B. Menghambat Daya Saing Produk Mudah masuknya produk-produk asing yang harganya relatif murah, akan mematikan UKM.
Hal itu dapat menghambat daya saing produk-produk UKM karena masyarakat Indonesia memiliki tingkat perekonomian yang rendah.
C. Produk luar negeri membanjiri pasar Indonesia Produk luar negeri bukan hanya barang-barang modal melainkan juga barang-barang konsumsi
yang harganya super murah. Masyarakat indonesia lebih cendrung menyukai barang yang harganya murah walaupun masyarakat mengetahui barang tersebut bukanproduk Indonesia.
Bukan berarti mereka tidak mendukung produk dalam negeri, melainkan tuntutan ekonomi yang menuntut mereka membeli produk asing yang lebih murah.
D. Beralihnya posisi produsen menjadi pedagang Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing yang memiliki kualitas dan harga yang sangat
bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di sektor UKM menjadi pedagang atau importir saja.
3.4 DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Indonesia perlu melihat keadaan ekonomi dalam negeri yang masih banyak perlu dibenahi. Dalam perekonomian nasional, sering ditemui adanya sektor atau unit usaha yang
masih mengandalkan fasilitas atau perlindungan dari pemerintah untuk dapat berkembang dan bertahan dalam bidang usahanya. Hal ini kemudian diperburuk dengan meluasnya korupsi,
kolusi, dan nepotisme KKN yang memunculkan pelaku-pelaku ekonomi dan menciptakan struktur ekonomi yang berdaya saing rendah. Unit-unit usaha yang semacam ini sebaiknya tidak
dipertahankan karena akan terdesak oleh unit-unit asing yang masuk ke Indonesia. Usaha-usaha milik anak bangsa akan kalah bersaing dan menjadi pengusaha-pengusaha yang terlempar dari
pasar. Beberapa dampak perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia antara lain
sebagai berikut : 1. Dampak Positif
a. Memungkinkan Terjadinya Spesialisasi
Perdagangan internasional mendorong negara-negara melakukan spesialisasi produksi sehingga Indonesia harus memilih kegiatan produksi sesuai dengan kekhasan sumber daya yang dimiliki
agar dapat menjadi faktor produksi yang unggul dan menghasilkan produk berkualitas dengan harga yang murah.
b. Efisiensi dalam Kegiatan Produksi Efisiensi dalam kegiatan produksi mengolah sumber daya untuk menghasilkan suatu barang
yang lebih murah dari negara lain. Biaya produksi yang lebih murah akan menghasilkan produk dengan harga yang bersaing di pasar internasional. Efisiensi dalam kegiatan produksi dibagi
menjadi dua, yaitu : 1 Efisiensi Ekonomi
Efisiensi ekonomi merupakan kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa melalui pengolahan beberapa faktor produksi dengan biaya produksi minimum. Efisiensi ekonomi lebih
ditekankan pada segi ekonomi. 2 Efisiensi Teknologi
Efisiensi teknologi merupakan kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa karena kemampuan mengolah kombinasi beragam faktor produksi. Efisiensi teknologi lebih ditekankan
pada segi kombinasi terbaik berbagai faktor produksi.
a. Tantangan Menghasilkan Produk Berkualitas Tersebarnya produk buatan luar negeri di pasar Indonesia sukar dibendung. Keadaan itu
menjadi tantangan Indonesia untuk juga dapat menghasilkan produk yang mutunya lebih baik. Adapun langkah-langkah alternatif untuk menghasikan produk-produk yang bermutu antara lain:
1 Melakukan penelitian secara kontinyu terhadap produk yang beredar pada kebutuhan pasar dunia.
2 Mengembangkan teknologi secara efisien dan efektif. Artinya, dengan biaya yang telah diperhitungkan, diterapkan teknologi yang benar-benar diarahkan dengan pengembangan produk
yang semakin berkualitas. 3 Memasarkan produk Indonesia dalam berbagai moment, seperti pameran Internasional. Sebagai
upaya perkenalan dan informasi keunggulan produk Indonesia. 4 Menghadirkan citra Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi persaingan sehat dan
profesionalitas.
d. Peluang Meningkatkan Ekspor Kemampuan secara tepat menetukan keunggulan komparatif secara keseriusan
menghasilkan produk berkualitas internasional yang membawa peningkatan jumlah ekspor. Barang ekspor dari Indonesia pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu:
1 Ekspor migas yaitu ekspor barang yang berupa minyak bumi dan gas alam. 2 Ekspor non migas meliputi komoditas primer dan bukan primer. Komoditas primer
merupakan hasil pertanian dan pertambangan. Sedangkan komoditas bukan primer merupakan hasil industri.
f. Alih Teknologi dari Negara-negara Maju Perdagangan internasional mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
negeri, terutama dalam bidang industri, dengan munculnya teknologi baru yang lebih modern dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat. Indonesia
sebagai negara produsen dengan komoditas pertanian yang besar, Indonesia dapat membeli teknologi-teknologi tinggi sesuai komoditas yang ada.
g. Meningkatkan Pendapatan Penduduk Dengan adanya perdagangan internasional Indonesia dapat meningkatkan pendapatan
penduduknya dengan cara melakukan ekspor ke negara-negara maju. h. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan alat produksinya dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produksi
mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalanka mesin- mesinnya alat produksinya secara maksimal dan menjual elebihan produk tersebut
ke luar negeri yang akan menambah devisa negara. f. Memperluas Lapangan Pekerjaan
Dengan adanya perdagangan internasional dapat memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan masyarakat untuk bekerja. Karena, dengan semakin bertambahnya produksi dalam
negeri yang di ekspor, maka akan semakin banyak juga tenaga kerja yang di butuhkan yang kemudian akan membuka lapangan pekerjaan baru.
2. Dampak Negatif
a. Apabila negara tidak memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing negara akan menjadi sasaran penjualan dan kebanjiran barang dan jasa dari negara lain. Sehingga impor
meningkat dan akan mengurangi cadangan devisa negara. b. Masuknya produk barang dan jasa secara bebas di dalam negeri akan mengancam
kelangsungan industri dalam negeri untuk mengurangi produktifitasnya sehingga kesempatan kerja berkurang. Pendapatan nasional akan menurun dan perekonomian nasional akan menurun.
c. Masuknya pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan kepribadian bangsa akan mengancam generasi muda dan moral bangsa Indonesia.
d. Tingginya semangat untuk mencapai efisiensi dan profit motif cendrung menurun atau hilangnya solidaritas sosial dan nasionalisme.
e. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang di jual murah dalam negeri, yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
f Apabila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian Indonesia akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
g Tidak terjaminnya halal bagi makanan dan minuman yang diimpor. Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Namun dari makanan dan minuman yang
diimpor tidak terjamin kehalalannya. Untuk mengantisipasi adanya dampak negatif perdagangan internasional, maka
perekonomian Indonesia setidaknya harus diupayakan, yaitu: 1 Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan
nasional. 2 Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi.
3 Meningkatkan IPTEK baik di bidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi. 4 Ikut secara aktif dalam forum-forum kerja sama ekonomi dan memanfaatkannya bagi
kepentingan kemajuan bangsa. 5 Melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokrasi di segala
bidang secara efektif dan efisien. Pembangunan moral bangsa dengan menanamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang kuat
di bidang politik dan ekonomi.
3.5 KEBIJAKAN YANG DIUPAYAKAN PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN EKSPOR IMPOR DI INDONESIA.