660. DJ 3,1162 1,03537 ,948 PJ 2,9282 IJ 3,0821 1,09036 ,772 ,824 OC 3,3526
11
Uji Fit Model Pengukuran James
et al.
1982 menjelaskan bahwa pola “confirmatory” menunjukkan prosedur-prosedur
yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian
fit
antara model teoritis dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan
“good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak
diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu “poor fit” dengan data. AMOS dapat menguji
apakah model “good fit” atau “poor fit.” Jadi, “good fit” model yang diuji sangat penting
dalam penggunaan
structural equation modeling
SEM. Model dikategorikan sebagai
“good fit,” apabila memenuhi beberapa persyaratan:
Pertama,
model yang analisis harus mempunyai
degree of freedom df
positif Arbuckle, 1997.
Kedua,
nilai level probabilitas minimum yang disyaratkan adalah 0,1 atau 0,2, terdapat juga pandangan tradisional yang mensyaratkan level probabilitas minimum sebesar 0,05
Hair
et al.,
1998: 654.
Ketiga,
mengukur
chi-
square χ
2
statistic
untuk memastikan bahwa perbedaan antara input matrik aktual dan yang diprediksi tidak signifikan. Nilai
χ
2
yang direkomendasikan untuk menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan adalah lebih besar
dari 0,05 Hair
et al.,
1998: 654.
Keempat,
mengukur nilai
the normed chi-
square χ
2
df,
nilai ini yang direkomendasikan adalah dari 1,0 hingga 5,0, dan yang paling baik adalah di antara 1,0 batas bawah dan 2,0 batas atas Hair
et al.,
1998: 661.
Terakhir,
menguji
fit
model pengukuran dengan
Tucker-Lewis index
TLI. Model dikatakan “perfect fit” apabila
nilai
relative goodness of fit
TLI mendekati 1 dan “poor fit” apabila mendekati 0. Nilai TLI
yang dapat diterima adalah 0,9 atau lebih besar Hair
et al.,