Bahasa Melayu Dialek Batubara: Suatu Tinjauan Sosiolinguistik

SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA
( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA )
21 MEI 2001
DI LABORATORIUM PARIWISATA USU
O
L
E
H

Dra. ROZANNA MULYANI, M.A

BAHASA MELAYU DIALEK BATU BARA : SATU TINJAUAN
SOSIOLINGUISTIK

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA MELAYU
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAHASA MELAYU DIALEK BATU BARA : SATU TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK.
Dra. ROZANNA MULYANI, M.A


PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA MELAYU
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN
Bahasa adalah salah satu ciri manusia, karena tiada manusia normal yang hidup
tanpa bahasa. Di Indonesia dikenal bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa resmi
bangsa Indonesia, dan bahasa daerah. Bahasa daerah mempunyai peranan yang sangat
penting bagi masyarakat pendukungnya.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia diangkat dari
bahasa Melayu Riau, pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu pada kongres pemuda yang
diaaadakan di Solo. Dan secara resmi ditulis di dalam Undang-Undang Dasar 1945, bab XV,
pasal 36, yang berbunyi ; “ Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia “.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara didukung oleh bahasa-bahasa daerah yang
ada di wilayah Republik Indonesia. Menurut Halim ( 1984 : 22 ) bahwa kedudukan bahasa
daerah di Indonesia telah dijamin oleh UUD 1945 yang menyatakan fungsi dan kedudukan
bahasa daerah perlu dipertimbangkan (1) bahwa bahasa daerah tetap dibina dan dipelihara
oleh masyarakat pemakainya, yang merupakan bahagian kebudayaan bangsa Indonesia,
yang dijamin UUD 1945, (2) bahasa Indonesia sebagai kekayaan budaya dapat dimanfaatkan
untuk pengembangan bahasa nasional serta untuk pembinaan, (3) bahasa daerah berbeda

dalam struktur kebahasaannya, tetapi juga berbeda jumlah penutur aslinya, (4) bahasabahasa tertentu dipakai sebagai alat penghubung baik lisan maupun tulisan, sedangkan
bahasa daerah tertentu dipakai secara lisan, (5) bahasa-bahasa daerah adalah lambang nilai
sosial budaya yang mencerminkan dan terlihat pada kebudayaan yang hidup dikalangan
masyarakat pemakainya, (6) di dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bahasa-bahasa
daerah mempengaruhi dan pada waktu yang sama dipengaruhi oleh bahasa Nasonal,
bahasa-bahasa daerah lain dan bahasa asing tertentu sebagai akibat dari meningkatnya
penyebarluasan
pemakaian bahasa Indonesia, bertambah lancarnya hubungan antar
daerah, dan meningkatnya arus perpindahan penduduk serta banyaknya jumlah perkawinan
antar suku.
Betapa miskinnya kehidupan suatu masyarakat, mereka tetap kaya akan bahasa
sebagai alat komunikasi juga dapat dikatakan bahwa betapapun tradisionalnya suatu
masyarakat mereka memiliki bahasa yang sangat berkembang. Bahasa Melayu dialek Batu
Bara dipakai dan dipelihara oleh penuturnya sebagai bahasa ibu. Bahasa Melayu dialek Batu
Bara digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari dalam segala aspek kehidupan. Dan bahasa
Melayu sebagai salah satu dari budaya bangsa Indonesia.
Pengertian Bahasa
Bahasa dapat dikatakan sebagai fenomina sosial, sekaligus fenomina alam.
Dikatakan sebagai fenomina alam karena bahasa dalam penggunaannya, dalam berujar
sangat erat hubungannya dengan getaran-getaran udara serta alat ujar manusia. Dengan

demikian linguistik dengan upaya linguis diharapkan dapat memberi suatu wawasan tentang
bahasa dan kegiatan kebahasaan.
Beberapa ahli bahasa memberikan batasan tentang bahasa, di antara mereka masih
terdapat ketidakseragaman pendapat walaupun maksud dan tujuan mereka adalah sama.
Bahasa adalah alat dipakai manusia untuk berkomunikasi sesamanya. Yang dimaksud dengan

2001 digitalized by USU digital libary

bahasa manusia adalah segala bahasa yang dipakai oleh manusia untuk berkomunikasi
dalam kelangsungan hidupnya.
Peranan dan Kedudukan bahasa Melayu Batu Bara.
Yang dimaksud dengan peranan dan kedudukan bahasa adalah nilai pemakaian
bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang
diberikan kepadanya.
Dalam masyarakat Melayu Batu Bara, bahasa Melayu dialek Batu Bara berfungsi
sebagai alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh anak-anak, muda-mudi, orang tua,
dan sebagainya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa Melayu dialek Batu Bara
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat suku Melayu Batu
Bara. Adapun peranan bahasa Melayu dialek Batu Bara tersebut antara lain :
1. Sebagai bahasa pemersatu

Bahasa Melayu dialek Batu Bara merupakan alat komunikasi bagi masyarakat
penuturnya, baik dilingkungan keluarga di tempat-tempat berbelanja, diperjalanan ataupun
di mana saja masyarakat ini bertemu. Bahasa Melayu dialek Batu Bara ini merupakan alat
pemersatu bagi masyarakatnya, sehingga apa yang ingin mereka capai dapat terlaksana
dengan baik.
2. Sebagai lambang kedaerahan
Bahasa Melayu dialek Batu Bara mencerminkan nilai-nila sosial budaya, yang menjadi
dasar kebanggaan inilah maka bahasa Melayu dialek Batu Bara perlu dipelihara dan
dikembangkan oleh penuturnya.
3. Sebagai identitas kedaerahan
Bahasa Melayu dialek Batu Bara yang dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat
penuturnya perlu mendapat perhatian dari pemerintah, karena bahasa Melayu dialek Batu
Bara ini merupakan identitas kedaerahan.
4. Sebagai alat komunikasi
Bahasa Melayu dialek Batu Bara digunakan sebagai alat komunikasi oleh penuturnya
dalam kehidupan sehari-hari.
Karena adanya bahasa Melayu dialek Batu Bara ini masyarakatnya dapat
berhubungan antara satu dengan yang lainnya, baik antar keluarga, antar daerah, antar
kecamatan, maupun dalam situasi-situasi yang lain. Jadi jelaslah bahwa antara bahasa
dengan manusia sebagai penuturnya tidak dapat dipisahkan karena berhubungan erat.

Bahasa Melayu dialek Batu Bara : Satu Tinjauan Sosiolinguistik
Pengertian Sosiolinguistik
Istilah sosiolinguistik terdiri dari dua unsur : sosio dan linguistik, kata sosio berasal
dari dari sosial yaitu yang berhubungan dengan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat
dan aktifis kemasyarakatan sedangkan linguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang
bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa (fonem, morfem, kata dan kalimat ) dan hubungan
antar unsur-unsur ( struktur ) termasuk hakekat dan pembentukan unsur-unsur tersebut.
P.W.J Nababan ( 1986 : 2 ) mengatakan bahwa sosiolinguistik ialah studi atau
pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota
masyarakat.
Abdul Chaer, Leonie Agustina mengatakan bahwa sosiolinguistik adalah cabang ilmu
linguistik, bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan
antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur.
Jadi sosiolinguistik adalah studi yang mempelajari tentang hubungan bahasa dan
masyarakat penuturnya.

2001 digitalized by USU digital libary

Bahasa dengan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan, karena untuk
mengungkapkan gagasan-gagasan manusia menggunakan bahasa. Bahasa dapat dikaji dari

berbagai sudut, baik dari sudut unsur-unsur bahasa serta hubungan-hubungan struktur yang
berbeda. Dari sudut unsur-unsur bahasa maka timbullah berbagai cabang dalam ilmu
linguistik, seperi fonologi,morfologi, sintaksis, dan semantik.
Pemakaian bahasa sebagai alat interaksi dalam masyarakat mempunyai berbagai
ragam. Ragam ini ditimbulkan oleh dimensi kemasyarakatan atau perbedaan struktur-stuktur
sosial penuturnya. Ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut diatas adalah sosiolinguistik,
yaitu hubungan bahasa dengan masyarakat atau masyarakat dengan bahasa.
Dalam proses berbahasa kita dapat melihat latar belakang penutur bahasa tersebut,
baik dari sudut pendidikan maupun status sosialnya, karena dari bahasa yang digunakan
akan tercermin semua karakter penutur bahasa tersebut.
Pemakaian bahasa Melayu dialek Batu Bara sangat tercermin pada acara-acara adat,
misalnya pada acara perkawinan digunakan pantun-pantun Melayu untuk menggambarkan
maksud hati.
Pada masyarakat Melayu dialek Batu Bara terdapat beberapa tahap dalam menuju
perkawian, tahap pertama diadakan terlebih dahulu acara “ merisik “, acara merisik ini
dilakukan oleh orang tua dari pihak calon pengantin lelaki, hal ini dilakukan untuk
mengetahui kelakuan, kecantikan, dan lain-lain, dan juga untuk mengetahui kemungkinan
penerimaan peminangan dari pihak sang pemuda.
Untuk menyampaikan maksud-maksud ini, maka kedua pihak menggunakan pantun
seperti dibawah ini:

Tat kalo Rajo sodang betanam
Pihak Pemuda :
Inang pengasoh datang mengadap
Cantiklah nian kembang puan
Apakah kumbang dapat menghinggap ?
Ibu Pemudi :

Kalo boleh sayo bekato
Capung meRa di atas kembang
Kalo boleh sayo betanyo
PenjuRu mano datangnyo kumbang

Pada pantun pertama pihak pemuda bertanya tentang kesempatan untuk menjalin
hubungan dengan pemudi. Dan pada pantun kedua, ibu pemudi pula kembali bertanya siapa
yang ingin menjalin hubungan dengan anaknya. Merisik ini terjadi berkali-kali sampai pihak
pemudi memutuskan untuk menerima peminangan. Dalam suasana seperti ini pantun yang
digunakan adalah seperti dibawah ini :
Kalo sudah diputaRbalekkan
Ibu pemudi :
Namun salahnyo tiado jugo

Tanyo sudah ditelentangtelungkopkan
Nampaknyo gayung besambut jugo
Pihak pemuda : Kalo daRo panjang Rambutnyo
SisiRlah ia lalu ikatkan
Kalo gayong besambut jugo
Hanyo teRimo kasih sayo ucapkan
Ibu pemudi :
Kalo sojuk pakai selimut
Bilo selesai tolong lipatkan
Kalo gayung sudah besambut
SiRih mimpi kami mintakan
Pada pantun pertama ibu pemudi mengatakan bahwa tawaran pinangan dari kedua
orang tua pemuda telah ditimbang oleh kaum famili dan akhirnya dapat diterima lalu pada

2001 digitalized by USU digital libary

pantun kedua dikatakan oleh pihak pemuda terima kasih karena niatnya sudah diterima
kemudian pada pantun ketiga ibu pemudi meminta sirih mimpi kepada pihak pemuda.
Demikianlah situasi pemakaian bahasa Melayu dialek Batu Bara di kalangan
masyarakat pendukung bahasa tersebut.

Kesimpulan
Pada masyarakat Batu Bara, bahasa Melayu dialek Batu Bara sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, karena bahasa ini digunakan dalam komunikasi sehari-hari, baik oleh
golongan anak-anak, golongan pemuda, maupun orang tua.
Bahasa Melayu dialek Batu Bara ini juga sebagai lambang kebanggaan daerah harus
dijaga keberadaannya.
Bagi masyarakat Batu Bara semua kegiatan menggunakan bahasa Melayu dialek
Batu Bara misalnya pada acara peminangan, dari mulai merisik, meminang sampai ke
perkawinan masyarakat menggunakan bahasa Melayu dialek Batu Bara. Bahasa yang
digunakan dijadikan pantun yang indah-indah.
Demikinlah halnya dengan bahasa Melayu dialek Batu Bara ini selalu digunakan
dalam segala kesempatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 1990. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung : PT. Angkasa.
Alfian. 1985. Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan. Jakarta : PT Gramedia.
Chaer, Abdul. 1984. Bahasa Indonesia Baku. Jakarta : FPBS – IKIP.
Chaer, Abdul – Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Nababan, P.W.J . 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : PT Gramedia.
Rahardi, Kunjana. 2001. Sosiolinguistik Kode dan Alih Kode. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


2001 digitalized by USU digital libary