Badai Matahari
Home
Global
Gedung Putih Bersiap Hadapi Badai
Matahari 'Pelumpuh' Bumi
Sains
By Arie Mega Prastiwi
on 04 Nov 2015 at 19:42 WIB
5.5kShares
/
Facebook
Twitter
Google+
Email
Copy Link
Badai Matahari 2012 (NASA)
Liputan6.com, Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat kini tengah mempersiapkan
dirinya menghadapi serangan badai Matahari yang bisa mematikan jaringan listrik dalam
beberapa bulan, serta disebut-sebut dapat meluluhlantakan kehidupan umat manusia.
Badai geomaknetik paling mematikan terjadi pada 1859 atau dikenal dengan Carrington event.
Saat itu, jaringan telegraf meledak dan membakar beberapa kantornya. Listrik di seluruh Eropa
dan Amerika Utara padam.
Dalam era modern seperti sekarang, di mana teknologi lebih maju, efek dari badai ini akan lebih
menghancurkan.
Massive Electromagnetic Pulse (EMP) dari badai Matahari bisa menghancurkan pusat tenaga
listrik, dan akan membuat penduduk dunia terpuruk. Manusia bergantung pada telepon genggam,
kartu kredit dan internet, namun saat badai menerjang, semua lumpuh. Tak berdaya.
Salju
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Salju pada pepohonan di Jerman
Salju (dari bahasa Arab )ثلجadalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat
dan seperti hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas (lihat
atmosfer, biosfer, iklim, meteorologi, cuaca) jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk, putih, dan
seperti kristal lembut kepingan salju, pakis seperti kristal es, kelompok dari kesemuanya).
Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius, 32° Fahrenheit), salju biasa meleleh dan hilang.
Proses saat salju/es berubah secara langsung ke dalam uap air tanpa mencair terlebih dulu disebut
menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan.
Saat salju membeku, sering kali menjadi pecahan kecil yang disebut "kepingan salju". Salju
merupakan prasyarat buat kegiatan olah raga musim dingin seperti ski dan kereta luncur).
Di dunia, salju biasa terjadi pada negeri beriklim subtropis dan sedang. Namun, ada juga daerah
tropis yang bersalju, yakni di Pegunungan Jayawijaya dan Barisan Sudirman di Papua,
Indonesia.
Berkas
Riwayat berkas
Pranala berkas
Penggunaan berkas global
Ukuran pratayang ini: 390 × 599 piksel. Resolusi lain: 156 × 240 piksel | 500 × 768
piksel.
Ukuran asli (500 × 768 piksel, ukuran berkas: 57 KB, tipe MIME: image/jpeg)
Berkas:Roanoke tornado.jpg
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas
Riwayat berkas
Pranala berkas
Penggunaan berkas global
Tak tersedia resolusi yang lebih tinggi.
Roanoke_tornado.jpg (350 × 230 piksel, ukuran berkas: 9 KB, tipe MIME:
image/jpeg)
Berkas:The Great Wave off Kanagawa.jpg
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas
Riwayat berkas
Pranala berkas
Penggunaan berkas global
Metadata
Ukuran pratayang ini: 800 × 552 piksel. Resolusi lain: 320 × 221 piksel | 640 × 441
piksel | 1.024 × 706 piksel | 1.280 × 883 piksel | 4.335 × 2.990 piksel.
Ukuran asli (4.335 × 2.990 piksel, ukuran berkas: 2,56 MB, tipe MIME: image/jpeg)
Home
Global
Gedung Putih Bersiap Hadapi Badai
Matahari 'Pelumpuh' Bumi
Sains
By Arie Mega Prastiwi
on 04 Nov 2015 at 19:42 WIB
5.5kShares
/
Google+
Copy Link
Badai Matahari 2012 (NASA)
Liputan6.com, Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat kini tengah mempersiapkan
dirinya menghadapi serangan badai Matahari yang bisa mematikan jaringan listrik dalam
beberapa bulan, serta disebut-sebut dapat meluluhlantakan kehidupan umat manusia.
Badai geomaknetik paling mematikan terjadi pada 1859 atau dikenal dengan Carrington event.
Saat itu, jaringan telegraf meledak dan membakar beberapa kantornya. Listrik di seluruh Eropa
dan Amerika Utara padam.
Dalam era modern seperti sekarang, di mana teknologi lebih maju, efek dari badai ini akan lebih
menghancurkan.
Massive Electromagnetic Pulse (EMP) dari badai Matahari bisa menghancurkan pusat tenaga
listrik, dan akan membuat penduduk dunia terpuruk. Manusia bergantung pada telepon genggam,
kartu kredit dan internet, namun saat badai menerjang, semua lumpuh. Tak berdaya.
Salju
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Salju pada pepohonan di Jerman
Salju (dari bahasa Arab )ثلجadalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat
dan seperti hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas (lihat
atmosfer, biosfer, iklim, meteorologi, cuaca) jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk, putih, dan
seperti kristal lembut kepingan salju, pakis seperti kristal es, kelompok dari kesemuanya).
Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius, 32° Fahrenheit), salju biasa meleleh dan hilang.
Proses saat salju/es berubah secara langsung ke dalam uap air tanpa mencair terlebih dulu disebut
menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan.
Saat salju membeku, sering kali menjadi pecahan kecil yang disebut "kepingan salju". Salju
merupakan prasyarat buat kegiatan olah raga musim dingin seperti ski dan kereta luncur).
Di dunia, salju biasa terjadi pada negeri beriklim subtropis dan sedang. Namun, ada juga daerah
tropis yang bersalju, yakni di Pegunungan Jayawijaya dan Barisan Sudirman di Papua,
Indonesia.
Berkas
Riwayat berkas
Pranala berkas
Penggunaan berkas global
Ukuran pratayang ini: 390 × 599 piksel. Resolusi lain: 156 × 240 piksel | 500 × 768
piksel.
Ukuran asli (500 × 768 piksel, ukuran berkas: 57 KB, tipe MIME: image/jpeg)
Berkas:Roanoke tornado.jpg
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas
Riwayat berkas
Pranala berkas
Penggunaan berkas global
Tak tersedia resolusi yang lebih tinggi.
Roanoke_tornado.jpg (350 × 230 piksel, ukuran berkas: 9 KB, tipe MIME:
image/jpeg)
Berkas:The Great Wave off Kanagawa.jpg
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas
Riwayat berkas
Pranala berkas
Penggunaan berkas global
Metadata
Ukuran pratayang ini: 800 × 552 piksel. Resolusi lain: 320 × 221 piksel | 640 × 441
piksel | 1.024 × 706 piksel | 1.280 × 883 piksel | 4.335 × 2.990 piksel.
Ukuran asli (4.335 × 2.990 piksel, ukuran berkas: 2,56 MB, tipe MIME: image/jpeg)