Teknik Pengumpulan Data Teknik Uji Persyaratan Analisis

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber data sebagai berikut: a. Data primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data yang pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian Bungin, 2005:122. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data primer akan diperoleh langsung dari hasil penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Kuesioner berisi pernyataan mengenai pemberitaan di media massa dengan menggunakan skala likert untuk keperluan analisis.Skala ini digunakan untuk mengukur respons subyek ke dalam 5 lima poin jawaban dimana setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Alternatif jawaban Sangat Setuju, dengan skor 5 Alternatif jawaban Setuju, dengan skor 4 Alternatif jawaban Ragu- ragu, dengan skor 3 Alternatif jawaban Tidak Setuju, dengan skor 2 Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju, dengan skor 1 Kuesioner tersebut, kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder yang dibutuhkan Bungin, 2005:122. Data sekunder dapat membantu memberi keterangan atau data pelengkap sebagai bahan pembanding. Dalam penelitian ini, pengumpulan data sekunder melalui buku-buku referensi, artikel baik dari majalah maupun dari internet yang mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner daftar pertanyaan. Metode kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis kemudian untuk dijawab oleh responden.Setelah kuesioner diisi, kuesioner dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti.

5. Teknik Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur, mengukur yang ingin diukur. Dalam penelitian ini akan menggunakan pengujian validitas dengan corrected item-total corelation, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Teknik statistik yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi adalah teknik product moment dari Pearson. Dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2010: 356: r =              2 2 2 2 y y n x x n y x xy n Keterangan : r = Koefisien korelasi product moment = Jumlah masing-masing butir = Jumlah skor total = Jumlah antara skor x dan y n = Jumlah subyeksampel Kriteria uji validitas secara singkat rule of tumb adalah 0,3. Jika korelasi sudah lebih besar dari 0,3 pertanyaan yang dibuat dikategorikan shahihvalid Setiaji, 2008: 117. b. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Masing-masing pernyataan diuji konsistensinya terhadap variabel penelitian dengan menggunakan Cronbach Alpha. Teknik ini dipilih karena merupakan pengujian konsistensi yang cukup sempurna. Persamaan Cronbach Alpha, sebagai berikut Sugiyono, 2010 : 365 : r 11 =               2 1 2 1 1   b K K  x  y  xy Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan  2 b  = Jumlah varian butir 2 t  = Varian total Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilaiCronbach Alpha 0,60 dan sebaliknya penelitian dikatakan tidak reliabel apabila nilai Croanbach Alpha 0,60 Ghozali, 2001 : 42.

6. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA (STUDI KASUS PENYERANGAN LAPAS CEBONGAN)

0 2 122

PEMBERITAAN SIDANG PUTUSAN KASUS PEMBUNUHAN DI LAPAS CEBONGAN PEMBERITAAN SIDANG PUTUSAN KASUS PEMBUNUHAN DI LAPAS CEBONGAN (Analisis Framing Pemberitaan Sidang Putusan Kasus Pembunuhan di Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Sleman (Lapas Cebongan) pada S

0 3 16

PENDAHULUAN Analisis Framing Pemberitaan Insiden Penembakan Di Lapas Cebongan Sleman (Joglosemar Edisi Maret 2013).

0 3 23

PENDAHULUAN Pemberitaan Kasus Penyerangan Di Lapas Cebongan Oleh Oknum Kopassus (Analisis Isi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret - 30 April 2013.

0 2 26

PEMBERITAAN KASUS PENYERANGAN DI LAPAS CEBONGAN OLEH OKNUM KOPASSUS Pemberitaan Kasus Penyerangan Di Lapas Cebongan Oleh Oknum Kopassus (Analisis Isi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret - 30 April 2013.

0 2 12

PENGARUH PEMBERITAAN KASUS PENYERANGAN LAPAS CEBONGAN SLEMAN DI MEDIA MASSA TERHADAP PERSEPSI Pengaruh Pemberitaan Kasus Penyerangan Lapas Cebongan Sleman Di Media Massa Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Kopassus.

0 5 17

PENGARUH PEMBERITAAN KASUS PENYERANGAN LAPAS CEBONGAN SLEMAN DI MEDIA MASSA TERHADAP PERSEPSI Pengaruh Pemberitaan Kasus Penyerangan Lapas Cebongan Sleman Di Media Massa Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Kopassus.

0 4 15

REPRESENTASI PENYERANGAN KOPASSUS DALAM BINGKAI MEDIA Representasi Penyerangan Kopassus Dalam Bingkai Media ( Analisis Framing Pemberitaan Harian Solopos dan Kedaulatan Rakyat Tentang Kasus Penembakan Yang Terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Slem

0 1 16

PENDAHULUAN Representasi Penyerangan Kopassus Dalam Bingkai Media ( Analisis Framing Pemberitaan Harian Solopos dan Kedaulatan Rakyat Tentang Kasus Penembakan Yang Terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta Edisi 1 April 2013 Sampai d

0 2 43

Konstruksi TNI dalam Berita Penembakan di Lapas Cebongan Pada Media Cetak Edisi April 2013. Representasi Penyerangan Kopassus Dalam Bingkai Media ( Analisis Framing Pemberitaan Harian Solopos dan Kedaulatan Rakyat Tentang Kasus Penembakan Yang Terjadi di

0 0 17