Mediakom Edisi 18 Juni 2009 - [MAJALAH]

IKLAN



Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

Etalase
SuSuNAN REDAKSI

Mediakom
Penanggung Jawab:
dr. Lily S. Sulistiowati, MM
Pemimpin Umum:
Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS
Pimpinan Redaksi:
Drs. Sumardi
Redaksi:
Prawito, SKM, MM (koordinator)
Dra. Hikmandari A., M. Ed.
drg. Anitasari SM
Busroni, S.IP

Dra. Isti Ratnariningsih, MARS
Mety Setiowati, SKM
Aji Muhawarman, ST
Reporter:
Resty Kiantini, SKM, M. Kes.
Sri Wahyuni, S. Sos
Giri Inayah, S. Sos
R. Yanti Ruchiati
Fotografi:
Wayang Mas Jendra, S.Sn
Rifani Sastradipraja, S.Sos
Alamat Redaksi:
Pusat Komunikasi Publik
Gedung Departemen Kesehatan RI
Blok A, Ruang 107
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9
Jakarta 12950
Telepon:
021-5201590; 021-52907416-7
Fax:

021- 5223002; 021-52960661
Email:
puskom.depkes@gmail.com
puskom.publik@yahoo.co.id

Redaksi menerima naskah dari
pembaca: dapat dikirim ke alamat
email redaksi

Ayo
Hidup Sehat!
Banyak perokok tahu bahaya rokok bagi
kesehatan, tapi lebih banyak perokok tidak
mau tahu kapan harus berhenti merokok.
Beribu alasan dilontarkan, yang intinya
perokok tetap ingin merokok dan enggan
berhenti merokok.
Pembaca, memang tidak mudah mengubah kebiasaan yang sudah berlangsung
lama dan bertahun-tahun. Apalagi kebiasaan
merokok. Dari banyak pengalaman, hanya

mereka yang memiliki tekad besar dan kemauan kuat dari diri sendiri yang dapat membedr. Lily S. Sulistiowati, MM
baskan diri dari kebiasaan merokok.
Dr. Merdias Altmatsir mengatakan, resep
berhenti merokok sebenarnya sederhana saja, cuma niat yang tulus dan
kuat. Setelah itu kita harus siap memasuki dunia baru: hidup sehat. Lalu, biasakan bernapas panjang, olahraga setiap hari, mengambil waktu tidur lebih
lama, banyak minum dan mandi, menjauhi kopi, alkohol, makanan berat dan
berbumbu banyak, sekaligus menjauhkan diri dari perokok atau lingkungan
yang mendorong kita ikut merokok. Percayalah, dengan memilih hidup
lebih sehat, Anda akan menjadi lebih segar, bugar, dan bergairah menyongsong kehidupan.
Gaya hidup sehat juga akan menjauhkan kita dari berbagai ancaman
virus yang makin hari semakin menghantui lingkungan sosial kita. Seperti Influenza A H1N1, salah satu virus yang menghebohkan dunia, semua
negara, termasuk organisasi kesehatan dunia WHO sibuk mencegahnya. Tapi
apa daya, tingkat penyebaran lebih cepat dari strategi pencegahan. Akhirnya
H1N1 dinyatakan oleh WHO menjadi pandemi. Kini influenza A H1N1 sudah
merebak ke seluruh negara di dunia. Terus menyebar melintas batas daratan,
gunung dan laut tak terkendali.
Kedua topik itu kami angkat sebagai topik utama Mediakom edisi kali ini.
Selain itu, kami juga mengabarkan berbagai kegiatan di lingkup departemen Kesehatan serta berbagai informasi menarik yang layak Anda ketahui.
Dari hari ke hari kami akan terus memperbaiki majalah kita tercinta. Berbagai rubrik baru terus kami persegar dan perbarui. Semoga pembaca berkenan. Dan kami berharap apa yang kami lakukan ini dapat mendekatkan
dengan pembaca. Berkomunikasi, tukar pikiran dan saling menyapa antara

kita. Selamat membaca. l
Redaksi
No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom



Daftar Isi
14

26

9

28
18

13

Cover
Model memakai masker

sebagai pencegahan penularan
Influenza A H1N1

Kangkung Sebagai Anti Racun

Foto
Wayang Mas Jendra, S.Sn

Cara Membedakan Madu yang Asli dan Palsu
Amankah Kosmetika Anda?

3

Etalase

4

Daftar Isi

6


Surat Pembaca



Waspada Inluenza A

7

Resensi



Seputar Iinluensa A H1N1

9

Info Sehat
You Can Control Your Asthma
Hindari Hipertensi, Kurangi Konsumsi Garam

Lebih Jauh Meningitis
Lingkar Pinggang Indikator Kesehatan



25

23

Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

15 Media utama
Virus H1N1
MASYARAKAT HARuS TETAP WASPADA

KRONOLOGI PENYEBARAN
INFLuENZA A H1N1

26 Sorot
Hari-Hari Tanpa Tembakau

Dampak dan Bahaya Rokok
Tidak Pernah ada Kata Aman untuk Rokok!

Daftar Isi
34

49

43

38
56

46

34 Peristiwa


Pemerintah Gelar Simulasi Penanggulangan
Episenter Inluenza kedua

Babak Baru B4M
Depkes Siap Melayani Kesehatan Jemaah
Haji Indonesia
Penyakit Miningitis dan Ibadah Haji

38 Nasional
Virus Sharing Akan Menjadi Aturan Baru
WHO
Lima Puluh Tahun Penanggulangan Malaria

44 Daerah

Pembangunan Kesehatan Tana Toraja
Tana Toraja, Tanah Kerajaan Surga

48 Potret
Dr. Sardikin Giriputro SpP(K), MARS

56 Siapa Dia
Daniel Tule

Nunuk Iswandari

58 Lentera
Namaku Flu
Jasamu, Kader Posyandu

No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom



Surat Pembaca
Info H1N1
Redaksi yang baik,
Ada beberapa pertanyaan yang saya
butuhkan berkaitan dengan adanya
H1N1, adalah sebagai berikut:
1. Kebijaksanaan pemerintah
Indonesia dalam menangani
pasien yang diduga terkena
flu babi (H1N1)

2. Apakah mereka segera dikarantina? berapa lama?
3. Bagaimana test itu dilaksanakan dan berapa lama?
4. Apakah bisa dikonfimasikan
jumlah dan lokasi karantina di
Jakarta dan Bali.
5. Apa yang harus dihadapi oleh
pengunjung dari luar negeri
jika mereka harus dikarantina?
Mohon informasinya. Terima kasih
Ades, Bali.



Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

Jawab :
1) Pasien flu berat dirawat dan diobservasi di rumah sakit rujukan
influenza A H1N1. Spesimen diperiksa di laboratorium di rumah
sakit/laboratorium regional
dan dikonfirmasi di laboratorium Badan Litbangkes Depkes
Jakarta, kalau hasilnya konfirm
atau positif, maka pasien tetap
dirawat di ruang isolasi selama 7
hari dan setelah sembuh pasien
dibolehkan pulang.
2) Mereka yang menderita flu berat
dirawat di ruang isolasi dan diobservasi seperti pertanyaan nomor
3) Test spesimen dapat dilakukan di
rumah sakit rujukan influenza A
H1N1, tetapi harus dikonfirmasi
di laboratorium rujukan di Badan
Litbangkes Depkes Jakarta.
Sebenarnya waktu untuk memeriksa spesimen hanya sekitar dua
jam, Namun karena yang diperik-

sa banyak maka harus antri. Ini
yang menyebabkan seolah-olah
pemeriksaan laboratorium itu
lama.
4) Jumlah dan lokasi RS Rujukan
Influenza A H1N1 di seluruh Indonesia sebanyak 100 rumah sakit.
RS rujukan influenza A H1N1 di
Bali RSUP Sanglah, RSU Tabanan dan RSU Sanjiwani Gianyar,
sedangkan di Jakarta adalah RS
Penyakit Infeksi Sulianti Saroso,
RS Persahabatan dan RS Gatot
Subroto.
5) Standar pelayanan pengobatan
influenza A H1N1 baik warga
negara Indonesia maupun
warga negara asing adalah sama.
Mereka yang dinyatakan positif
diisolasi selama 7 hari, setelah
sembuh dibolehkan pulang.l

Resensi
yang dilakukan melalui penunjukan
langsung.
Buku ini membahas dua aspek
penting yaitu perencanaan obat dan
perbekalan kesehatan yang merupakan
salah satu fungsi yang menentukan
Pengarang
dalam proses pengadaan obat dan
Direktorat Jenderal Bina
perbekalan kesehatan, dalam menetapKefarmasian dan Alat Kesehatan
kan jenis, jumlah obat dan perbekalan
kesehatan yang tepat sesuai dengan
Impresum
kebutuhan pelayanan kesehatan dasar;.
Jakarta, Departemen Kesehatan
Selain itu, menyangkut pengadaan
RI.,2008
obat dan perbekalan kesehatan yang
Tebal
bertujuan agar tersedianya obat dan
63 halaman.
perbekalan kesehatan dengan jenis dan
jumlah yang cukup sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan serta terjaminnya
mutu obat dan perbekalan kesehatan.
BUKU disusun oleh Departemen Kesehatan (Direktorat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang
merupakan penyempurnaan dari pedoman sebelumnya. obat dan perbekalan kesehatan adalah: (1) Kriteria obat
dan perbekalan kesehatan, (2) Persyaratan pemasok; (3)
Penyempurnaan dilakukan sehubungan dengan diterPenentuan waktu pengadaan dan waktu datangnya obat;
bitkannya Peraturan Presiden No.95 tahun 2007 tentang
perubahan ketujuh atas Keputusan Presiden No.80 tahun (4) Penerimaan dan pemeriksaan obat dan perbekalan
kesehatan; dan (5) Pemantauan status pesanan. l
2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan obat

Judul
Pedoman Teknis Pengadaan Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan
untuk Pelayanan Kesehatan Dasar

BUKU Pedoman Praktik Laboratorium
Yang Benar di terbitkan Departemen
Kesehatan pertama pada tahun 2004,
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka Pedoman
Praktik Laboratorium Yang benar ada
perbaikan. Buku ini merupakan revisi
dari buku yang terbit sebelumnya. Buku
ini terdiri dari 10 bab yang menguraikan
dari awal organisasi dan manajemen, ruangan dan fasilitas penunjang, peralatan
laboratorium, bahan laboratorium, specimen, Metode pemeriksaan, mutu laboratorium, kesehatan dan keselamatan kerja
di laboratorium sampai ke pencatatan
dan pelaporannya di lengkapi dengan
contoh-contoh formulir. Dengan terbitnya buku ini di harapkan dapat dipakai
sebagai pedoman agar pelayanan
laboratorium semakin meningkat dan
lebih baik. l

Judul
Pedoman Praktik
Laboratorium
Kesehatan yang Benar
(Good Laboratory
Practice)
Pengarang
Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik
Impresum
Jakarta, Departemen
Kesehatan RI., 2008
Tebal
164 halaman.

No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom



Resensi
Judul
Standar pelayanan
minimal rumah sakit
Pengarang
Direktorat Jenderal
Bina Pelayanan Medik
Impresum
Jakarta, Departemen
Kesehatan RI., 2008
Tebal
120 halaman.

STANDART Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. SPM bersifat sederhana, konkrit mudah diukur, terbuka,
terjangkau dan dapat dipertanggung jawabkan serta mempun-

yai batas waktu pencapaian.
Buku Standar pelayanan minimal rumah sakit
(SPM-RS),ini di susun oleh Direktorat Jenderal
Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.
Bekerjasama dengan Asosiasi Rumah Sakit Daerah
(ARSADA), Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) dan
lintas sektor dan lintas program terkait. Isi buku ini
diawali dengan Surat Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 129/Menkes/SK/II 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Buku ini dengan jelas menguraikan Jenis-jenis
pelayanan rumah sakit, SPM setiap jenis pelayanan,
indicator dan standart pelayanan. SPM-SR sebagai
pedoman bagi rumah sakit Pemerintah dan Swasta
agar ada kesamaan dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Diharapkan SPM-RS ini dapat digunakan oleh perangkat daerah untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional
serta dapat dijadikan bahan akuntabilitas kinerja
rumah sakit. l

BUKU ini disumendiagnosa
Judul
: Keputusan Menteri Kesehatan
sun oleh Direkmelainkan organ
Republik Indonesia Nomor 008/Menkes/
torat Jenderal Bina
atau sistem dan
SK/1/2009 Tentang Standar Pelayanan
Pelayanan Medik.
memberikan penKedokteran Nuklir di Sarana Pelayanan
Terdiri dari Pendagobatan.
Kesehatan
huluan, yang berisi
Standar strukPengarang : Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
tentang definisi
tur organisasi
Medik Departemen Kesehatan
pelayanan kedokdan administrasi
Impresum : Jakarta, Departemen Kesehatan RI.,2009
teran nuklir, ruang
adalah sistem yang
Tebal
: 49 halaman
lingkup pelayanan
mengatur jalur
kedokteran nuklir,
komando dan jalur
serta karakteristik kamera gamma pada pelayanan
koordinasi yang menetapkan tanggung jawab penyekedokteran nuklir.
lenggaraan dan pelaksanaan pelayanan,pendidikan dan
Visinya adalah mencapai pelayanan kedokteran nuklir penelitian. Dalam kegiatan administrasi tergambar 3 jalur
yang prima dan misi yang mempertimbangkan ruang
sistem, yaitu alur pelayanan pasien, alur pencatatan dan
lingkup dari peran dan fungsi pelayanan kedokteran
pelaporan serta alur keuangan.
nuklir, kebutuhan masyarakat dan kemampuan atau
Standar fasilitas dan peralatan kedokteran nuklir harus
potensi yang dimiliki.
memperhatikan prinsip kehatian –hatian dan kenyamanFalsafah Pelayanan Kedokteran Nuklir pada dasarnya
an dan memenuhi persyaratan dan disesauaikan dengan
adalah tindakan medik yang mengutamakan keselamatan, jenis klasifikasi yaitu Klasifikasi pelayanan Kedokteran
efektif, tertib dan manusiawi berdasarkan ilmu kedokteran Nuklir adalah sebagai berikut pelayanan nuklir pratama,
yang menggunakan radionuklir atau radioformana yang
pelayanan kedokteran nuklir madya dan pelayanan
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang terdiri dan terkedokteran nuklir utama.Ruangan pelayanan kedokteran
latih serta mengutamakan keselamatan.Tujuan pelayanan nuklir harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
kedokteran nuklir adalah memberikan pelayanan untuk
BAPETEN. l(parna)


Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

Info Sehat

You Can Control
Your Asthma
gan faktor keturunan, ini diakibatkan gen penyebab asma. Jadi, jika
ayah atau ibu kena asma, makin
tinggi risiko anak terkena asma.
Bahkan, meski ayah atau ibu tidak
punya asma, tapi kalau kakek atau
neneknya menderita asma, anak
pun bisa terkena.

M

enurut WHO, sebanyak 100
- 150 juta penduduk dunia
adalah penyandang asma.
Jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya.
Sementara di Indonesia, menurut
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terdapat 4% prevalensi Asma.
Dengan jumlah penduduk Indonesia 240 juta berarti terdapat sekitar
10 juta penderita asma di Indonesia,
dimana sebagian besarnya adalah
anak-anak.
Untuk mengingatkan pentingnya upaya pengendalian asma,
setiap tanggal 1 Mei diperingati
sebagai Hari Asma Sedunia. “You
Can Control Your Asthma” ditetapkan sebagai tema kampanye global.
Dengan slogan ini diharapkan
penderita asma tetap dapat hidup
normal dengan kualitas hidup yang
maksimal apabila mampu mengelola asma dan mengontrol kesehat-

annya secara teratur.
Asma adalah suatu penyakit saluran napas yang ditandai
dengan penyempitan jalan napas.
Gejalanya bisa timbul dan hilang
dengan sendirinya. Karena terjadi
penyempitan jalan napas, maka
gejalanya adalah sesak napas pada
saat muncul serangan.
Mengapa penderita asma mengeluarkan bunyi ngik-ngik?
Proses bernapas itu ada dua,
mengeluarkan napas dan inspirasi.
Sesak napas terjadi saat mengeluarkan napas, bukan saat menarik
napas. Karena terjadi penyempitan
saluran napas, maka pada saat
mengeluarkan napas, seringkali
mengeluarkan bunyi ngik-ngik atau
disebut pula mengik.
Apakah asma penyakit keturunan?
Penyakit ini erat kaitannya den-

Kapan penyakit asma muncul?
Asma bisa muncul kapan saja,
tak selalu malam atau pagi hari seperti yang selama ini banyak diyakini.
Yang harus diperhatikan adalah
gejala penyakit lain yang mirip
gejala asma seperti bronkhitis atau
sinusitis. Jadi, munculnya serangan
asma seringkali tak ada hubungannya dengan siang atau malam hari.
Kalau penyebabnya alergen yang
ada di rumah, biasanya serangan
muncul malam menjelang dinihari.
Pasalnya, penderita pada malam
hari lebih banyak terpapar alergen.
Apa saja pemicu asma?
Selain dipicu oleh alergen (debu
rumah, spora jamur, asap, bulu binatang, dan sebagainya), asma juga
bisa aktivitas tubuh atau kelelahan,
dan bahkan karena emosi dan stres.
Benarkah stigma bahwa asma
tidak dapat disembuhkan?
Asma pada anak sebetulnya bisa
disembuhkan dengan pengobatan
yang rasional, yaitu memakai obatobat yang kerjanya disesuaikan
dengan gejala dan sasarannya.
Kalau pun tak bisa disembuhkan,
No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom



Info Sehat
asma bisa dikelola, sehingga anak
tetap mempunyai kualitas hidup
yang baik, bisa berprestasi dan
anak tetap sehat bersama asmanya.
Bagaimana cara pencegahan asma?
Menjaga kebugaran dengan
olahraga yang cukup adalah kunci
utama. Dengan begitu, penderita
asma khususnya anak-anak, bisa
tetap berprestasi.
Bagaimana memilih obat asma
yang tepat?
Pengobatan asma terkadang me-

makan waktu lama. Jadi, sebaiknya
pakailah obat yang memiliki sedikit
efek samping. Berarti, jenis, dosis
dan cara pemakaian yang tepat
harus benar-benar diperhatikan
termasuk waktu pemberian obat.
Benarkah mitos antibiotik dapat
mencetuskan asma?
Dulu antibiotik disebut mencetuskan asma tapi akhir-akhir
ini dibantah, justu karena asma
diberi antibiotik (misal pada kasus
influenza di Indonesia) seolah-olah
menimbulkan asma, memicu asma.

Bagaimana mengetahui alergen
penyebab alergi?
Untuk mengetahui alergen
penyebab alergi dapat dilakukan
tes alergi. Tes alergi ini dilakukan
oleh dokter,dengan tujuan untuk
mengetahui apakah penderita sensitif terhadap alergen tertentu. Jika
hasilnya positif, perlu ditanyakan
kepada orangnya apakah benar
sensitif terhadap alergen tersebut.
Tes alergi ini tidak menyakitkan dan
biayanya sekitar Rp 350.000,-l
(gi dari berbagai sumber)

Hindari Hipertensi,
Kurangi Konsumsi Garam
Gemar makanan
asin? Hati-hati,
bahaya hipertensi
menghadang Anda.
Garam sangat akrab
dengan kita. Bahkan
sejak ribuan tahun
yang lalu garam
telah difungsikan
sebagai bahan penyedap masakan dan
pengawet makanan.

10

Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

N

amun tahukah Anda? Meski
enak di lidah, garam bisa
mengganggu kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara berlebih.
Tepatnya, garam dianggap sebagai
pemicu penyakit darah tinggi alias
hipertensi. Itu sebabnya, bukan cuma
orang gedongan yang bisa kena darah tinggi, jika masih banyak rakyat
kecil yang menu hariannya ikan asin.
Mengapa garam berbahaya?
Dalam garam dapur terkandung
unsur sodium dan natrium chlor
(NaCl). Sodium, penting untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam
tubuh, serta baik untuk kesehatan
syaraf dan otot. Natrium penting
dalam proses pertukaran zat makanan lama dengan yang baru. Kelancaran proses pertukaran sisa makanan di dalam tubuh, tergantung pada

kadar natrium di dalam sel.
Tubuh sebenarnya hanya memerlukan sekitar 5 gr atau 1 sendok teh
garam per hari. Namun umumnya
dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi garam kita dapat mencapai 15
gram, bahkan lebih.
Bagaimana dengan ikan asin?
Menu asin terbentuk lebih karena
budaya orang urban manakala rasa
enak garam dapur ditemukan. Budaya gemar garam tanpa disadari telah
merongrong ginjal untuk bekerja
lebih keras membuang kelebihan
natrium (sodium) dari garam yang
ditelan setiap hari.
Kendati masyarakat paham bahwa konsumsi garam berlebihan akan
membahayakan kesehatan, namun
konsumsi garam masyarakat Indonesia masih terbilang tinggi. Angka

Info Sehat
adalah buah-buahan, seperti pisang,
jeruk, dan lain-lain yang perlu dikonsumsi secara alami. Penyakit hipertensi digolongkan sebagai the silent
disease karena umumnya penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap
hipertensi sebelum memeriksakan
tekanan darahnya.

prevalensi hipertensi di negara ini
berdasarkan riset kesehatan dasar
(Riskesdas) 2007 mencapai 30% dari
populasi. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya pada jantung,
gagal ginjal, dan kebutaan.

resah. Meski tanpa garam, dijamin
masakan Anda tak kalah sedap.
Caranya, cobalah berani memakai
bumbu masak yang beraroma tajam
(banyak memakai rempah-rempah),
pedas, juga cita rasa yang menyegarkan dengan tambahan jeruk nipis.

Bagaimana mengurangi garam?
Jadi, jika ingin sehat, kurangi konsumsi garam. Memang tidak mudah
melakukannya, karena makanan akan
terasa hambar dan badan jadi lemas.
Padahal, tanpa mengonsumsi garam
dapur pun, tubuh seseorang tak akan
kekurangan sodium dan natrium.
Sebab, garam alami bisa didapatkan
dari bahan makanan lain seperti sayur-sayuran dan hasil laut. Makananmakanan segar seperti ikan, daging,
telur, sayur, bahkan buah-buahan
mengandung garam. Tetapi, jumlahnya tidak berlebihan dan cukup untuk
memelihara kesehatan.
Tentang rasa sebenarnya tak perlu

Bagaimana mengontrol konsumsi
garam?
Konsumsi garam menjadi sulit
dikontrol, terutama jika kita terbiasa
mengonsumsi makanan di luar
rumah (warung, restoran, hotel, dan
lain-lain). Apalagi jika indra perasa
kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan memiliki ambang batas yang
tinggi terhadap rasa asin, sehingga
sulit untuk menerima makanan yang
agak tawar.
Untuk mengimbangi efek buruk
garam, penting bagi kita mengkonsumi kalium (potasium) yang
cara kerjanya adalah kebalikan dari
natrium. Sumber kalium yang baik

Apa itu Hipertensi?
“Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika
tekanan darah sistolik/ diastoliknya
melebihi 140/90 mmHg, sedangkan
tekanan darah normalnya 120/80
mmHg, jelas Dirjen Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
dr. Tjandra Yoga Aditama saat membuka seminar dalam rangka peringatan Hari Hipertensi Sedunia (11/6).
Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit
kepala, keluar darah dari hidung
secara tiba-tiba, tengkuk terasa
pegal, dan lain-lain. Dampak yang
dapat ditimbulkan oleh hipertensi
adalah kerusakan ginjal, perdarahan
pada selaput bening (retina mata),
pecahnya pembuluh darah di otak,
serta kelumpuhan.
Hipertensi sesungguhnya dapat
dicegah dengan pengaturan pola
makan yang baik dan aktivitas fisik
yang cukup. Di samping itu, penting mengendalikan stres yang bisa
memicu kenaikan tekanan darah.
Pengaturan menu bagi penderita
hipertensi dapat dilakukan dengan
empat cara. Pertama adalah diet
rendah garam. Kedua, diet rendah
kolesterol dan lemak terbatas. Ketiga,
diet tinggi serat. Keempat, diet rendah energi (bagi yang kegemukan).
Nah, mulai sekarang cobalah
hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan garam pada tubuh. l
(gi dari berbagai sumber)

No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom

11

Info Sehat

Lebih Jauh Meningitis
M

eningitis meningokokus
adalah penyakit radang
selaput otak / sumsum
tulang belakang yang terjadi secara
akut. Penyakit ini cepat menular,
dapat menyebabkan kematian dan
bila sembuh dapat meninggalkan
gejala sisa akibat kerusakan di otak.
Apa nama lain penyakit
Meningitis ?
Penyakit ini dikenal juga dengan
nama Meningococcal infection;
atau Carebrospinal fever; atau Meningococcemia
Apa gejala atau tanda-tanda
klinis penyakit Meningitis
• Demam (panas tinggi) yang
mendadak,
• Nyeri kepala,
• Mual, muntah,
• Kaku kuduk,
• Ketahanan yang melemah,
• Kemerahan dikulit yang berupa
“petechiae” atau “vesicular” dan
pada stadium lanjut kesadaran
menurun sampai koma
Apa penyebab penyakit
Meningitis ?
Penyebab penyakit meningitis
adalah bakteri Neisseriae meningitidis (N.meningitidis) disebut juga
Meningokokus Neisseriae adalah
sekelompok kokus gram negatif.
Ciri khas organisma ini adalah diplokokus gram negatif, tidak bergerak dan tidak membentuk spora.
Berapa lama masasa inkubasinya ?
Masa inkubasi bervariasi antara 2
- 10 hari, umumnya 3 - 4 hari
Ada berapa jenis Meningitis ?
Meningokokus ini dapat dikiasifika-

1

Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

sikan dalam beberapa group yaitu
A, B, C, D, I, H, K, L, X, Y, Z, W-135 dan
29 E. Group A sering sebagai penyebab wabah, sedangkan dalam
keadaan endemis umumnya group
B dan C. Kuman ini dapat dimatikan cepat dengan pengeringan,
sinar matahari, pemanasan basah
dan desinfektan, tetapi tahan pada
pembekuan (udara dingin).

Apakah orang terpapar bakteri
meningitis pasti sakit ?
Orang yang terpapar bakteri N.
meningtidis dapat berkembang
menjadi dua kemungkinan yaitu :
• Orang yang terinfeksi tidak
menunjukkan gejala sakit,
walaupun kumannyabersarang
didalam nasofaring, orang
tersebut sebagai ‘carrier’.
• Orang yang terinfeksi menjadi
penderita Meningitis meningokokus. Kuman N. mengitidis
akan masuk kedalam tubuh
kemudian menyebar lewat
aliran darah yang dapat mengakibatkan lesi metastatik pada
berbagai tempat di badan misalnya kulit, meningen, persendian, mata dan paru-paru.

Siapa tuan rumah (Reservoir)
bakteri meningitis ?
Manusia adalah satu-satunya tuan
rumah (reservoir) alami bagi Neisseriae meningitidis patogen.

Kelainan Pasca Meningitis
Penderita Meningitis meningokokus yang sudah diobati dapat
ditemukan gejala sisa (squale),
berupa hydrocefalus, tuli, buta dan
para paresis.

Bagaimana penularannya ?
Penularan pada umumnya melalui
kontak Iangsung (erat) dengan
kasus atau “Carrier” nya. Pada jarak
lebih dan 100 cm diduga dapat
menghindari penularan meningokokus. Penularan penyakit masih
dapat berlangsung terus hingga 24
jam setelah pengobatan.

Bagaimana pencegahannya ?
• Vaksinasi Meningitis yang
mengandung grup A,C,W – 135
dan Y
• Menghindari kontak langsung
dan terpapar dengan droplet
infeksi
• Menghindari kepadatan/keramaian

Bagaimana perjalanan penyakit ?.
Kuman N. meningitidis masuk kedalam tubuh manusia melalui
saluran nafas bagian atas. Kondisi
ini akan mempermudah masuknya
bakteri kedalam tubuh yang kemudian akan berkembang biak di
selaput nasofaring.

Apa yang dimaksud kontak ?
Adalah orang-orang yang dekat
dengan penderita baik satu kamar,
satu lantai, satu pondokan atau
satu pesawat dengan penderita. l
(Smd, Dirjen P2PL)

Info Sehat
Kangkung Sebagai Anti Racun

K

Lingkar Pinggang
Indikator Kesehatan

B

anyaknya lemak di pinggang
adalah salah satu peringatan
untuk mengubah gaya hidup
menjadi lebih sehat lagi.
Menurut sebuah kampanye antiobesitas di Inggris, mengukur lingkar
pinggang dengan meteran adalah tolok
ukur kesehatan yang lebih akurat daripada menimbang berat badan. Dengan
mengukur lingkar pinggang, resiko
terkena diabetes tipe 2 dan penyakit
jantung dapat diprediksi lebih akurat.
Mereka yang mempunyai resiko paling tinggi untuk terkena penyakit yang
bersangkutan dengan obesitas adalah
pria yang mempunyai lingkar pinggang
lebih dari 101 cm (40 inci) dan wanita
dengan lingkar pinggang lebih dari 89
cm (35 inci).
Sebuat riset yang dilakukan di Universitas Birmingham, Inggris menunjukkan bahwa sel lemak di sekitar pinggang bukanlah bongkahan lemak yang
pasif melainkan sel-sel aktif berlebih
yang dapat mengacaukan stabilitas insulin dan meningkatkan tekanan darah
dan kolesterol dalam darah.
Penyakit seperti jantung dan diabetes kini tak lagi menghantui mereka
yang nampak berisi dari luar, namun
juga orang-orang yang kelihatan langsing. Maka jangan pernah lengah. l

angkung berasal dari India, lalu
menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, China Selatan, Australia,
dan Afrika. Di Indonesia, kangkung bisa
ditemukan di hampir seluruh daerah.
Selain untuk enak untuk dimakan,
kangkung ternyata juga berkhasiat
sebagai anti racun dan bisa mengobati
berbagai gangguan kesehatan.
Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina,
memasukkan kangkung ke dalam kelompok tanaman penyembuh
ajaib. Kangkung dianggap sebagai pengusir racun dari tubuh. Di
negara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan
obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga
berguna untuk mengobati penyakit wasir. Kangkung ternyata juga
memiliki manfaat sangat tinggi. Itu karena mengandung vitamin A,
B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten,
hentriakontan, sitosterol. l

Cara Membedakan

Madu yang Asli
dan Palsu

M

adu banyak dikonsumsi
orang untuk mencegah penyakit. Biasanya
dikonsumsi 1 hingga 2 kali sehari
sebanyak satu sendok makan.
Namun bagaimana cara mengetahui madu yang asli dan yang
palsu?
1. Mencampurnya dengan
kuning telur. Campurkan dua
sendok makan madu dengan
kuning telur, lalu kocok. Jika
kuning telur tampak mengkristal seperti matang, maka
madu Anda asli.
2. Kocok madu dalam botol.
Madu yang asli jika dikocok
akan berbusa. Busa dan udara
yang terbentuk akan naik dan
menekan tutup botol sehingga
ketika tutup botol dibuka akan
terdengar suara letupan kecil.

3. Teteskan madu pada kertas
koran. Jika madu yang Anda
miliki adalah madu yang asli,
tidak mudah diserap kertas,
karena kadar air yang terkandung di dalam madu asli lebih
rendah dibandingkan madu
palsu.
4. Madu asli memiliki rasa lebih
asam. Madu yang palsu memiliki rasa lebih manis karena
ditambahkan gula, sehingga
akan dikerubungi oleh semut
jika dibiarkan dalam keadaan
terbuka. l
(gi dr berbagai sumber)

No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom

1

Info Sehat

Amankah Kosmetika Anda?

K

ulit wajah Anda gatal-gatal,
memerah, dan ada titik-titik
hitam setelah menggunakan
kosmetika baru? Atau rambut anda
pecah-pecah, kering, kusam dan
berketombe? Hati-hati, bisa jadi
bukan cantik dan rambut indah yang
diperoleh melainkan tampilan yang
tak enak dipandang karena ternyata
dalam kosmetika anda mengandung
bahan berbahaya.
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Dr. Husniah Rubiana
Thamrin Akib kembali mengumunkan 70 jenis kosmetika yang mengandung bahan berbahaya dan bahan
yang dilarang. Bahan berbahaya ini
terdapat dalam kosmetika rias wajah
dan rias mata (18 merek), kosmetika
pewarna rambut (7 merek), kosmetika
perawatan kulit (44 merek) dan kosmetika sediaan mandi (1 merek).
Dari sejumlah produk tersebut
terdapat merek produk kosmetika
ternama yaitu Ponds Detox Complete Beauty Care Make Up Kit, dan
Olay 4 in 1 Complete Make Up. Ponds
mengandung zat Merah K.3 dan K.10,
sedangkan Olay mengandung zat
Merah K.10.
Husniah mengatakan, dua produk
ternama yang mengandung zat
berbahaya Ponds dan Olay tak terdaftar di BPOM. “Keduanya itu bukan
produk asli karena perusahaan
Ponds dan Olay tidak mengeluarkan
varian itu, tapi sebagai public warning kami sebut sesuai merek yang
tercantum di kemasan,” ujarnya.
Kosmetika berbahaya ini sempat
beredar di pasaran termasuk di pasar
tradisional, pasar modern, dan salonsalon kecantikan. Harganya pun bervariasi mulai dari yang murah sampai
ratusan ribu rupiah.
Husniah mengatakan, kandung-

1

Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

an zat warna Merah K.3 dan K.10
sangat berbahaya untuk kulit. ”Bisa
menyebabkan kanker kulit karena
merupakan zat warna sintetis yang
biasanya digunakan untuk pewarna
kertas,” ujarnya.
Temuan adanya Merkuri, Hidrokinon, Asam Retinoat, Zat Warna Merah
K.3 (Cl 15585), Merah K.10 (Rhodamin
B) dan Jingga K.1 (Cl 12075) dalam
kosmetika, berdasarkan uji sampling
di laboratorium BPOM sejak September 2008 hingga Mei 2009. Atas
temuannya, BPOM meminta aparat
berwenang segera menarik peredaran sejumlah produk berbahaya itu.
“Karena efek penggunaannya sangat
membahayakan kesehatan”, tegas
Husniah.
Merkuri/ Air Raksa termasuk
logam berat berbahaya yang dalam
jumlah sedikitpun dapat bersifat
racun. Dampak penggunaannya
dapat mengakibatkan kerusakan
permanen pada susunan saraf otak,
ginjal dan gangguan perkembangan
janin.
Hidrokinon termasuk golongan
obat keras yang hanya digunakan
berdasarkan resep dokter. Bila tidak,

dapat menyebabkan iritasi kulit yaitu
kulit menjadi merah dan rasa terbakar serta bercak-bercak hitam.
Asam Retinoat/ Tretinoin/ Retinoic Acid dapat menyebabkan kulit
kering, rasa terbakar dan cacat pada
janin. Bahan kimia ini tidak hanya
berbahaya bagi ibu hamil, tetapi
juga bagi wanita usia produktif yang
merencanakan kehamilan.
Bahan pewarna Merah K.3 (Cl
15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan
Jingga K.1 (Cl 12075) merupakan zat
sintetis yang biasa digunakan sebagai
pewarna kertas, tekstil atau tinta. Zat
warna ini dapat menyebabkan kanker.
Masyarakat diimbau agar tidak
membeli kosmetika yang mengandung bahan berbahaya karena
membahayakan. Bagi masyarakat
yang memerlukan informasi lebih
lanjut atau yang menemukan produk
tersebut dapat menghubungi Badan
POM RI melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen di nomor telepon
021-4263333 dan 021-32199000 atau
melalui e-mail ulpk@pom.go.id dan
uplkbadanpom@yahoo.com atau
melihat di website Badan POM, www.
pom.go.id. l

Media
utama

Ancaman
Virus H1N1

No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom

1

Media Utama

Virus H1N1
MASYARAKAT
HARuS TETAP WASPADA
Meskipun angka kematian inluenza A
H1N1 di dunia sangat rendah yakni 0,4%,
namun penularannya sangat cepat. Karena
itu masyarakat dihimbau tetap waspada dan
senantiasa menjaga kesehatan dan membiasakan pola hidup bersih dan sehat.

1

Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

S

alah satu kebiasaan
pola hidup bersih
dan sehat, diantaranya mencuci
tangan dengan sabun,
ketika batuk dan
bersin tutup hidung
dan mulut dengan sapu tangan/tisu.
Apabila ada gejala flu minum obat
penurun panas, menggunakan
masker serta tidak ke kantor/sekolah atau tempat-tempat keramaian

Media Utama
dan istirahat di rumah selama 5 hari.
Apabila dalam 2 hari flu tidak membaik segera ke dokter.
Hal itu disampaikan Menkes Dr. dr.
Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) kepada
para wartawan usai memimpin
Rapat Koordinasi Tim Kesiapsiagaan
Penanggulangan Influenza A H1N1
di Depkes Jakarta. Menurut Menkes,
kematian yang terjadi pada pasien
positif influenza A H1N1 pada umumnya tidak disebabkan oleh virus A
H1N1, tetapi karena penyakit lain
yang menyertainya seperti orang
dalam kondisi lemah, sakit pernafasan, HIV/AIDS, lanjut usia (lansia),
ibu hamil serta Balita dengan gizi
kurang.
Kendati demikian, untuk mencegah penyebaran influenza A H1N1
yang lebih luas di Indonesia upaya
kesiapsiagaan tetap dijalankan
yaitu : penguatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan (thermal scanner dan
Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak;
penguatan surveilans ILI; penguatan
laboratorium, komunikasi, edukasi
dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).
Masyarakat yang memerlukan informasi tentang perkembangan kasus
influenza A H1N1 dapat mengakses
melalui website Depkes : www.
depkes.go.id.
Upaya lainnya berupa community surveilans, yaitu masyarakat
yang merasa sakit flu ringan segera
melapor ke Puskesmas, sedangkan
yang flu berat segera ke rumah sakit.
Selain itu, clinical surveilans yaitu diadakan surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di
Puskesmas dan rumah sakit untuk
mencari kasus-kasus yang berat.
Sedangkan kasus-kasus yang ringan

"Cadangan obat
oseltamivir untuk
mencegah perkembangan virus lu
burung yang juga
dapat digunakan untuk inluenza A H1N1
sangat cukup."
Dr. dr. Siti Fadilah Supari,
Sp. JP (K)

tidak perlu perawatan di rumah sakit,
tambah Menkes.
Berkaitan dengan meningkatnya
jumlah pasien suspek di Jakarta,
Menkes mengharapkan rumah sakit
swasta yang merawat pasien suspek
influenza H1N1 tidak memindahkan
pasien atau merujuk ke RS Penyakit
Infeksi Sulianti Saroso atau RS Persahabatan. Perawatan pasien influenza
A H1N1 di Jakarta akan dilakukan di
RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso,
sedangkan RS Persahabatan khusus
untuk merawat pasien flu burung
(H5N1), ujar Menkes.
Sampai tanggal 22 Juli 2009,
secara kumulatif kasus influenza A

H1N1 positif di Indonesia berjumlah
293 orang terdiri dari 77 laki-laki dan
65 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24
Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli
(12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24
kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli ( 22
kasus) dan tanggal 14 Juli (26 kasus),
15 Juli ( 30 kasus), 16 Juli ( 15 kasus),
20 Juli ( 15 kasus), 22 Juli (67 kasus).
Sebaran penyakit influenza A
H1N1 sudah mencapai 13 provinsi
yaitu : DKI Jakarta (132 kasus), Banten
( 34 kasus), Jawa Barat (17 kasus),
Bali (22 kasus), Jawa Timur (5 kasus),
DI Yogyakarta ( 4 kasus), Sumatera
Utara (9 kasus), Lampung (2 kasus),
Kalimantan Timur (2 kasus), Sulawesi
Utara (3 kasus), Jawa Tengah (3
kasus), Sumatera Selatan (1 kasus),
Kepulauan Riau (1 kasus) dan tidak
ada data (4 kasus).
Sedangkan berdasarkan kewarganegaraan, sebanyak 203 orang
Warga Negara Indonesia dan 36
orang warga negara asing. Berdasarkan kelompok umur, yang paling
banyak adalah kelompok umur 20-60
tahun sebanyak 64 kasus, disusul
umur 0-19 tahun 59 kasus, lebih 60
tahun 1 orang dan tidak ada data
115 kasus.

Respon Pemerintah
Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari,
Sp. JP (K) mengambil langkah cepat
merespon pengumuman Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) yang menaikkan status penyebaran penyakit
influenza A H1N1 atau yang lebih populer disebut flu babi dari fase 5 ke
fase 6. Peningkatan status dari fase 5
(adanya sinyal kuat pandemi) ke fase
6 (pandemi/wabah) menunjukkan
betapa seriusnya masalah tersebut.
Penyakit ini sangat menular melalui
kontak langsung dari manusia ke
No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom

1

Media Utama
manusia lewat batuk, bersin atau
benda-benda yang pernah disentuh
oleh penderita.
Sampai 11 Juni 2009 kasus ini
telah dilaporkan oleh 74 negara
dengan jumlah penderita 28.774
orang. Dari jumlah itu 144 orang diantaranya meninggal dunia dengan
angka kematian setengah persen.
Hal itu disampaikan Menkes
kepada para wartawan di ruang VIP
Bandara Juanda Surabaya tanggal 12
Juni 2009 usai melakukan kunjungan
kerja dua hari ke Jember dan Probolinggo, Jawa Timur.
Melalui surat edaran No. 422/Menkes/VI/2009 tanggal 12 Juni 2009,
Menkes minta Gubernur mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di
lingkungan Pemerintah provinsi, Kabupaten/kota, UPT Pusat di daerah,
TNI dan Polri maupun bekerja sama
dengan tokoh-tokoh masyarakat dan
lembaga swadaya masyarakat guna
menjalin kemitraan dan kebersamaan dalam menghadapi pandemi
influenza A H1N1. Selain itu, mela-

kukan komunikasi, informasi dan
edukasi kepada masyarakat dengan
menggunakan media komunikasi
yang ada guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
sehingga masyarakat waspada, tidak
panik dan mengerti cara-cara mencegah dan tindakan yang seharusnya
dilakukan bila sakit dan dicurigai
menderita influenza H1N1.
Sebelumnya, pada hari yang
sama Dirjen Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Depkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama juga mengadakan pertemuan
dengan para Kepala Dinas Kesehatan
Prov, Kabupaten dan Kota seluruh
Indonesia di Surabaya untuk mensosialisasikan peningkatan status
Influenza A H1N1 dari fase sinyal
kuat pandemi ke fase pandemi.
Menjawab pertanyaan wartawan,
Menkes menegaskan cadangan obat
oseltamivir untuk mencegah perkembangan virus flu burung yang
juga dapat digunakan untuk influenza A H1N1 sangat cukup.

Waspada
Inluenza A

J

angan anggap enteng influenza A
H1N1. Penyakit influenza atau flu disebabkan oleh virus influenza. Penyakit
yang disebabkan oleh virus belum ada
obatnya. Obat yang ada adalah untuk
mengobati gejala/symptomnya. Virus
influenza banyak jenis/spesiesnya, ada
influenza A, B dan C.

1

Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

Upaya kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza, ujar Menkes
sudah dilakukan Depkes sejak
kasus tersebut muncul pertama
kali di Meksiko dan Amerika Serikat.
Depkes telah menetapkan enam
langkah kewaspadaan menghadapi pandemi influenza H1N1, yaitu
pengamatan penyakit di terminal
kedatangan internasional dengan
memasang thermal scanner dan
pemberian kartu Health Alert Card,
meningkatkan surveilans penyakit
serupa influenza (ILI) dan pneumonia
di 100 sentinel, menyiapkan oseltamivir, dan menyiapkan 100 rumah
sakit rujukan, menyiapkan laboratorium untuk pemeriksaan sampel dan
menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat luas, ujar Menkes.
Menurut Menkes, upaya-upaya
tersebut dilakukan agar masyarakat
lebih meningkat kewaspadaannya
terhadap penyakit Influenza A H1N1
dengan status pandemi. Penyakit ini
menular antar manusia, walaupun
angka kematiannya rendah. l(Smd)

Media Utama
Sedangkan influenza A juga
banyak spesies atau jenisnya, seperti influenza A H1N1 yang menyebabkan wabah flu Spanyol tahun
1918, influenza H2N2 yang menyebabkan flu Asia tahun 1957, influenza A H3N2 yang menyebabkan
flu Hongkong tahun 1968, influenza A H5N1 atau flu burung yang
merebak sejak tahun 2005 hingga
sekarang dan influenza A H1N1
yang semula disebut swine flu atau
flu babi yang muncul pertama kali
di Meksiko dan Amerika Serikat
awal April 2009 dan dinyatakan
pandemi oleh WHO sejak tanggal
11 Juni 2009 hingga sekarang.
Pasien influenza dibagi dalam
tiga kategori, yakni suspect, probable, konfirmasi.
1. Suspek
Seseorang dengan gejala infeksi
pernapasan akut ( demam dengan
suhu tubuh 38 derajat Celcius atau
lebih ), mulai dari yang ringan (
Influenza Like Illnes/ILI) sampai
pneumonia, ditambah salah satu
keadaan di bawah ini :
• Dalam tujuh hari sebelum sakit
kontak dengan kasus konfirmasi flu A H1N1 yang baru.
• Dalam tujuh hari sebelum
sakit berkunjung ke area yang
terdapat satu atau lebih kasus
konfirmasi flu A H1N1
2. Probable
Seseorang dengan gejala di atas,
disertai hasil pemeriksaaan laboratorium positif terhadap flu A H1N1,
tapi sub tipenya tidak dapat diketahui dengan menggunakan reagen
influenza musiman. Atau seseorang
yang meninggal karena penyakit
infeksi saluran pernapasan akut

yang tidak diketahui penyebabnya
dan berhubungan secara epidemiologi dengan kasus probable atau
konfirmasi.
3. Konfirmasi
Seseorang dengan gejala di atas
sudah dikonfirmasi laboratorium
influenza A H1N1 dengan pemeriksaan satu atau lebih tes di bawah
ini :
• Real Time Reverse TranscriptasePolymerase Chain Reaction ( RT
PCR )
• Kultur virus
• Peningkatan empat kali antibody spesifik influenza A H1N1
dengan netralisasi tes

Penularan
Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia
ke manusia lewat batuk, bersin atau
benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena
itu penyebarannya sangat cepat.
Namun angka kematiannya sangat
rendah yakni 0,4%. Kematian yang
terjadi pada pasien positif influenza
A H1N1 pada umumnya bukan
disebabkan karena virus A H1N1
tetapi penyakit lain yang menyertainya seperti orang dalam kondisi
lemah, sakit pernafasan, HIV/AIDS,
lanjut usia (lansia) serta Balita dengan gizi kurang.

Pencegahan

• Selalu menerapkan pola hidup
bersih dan sehat, dengan membiasakan diri mencuci tangan
dengan sabun atau antiseptik.
• Melaksanakan etika batuk dan
bersih yang benar yaitu menutup mulut dan hidung dengan
sapu tangan atau tisu.
• Minum obat penurun panas

bila sakit dengan gejala influenza, dan kenakan masker serta
istirahat (tidak ke kantor atau
ke sekolah) di rumah selama 5
hari. Apabila dalam 2 hari sakit
flu tidak membaik segera ke
dokter.
• Waspadalah bila orang di
sekitar kita menderita gejala flu
seperti batuk, pilek dan demam,
apalagi jika orang itu baru kembali dari luar negeri.
• Selalu menjaga kesehatan dengan makanan bergizi, bisa juga
dengan tambahan suplemen
dan istirahat yang cukup serta
berolahraga secara teratur.

Pengobatan
Saat ini influenza A H1N1 sudah
melanda dunia (dinyatakan pandemi oleh WHO sejak 11 Juni 2009
hingga sekarang). Di Indonesia juga
sudah banyak ditemukan kasus
positif.
Karena itu, jangan menunggu
sakit flu tambah berat. Kalau merasa flu segera minum obat penurun
panas. Bila dua hari flu juga tidak
membaik segera periksa ke dokter.
Apabila ada gejala flu berat,
dokter akan merujuk ke rumah
sakit. Di rumah sakit, mereka yang
diduga (suspek) influenza A H1N1
berat dirawat di ruang isolasi, dan
diberikan obat oseltamivir/tamiflu.
Spesimennya diperiksa di laboratorium rumah sakit/laboratorium
regional dan dikonfirmasi di Laboratorium rujukan di Laboratorium
Badan Litbangkes Depkes Jakarta.
Kalau hasilnya positif, maka pasien
dirawat di ruang isolasi selama 7
hari. Setelah kondisinya sehat boleh
pulang. l
(Smd dari berbagai sumber)

No.XVIII/JUNI/2009 Mediakom

1

Media Utama

Seputar Inluenza A
H1N1
Apa yang dimaksud
dengan inluenza A
H1N1?
Inluenza A H1N1
merupakan inluenza
(lu) yang semula
disebut lu babi
disebabkan oleh virus inluenza tipe A
subtipe H1N1 baru
strain Meksiko. Virus
ini berbeda dengan
virus inluenza
musiman yang ada
selama ini (seasonal
inluenza), atau virus
inluenza A H1N1
yang pernah menjadi wabah di Spanyol
tahun 1918.

0

Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

Apa perbedaan influenza A H1N1
dengan flu biasa atau flu burung?
Influenza A H1N1 ditemukan pertama kali 12 April 2009 di Meksiko.
Penyakit ini penyebarannya sangat
cepat walaupun angka kematiannya
di seluruh dunia rendah (0,4%). Pada
25 April 2009 WHO menetapkan
Influenza A H1N1 sebagai PHEIC
(Public Health Emergency Internacional Concerns) fase 3. Tanggal
27 April dinaikkan menjadi fase 4
dan tanggal 29 April dinaikkan lagi
menjadi fase 5 dan pada tanggal 11
Juni ditingkatkan lagi menjasi fase 6.
Menurut catatan WHO sampai 6 Juli,
influenza A H1N1 telah menyebar ke
135 negara menyebabkan 94.512
orang positif influenza A H1N1, dan
429 kasus orang diantaranya meninggal dunia.
Virus ini sudah ada di Indonesia, sampai dengan 20 Juli 2009 di
Indonesia sudah ditemukan 293
kasus positif Influenza A H1N1 terdiri
dari 36 Warga Negara Asing dan 203
warga Negara Indonesia
Sedangkan flu biasa atau musiman
adalah flu yang disebabkan oleh virus
flu A sub tipe H1N1 (strain Spanyol),
H2N2 dan H3N2. Virus ini endemik di
beberapa Negara. Di negara dengan
4 musim, flu ini angka kematiannya
lebih tinggi dibandingkan dengan
influenza A H1Ni yaitu (5% -15%).

Adapun flu burung disebabkan
virus influenza A H5N1. Virus ini terdapat pada unggas (utamanya ayam
dan bebek) tetapi dapat menular ke
manusia. Virus ini menular ke manusia melalui air liur, lendir dan kotoran
unggas yang sakit. Dapat juga menular melalui udara yang tercemar oleh
virus H5N1 yang berasal dari kotoran
unggas yang sakit. Virus influenza A
H5N1 lebih virulen/ganas dibandingkan dengan flu lainnya. Angka
kematiannya lebih dari 80%. Saat ini
di Indonesia penularan flu burung
H5N1 masih dari unggas ke manusia
(fase 3).
Bagaimana seseorang dapat tertular influenza A H1N1?
Virus dapat menular dari manusia ke manusia semudah seperti flu
musiman biasa yang dapat ditularkan lewat paparan percikan ludah
(droplet) seorang yang sakit melalui
batuk atau bersin yang terhirup atau
yang mencemari tangan atau bendabenda yang dipegang penderita.
Bagaimana mencegah agar tidak
tertular influenza A H1N1?
• Menjaga kondisi tubuh tetap
sehat diantaranya makan dengan gizi seimbang dan bila perlu
tambahkan vitamin/suplemen.
• Biasakan cuci tangan pakai sabun/

Media Utama

antiseptik setelah beraktivitas,
• Bila batuk atau bersin menutup
mulut dan hidung dengan saputangan/tisu.
• Apabila ada gejala influenza,
minum obat penurun panas,
gunakan masker dan tidak ke
kantor/sekolah atau tempat-tempat keramaian serta istirahat di
rumah selama 5 hari.
• Apabila dalam 2 hari flu tidak
membaik, segera ke dokter.
• Hindari kontak atau jaga jarak
dengan penderita flu
Apa gejala seseorang menderita flu A
H1N1?
Gejala flu A H1N1 yang dapat
sama dengan seperti flu biasa (influenza like-illnes), seperti demam (>
3800C), batuk, pilek, letih, lesu, sakit
tenggorokan mungkin disertai mual,
muntah dan diare, bila semakin berat
akan mengakibatkan sesak napas
yang menyebabkan terjadinya pneumonia sehingga mengakibatkan
kematian.
Seberapa besar kita harus waspada

terhadap penyebaran flu A H1N1?
Menurut WHO, penyakit ini sangat
sulit dibendung (unstopable). Penyakit ini penularannya sangat cepat,
tetapi angka kamatiannya (case fatality rate) rendah yaitu diseluruh dunia
hanya 0,4%. Karena itu, kita harus
tetap waspada, tetapi tidak perlu
panik. Pahami gejalanya, pelajari cara
penularannya dan ikuti cara pencegahannya agar kita terhindar dari
penularan influenza A H1N1.
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
telah menyatakan bahwa flu A
H1N1 telah mencapai fase 6 dalam
kewaspadaan pandemi, apa
yang perlu Anda lakukan untuk
pencegahan tertular flu A H1N1?
• Hindari kontak dengan orang
yang yang berasal atau baru
bepergian dari negara terjangkit.
• Apabila sangat diperlukan harus
bepergian ke negara terjangkit,
lakukan tindakan pencegah yang
diperlukan seperti cuci tangan
sesering mungkin, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan
sekitar, hindari kontak dengan

orang yang sedang flu, dan
menggunakan masker .
• Bila menderita flu, segeralah
periksa ke klinik terdekat, dokter
praktek, Puskesmas, atau
Rumah Sakit. Sehingga semakin
cepat diperiksa kesehatannya
akan semakin cepat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Apakah di Indonesia sudah ada
yang terjangkit flu A H1N1 (strain
Meksiko)?
Pertama kali kasus influenza A
H1N1 masuk ke Indonesia berawal
dari luar negeri (kasus impor, karena
tertular di luar negeri). Akibat mobilitas manusia antar negara, kasus di Indonesia semakin banyak. Penularan
juga terjadi pada orang-orang yang
tidak punya riwayat dari luar negeri.
Sampai tanggal 22 Juli, terdapat 239
kasus yang berasal dari DKI Jakarta,
Banten, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Kalimatan
Timur, dan Kepulauan Riau.
Apakah sudah ada obat atau vakNo.XVIII/JUNI/2009 Mediakom

1

Media Utama
Virus inluenza mati
dalam suhu 75-100°
C.
Virus ini juga mati
setelah bersentuhan
dengan zat kimia
pembunuh kuman,
termasuk klorin, hidrogen peroksida,
detergen (sabun),
iodofor (antiseptic
berbasis iodin), dan
alkohol
sin yang ampuh untuk flu A H1N1?
Sampai saat ini belum ada vaksin
untuk mencegahannya. Obat antiviral yang masih efektif untuk pengobatan adalah Oseltamifir (Tamiflu),
dengan catatan segera mendapatkan pengobatan setelah merasa sakit
flu.
Di mana bisa memperoleh obat
oseltamivir ?
Oseltamivir atau tamiflu adalah
obat stok yang dikendalikan oleh
pemerintah dan tidak diperjualbelikan. Obat ini hanya tersedia di fasilitas kesehatan yang telah ditetapkan
seperti Puskesmas, RS Rujukan dan
Dinas Kesehatan maupun Depkes.
Mengapa influenza A H1N1 disebut flu babi?
Semula WHO menyatakan bahwa
kasus influenza yang pertama kali
berjangkit di Meksiko dan Amerika
Serikat disebut sebagai swine flu
atau flu babi. Tetapi setelah dapat
diidentifikasi virusnya yaitu influenza
A H1N1 yang merupakan gabungan


Mediakom No.XVIII/JUNI/2009

antara virus pada manusia dan virus
pada babi. Kendati sudah ditemukan
jenis virusnya, istilah flu babi lebih
populer.
Bagaimana penyakit itu masuk ke
Indonesia?
Walaupun pemerintah sudah
berupaya semaksimal mungkin
untuk mencegah agar tidak masuk
Indonesia, tetapi karena virus influenza A H1N1 sudah menular antar
manusia maka sangat sulit untuk
membendungnya. Bahkan Dirjen
WHO juga menyatakan bahwa influenza A H1N1 unstopable (tidak bisa
dibendung) menyebar ke seluruh
dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Apa upaya pemerintah dalam
menghadapi pandemi flu baru
H1N1?
Upaya kesiapsiagaan menghadapi
pandemi influenza, sudah dilakukan
Depkes sejak kasus tersebut muncul
pertama kali di Meksiko dan Amerika
Serikat. Depkes telah menetapkan
delapan langkah kewaspadaan
menghadapi pandemi influenza A
H1N1, yaitu :
1. Meningkatkan kewaspadaan di
seluruh jajaran kesehatan serta
mengirimkan Surat Edaran baru
dari Menkes dan Dirjen P2PL
yang menyatakan adanya kasus
influenza H1N1 baru di Bali dan
Jakarta.
2. Meningkatkan aktivitas semua
fasilitas kesehatan di RS, KKP,
Laboratorium dan sarana kesehatan lainnya.
3. Meningkatkan kesiapan logistik
serta kemampuan SDM.
4. Meningkatkan komunikasi,
informasi dan edukasi kepada
masyarakat (Jumpa Pers, Iklan
Layanan Masyarakat, Talkshow
di Radio dan Televisi, Poster dan

Leaflet).
5. Masyarakat dapat menghubungi Posko Kejadian Luar Biasa
(KLB) : Telp. (021) 4257125; Fax :
(021) 42877588 ; Email : poskoklbp2pl@yahoo.com; Call Center:
(021) 30413700; Website Depkes
: www.depkes.go.id dan www.
penyakitmenular.info
6. Berkoordinasi dengan instansi terkait, otoritas kesehatan
negara-negara lain, mematuhi
International Health Regulation