Cara kerja di lapangan Chip filing

c. Black liquor sisa hasil pencucian yang telah dievaporasi d. Uap air steam Untuk proses pemasakan di digester di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menggunakandua jenis steam yaitu : - Medium pressure steam MPS, steam bertekanan menengah - Low pressure LPS,steam bertekanan rendah e. Air Air ini berasal dari cairan pemasak dan kandungan air yang terdapat dalam serpihan.

3.2. Cara kerja di lapangan

a. Chip filing

Chip filing merupakan proses pengisian serpihan kayu chip kedalam digester. Chip dituangkan kedalam digester melalui telescopic chote yang dikontrol dengan weighthometer. Selama pengisian chip dialirkan steam bertekanan rendah kedalam digester, yang mengakibatkan terjadinya gerakan turbolen yang dapat menyamaratakan chip didalam digester sehingga terjadi kapasitas yang diinginkan. Proses pengisian chip berlangsung kurang lebih 25 menit. b. PHK Ramping Merupakan tahapan awal dari proses pemasakan setelah pengisian chip.Dimana tujuannya untuk mengolah terlebih dahulu serpihan kayu sebelum Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kayu dimasak dengan alkali. PHK Ramping merupakan proses pemanasan dengan MP Medium pressure steam hingga temperatur 170 C dan tekanan 7 atm.Proses ini berlangsung kurang lebih 25 menit. c. PHK cooking PHK cooking merupakan proses mendiamkan selama 30 menit hingga masak yang ditandai dengan nilai P-faktor sekitar 280. d. PHK Relief PHK Relief merupakan proses menurunkan tekanan dalam digester dengan melepaskan gas dalam digester selama kurang lebih 20 menit. Tujuan dari PHK Relief ini adalah untuk mencegah keluarnya chip dari dalam digester ketika akan memasukkan cairan pemasak pada tahap berikutnya, sehingga perlu proses menurunkan tekanan dengan mengeluarkan gas yang ada dalam digester. e. Liquor Filling Pada proses DKP pengisian liquor dilakukan setelah prehydrolisis, dimana pada proses BKP pengisian liquor dilakukan segera setelah pengisian chip. Larutan pemasak panas yang dimasukkan ke dalam digester didapat dari relief heat recorvery system dengan temperatur 120 C harus dengan perbandingan yang sesuai sebagaimana dibutuhkan untuk pemasakan dan black liquor penambah sebagai pengencer juga harus dengan perbandingan yang sesuai. Penambahan white liquor didasarkan pada persentase bahan kimia yang dibutuhkan untuk memasak berat kering bone dry atauoven dry kayu yang dimasukkan. Persentase ini juga tergantung dari seberapa jauh kita akan mengurangi kandungan lignin dari dalam kayu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara f. Kraft Ramping Kraft ramping merupakan proses pemanasan liquor hingga temperatur 170 C dengan menggunakan alat penukar panas liquor heater dan disirkulasikan keatas dan kebawah digester dengan menggunakan pompa sirkulasi agar liquor terdistribusi merata,kurang lebih 50 menit. g. Kraft Cooking Proses pemasakan secara kraft dilaksanakan setelah penambahan white liquor dan black liquor ke dalam chip. Kraft cooking merupakan proses mendiamkan selama 110 menit hingga chip yang ada di dalam digester masak yang ditandai dengan nilai H-Faktor sekitar 1500. h. Blow Blow merupakan pemindahan hasil pemasakan chip dari dalam bezana digester ke blow tank untuk dicuci kurang lebih 20 menit. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Jumlah sulphidity yang dimasukkan dalam proses pemasakan tergantung dari jenis kayunya, kondisi pemasakan dan seberapa jauh penghilangan lignin yang akan dicapai. Pada saat pemasakan berlangsung jenis kayu yang diolah adalah kayu berserat pendek kayu keras jenis pohon Eucalyptus. Setelah mengikuti proses berlangsungnya pemasakan chip pada pembuatan pulp, data – data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Data Pengamatan Pada Saat Proses Pemasakan Berlangsung No Chip Moisture Wet Chip Weight White Liquor TAA Sulphidity SWL Volume WBL Volume NaoH Na 2 S Kappa Number TON gpl m 3 m 3 Gpl gpl 1 50 80 106,3 22,3 71,3 24,6 82,8 23,5 5,1 2 50 75 107,5 22,0 66,3 23,8 83,8 23,7 5,2 3 50 85 102,6 20,9 77,3 24,8 81,1 21,5 7,3 4 50 84 105,1 21,7 77,5 23,6 82,3 22,8 6,5 5 50 79 103,4 22,2 72,8 21,9 80,4 22,9 5,0 6 50 71 103,1 21,5 65,7 15,5 81,0 22,1 6,8 7 50 76 102,4 21,8 70,8 20,4 80,1 22,3 5,6 8 50 84 104,7 22,6 76,5 24,2 80,2 23,4 5,1 9 50 84 104,9 22,9 78,3 22,5 80,9 24,0 5,0 10 50 82 104,0 23,4 73,0 22,6 80,4 24,5 4,8 Sumber . DCS Operator PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea Keterangan : - Wet chip weight : jumlah chip kayu - White liquor TAA : jumlah alkali aktif NaoH + Na 2 S - SWL : jumlah white liqour - WBL :jumlah black liqour - Kappa Number : jumlah lignin yg terdegradasi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara