Perumusan Masalah Tujuan penelitian Kegunaan Penelitian Tinjauan Pustaka dan Penelitian Sebelumnya

Industri mie so’on yang ada di Kecamatan Tulung masih merupakan usaha turun temurun, dan tentunya industri ini memberikan peluang usaha yang menguntungkan karena teknologi pembuatannya cukup mudah untuk dikuasai. Peralatan produksinya pun cukup sederhana dan harganya terjangkau oleh pengusaha skala industri kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa industri soun dapat memberikan pendapatan yang baik bagi masyarakat di Kecamatan Tulung. Salah satunya yaitu untuk memasarkan hasil produksinya dengan cara memasarkan produk kerumah-rumah, dari produsen kepada konsumen, dan dari produsen kepada pedagang perantara. Berdasarkan analisis dan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “KEBERLANGSUNGAN USAHA INDUSTRI MIE SO’ON DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas serta kesesuaian dengan judul penelitian maka diajukan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah keberlangsungan industri mie so’on di daerah penelitian? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keberlangsungan usaha industri mie so’on di daerah penelitian? 3. Bagaimanakah jangkauan pemasaran hasil produk industri mie so’on di daerah penelitian?

1.3. Tujuan penelitian

Dalam melaksanakan aktivitasnya, manusia mempunyai tujuan yang mendasari dan terarah. Adapun tujuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Mengkaji keberlangsungan industri mie so’on. 2. Mengkaji faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keberlangsungan usaha industri mie so’on. 3. Mengkaji jangkauan pemasaran hasil produk industri mie so’on.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Mengkaji industri mie so’on di daerah penelitian untuk memperoleh informasi-informasi yang akurat tentang industri tersebut. 2. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam pengembangan industri mie so’on di daerah penelitian. 3. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penelitian selanjutnya. 4. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 di Fakultas Geografi UMS.

1.5. Tinjauan Pustaka dan Penelitian Sebelumnya

1.5.1. Tinjauan Pustaka

Bintarto 1984 menyebutkan geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan kausal antara gejala-gejala di muka bumi baik yang menyangkut fisik maupun yang menyangkut mahluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi dan keruangan untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan. J.W.Alexander 1963 menyebutkan bahwa geografi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari variasi daerah di permukaan bumi, tempat manusia melakukan aktivitas ekonomi yang berhub dengan produksi, konsumsi dan pemasaran. Johanston 1981 dalam Mubyarto, 1983 menyebutkan bahwa geografi industri adalah bagian dari geografi ekonomi yang berkaitan dengan manufaktur dan aktivitas ekonomi. Masih dalam Mubyarto 1979 mengemukakan pendapatnya mengenai industri kecil yaitu industri berskala kecil dan industri rumah tangga yang diusahakan terutama menambah pendapatan keluarga. Menurut Suyono 1989, dalam Mangara Tambunan, 1990 bahwa industri kecil dan rumah tangga berkembang pesat antara lain disebabkan: 1 Meningkatnya permintaan oleh konsumen. 2 Semakin tertutupnya kesempatan kerja disektor pertanian. 3 Bertambahnya ketrampilan ini dapat ditularkan kepada yang lain. Dawam Raharjo 1984 mengatakan aktivitas industri melibatkan berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain: bahan baku, modal, tenaga kerja, pemasaran dan transportasi. Sedangkan menurut Bale 1981 faktor- faktor produksi suatu industri adalah modal, lahan, tenaga kerja, kemampuan pengusaha, pemasaran dan transportasi. Salah satu yang menjadi penghalang industrialisasi pada negara berkembang adalah kurangnya modal dan teknologi yang sederhana. Pengembangan industri kecil dan rumah tangga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan. Pemasaran adalah tindakan yang diperlukan untuk menyampaikan atau menjual hasil produksi ke tangan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung, karena biasanya industri pedesaan ditangani oleh tengkulak, dan produksi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan lokal maupun luar daerah. Badan Pusat Statistik 1999 dalam Susilo, 2005 menggolongkan suatu usaha industri ke dalam empat kategori berdasarkan jumlah pekerja yang dimiliki oleh suatu usaha tanpa memperhatikan modal yang ditanamkan ataupun kekuatan mesin yang digunakan, keempat kategori tersebut adalah : 1 Industri besar, bertenaga kerja 100 orang atau lebih. 2 Industri sedang, bertenaga kerja 20 – 99 orang. 3 Industri kecil, bertenaga kerja 5 – 19 orang. 4 Industri rumah tangga, bertenaga kerja 1-4 orang. Menurut Bale 1981 faktor-faktor produksi suatu industri adalah modal, lahan, tenaga kerja, kemampuan pengusaha, pemasaran dan transportasi, sedangkan menurut Renner 1957 yang memepengaruhi kelangsungan suatu aktivitas industri meliputi : modal, tenaga kerja, modal, dan transportasi.

1.5.2. Penelitian sebelumnya

 Meitri Tuntarina 2004 dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh faktor produksi terhadap kelangsungan usaha dan pendapatan pengusaha Industri Kerajinan Kulit di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Jawa timur”. Hasil penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut: - Dalam mempertahankan kelangsungan Industri Kerajinan Kulit pengusaha melakukan variasi hasil produksi, - Kelangsungan usaha Industri Kulit di daerah penelitian di pengaruhi oleh bahan baku dan modal, - Terdapat hubungan positif antara tingkat pendapatan dengan jumlah bahan baku.  Heru Kristanto 2009 dalam skripsinya yang berjudul “Analisa karakteristik tenaga kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan Industri Genting di Desa Girimarto Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri ”. Hasil penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut: - Jangkauan pemasaran Industri Genting sebagian besar dipasarkan di luar kecamatan tapi masih di dalam Kabupaten, - Faktor yang mempengaruhi keberlangsungan Industri Genting disebabkan oleh faktor pemasaran. Tabel 1.4. Perbandingan Penelitan Sebelumnya Dengan Penelitian Yang Dilakukan Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Meitri Tuntarina 2004 Pengaruh faktor produksi terhadap kelangsungan usaha dan pendapatan pengusaha Industri Kerajinan Kulit di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Jawa timur 1. Mengetahui kemampuan pengusaha Industri Kerajinan Kulit dalam mempertahankan kelangsungan usahanya 2. Mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan dan tingkat pendapatan pengusaha kerajinan kulit dalam mempertahankan kelangsungan industri. Survei 1. Dalam mempertahankan kelangsungan Industri Kerajinan Kulit pengusaha melakukan variasi hasil produksi, 2. Kelangsungan usaha Industri Kulit di daerah penelitian di pengaruhi oleh bahan baku dan modal, 3. Terdapat hubungan positif antara tingkat pendapatan dengan jumlah bahan baku. Heru Kristanto 2009 Analisa karakteristik tenaga kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan Industri Genting di Desa Girimarto Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri 1. Mengetahui karakteristik Tenaga Kerja, 2. Mengetahui jangkauan pemasaran, 3. Mengetahui faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruhi keberlangsungan Industri Genting Survei 1. Jangkauan pemasaran Industri Genting sebagian besar dipasarkan di luar kecamatan tapi masih di dalam Kabupaten, 2. Faktor yang mempengaruhi keberlangsungan Industri Genting disebabkan oleh faktor pemasaran. Neni Novianti 2012 Keberlangsungan Usaha Industri Mie So’on dan faktor- faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 1. Mengetahui bagaimanakah keberlangsungan industri mie so’on di daerah penelitan. 2. Mengetahui faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruhi keberlangsungan usaha industri mie so’on di daerah penelitian. 3. Mengetahui jangkauan pemasaran hasil produk Survei 1. Keberlangsungan usaha Industri Mie So’on di Kecamatan Tulung adalah rendah. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan usaha industri mie so’on adalah: modal,bahan baku, tenaga kerja dan produksi. 3. Luas jangkauan industri mie so’on di daerah penelitian. wilayah pemasaran pengusaha Industri Mie So’on meliputi: pemasaran lokal dalam 1 kabupaten yaitu 5,41 , pemasaran luar kabupaten dalam 1 provinsi yaitu 29,73 , dan pemasaran luar provinsi yaitu 64,86 . Hal ini berarti menunjukkan bahwa peminat mie so’on yang paling dominan berasal dari luar kabupaten baik masih dalam 1 provinsi maupun luar provinsi.

1.6. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHA INDUSTRI KECIL SO’ON DI KABUPATEN KLATEN (STUDI KASUS DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN)

0 3 90

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Pendidikan Anak Di Desa Tulung Dan Desa Pomah Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten.

0 1 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ANAK DI DESA TULUNG DAN DESA POMAH KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Pendidikan Anak Di Desa Tulung Dan Desa Pomah Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten.

0 1 20

Pola Distribusi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberlangsungan Usaha Jasa Penggilingan Padi Pola Distribusi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberlangsungan Usaha Jasa Penggilingan Padi di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

0 1 16

BAB 1 PENDAHULUAN Pola Distribusi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberlangsungan Usaha Jasa Penggilingan Padi di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

0 2 20

POLA DISTRIBUSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANGSUNGAN USAHA JASA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN Pola Distribusi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberlangsungan Usaha Jasa Penggilingan Padi di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

0 2 18

KEBERLANGSUNGAN USAHA INDUSTRI MIE SO’ON DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN TULUNG Keberlangsungan Usaha Industri Mie So’on dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kecamatan Tulung Kabupaten klaten.

1 1 16

KEBERLANGSUNGAN USAHA INDUSTRI MIE SO’ON DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN TULUNG Keberlangsungan Usaha Industri Mie So’on dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kecamatan Tulung Kabupaten klaten.

0 1 15

KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI KERAJINAN KUNINGAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Keberlangsungan usaha industri kerajinan kuningan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2007.

1 3 16

PENDAHULUAN Keberlangsungan usaha industri kerajinan kuningan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2007.

0 4 24