3 a.
Kebutuhan Sehari - hari
Perincian untuk kebutuhan sehari - hari keluarga Bapak I Ketut Soma adalah sebagai berikut :
Pengeluaran dapur setiap bulan -
Beras 25 kg : Rp. 260.000,00 bulan
- Lauk pauk
: Rp. 500.000,00 bulan
Total pengeluaran dapur setiap bulan : Rp 760.000,00 bulan
Pengeluaran lainnya setiap bulan
- Listrik
: Rp. 200.000,00 bulan -
Sarana sembahyang : Rp. 20.000,00 bulan
Total pengeluaran lainnya setiap bulan : Rp. 220.000,00 bulan
Total pengeluaran satu bulan : Rp. 760.000 + Rp. 220.000
= Rp. 980.000 bulan
b.
Kesehatan
Dalam hal kesehatan, keluarga Bapak I Ketut Soma tidak ada yang memiliki penyakit khusus.
c.
Sosial Budaya
Dari segi sosial budaya, pengeluaran keluarga Bapak I Ketut Soma sebagian besar untuk acara di banjar, seperti upacara adat pada saat galungan kuningan dan
upacara adat lainnya yang melibatkan semuawarga di banjar atau di desa tempat bapak I Ketut Soma tinggal serta iuran wajib.
4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami di keluarga Bapak I Ketut Soma dilakukan beberapa kunjungan kediaman keluarga dampingan. Selama
kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan - obrolan ringan dengan anggota keluarga mengenai program
KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat - lihat suasana tempat tinggal Bapak I Ketut Soma.
2.2 Masalah Prioritas
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 15 kali pertemuan dengan keluarga Bapak I Ketut Soma. Dalam jangka waktu tersebut telah di
identifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak I Ketut Soma.
Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga ini adalah masalah kurangnya perhatian orang tua kepada anak - anaknya,
hal ini tampak dari anak ketiga yang merupakan anak angkat dari keluarga ini masih suka ngompol dan kurang bisa menjaga kebersihan dirinya, serta anak kedua dari
keluarga Bapak I Ketut Soma susah mencerna pelajaran, hal ini disebabkan karena Pak Ketut Soma dan istrinya sama - sama bekerja sebagai buruh bangunan, dan
bekerja sehari dari pukul 06.00 sampai dengan 18.00, jadi hanya ada sedikit waktu untuk bersama anak - anak.