan ada 3 level untuk pengkategoriannya, yaitu mudah, sedang, sulit. Dari keempat kriteria dan 3 kategori tersebut, soal yang akan disediakan adalah 30 soal, dan yang nantinya akan ditampilkan pada uji kompetensi berjumlah 20 soal, yang diacak berdasarkan level yang telah ditentukan pada setiap soal.

1.5.1 Metode pengacakan soal uiji kompetensi

Metode pengacakan soal yang dilakukan pada sistem yang akan dibangun adalah seperti berikut.

Untuk setiap siswa akan ditampilkan 20 soal dengan proporsi 10 soal level mudah, 5 soal level sedang, dan 5 soal level sulit. Yang pada ke dua puluh soal tersebut sudah terdapat soal-soal yang termasuk dalam kriteria yang telah ditentukan.


(53)

3.6 Analisis Perancangan Basis Data 3.6.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menggambarkan secara sistematis berbagai entitas dan komponen data yang dimiliki sistem dan hubungan antar masing-masing entitas tersebut. Untuk melihat keterhubungan antar entitas yang ada maka akan digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 3.6 berikut :

siswa NIS Nama lengkap N Kelas Kode_kelas Nama_kelas guru NIP Nama_guru golongan username password

Mengikuti 1 N Mengajar N

Nama_ayah Orangtua_siswa Nama_ibu Id_ortu memiliki keputusan Id_keputusan 1 1 1 quiz Id_quiz 1 1 mengikuti Absen Jumlah_ Masuk Persen_ absen Id_absen Kode _kelas# NIS# Id_detailajar Kode _kelas# NIP# menentukan Id_absen# Id_quiz# 1 1 Soal memiliki N N no_soal pertanyaan Id_detailquiz Id_quiz# no_soal# NIS# TA Id_tahun 1 memiliki N 1 memiliki N NIS# memiliki 1 N memiliki 1 N memiliki N 1 N Id_tahun# memiliki 1 N memiliki 1 N 1 memiliki N Id_tahun# Id_tahun# Id_tahun# Id_tahun# Id_tahun# Id_tahun#

Gambar 3.6 Diagram ER Sistem Informasi RA. Nurul Iman

3.7 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional menggambarkan keadaan sistem yang

ada di RA. Nurul Iman, diantaranya perangkat keras, perangkat lunak, serta user

sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan diterapkan.


(54)

3.7.1 Analisis User (Pengguna) Sistem

Sistem yang akan dibangun ini digunakan oleh tiga tipe pengguna utama

yaitu Kepala Sekolah (Admin), Guru (Operator), dan Siswa. Kepala Sekolah dapat

melakukan pengolahan data siswa, orang tua siswa, kelas, dan absensi, serta pembuatan seluruh laporan yang dibutuhkan. Guru dapat melakukan pengelolaan terhadap aplikasi ini, hanya saja terbatas untuk setiap kelas yang diajarnya saja,

seperti tambah data siswa, hapus data siswa, edit data siswa per kelas, selain itu

Guru juga dapat melakukan rekapitulasi laporan akhir kelas yang berdasarkan dari nilai uji kompetensi siswa dan persen absensi siswa untuk kelas yang diajarnya saja. Sedangkan Siswa hanya dapat melakukan uji kompetensi saja dengan menjawab seluruh soal yang telah tersedia didalam aplikasi.

Tabel 3.5 Analisis Pengguna (Admin)

Pengguna Kepala Sekolah (Admin)

Tanggung Jawab Mengelola dan mengolah data yang terdapat dalam

aplikasi Hak akses

Melakukan pengelolaan data siswa, data orang tua siswa, dan data kelas, serta melakukan pengolahan data

keputusan, dan membuat laporan

Tingkat Pendidikan Minimal SMA (sederajat)

Tingkat Ketrampilan

Menguasai komputer, pernah mengetahui aplikasi sistem informasi, dan memiliki pemahaman yang cukup untuk

mengelola dan mengolah data dalam aplikasisistem

informasi

Pengalaman Minimal 1 tahun berpengalaman di bidang serupa

Jenis Pelatihan Cara Mengoperasikan Aplikasi

Tabel 3.6 Analisis Pengguna (Operator)

Pengguna Guru (Operator)

Tanggung Jawab Mengelola data yang terdapat dalam aplikasi

Hak akses Melakukan pengelolaan data pada aplikasi yang meliputi

data kelas TK1, TB1, dan TB2, serta membuat rekapitulasi laporan akhir kelas


(55)

Tingkat Pendidikan Minimal SMA (Sederajat)

Tingkat Ketrampilan Menguasai komputer, pernah mengetahui aplikasi sistem informasi, dan memiliki pemahaman yang cukup untuk mengelola data dalam aplikasi sistem informasi

Pengalaman Minimal 1 tahun berpengalaman di bidang serupa

Jenis Pelatihan Cara Mengoperasikan Aplikasi

Tabel 3.7 Analisis Pengguna (Siswa)

Pengguna Siswa

Tanggung Jawab Mengikuti tes uji kompetensi

Hak akses Hanya dapat melakukan tes uji kompetensi.

Tingkat Pendidikan TK

Tingkat Ketrampilan Mengerti komputer dan dapat menggunakan alat-alat input

komputer seperti mouse dan keyboard

Pengalaman Minimal mengerti komputer dan cara penggunaanya

Jenis Pelatihan

Cara Menggunakan keyboard, mouse dan aplikasi uji

kompetensi

3.7.2 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Analisis perangkat keras (hardware) merupakan proses analisis yang lebih

menekankan kepada aspek pemanfaatan perangkat keras yang selama ini telah dimiliki RA. Nurul Iman.

Adapun spesifikasi perangkat keras komputer yang ada di RA. Nurul Iman adalah sebagai berikut :

1. Processor Intel Pentium 4 2.0GHz

2. Kapasitas RAM 1GB

3. VGA Onboard 128 MB

4. Hardisk WD 250GB

5. Monitor 15 inch LED


(56)

7. Printer CANON IP 2770.

Kebutuhan minimal perangkat keras untuk aplikasi yang akan dibagun adalah sebagai berikut :

1. Processor dengan kecepatan 400MHz

2. RAM sebesar 256MB

3. Memory VGA 32MB

4. Kapasitas freespace Harddisk 1GB

5. Monitor dengan resolusi 800X600

6. Keyboard dan Mouse. 7. Printer

Setelah dilakukan analisis terhadap perangkat keras yang dimiliki oleh RA. Nurul Iman, dapat disimpulkan bahwa spesifikasi tersebut sudah layak dan dapat mendukung aplikasi sistem informasi yang akan dibangun.

3.7.3 Analisis Perangkat Lunak (Software)

Sistem Operasi yang digunakan di RA. Nurul Iman adalah Windows XP SP2 (32-bit) sehingga sudah sangat mencukupi untuk dapat menjalankan perangkat lunak yang akan dibangun.

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini adalah seperti tercantum pada tabel 3.8 dibawah ini :

Tabel 3.8 Analisis Perangkat Lunak Komputer Pembangun

No Perangkat Lunak Keterangan

1. Sistem Operasi Windows XP SP 3

2. Bahasa Pemrograman Pascal

3. DBMS MySQL 5 dan SQL ODBC Connector 5

4. Application Developer Borland Delphi 7


(57)

6. Wamp Server 2.0 PHP My Admin

7. Interface Modeler Concept Draw 8.0

Sedangkan perangkat lunak minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi ini adalah seperti tercantum pada tabel 3.9 dibawah ini:

Tabel 3.9 Analisis Perangkat Lunak Minimum Untuk Aplikasi

No Perangkat Lunak Keterangan

1. Sistem Operasi Windows 98 dan diatasnya

2. DBMS MySQL 5

3. Application Developer Borland Delphi 7 compact

4. DBMS Connector MySQL ODBC connector 3 dan diatasnya

5. Lainnya Wamp Server dan PHP My Admin

3.8Analisis Kebutuhan Fungsional 3.8.1 Perancangan Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan salah satu alat bantu dalam melakukan analisis terstruktur. Diagram konteks ini menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Dalam diagram konteks juga digambarkan entitas eksternal yang merupakan perangkat pikir yang menghasilkan data yang diolah oleh sistem maupun tujuan dari informasi yang dihasilkan oleh sistem. Adapun


(58)

Aplikasi Sistem Informasi RA.

Nurul Iman 0 Guru

Data_login, data_guru, data_pencarian, data_absen

data_login_baru

Kepala Sekolah Info_login, info_loginbaru, info_guru, info_siswa,

Info_kelas, info_ortu, info_kelassiswa, Info_mengajar, info_quiz, info_soal, Info_hasilkeputusan, info_absen, info_ta

Laporan_jumlahsiswaperkelas, Laporan_absensiswaperkelas, Laporan_hasilujikompetensi, Laporan_datasiswatahunan, Laporan_datakeputusan

Info_Login, Info_absen, info_quiz, info_detailquiz

Siswa Id_ siswa,

data_Jawaban

Info_quiz

Data_login, data_siswa, data_kelas, data_guru, data_ortu, data_absen,

data_kelassiswa, data_mengajar, data_pencarian, data_keputusan, Data_laporan, Lihat_laporan, Data_ta, Data_tahun, Cetak_laporan,

data_login_baru, data_soal

Gambar 3.7 Diagram Konteks (DFD Level 0)

3.8.2 Perancangan Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram merupakan suatu media yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang mengalir pada suatu sistem informasi. Dalam

Data Flow Diagram (DFD) terdiri dari entitas luar, aliran data, proses, dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti

sistem yang akan dikerjakan. Adapun Data Flow Diagram dari Pembangunan

Aplikasi Sistem Informasi di RA. Nurul Iman adalah sebagai berikut :

1. DFD Level 1

Berikut ini adalah DFD level 1 dari sistem informasi RA. Nurul Iman –


(1)

1. Setuju 1 20% 2. Cukup Setuju 4 80% 3. Tidak Setuju - - 8. Sistem yang dibangun dapat mempercepat kinerja sekolah?

NO. Keterangan Responden Persentase (%)

1. Setuju 5 100%

2. Cukup Setuju - - 3. Tidak Setuju - - 4.4.1 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebanyak 5 orang guru atau 100% setuju bahwa sistem yang dibangun dapat mempermudah dan mempercepat mendapatkan informasi data siswa dan orangtua siswa.

2. Sebanyak 5 orang guru atau 100% setuju bahwa sistem yang dibangun mempermudah dan mempercepat mendapatkan informasi data siswa pada setiap kelas dan laporan data siswa perkelas.

3. Sebanyak 5 orang guru atau 100% setuju bahwa sistem yang dibangun dapat mempermudah dan mempercepat dalam pengolahan data keputusan kelayakan kelulusan.

4. Sebanyak 5 orang guru atau 100% setuju bahwa sistem yang dibangun dapat mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan laporan data keputusan kelayakan kelulusan dan hasil uji kompetensi.

5. Sebanyak 3 orang guru atau 60% setuju bahwa sistem yang dibangun dapat mengefisienkan waktu dan kinerja guru dalam melakukan tes uji kompetensi siswa.


(2)

160

6. Sebanyak 2 orang guru atau 40% cukup setuju bahwa sistem yang dibangun dapat mengefisienkan waktu dan kinerja guru dalam melakukan tes uji kompetensi siswa.

7. Sebanyak 3 orang guru atau 60% setuju bahwa soal-soal uji kompetensi cocok dan baik untuk dijadikan tolak ukur daya pikir siswa RA. Nurul Iman-Jakarta.

8. Sebanyak 2 orang guru atau 40% cukup setuju bahwa soal-soal uji kompetensi cocok dan baik untuk dijadikan tolak ukur daya pikir siswa RA. Nurul Iman-Jakarta.

9. Sebanyak 1 orang guru atau 20% setuju bahwa sistem yang dibangun memiliki tampilan antarmuka yang mudah dipahami (user friendly).

10. Sebanyak 4 orang guru atau 80% cukup setuju bahwa sistem yang dibangun memiliki tampilan antarmuka yang mudah dipahami (user friendly).

11. Sebanyak 5 orang guru atau 100% setuju bahwa sistem yang dibangun dapat mempercepat kinerja sekolah.


(3)

161 BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Setelah melaksanakan seluruh tahap penelitian yang terdiri dari, observasi, analisis, perancangan, pembangunan, implementasi beserta pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan terhadap aplikasi media uji kompetensi dan sistem informasi penentu kelayakan kelulusan seperti berikut.

Pembangunan sistem informasi penentu kelayakan kelulusan RA. Nurul Iman didasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya terhadap pihak kepala sekolah dan staf guru melalui proses wawancara. Setelah dilakukan perancangan dan pengkodean terhadap aplikasi, maka dilakukan implementasi program dengan tujuan untuk mendemokan program yang telah dibangun agar dapat dicoba, dinilai, dan dievaluasi oleh pengguna sistem nantinya. Dan pada tahap akhir pembangunan dilakukan pengujian alpha untuk mengevaluasi keseluruhan fungsionalitas dari aplikasi yang telah dibangun.

Setelah melalui tahap pengujian baik alpha maupun beta, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibangun telah bebas dari kesalahan sintaks, dan dapat membantu kinerja sekolah dalam melakukan proses pengolahan data siswa, tes uji kompetensi, penentuan kelayakan kelulusan, serta pembuatan laporan informasi sekolah yang sangat dibutuhkan oleh pihak sekolah sebagai referensi evaluasi kegiatan belajar mengajar tahunan. Maka dapat disimpulkan


(4)

162

bahwa aplikasi yang dibangun ini sudah cukup efektif dalam upaya membantu mempercepat kinerja sekolah RA. Nurul Iman Jakarta.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh sebelumnya, maka ada beberapa saran dan masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam perbaikan dan pengembangan aplikasi media uji kompetensi dan sistem informasi penentu kelayakan kelulusan ini, beberapa diantaranya yaitu:

1. Pada proses pencarian data siswa, guru, dan lainnya, data masukan untuk pencarian tidaklah harus menggunakan nama lengkap siswa atau guru, agar bisa lebih mempermudah dan mempercepat user dalam melakukan pencarian informasi.

2. Desain dari seluruh form pada menu sistem informasi, baik untuk account Kepala Sekolah maupun Guru lebih diperindah lagi, dari cara penempatan tombol-tombol fungsional, panel tambah/edit data, hingga penempatan posisi tabel, agar tampilan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

3. Pada proses lihat, cetak, dan konversi format laporan, langkah-langkahnya dibuat lebih sederhana, agar dapat lebih mudah untuk dipahami.

4. Pada beberapa proses, teknik penamaan fungsionalitas lebih diperjelas lagi, agar mudah untuk dipahami dan digunakan oleh user.

5. Soal-soal uji kompetensi harus lebih bersifat dinamis (dapat diubah sewaktu-waktu), untuk memperkecil kemungkinan akan kejenuhan siswa terhadap soal-soal uji kompetensi, kecenderungan peningkatan daya dan pola pikir siswa, dan kerahasiaan soal uji kompetensi.


(5)

163

Department of Informatics Engineering– UNIKOM, Bandung, 2006. 3. Jogiyanto HM, Akt MBA, Analisis dan desain Sistem Informasi: pendekatan

terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi: Yogyakarta, 2005. 4. Kristanto, Andri, Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar), Yogyakarta:

Gava Media, 2004.

5. Tim Programming IF UNIKOM, DIKTAT Perkuliahan Pemrograman II Borland Delphi, Bandung, 2008.

6. Wahana Komputer, Panduan Praktis Pemrograman Borland Delphi 7.0, Penerbit ANDI, Yogyakata, 2003.


(6)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Faisal Kurniawan

Nick Name : Isal, Icank

Tanggal Kelahiran : 06 Febuari 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat KTP : Komp. TNI-AL Dewa Kembar No.157/A

RT 09 / 01 Kel. Semper Timur Kec. Cilincing Jakarta Utara

Alamat Sekarang (kost) : Jl. Sekeloa Tengah No.4 RT04/04 Bandung

Status Marital : Lajang / Belum Menikah

Kode Pos : 14130 (Jakarta) 40132 (Bandung)

Nomor Telepon : 021-4409546 HP 0856 9508 2521

Email : icika09@yahoo.com

Hobby : Ibadah, bisnis, main musik, olah raga, main game, ngutak-ngatik komputer, ngulik software, baca Cita-cita : Entrepreneur sukses, menjadi Perwira Tinggi

TNI , musisi terkenal, CEO, mukmin yang teladan Motto Hidup : -Apa yang kau tanam, itulah yang kau petik

-Berusaha menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya

-Jangan pernah berkata gak mungkin, ga mau, ga berani, ga bisa & ga akan terhadap sesuatu yang belum pernah kita ketahui kepastiannya, karena yakinlah semua sudah ada yang mengatur -Menjalani hidup dengan berprinsip dan berani berkomitmen serta mau bertanggung jawab

B. Pendidikan Formal

Periode Sekolah / Institusi /

Universitas Jurusan Jenjang IPK/NEM 1994 - 1995 TK Islam Nurul Falah

1995 - 2001 SDI Nurul Falah II 35,63

2001 - 2004 SLTPN 244 Jakarta 19,86

2004 - 2007 SMAN 52 Jakarta Utara IPA 23,27

2007 - Sekarang UNIKOM Bandung Teknik Informatika