Metode Penelitian PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.
Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Pada Bagian Sizing PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
Publikasi Ilmiah
Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2015
4 nama CV Iskandartex, berasarkan
akta perusahaan No 98 tanggal 23 Mei 1975, CV iskandartex memulai
produksinya satu tahun setelah berdiri yaitu pada tahun 1976. Pada awal
berdirinya perusahaan bermodalkan 25 mesin tenun, dan kemudian
mengalami perkembangan hingga tahun 1977 perusahaan memiliki 77
unit
mesin tenun.
Produksi perusahaan terus meningkat hal ini
dibuktikan pada
tahun 1980
perusahaan mendatangkan
mesin kanji dari Taiwan yang fungsinya
mengeringkan secara otomatis. Pada tahun yang sama perusahaan juga
memperluas
bangunan dan
menambah mesin tenun hinggan 300 unit. Karna permintaan yang semakin
meningkat maka perusahaan merasa perlu menambah kapasitas produksi
dengan menambah mesin tenun, hingga pada tahun 1983 jumlah mesin
tenun yang dimiliki perusahaan berjumlah 614 unit.
Melihat usaha
yang terus
berkembang, maka
pemimpin perusahaan mengambil kebijakan
untuk mengubah bentuk perusahaan dari bentuk CV menjadi bentuk PT
perseroan
terbatas.Perusahaan bentuk ini didasarkan alasan bahwa
dalam bentuk PT perusahaan lebih mempunyai
peluang dalam
mengembangkan usahanya.
Perusahaan ini resmi menjadi PT Iskandartex pada tanggal 2 januari
1991 dengan nomor ijin usaha 199II.16PBVIII1991PT.
pergantian nama terjadi sejak bulan Februari 1996 menjadi PT. Iskandar
Indah Printing Textile.
Proses produksi PT Iskandar Indah Printing Textile dimulai dari
benang lusi
yang selanjutnya
diproses di mesin warping untuk dipisahkan setiap bulannya. Dari
mesin warping selanjutnya diproses dimesin kanji Sizing agar benang
tidak mudah
terputus proses
slanjutnya adalah
memasukkan benang pada mesin cucuk resing
dan ditenun dalam mesin tenun atau loom. Benang yang ditenun akan
menjadi kain grey dan selanjutnya akan dilakukan pemutihan terhadap
kain. Kain yang diputihkan akan dilakukan
pencelupan untuk
selanjutnya akan disablon dan dicuci washsing. Tahap akhir dilakukan
pengontrolan dan pemotongan pada kain, selanjutnya diberi label dan
siap dipasarkan.