berkategori numeral. Sebaliknya, kata pilihan, langkah, dan hari adalah konstituen atributnya.
2. Klausa
Klausa merupakan gabungan beberapa kata yang bersifat predikatif. Artinya, dalam klausa harus menyampai unsur atau konstituen yang menduduki
fungsi sintaksis subjek S, Predikat P, Objek O, Pelengkap Pel. Lihat contoh data berikut :
1 l embutnya menyegarkan kulit cantikmu S P O
2 Redoseon Fartimun membantu sistem daya tahan tubuh S P O
3 k ulitku halus sih S P
Berdasarkan kategori kata atau frase yang menduduki fungsi sintaksis P klausa dapat dibedakan atas dua golongan yaitu klausa verbal dan nonverbal.
1 Klausa Verbal
Klausa verbal adalah klausa Predikat P adalah kata atau frase yang berkategori verbal, seperti contoh data berikut :
4ekstra usu lactacid menjakau ceku 5si kecil memiliki 100 milyal sel otak
6pria berketombe lebih banyak dari wanita
12
Kata-kata pada data di atas menduduki fungsi sintaksis P yaitu kata menjakau, memiliki, dan berketombe adalah kata yang berkategori verbal. Jadi,
klausa di atas adalah klausa verbal. Selanjutnya, klausa verbal dapat digolongkan atau dibedakan atas tiga
bentuk yaitu : verbal transitif, verbal intransitif, dan verbal ekuatif. Penggolongan ini berdasarkan hubungan antara partisipasi-partisipasi dengan predikat dalam
klausa.
a Klausa Verbal Transitif
Klausa verbal transitif adalah klausa yang predikatnya P diisi oleh kata atau frase berkategori verbal transitif. Kata atau frase verbal transitif adalah verba
perbuatan yang mengharuskan adanya tujuan atau adanya kata atau frase yang menduduki fungsi sintaksis objek O. Lihat contoh data berikut :
7rambutnya menyegarkan kulit cantikmu 8kandungan Almond Milknya membelai kulit bayi Anda
9kedelai hitam pilihan ciptakan kecap berkualitas Kata-kata yang di cetak miring pada contoh data di atas yaitu kata
menyegarkan, membelai, dan ciptakan adalah kata berkategori verbal transitif. Hal ini dapat dilihat dari adanya tujuan atau adanya frase atau kata yang
menduduki fungsi objek O. Kata atau frase tersebut adalah kulit cantikmu, kulit bayi Anda, dan kecap berkualitas.
b Klausa Verbal Intransitif
Klausa verbal intransitif merupakan klausa yang predikatnya P adalah kata atau frase verbal intransitif. Verbal intransitif merupakan verbal perbuatan yang
13
tidak mengharuskan atau tidak membutuhkan kehadiran tujuan dalam klausa, seperti contoh data berikut ini :
10 termolyte plus bekerja secara alami 11 rezeki harus dicari
12 dove therapy tak terkalahkan Kata bekerja, dicari, dan terkalahkan pada contoh data di atas merupakan
cerbal intransitif. Kata-kata ini tidak memerlukan tujuan atau kata yang mengisi kedudukan objek O. Pada contoh data 10 terdapat frase secara alami setelah
verbal intransitif, tetapi frase ini bukan tujuan atau frase yang menduduki fungsi sintaksis objek O.
c Klausa Verbal Ekuatif
Klausa verbal ekuatif adalah klausa yang berpredikat P kata yang berkategori verbal ekuatif. Verbal ini menghubungkan antara partisipan dengan
cirinya. Lihat contoh data berikut ini : 13 wajahku jadi nggak mulus
14 parasetamol adalah obat pilihan utama 15 sarapan pagi jadi lebih enak dengan fiesta
Kata jadi dan adalah pada contoh data di atas adalah data berkategori verbal ekuatif. Verbal ini berfungsi menghubungkan antara partisi dan cirinya. Pada
contoh data 13 verbal jadi menghubungkan partisipan wajahku dan cirinya nggak mulus. Lalu, verbal adalah pada contoh data 14 menghubungkan
partisipan parasetamol dengan cirinya obat pilihan utama. Kemudian, verbal jadi
14
menghubungkan partisipan sarapan pagi denga cirinya lebih enak dengan fiesta. Lihat pada contoh 15.
2 Klausa Nonverbal
Klausa nonverbal merupakan klausa yang mempunyai predikat P adalah yang berkategori nonverbal bukan perbuatan. Klausa nonverbal ini terdiri atas
klausa adjektif, nominal, mineral, dan depan.
a Klausa Adjektif
Klausa adjektif merupakan klausa yang predikatnya P adalah kata atau frase yang termasuk golongan atau kategori adjektif. Perhatikan contoh
berikut : 16 dancow susu serial terlalu enak untuk disisakan
17 supermi kenyal mienya 18 putih itu lebih cantik
Kata kenyal frase terlalu enak dan lebih, cantik merupakan kata dan frase yang berkategori adjektif kata dan frase tersebut merupakan unsur pergisi
predikat pada klausa.
b Klausa Nominal
Klausa nominal adalah klausa yang mempunyai predikat P kata atau frase yang termasuk kategori nominal, seperti contoh data berikut :
19 kulkas lemon baru aromanya segar 20 yang lezat pasti indofood
21 gue obsesi sutradara yang baru
15
Frase pada data 19, 20, dan 21 di atas yaitu aromanya segar, pasti indofood, dan obsesi sutradara yang baru adalah frase nominal yang
berfungsi sebagai predikat P.
c Klausa Numeral
Klausa numeral merupakan klausa yang berpredikat P kata atau frase yang berkategori numeral. Lihat contoh data berikut :
22 listriknya Cuma Rp. 20,00 semalam 23 bonus nelpon 300 menit ke semua pengguna Esia
24 bonus SMS 240.000 karakter Kata yang dicetak miring pada contoh di atas yaknik Cuma Rp. 20,00,
300 menit, dan 240.000 karakter adalah frase numeral. Frase ini menduduki fungsi sintaksis predikat P pada klausa di atas.
d Klausa Depan
Klausa depan terdiri atas predikat P berkategori depan yaitu frase yang diawali kata depan, seperti contoh data berikut :
25 sarden ABC dari ikan sarden segar 26 pertahanan maksimal untuk kulit wajah
27 wajah halus mulus dalam polesan tata rias sempurna Frase dari ikan sarden segar, untuk kulit wajah, dan dalam polesan tata
rias sempurna adalah frase yang menduduki fungsi sintaksis predikat P pada contoh data 25, 26, dan 27. Frase-frase ini termasuk frase depan karena
16
ditandai dengan kata depan dari, untuk, dan dalam sebagai konstituen yang mengawali frase tersebut.
3. Kalimat