pemegang saham Heinze 1976 dalam Hackston dan Milne 1996. Donovan dan Gibson 2000 dalam Sembiring 2005, menyatakan bahwa berdasarkan
teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah ketika perusahaan memiliki
tingkat laba yang tinggi, perusahaan manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan
tersebut. Sebaliknya ketika tingkat profitabilitas rendah perusahaan akan berharap pengguna laporan akan membaca ―good news kinerja perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mengajukkan hipotesis sebagai berikut:
H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
b. Ukuran perusahaan size
Ukuran perusahaan merupakan variabel yang terkait dengan struktur perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang
ditunjukkan dengan penjualan, kapitalisasi pasar dan total aktiva. Sembiring 2005, dikaitkan dengan teori agensi, perusahaan besar memiliki biaya keagenan
yang besar akan mengungkapkan informasi pengungkapan sosial yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut: H2: Ukuran perusahaan size berpengaruh signifikan terhadap peengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
c. Leverage
Menurut Belkaoui dan Karpik 1989 dalam Sembiring 2005 keputusan untuk mengungkapkan informasi soial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk
pengungkapan yang menurunkan pendapatan. Sesuai dengan teori agensi, bahwa manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi
pengungkapan informasi sosial agar tidak menjadi sorotan dari pihak debtholders. Naser et. al., 2006 dalam Febrina dan Suaryana 2011 menggunakan
variabel leverage sebagai proksi dari perusahaan dan menduga leverage ratio berhubungan positif dengan pengungkapan, karena perusahaan yang berisiko
tinggi berusaha meyakinkan investor dan kreditor dengan pengungkapan dengan