Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S1 REGULER MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN

PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH :

NAMA : NUR ANGELINA JULIANTY ZAI

NIM : 070503110 DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Medan 2011


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 02 Februari 2011 Yang membuat pernyataan,

Nur Angelina Julianty Zai NIM : 070503110


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

Adapun skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan moril dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.SI, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong MSi, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini. 4. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak, dan Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak,

selaku dosen penguji dan pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Orang tua penulis, Papa Drs. Ferry F. Zai dan Almarhum Mama Dra. Ratna Tarigan serta Mama Sarila Lawolo, Tante Gatilina Zai dan adik-adik tersayang (Nina, Samuel dan Jenny), dan seluruh keluarga terimakasih buat kasih sayang dan dukungan yang diberikan.

6. Sahabat dan teman-teman yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.

Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya. Semoga Tuhan yang Maha Esa menyertai kita semua.Amin.

Medan,02 Februari 2011 Penulis,

Nur Angelina Julianty Zai NIM: 070503110


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program Tanggung Jawab Sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksi dengan ROA, NPM dan PER. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Metode penelitian yang digunakan adalah ekspanatif asosiatif. Data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan selama rentang waktu tiga tahun, 2007-2009. Pengujian data menggunakan analisis statistik yang menggunakan analisis regresi sederhana untuk melihat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta menggunakan uji t dan adjusted R2

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi untuk ROA 0,525 (> 0,05), NPM 0,223 (>0,05) dan PER 0,387 (>0,05) sehingga menunjukan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.


(6)

ABSTRACT

The aim of this research is to know the impact of Corporate Social Responsibilities (CSR) through the financial performance of the company which is proxied with ROA, NPM and PER. This research is conducted at Real Estate and Property Industry which is listed on Indonesia Stock Exchange.

This research uses asosiative explanation method. Data in this research is taken from company financial report and annualreport during three times period, 2007-2009. Testing data uses statistical analyse that used simple regression analysis to see the impact of CSR through the financial performance of the company.T test and adjusted R2

The result of this research indicated that hypothesis is refused, we can see it from the signification ROA 0,525 (> 0,05), NPM 0,223 (>0,05) dan PER 0,387 (>0,05), that shows CSR have no impact through the financial performance of the company.

are also used to examine the hypothesis which have been made previously.


(7)

DAFTAR ISI SKRIPSI

Halaman

PERNYATAAN...i

KATA PENGANTAR... ii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Teoritis ... 9

1. Kinerja Keuangan ... 9

a. Pengertian Kinerja Keuangan ... 9


(8)

2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 13

a. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 13

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi CSR ... 14

c. Lingkup Program CSR ... 15

d. Manfaat dan Faktor Penghambat Program CSR ... 19

e. Ukuran Keberhasilan Program CSR ... 21

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 22

C. Kerangka Konseptual ... 23

D. Hipot esis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

C. Jenis Data dan Sumber Data ... 28

D. Metode Pengumpulan Data ... 28

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

F. Metode Analisis Data ... 31

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Data Penelitian ... 37

B. Analisis Hasil Penelitian ... 38

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 38


(9)

3. Pengujian Hipotesis ... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Keterbatasan Penelitian ... 62

C. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 20

Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 25

Tabel 3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30

Tabel 4.1 Descriptive statistic ... 35

Tabel 4.2 Descriptive statistic ... 36

Tabel 4.3 Descriptive statistic ... 36

Tabel 4.4 Descriptive statistic ... 37

Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 41

Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 43

Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 45

Tabel 4.8 Model Summaryb Tabel 4.9 Model Summary Durbin-Watson ... 47

b Tabel 4.10 Model Summary Durbin-Watson ... 48

b Tabel 4.11 Variables Entered/Removed Durbin-Watson ... 48

b Tabel 4.12 Coefficients ... 51

a Tabel 4.13 Variables Entered/Removed ... 51

b Tabel 4.14 Coefficients ... 53

a Tabel 4.15 Variables Entered/Removed ... 53

b Tabel 4.16 Coefficients ... 54

a Tabel 4.17 Model Summary ... 54

b ... 57


(11)

Tabel 4.18 Model Summaryb

Tabel 4.19 Model Summary

... 57 b


(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 21

Gambar 4.1 Regression Standardized Residual... 42

Gambar 4.2 Observed Cum Prob ... 42

Gambar 4.3 Regression Standardized Residual... 44

Gambar 4.4 Observed Cum Prob ... 44

Gambar 4.5 Regression Standardized Residual... 46

Gambar 4.6 Observed Cum Prob ... 46

Gambar 4.7 Scatterplot ROA ... 50

Gambar 4.8 Scatterplot NPM ... 51


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran i Data Penelitian...66

Lampiran ii Descriptive ...67

Lampiran iii Regression ... 69

Lampiran iv Histogram dan P-Plot ... 75

Lampiran v One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 78

Lampiran vi Autokorelasi... 80

Lampiran vii Heterokedastisitas... 81


(14)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program Tanggung Jawab Sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksi dengan ROA, NPM dan PER. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Metode penelitian yang digunakan adalah ekspanatif asosiatif. Data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan selama rentang waktu tiga tahun, 2007-2009. Pengujian data menggunakan analisis statistik yang menggunakan analisis regresi sederhana untuk melihat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta menggunakan uji t dan adjusted R2

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi untuk ROA 0,525 (> 0,05), NPM 0,223 (>0,05) dan PER 0,387 (>0,05) sehingga menunjukan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.


(15)

ABSTRACT

The aim of this research is to know the impact of Corporate Social Responsibilities (CSR) through the financial performance of the company which is proxied with ROA, NPM and PER. This research is conducted at Real Estate and Property Industry which is listed on Indonesia Stock Exchange.

This research uses asosiative explanation method. Data in this research is taken from company financial report and annualreport during three times period, 2007-2009. Testing data uses statistical analyse that used simple regression analysis to see the impact of CSR through the financial performance of the company.T test and adjusted R2

The result of this research indicated that hypothesis is refused, we can see it from the signification ROA 0,525 (> 0,05), NPM 0,223 (>0,05) dan PER 0,387 (>0,05), that shows CSR have no impact through the financial performance of the company.

are also used to examine the hypothesis which have been made previously.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Penilaian atas kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangannya. Laporan keuangan memberikan banyak informasi kepada pemegang saham dan masyarakat umum tentang usaha suatu perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan harus memuat informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan tentang perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu entitas secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Pertama adalah pihak internal perusahaan dan kedua adalah pihak eksternal seperti kreditur, investor, pemasok, pemerintah serta masyarakat.

Informasi keuangan yang akan disajikan harus dianalisis terlebih dahulu agar relevan dengan tujuan dan kepentingan pemakai, sehingga dihasilkan keputusan bisnis yang tepat. Pada umumnya dalam melakukan analisis keuangan alat analisis yang digunakan adalah analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan alat yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba rugi. Adapun rasio keuangan yang sering


(17)

digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, aktivitas, pertumbuhan, penilaian pasar dan produktivitas (Harahap, 2008).

Keberhasilan suatu perusahaan biasanya ditandai dengan kinerja keuangan yang positif baik dari segi pencapaian laba dan pertumbuhan perusahaan tersebut, namun ada hal lain yang tak kalah pentingnya menandai keberhasilan suatu perusahaan yaitu keberlangsungan (sustainability). Kunci utama pencapaian keberlangsungan adalah penerimaan publik akan kehadiran perusahaan. Untuk mencapai keberlangsungan tersebut lahirlah suatu konsep yang dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (Chatrine, 2008). CSR merupakan suatu konsep terintegrasi yang

menggabungkan aspek bisnis dan sosial dengan selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteran stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham. CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines, yaitu: Profit (keuntungan), People (masyarakat) dan Planet (lingkungan) (Wibisono : 2007).

Dewasa ini, masyarakat sekarang lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Masyarakat cenderung untuk memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau melaksanakan CSR. Survei yang dilakukan Booth-Harris Trust Monitor pada tahun 2001 menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility,


(18)

antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor. Corporate social responsibility dapat digunakan sebagai alat marketing baru bagi perusahaan bila itu dilaksanakan berkelanjutan. Untuk melaksanakan CSR berarti perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya pada akhirnya akan menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Satyo, Media Akuntansi Edisi 47, 2005; 8

CSR merupakan salah satu hal yang memiliki peranan yang cukup penting dalam hal keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Apabila perusahaan mengabaikan tanggung jawab sosialnya, maka hal tersebut dapat mengganggu going concern perusahaan yang berupa tuntutan dari lingkungan internal dan

eksternal perusahaan khususnya masyarakat. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi terganggungnya going concern perusahaan perlu sikap yang tegas dan komitmen yang tinggi dari pihak perusahaan untuk menjaga hubungan yang baik dan berkesinambungan terhadap stakeholders nya. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan memperhatikan tanggung jawab sosialnya biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan finansialnya dimana kondisi dan posisi keuangan perusahaan mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam


(19)

laporan keuangan perusahaan yang sadar akan pentingnya memperhatikan tanggung jawab sosial bagi pertumbuhan dan keberlangsungan usahanya.

Banyak peristiwa yang ikut menyadarkan pentingnya penerapan tanggung jawab sosial perusahaan khususnya didukung oleh semakin besarnya kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Kasus lumpur Lapindo merupakan contoh paling nyata yang dapat menyadarkan bahwa konsep tanggung jawab sosial perusahaan memang sangat penting untuk diterapkan. Dampak yang ditimbulkan sangat luas, mulai dari kerusakan sarana pabrik, infrastruktur, jalan tol Surabaya-Gempol yang ditutup total, bahkan perusahaan yang tergolong industri kecil menengah dan industri besar ikut terkena dampaknya. Sebagai contoh PT. Petrokimia Gresik terpaksa menghentikan operasi pabrik amonia dan ureanya untuk beberapa bulan, serta PT. PLN yang terpaksa menurunkan dayanya dan mensubstitusi bahan bakarnya dengan solar yang mana biayanya empat kali lipat dibanding dengan gas. Ditambah lagi dengan korban jiwa baik yang tewas maupun dinyatakan hilang. Fenomena tersebut menunjukkan dampak yang negatif terhadap kinerja operasional dan keuangan PT. Lapindo Brantas Sidoarjo karena kurangnya kesadaran tanggung jawab sosialnya.

Program CSR sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab sosialnya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar peristiwa tersebut tidak sampai terjadi. Tidak hanya alasan tersebut di atas yang mendukung perlunya penerapan program CSR oleh perusahaan, terlebih-lebih setelah disahkannya Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) terutama pasal


(20)

74 tahun 2007 yang mewajibkan perseroan menganggarkan dana pelaksanaan tanggung jawab sosial dengan menyisihkan dari laba bersih untuk pelaksanaan program CSR tersebut. Keputusan perusahaan akan melaksanakan program tentu tidak terlepas dari tujuan utamanya untuk menghasilkan keuntungan. Walaupun program CSR bersifat sosial, tentu perusahaan ingin menjalankan program yang mendukung kinerja perusahaan dan memberikan manfaat bagi perusahaan. Oleh karena itu, rasio keuangan dapat membantu dalam mengevaluasi kinerja program selama periode tertentu.

Perkembangan industri real estate dan property sangat menarik untuk dicermati. Industri ini merupakan salah satu industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia belakangan ini, hal ini terlihat dari semakin maraknya pembangunan perumahan serta hunian yang dirancang secara khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin modern. Industri real estate dan property merupakan bidang industri yang menjanjikan untuk berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah penduduk yang besar dengan rasio pemilikan rumah yang cukup rendah. Kondisi lainnya adalah semakin meningkatnya daya serap pasar terhadap produk property serta adanya usaha-usaha untuk menarik investor yang dilakukan oleh pemerintah. Bidang industri ini bergerak dalam hal pembangunan yang tentunya mempunyai hubungan serta pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya. Untuk itu, penulis tertarik untuk meneliti indu stri real estate dan property karena dalam industri ini program CSR sangatlah penting untuk diperhatikan khususnya dalam pembangunan karena berhubungan langsung dengan lingkungan.


(21)

Penelitian tentang penerapan program CSR dan pengaruh serta hubungannya dengan kinerja keuangan telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Dalam studi literatur yang dilakukan oleh Finch (2005), dikatakan bahwa motivasi perusahaan menggunakan sustainability reporting framework adalah untuk mengkomunikasikan kinerja manajemen dalam mencapai keuntungan jangka panjang perusahaan kepada para stakeholder, seperti perbaikan kinerja keuangan, kenaikan dalam competitive advantage, maksimisasi profit, serta kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang. Selain itu, menurut McGuire dkk (1998), dalam Balabanis, Phillips, dan Lyall (1998), aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti dapat meningkatkan reputasi, sehingga memperbaiki hubungan dengan pihak bank, investor, maupun lembaga pemerintahan, dan dari perbaikan hubungan tersebut tercermin pada keuntungan ekonomi perusahaan (Jurnal Akuntansi, Agustus 2009).

Hasil penelitian Chatrine (2008) menunjukkan bahwa program CSR tidak berdampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan, sedangkan hasil penelitian Tresnawati (2008) dan Gilangsantika (2010) menunjukkan bahwa program CSR membawa pengaruh yang positif terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan profitabilitas setelah diterapkannya program CSR. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah penerapan program CSR mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.


(22)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian sebelumya, penelitian dilakukan pada satu perusahaan (studi kasus) sehingga hasilnya belum bisa digeneralisasikan pada semua perusahaan, sedangkan penelitian ini dilakukan pada lebih dari satu perusahaan, yakni pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI periode 2007-2009 karena pada periode tahun tersebut CSR sedang gencar-gencarnya digalakkan oleh pemerintah terutama sejak disahkannya undang-undang pasal 74 tahun 2007 tentang kewajiban melaksanakan program CSR. Untuk itu, penelitian ini ingin melihat apakah kewajiban pelaksanaan program CSR tersebut telah diimplementasikan dengan baik. Pemilihan kelompok perusahaan real estate dan properti yang go publik di BEI sebagai perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah karena sektor ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat setelah krisis moneter dan mulai menunjukkan kontribusinya pada pertumbuhan perekonomian akhir-akhir ini. Selain itu pertimbangan bahwa perusahaan yang tergabung dalam kelompok ini harus memperhatikan lingkungan dalam kegiatan operasionalnya.

Penelitian ini tidak mengamati penerapan program CSR secara substantif, namun hanya sebatas pada pengamatan atas perusahaan real estate dan property yang mengimplementasikan program CSR dalam setiap aspek kegiatannya yang dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengamati apakah terdapat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini memakai return on


(23)

assets (ROA), net profit margin (NPM), dan price earning ratio (PER) untuk

mewakili kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis mengaplikasikannya dalam suatu kajian ilmiah yang berjudul Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap ROA, NPM, dan PER pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari bidang yang diteliti dan hasil penelitian.

2. Bagi emiten, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial.

3. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

1. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Dalam membahas metode penilaian kinerja keuangan, perusahaan harus didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak mewakili- hasil dan kondisi ekonomi. Laporan keuangan disebut sebagai "kartu skor" periodik yang memuat hasil investasi operasi dan pembiayaan perusahaan, maka fokus akan diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan yang memungkinkan analisa penilaian kinerja masa lalu dan juga proyeksi hasil masa depan dimana akan menekankan pada manfaat serta keterbatasan yang terkandung didalamnya (Sucipto, 2003).

Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui


(25)

besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur. Sedangkan tujuan penilaian kinerja (Mulyadi, 1997) adalah:" Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar prilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran." Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan prilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja dan waktu serta penghargaan baik yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), kinerja diartikan sebagai “sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja (tentang peralatan)”. Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan keuangan untuk mengukur atau menentukan sejauh mana kualitas perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahan tersebut. Dari laporan keuangan perusahaan tersebut, dapat diketahui keadaan finansial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu.


(26)

Informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan investor untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.

b. Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba rugi. Menurut Harahap (2008), jenis rasio keuangan yang sering digunakan adalah:

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini antara lain: rasio lancar, rasio cepat, rasio kas atas aktiva lancar, rasio kas atas utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, serta rasio aktiva lancar dan hutang.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang


(27)

seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio sovabilitas ini antara lain: rasio utang atas modal, rasio pelunasan utang, dan rasio utang atas aktiva.

3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melaui semua kemampuan dan sumber yang ada,seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Beberapa jenis rasio ini antara lain: margin laba, aset turn over, return on investment, return on total aset, basic earning power, earning per share, dan contribution margin.

4. Rasio Leverage

Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Rasio ini terdiri dari: rasio hutang terhadap modal, rasio kecukupan modal, dan rasio capital formation.

5. Rasio Aktivitas

Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Rasio ini antara lain: inventory turn over, receivable turn over, fixed aset turn over, dan total aset turn over.

6. Rasio Pertumbuhan

Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahan dari tahun ke tahun. Rasio ini terdiri dari: rasio kenaikan penjualan, rasio kenaikan laba bersih, earning per share, dan rasio kenaikan deviden per share.


(28)

7. Rasio Penilaian Pasar

Rasio ini merupakan rasio yang lazim digunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi/keadaan prestasi prusahaan di pasar modal. Rasio ini terdiri dari: price earning ratio dan market to book value ratio.

8. Rasio Produktivitas

Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai, misalnya rasio karyawan atas penjualan, rasio biaya per karyawan, rasio penjualan terhadap space ruangan, rasio laba terhadap karyawan, rasio laba terhadap cabang, dan lainnya.

2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilities) a. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibilities merupakan suatu elemen penting dalam

kerangka keberlanjutan perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Sebuah organisasi dunia World Bisnis Council for Sustainable Development (WBCSD) yang dikutip oleh Wibisono (2007:7), mendefenisikan

Tanggung jawab sosial perusahaan sebagai berikut :

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam ekonomi pembangunan berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas-komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.

Berdasarkan defenisi tersebut, secara umum tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikatakan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kehidupan dimana manusia sebagai anggota individu dari anggota komunitas menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati, memanfaatkan, serta


(29)

memelihara lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada. Dengan kata lain, tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Hubungan mutualisme dapat diciptakan sehingga tidak hanya perusahaan yang beruntung karena tujuan utamanya tercapai yaitu mendapatkan laba, tetapi masyarakat serta lingkungan juga mendapatkan manfaat akan keberadaan perusahaan, sehingga masyarakat serta lingkungan bersedia menerima keberadaan perusahaan bahkan ikut menjaga terjaminnya keberlanjutan hidup perusahaan.

Perusahaan tidak dapat hidup sendiri karena dalam melakukan kegiatan usahanya, perusahaan juga sangat memerlukan dukungan baik dari pihak internal maupun dari pihak eksternal perusahaan. Jika hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut dapat terjalin dengan baik, maka keberlanjutan perusahaan dapat terjamin dan perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mencapai tujuan utamanya.

b. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi CSR

1) Komitmen Kepemimpinan Perusahaan

Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dalam masalah sosial tidak akan mempedulikan aktivitas sosial. Perusahaan secara keseluruhan sebaiknya meyakini bahwa program tanggung jawab sosial merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.

2) Ukuran dan Kematangan perusahaan

Perusahaan besar dan mapan memiliki peran yang lebih besar untuk memberikan kontribusi daripada perusahaan kecil dan belum mapan. Tanggung


(30)

jawab sosial perusahaan adalah wujud kesadaran perusahaan yang merupakan bagian dari masyarakat, dimana sebaiknya antara perusahaan dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme sehingga tercipta harmonisasi hubungan bahkan meningkatkan citra dan kinerja perusahaan.

3) Regulasi dan Sistem Perpajakan yang Diatur oleh Pemerintah

Regulasi dan penataan sistem pajak yang kacau akan memperkecil ketertarikan perusahan untuk memberikan donasi dan sumbangan sosial kepada masyarakat. Peran aktif pemerintah sangat diperlukan sehingga perusahaan dapat menjadi penolong dalam mengatasi masalah sosial yang ada di negeri ini.

c. Lingkup Program CSR

Jika merujuk pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang menggodok ISO 26000 Guidance Standard on Social Responsibility yang secara konsisten mengembangkan tanggung jawab sosial, maka masalah SR akan mencakup beberapa isu pokok yaitu:

a) Pengembangan Masyarakat b) Konsumen

c) Praktek Kegiatan Institusi yang Sehat d) Lingkungan

e) Ketenagakerjaan f) Hak asasi manusia

ISO 26000 menerjemahkan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang:


(31)

1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; 2. Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder;

3. Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional; 4. Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik

kegiatan, produk maupun jasa.

Menurut Wibisono (2007:134), terdapat beberapa jenis lingkup program CSR antara lain:

a. Program komunitas dan masyarakat luas

Program komunitas dan masyarakat luas ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun masyarakat. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini:

1) Mempekerjakan tenaga lokal, 2) Membeli produk lokal

3) Mendukung karyawan yang bersedia menjadi sukarelawan 4) Jadwal kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal 5) Filantropi

6) Kajian dampak sosial, dan

7) Program pengembangan masyarakat. b. Program - Program Karyawan

Program-program karyawan ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun karyawan. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini:


(32)

2) Manfaat bagi karyawan paruh waktu

3) Partisipasi karyawan dan pengambilan keputusan 4) Kesehatan dan keselamatan kerja

5) Saluran komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajer 6) Survey kepuasan karyawan

c. Program - Program Penanganan pelanggan / Produk

Program ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggannya. Contoh dari pengimplementasian program ini:

1) Program pelabelan 2) Informasi kesehatan 3) Kajian pelanggan

4) Komunikasi dengan pelanggan berdasarkan standar peusahaan 5) Keterlibatan pelanggan dalam pengembangan produk.

d. Program - Program Lingkungan

Program ini berfungsi agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya dan berwawasan lingkungan sehingga menciptakan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara organisasi lingkungan dengan perusahaan. Contoh dari pengimplementasian program ini :

1) Manajemen daur ulang

2) Evaluasi lingkungan atas investasi atau proyek modal 3) Program gas rumah kaca


(33)

5) Program efisiensi sumber daya (air, bahan baku, energi) 6) Transportasi serta distribusi

e. Program Komunikasi dan Pelaporan

Komunikasi dan pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem reformasi baik bagi stakeholders maupun bagi shareholders. Contoh pengimplementasian program ini:

1) Memasukkan data kontribusi sosial ke laporan tahunan 2) Membuat laporan tersendiri tentang lingkungan hidup

3) Membuat laporan tersendiri tentang tanggung jawab sosial korporat 4) Situs web

5) Berbagai laporan kepada pemerintah f. Program - Program Pemegang Saham

Pemegang saham merupakan pihak yang berkuasa dalam perusahaan. Contoh pengimplementasian program ini:

1) Semua informasi tentang program atau kegiatan yang dijalankan perusahaan untuk melibatkan pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial. 2) Semua informasi tentang cara yang dilakukan perusahaan dalam

menyampaikan informasi kepada pemegang saham minoritas yang meyakinkan mereka bisa berpartisipasi secara efektif dalam pengambilan keputusan perusahaan.

g. Program - Program Pemasok

Program ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun pemasok. Contoh dari pengimplementasian program ini:


(34)

1) Kajian atas pemasok (lingkungan, kondisi kerja) 2) Komunikasi dengan pemasok

3) Audit pemasok dan,

4) Pelatihan atau bekerja bersama pemasok untuk memperbaiki kinerja. h. Program Tata Pamong / Pedoman Perilaku

Standar - standar yang berlaku untuk diperhatikan sebagai pedoman perusahaan dalam beroperasi sehingga masalah tidak muncul karena perusahaan telah mengikuti standar tersebut. Contoh dari pengimplementasian program ini: 1) Kode etik

2) Sistem akuntabilitas

3) Kajian investasi (HAM & lingkungan hidup)

d. Manfaat dan Faktor Penghambat Program CSR

Rogovsky (2000) dalam Wibisono (2007 : 131) memberikan manfaat dari program tanggung jawab sosial perusahaan:

a. Bagi individu karyawan

1) Belajar metode alternatif dalam bisnis

2) Menghadapi tantanan pengembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru.

3) Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru

4) Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan memberi kontribusi bagi komunitas lokal.

5) Mendapat persepsi baru atas bisnis. b. Manfaat bagi penerima program:


(35)

1) Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya.

2) Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang kreatif dalam pemecahan masalah.

3) Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti mejalankan tugas.

c. Manfaat bagi perusahaan:

1) Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama komunitas.

2) Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas 3) Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal

4) Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar perusahaan.

Selain manfaat, terdapat juga faktor penghambat dalam menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan. Rudito (2007 : 240) memberikan beberapa faktor penghambat tersebut, antara lain:

1) Kualitas sumber daya manusia yang rendah 2) Jumlah staf yang kurang memadai

3) Kurangnya dukungan pemerintah

4) Perbedaan persepsi di internal perusahaan dan atau dengan para pihak eksternal terhadap praktek tanggung jawab sosial perusahaan.


(36)

e. Ukuran Keberhasilan Program CSR

Menurut Wibisono (2007:145), untuk melihat sejauh mana efektivitas program CSR, diperlukan parameter atau indikator untuk mengukurnya. Setidaknya, ada dua indikator keberhasilan yang dapat digunakan, yaitu:

I. Indikator Internal 1. Ukuran Primer

a) Minimize, yaitu meminimalkan perselisihan, konflik, atau potensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat dengan harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif.

b) Asset, yaitu aset perusahaan yang terdiri dari pemilik, pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjaga dan terpelihara dengan aman.

c) Operational, yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar.

2. Ukuran Sekunder

a) Tingkat penyaluran dan kolektibilitas (umumnya untuk PKBL BUMN). b) Tingkat complience pada aturan yang berlaku.

II. Indikator Eksternal 1. Indikator Ekonomi

a) Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum. b) Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis.

c) Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan.

2. Indikator Sosial

a) Frekuensi terjadinya gejolak atau konflik sosial

b) Tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan dengan masyarakat. c) Tingkat kepuasan masyarakat.


(37)

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Tahun Penulis Judul Variabel Hasil

2008 Chatrine Analisis terhadap hubungan antara program corporate social responsibilities dengan profitabilitas perusahaan (studi kasus PT. Toba PULP lestari, Tbk) Program CSR sebagai variabel independen (X), dan profitabilitas perusahaan yang diproksi dengan ROA dan NPM sebagai variabel dependen (Y). Program CSR dan profitabilitas tidak berhubungan secara nyata.

2008 Rina Pengaruh sebelum dan setelah penerapan Corporate Social Responsibilities terhadap profitabilitas perusahaan (studi kasus terhadap PT. Telkom) Program CSR sebagai variabel independen (X) dan profitabilitas yang diproksi dengan ROA sebagai variabel dependen (Y) Terdapat pengaruh yang signifikan dengan diterapkannya program CSR terhadap profitabilitas perusahaan.

2010 R. Tevi Pengaruh Pengeluaran Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap Profibililitas Program CSR sebagai variabel independen (X) dan profitabilitas yang diproksi dengan ROA sebagai variabel dependen (Y) Pengeluaran biaya CSR mempunyai pengaruh terhadap Profitabilitas (ROA), yaitu semakin besar pengeluaran biaya CSR maka


(38)

profitabilitas (ROA) perusahaan pun akan meningkat. Sumber : hasil olahan peneliti, 2010

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka, maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Aktivitas CSR dapat menjadi elemen yang menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada manajemen risiko dan memelihara hubungan yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Perusahaan memang tidak akan mendapatkan profit kentungan secara langsung dari pelaksanaan CSR, yang diharapkan dari kegiatan CSR adalah benefit berupa citra perusahaan yang baik dimata stakeholder yang menjamin keberlangsungan bisnis jangka panjang. Beragam bentuk dan sasaran perusahaan melaksanakan CSR merupakan fenomena positif dalam lingkungan bisnis.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(X)

Retun On Asset (Y1)

Net Profit Margin (Y2)

Price Earning Ratio (Y3)


(39)

Kondisi tersebut menunjukan telah meningkatnya kesadaran jika ingin perusahaan tumbuh secara berkelanjutan maka perusahaan tidak semata-mata mengejar keuntungan tapi harus menjaga keseimbangan dengan aspek sosial dan lingkungan.

Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan

perusahaan diminati investor. Corporate social responsibility dapat digunakan sebagai alat marketing

Kinerja keuangan dalam penelitian ini dilihat dari sisi profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini diwakilkan oleh ROA, NPM dan PER. Perusahaan yang menerapkan CSR dalam aktivitasnya akan berpengaruh pada persepsi masyarakat atas perusahaan tersebut yang dapat meningkatkan citra dan nilai perusahaan di mata masyarakat serta meningkatkan kepercayaan masyarakat atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, sehingga akan berpengaruh pada peningkatan mutu penjualan yang berdampak pada peningkatan profit atau laba perusahaan dan menarik minat investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.

baru bagi perusahaan bila itu dilaksanakan berkelanjutan. Dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat


(40)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya sercara empiris. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini adalah tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh terhadap ROA, NPM, dan PER secara parsial.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanatif asosiatif, di mana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian yang akan diuji kebenarannya (Sugiyono 2007 : 11). Hubungan antar variabelnya bersifat kausalitas. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik keimpulannya (Sugiyono, 2007:72). Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 42 perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI sejak tahun 2007-2009.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007:78). Jumlah sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan berdasarkan kriteria atau pertimbangan penarikan sampel yang digunakan penulis yakni Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 – 2009 dan memberikan informasi keuangan yang lengkap dan informasi tanggung jawab


(42)

sosial perusahaan yang diungkapkan pada laporan tahunan perusahaan yang bersangkutan selama periode 2007-2009.

Tabel 3.1

Daftar Sampel Perusahaan

No Emiten Sampel

1 Alam Sutera Realty Tbk. 1

2 Bakrieland Development Tbk 2

3 Bekasi Asri Pemula Tbk 4 Bhuwanatala Indah Permai Tbk 5 Bintang Mitra Semestaraya 6 Bukit Darmo Property Tbk 7 Bumi Citra Permai Tbk 8 Bumi Serpong Damai Tbk 9 Ciputra Development Tbk 10 Ciputra Property Tbk.

11 Ciputra Surya Tbk 3

12 Citra Kebun Raya Agri Tbk 13 Cowell Development Tbk. 14 Danayasa Arthatama Tbk.

15 Duta Anggada Realty Tbk. 4

16 Duta Pertiwi Tbk. 5

17 Fortune Mate Indonesia Tbk 18 Global Land Development Tbk

19 Gowa Makasar Tourism Development Tbk. 6 20 Indonesia Prima Property Tbk.

21 Intiland Development Tbk 22 Jaka Inti Realtindo Tbk 23 Jakarta Int'l Hotel & Dev. Tbk.

24 Jaya Real Property Tbk. 7

25 Kawasan Industri Jababeka Tbk 8 26 Laguna Cipta Griya Tbk.

27 Lamicitra Nusantara Tbk 9

28 Lippo Cikarang Tbk 10

29 Lippo Karawaci Tbk. 11

30 Metropolitan Kentjana Tbk 31 Modernland Realty Tbk 32 Mulialand Tbk

33 New Century Development Tbk. 34 Pakuwon Jati Tbk.

35 Panca Wiratama Sakti Tbk 36 Perdana Gapuraprima Tbk

37 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 12 38 Royal Oak Development Asia Tbk.


(43)

40 Summarecon Agung Tbk. 13

41 Suryainti Permata Tbk 14

42 Suryamas Dutamakmur Tbk

Sumber : Indonesia Stock Exchange (IDX)

C. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sumber yang merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui media internet dengan cara mengunduh data yang dibutuhkan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia time series dan cross section. Data time series adalah sekumpulan data dari suatu

fenomena tertentu yang terdapat dalam beberapa interval waktu tertentu, sedangkan data cross section adalah data untuk meneliti suatu fenomena tertentu (Umar, 2008).

D. Metode pengumpulan data

Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang dicari secara manual dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan. Beda penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap kedua, pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan mendownload melalui situs untuk memperoleh data mengenai data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan.


(44)

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial dalam penelitian ini bersifat dummy variabel dimana pengukurannya dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan perusahaan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, apabila item informasi tidak dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan maka diberi skor nol, dan jika item informasi yang ditentukan dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan maka diberi skor satu.

Tanggung jawab sosial perusahaan akan mebuat citra perusahaan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan meningkat dan minat investor menanamkan modalnya juga turut meningkat.

b) Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Price Earning Ratio (PER).


(45)

a. Return on Assets (ROA)

Return on Assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara

keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dalam kseluruhan jumlah aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Dengan mengetahui ROA, dapat dinilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. Untuk menghitung Return on Assets digunakan rumus sebagai berikut:

aset total

pajak setelah laba

Assets on

Return =

b. Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin mengukur seberapa banyak laba yang dapat dihasilkan

dari penjualan atau pendapatan. Rasio yang rendah bisa disebabkan karena penjualan turun lebih besar dari turunnya ongkos, dan sebaliknya. Setiap perusahaan berkepentingan terhadap profit margin yang tinggi. Untuk menghitung net profit margin digunakan rumus sebagai berikut:

penjualan pajak setelah laba

Margin Profit

Net =

c. Price Earning Ratio (PER)

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahan di masa yang akan datang cukup tinggi. Untuk menghitung rasio ini digunakan rumus sebagai berikut:


(46)

bersih Laba saham pasar Harga Ratio Earning Price = Tabel 3.2

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Jenis

Variabel

Nama variabel

Defenisi Pengukuran Skala

Variabel independen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

sebuah komitmen usaha untuk bertindak secara

etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi

untuk peningkatan ekonomi bersama dengan

peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan

keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat

secara lebih luas.

Variabel CSR bersifat dummy variabel dimana

pengukurannya dilakukan dengan pemberian skor 1 pada

perusahaan yang menerapkan CSR dan skor 0 pada perusahaan yang tidak menerapkan

CSR. Nominal Variabel dependen ROA NPM PER kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dalam kseluruhan jumlah aktiva

yang tersedia dalam perusahaan. laba yang dapat dihasilkan dari penjualan

atau pendapatan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan

dengan pendapatan yang diterima

Total asset Laba setelah pajak

Penjualan Laba setelah pajak

Laba bersih Harga pasar saham

Rasio

Rasio

Rasio

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain analisis statistik deskriptif, uji asumi klasik, dan pengujian hipotesis. Peneliti menggunakan program SPSS dalam menganalisis data.


(47)

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data (Jogiyanto, 2004 : 163). Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.

2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2005) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Cara yang dapat dilakukan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas > 0.05 maka residual memilki disrtibusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05 maka residual tidak memiliki distribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik histogram dan probabilitas plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Gozali (2005:110) sebagai berikut:


(48)

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan

uji Durbin-Watson. Apabila nilai Durbin Watson terletak antara -2 sampai +2, maka tidak terjadi autokorelasi (Rochaety, 2007:95).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda maka disebut heterokedasitas. Menurut Gozali (2005), ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dengan dasar analisis:


(49)

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan terjadi heteroskedastisitas,

2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas atau dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.

d. Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Gozali (2005) ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan :

1. melihat nilai tolerance : nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance > 0,10,

2. melihat nilai variance inflation factor (VIF) : nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai VIF < 10,

3. menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Menurut Ghozali (2005 : 93) “untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolonieritas dapat dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,95”.

Penelitian tidak menggunakan uji multikolonieritas karena variabel independen dalam penelitian ini hanya satu, yakni CSR.


(50)

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian diuji adalah dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ROA, NPM dan PER.

a) Uji signifikansi parsial (T-test)

Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.

Hipotesa yang digunakan adalah: H0 : b1 = b2 = b3

H

= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independn terhadap variabel dependen.

1 : b1 = b2 = b3

Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhdap variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan level signifikansi 95% atau α = 5% H0

H

ditolak bila : probabilitas nilai t hitung < probabilitas nilai t tabel 0

b) Adjusted R

diterima bila : probabilitas nilai t hitung > probabilitas nilai t tabel

Pengujian adjusted R

2

2

digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan satu. Hal ini berarti bila adjusted R2 sama dengan nol, menunjukkan tidak adanya pengaruh


(51)

antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila adjusted R2 semakin besar mendekati satu, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dan bila adjusted R2

Model yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah model regresi linier sederhana sebagai berikut: semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Model 1 : Y1 = a + b1 Model 2 : Y

X + e 2 = a + b1 Model 3 : Y

X + e 3 = a + b1

Keterangan :

X + e

Y1 Y

= ROA perusahaan sampel 2

Y

= NPM perusahaan sampel 3

X = penerapan tanggung jawab sosial perusahaan = PER perusahaan sampel

a = nilai intercept b1

e = error ( tingkat kesalahan = koefisien regresi


(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory berupa data keuangan sampel perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia yang memberikan informasi keuangan yang lengkap dan informasi tanggung jawab sosial perusahaan yang diungkapkan pada laporan tahunan perusahaan yang bersangkutan selama periode 2007-2009. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS. Sebelum data dianalisis, maka untuk keperluan analisis data tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri atas uji normalitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas,. Kemudian dilakukan proses pengujian hipoesis dengan analisis linier sederhana, dilanjutkan dengan pengujian analisis uji-t dan pengujian analisis R untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara individu terhadap variabel dependen. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, kemudian dilanjutkan dengan pengujian menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.


(53)

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data (Jogiyanto, 2004 : 163). Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.

a. CSR

Tabel 4.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CSR 42 ,00 1,00 ,5000 ,50606

Valid N (listwise)

42

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskriptifkan bahwa variabel skor penerapan CSR perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 0,50 dengan nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimumnya sebesar 1,00. Besarnya standar deviasi adalah 0,50606, hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata penerapan CSR adalah peningkatan maximum yang mungkin adalah +0,50606 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -0,50606.


(54)

b. ROA

Tabel 4.2 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation ROA 42 -21081697,00 89266531,00 2,7776E7 2,32228E7 Valid N

(listwise)

42

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskriptifkan bahwa variabel skor penerapan ROA perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 2,7776E7 dengan nilai minimum sebesar -21081697 dan nilai maksimumnya sebesar 89266531,00. Besarnya standar deviasi adalah 2,32228E7hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata penerapan ROA adalah peningkatan maximum yang mungkin adalah +2,32228E7sedangkan penurunan yang mungkin adalah -2,32228E7.

c. NPM

Tabel 4.3 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation NPM 42 -1,35E8 1,16E9 1,8511E8 2,11890E8 Valid N

(listwise)

42

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskriptifkan bahwa variabel skor penerapan NPM perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 1,8511E8 dengan nilai minimum sebesar -1,35E8dan nilai maksimumnya sebesar 1,16E9. Besarnya standar deviasi adalah 2,11890E8hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata penerapan


(55)

NPM adalah peningkatan maximum yang mungkin adalah +2,11890E8sedangkan penurunan yang mungkin adalah -2,11890E8.

d. PER

Tabel 4.4 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation PER 42 -1,10E9 9,30E9 2,7863E9 2,65530E9 Valid N (listwise) 42

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskriptifkan bahwa variabel skor penerapan PER perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 2,7863E9 dengan nilai minimum sebesar -1,10E9dan nilai maksimumnya sebesar 9,30E9. Besarnya standar deviasi adalah 2,65530E9hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata penerapan PER adalah peningkatan maximum yang mungkin adalah +2,65530E9sedangkan penurunan yang mungkin adalah -2,65530E9.


(56)

2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas i. ROA

Hasil pengujian terhadap ROA, akan disajikan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,31043734E7

Most Extreme Differences Absolute ,126

Positive ,126

Negative -,079

Kolmogorov-Smirnov Z ,814

Asymp. Sig. (2-tailed) ,521

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel ROA menunjukkan data terdistribusi secara normal karena hasil signifikansinya adalah 0,521 dan di atas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.1 dan normal probability plot yang akan disajikan pada gambar berikut ini:


(57)

Gambar 4.1

Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.

Gambar 4.2


(58)

Berdasarkan gambar 4.2 pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.

ii. NPM

Hasil pengujian terhadap NPM, akan disajikan pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,07939669E8

Most Extreme Differences Absolute ,170

Positive ,170

Negative -,141

Kolmogorov-Smirnov Z 1,101

Asymp. Sig. (2-tailed) ,177

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen

dan variabel NPM menunjukkan data terdistribusi secara normal karena hasil signifikansinya adalah 0,177 dan di atas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.3 dan normal probability plot yang akan di sajikan pada gambar berikut ini:


(59)

Gambar 4.3

Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.


(60)

Berdasarkan gambar 4.4 pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.

iii. PER

Hasil pengujian terhadap PER, akan disajikan pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean ,0000003

Std. Deviation 2,63029144E9

Most Extreme Differences

Absolute ,157

Positive ,157

Negative -,107

Kolmogorov-Smirnov Z 1,019

Asymp. Sig. (2-tailed) ,250

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel PER menunjukkan data terdistribusi secara normal karena hasil signifikansinya adalah 0,250 dan di atas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.3 dan normal probability plot yang akan di sajikan pada gambar berikut ini:


(61)

Gambar 4.5

Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.


(62)

Berdasarkan gambar pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokarelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat di bawah ini:

i. ROA

Hasil autokorelasi terhadap ROA akan disajikan pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson 1 ,101a ,010 -,015 2,33914E7 1,938

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai DW sebesar 1,938. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat apabila nilai Durbin Watson terletak antara -2 sampai +2, maka tidak terjadi autokorelasi. Dari output tersebut diperoleh nilai


(63)

ii. NPM

Hasil autokorelasi terhadap NPM akan disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson 1 ,192a ,037 ,013 2,10523E8 1,614

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: NPM

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai DW sebesar 1,614. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat apabila nilai Durbin Watson terletak antara -2 sampai +2, maka tidak terjadi autokorelasi. Dari output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson 1,614. Maka pada data tersebut tidak terjadi autokorelasi.

iii. PER

Hasil autokorelasi terhadap PER akan disajikan pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,137a ,019 -,006 2,66297E9 1,812

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: PER


(64)

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai DW sebesar 1,812. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat apabila nilai Durbin Watson terletak antara -2 sampai +2, maka tidak terjadi autokorelasi. Dari output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson 1,812. Maka pada data tersebut tidak terjadi autokorelasi.

c) Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang terartur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,

2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.

Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.


(65)

i. ROA

Gambar 4.7

Dari grafik scatterplot pada ROA terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak dan membentuk suatu pola tertentu serta tidak tersebar merata baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas.


(66)

ii. NPM

Gambar 4.8

Dari grafik scatterplot pada NPM terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak dan membentuk suatu pola tertentu serta tidak tersebar merata baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas.

iii. PER


(67)

Dari grafik scatterplot pada PER terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak dan membentuk suatu pola tertentu serta tidak tersebar merata baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

a) Hasil Analisis Regresi Sederhana

Pegujian dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari pengujian dengan regresi sederhana dapat dilihat dari tabel berikut ini:

i. ROA

Tabel 4.11

Variables Entered/Removed

Model

b

Variables Entered Variables Removed Method

1 CSRa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: ROA

Metode yang digunakan untuk melakukan analisis regresi sederhana adalah metode enter.

Tabel 4.12 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,009E7 5104420,916 5,895 ,000 CSR -4629276,238 7218741,287 -,101 -,641 ,525 a. Dependent Variable: ROA


(68)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12 diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y1

a. Konstanta 3,009E7 menyatakan bahwa jika nilai skor penerapan CSR = 0 (tidak ada) maka ROA akan sebesar 3,009E7.

= 3,009E7 - 4629276,238 X + e

b. Koefisien X (b1) = -4629276,238 menunjukkan bahwa CSR (X1) berpengaruh negatif terhadap ROA (Y1

c. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan penggangu.

). Hal ini berarti bahwa jika variabel skor penerapan CSR ditingkatkan, maka akan menurunkan ROA sebesar 4629276,238.

ii. NPM

Tabel 4.13

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 CSRa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: NPM

Metode yang digunakan untuk melakukan analisis regresi sederhana adalah metode enter.

Tabel 4.14 Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,449E8 4,594E7 3,153 ,003 CSR 8,047E7 6,497E7 ,192 1,239 ,223 a. Dependent Variable: NPM


(69)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.14 diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y2

a. Konstanta 1,449E8 menyatakan bahwa jika nilai skor penerapan CSR = 0 (tidak ada) maka NPM akan sebesar 1,449E8.

= 1,449E8 + 8,047E7 X + e

b. Koefisien X (b1) = 8,047E7 menunjukkan bahwa CSR (X) berpengaruh positif terhadap NPM (Y2

c. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan penggang

). Hal ini berarti bahwa jika variabel skor penerapan CSR ditingkatkan, maka akan menaikkan NPM sebesar 8,047E7.

iii. PER

Tabel 4.15

Variables Entered/Removed

Model

b

Variables Entered Variables Removed Method

1 CSRa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PER

Metode yang digunakan untuk melakukan analisis regresi sederhana adalah metode enter.

Tabel 4.16 Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,146E9 5,811E8 5,413 ,000 CSR -7,185E8 8,218E8 -,137 -,874 ,387


(70)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.16 diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y3

a. Konstanta 3,146E9 menyatakan bahwa jika nilai skor penerapan CSR = 0 (tidak ada) maka PER akan sebesar 3,146E9.

= 3,146E9 - 7,185E8X + e

b. Koefisien X (b1) = -7,185E8X menunjukkan bahwa CSR (X1) berpengaruh negatif terhadap PER (Y3

c. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan penggangu.

). Hal ini berarti bahwa jika variabel skor penerapan CSR ditingkatkan, maka akan menurunkan PER sebesar 7,185E8.

b) Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji–t dilakukan untuk menguji secara parsial atau individu apakah penerapan CSR (X) secara parsial berpengaruh terhadap ROA (Y1), NPM (Y2), dan PER (Y3

Dari hasil uji-t dapat diketahui variabel CSR akan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan ROA, NPM, PER jika dinilai probabilitasnya < 0.05

). Hasil uji-t dapat dilihat pada tabel 4.12, 4.14, 4.16 di halaman 49.

i. Variabel ROA

Berdasarkan hasil uji-t, dari tabel 4.12 dapat diketahui nilai probabilitas untuk variabel CSR adalah 0,525 berarti penerapan CSR berpengaruh negatif terhadap ROA karena probabilitasnya berada di atas 0,05.


(71)

Berdasarkan hasil uji-t, dari tabel 4.14 dapat diketahui nilai probabilitas untuk variabel CSR adalah 0,223 berarti penerapan CSR berpengaruh negatif terhadap NPM karena probabilitasnya berada di atas 0,05.

iii. Variabel PER

Berdasarkan hasil uji-t, dari tabel 4.16 dapat diketahui nilai probabilitas untuk variabel CSR adalah 0,387 berarti penerapan CSR berpengaruh negatif terhadap PER karena probabilitasnya berada di atas 0,05.

Dapat disimpulkan, bila bergerak secara parsial penerapan CSR berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan : ROA (Y1), NPM (Y2), dan PER (Y3

c) Hasil Pengukuran Adjusted R

) dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,525 (> 0,05), 0,223 (>0,05), 0,387 (>0,05). Hasil penelitian ini secara parsial menemukan bahwa penerapan CSR tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Adjusted R

2

2

pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R2 digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan skor penerapan CSR (X) dalam menerangkan ROA (Y1), NPM (Y2), PER (Y3). Adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.


(72)

i. ROA

Tabel 4.17 Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,101a ,010 -,015 2,33914E7

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: ROA

Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1. Output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R square) sebesar -0,15. Hal ini berarti ROA (Y1

ii. NPM

) tidak dapat dijelaskan oleh skor penerapan CSR.

Tabel 4.18 Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,192a ,037 ,013 2,10523E8

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: NPM

Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1. Output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R square) sebesar 0,013. Hal ini berarti NPM (Y2) tidak dapat dijelaskan oleh skor penerapan CSR.


(73)

iii. PER

Tabel 4.19 Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,137a ,019 -,006 2,66297E9

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: PER

Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1. Output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R square) sebesar -0,006. Hal ini berarti PER (Y3

C. Pembahasan Hasil Penelitian

) tidak dapat dijelaskan oleh skor penerapan CSR.

Berdasarkan hasil uji-t, dari tabel 4.12 dapat diketahui nilai probabilitas untuk variabel CSR terhadap ROA adalah 0,525 berarti penerapan CSR berpengaruh negatif terhadap ROA karena probabilitasnya berada di atas 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa penerapan program CSR tidak berpengaruh terhadap ROA perusahaan. Hal ini disebabkan karena penerapan program CSR tidak berhasil menarik simpati masyarakat atas nama perusahaan dan produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga tidak berdampak signifikan terhadap tingkat penjualan perusahaan dan laba yang dihasilkan dari penjualan tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa penjualan perusahaan lebih dipengaruhi oleh hal lain di luar tanggung jawab sosial perusahaan.


(1)

Lampiran v One Sample Kolmogorov Smirnov Test

1) Variabel ROA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,31043734E7 Most Extreme

Differences

Absolute ,126

Positive ,126

Negative -,079

Kolmogorov-Smirnov Z ,814

Asymp. Sig. (2-tailed) ,521

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

2) Variabel NPM

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,07939669E8 Most Extreme

Differences

Absolute ,170

Positive ,170

Negative -,141

Kolmogorov-Smirnov Z 1,101

Asymp. Sig. (2-tailed) ,177

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(2)

3) Variabel PER

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parameters

Mean

a,b

,0000003

Std. Deviation 2,63029144E9

Most Extreme Differences

Absolute ,157

Positive ,157

Negative -,107

Kolmogorov-Smirnov Z 1,019

Asymp. Sig. (2-tailed) ,250

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

Lampiran vi Autokorelasi

1) Variabel ROA

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson 1 ,101a ,010 -,015 2,33914E7 1,938

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: ROA

2) Variabel NPM

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson 1 ,192a ,037 ,013 2,10523E8 1,614

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: NPM

3) Variabel PER

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson 1 ,137a ,019 -,006 2,66297E9 1,812

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: PER


(4)

Lampiran vii Heterokedastisitas

a) ROA


(5)

c) PER


(6)

Lampiran viii Jadwal Penelitian

Perencanaan jadwal penelitian adalah sebagai berikut:

Tahap Penelitian Jul 2010

Agst 2010

Sept 2010

Okt 2010

Nov 2010

Des 2010

Jan 2011

Feb 2011

Pengajuan Judul

Persetujuan Proposal

Pengumpulan Data

Seminar Proposal

Bimbingan dan Penulisan Skripsi


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(2009-2011)

0 49 87

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14