Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

sekitarnya. Secara tidak langgsung mereka juga dapat melestarikan kembali tarian daerah setempat terutama yang ada di daerah Lampung. Proses pembelajaran tari di sekolah, sering kali siswa mengalami kesulitan dalam memperagakan ragam gerak tari. Karena dalam pembelajaran tari siswa tidak hanya ditutut untuk penguasaan materi secara lisan, akan tetapi siswa juga harus menguasai materi praktik yang tidak bisa dilakukan hanya satu atau dua kali saja. Oleh karena itu pembelajaran tari di SMP Negeri 2 Seputih Banyak, guru mengunakan metode latihan, karena sebagai cara untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap materi pembelajaran tari yang menuntut penguasaan pratik. Hal ini di upayakan agar siswa dapat berlatih dan melakukan pengulangan terhadap materi ragam gerak tari yang dianggap sulit bagi siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimanakah proses pembelajaran tari sigeh penguten dalam kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 2 Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah? 2. Bagaimanakah hasil pembelajaran tari sigeh pengunten dalam kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 2 Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan diantarnya: 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran tari sigeh pengunten dalam kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 2 Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah. 2. Mendeskripsikan hasil pembelajaran tari sigeh pengunten dalam kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 2 Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis yang akan dijabarkan sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis pada bidang seni budaya, yakni dapat menambah referensi penelitian khususnya di bidang seni tari baik bagi guru dalam pembelajaran tari.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dan sekolah agar dapat menggunakan hasil penelititian untuk mengetahui keterampilan anak terhadap pembelajaran tari sigeh pengunten di SMP Negeri 2 Seputih Banyak. 2. Untuk menambah pengetahuan dan kecintaan siswa terhadap bentuk tari Lampung yaitu tari sigeh pengunten. 3. Untuk menambah dan memberikan pengetahuan kepada guru dan mahasiswa pendidikan seni tari dalam meneliti proses pembelajaran tari.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup objek penelitian, subjek penelitian, tempat penelitian dan waktu penelitian. 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari sigeh pengunten di SMP Negeri 2 Seputih Banyak. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas VII-IX yang mengikuti ekstrakurikuler tari di SMP Negeri 2 Seputih Banyak. 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini bertempat di Ruang kelas SMP Negeri 2 Seputih Banyak. 4. Waktu Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah berkisar antara 1-2 bulan penelitian yang akan dilaksanakan pada januari tahun 2015. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinal apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Maka dari itu diperlukan beberapa literatur buku. Bubu-buku yang digunakan dalam penelitian ini sangat berguna untuk mengarahkan maksud tujuan penulis dalam teori-teori yang digunakan dalam proses penelitian pembelajaran tari sigeh pengunten yang dilakukan di SMP Negeri 2 seputih banyak. Sutikno dalam bukunya yang berjudul Metode dan Model-model Pembelajaran, Lombok: Holistoca, 2014. Bahwa menurut John Dewey seorang ahli pendidikan di abab ke-19 di Amerika Serikat. Mengatakan pendidikan itu adalah the general theory of education. Konsep di atas bersumber dari filsafat pragmatis atau filasafat pendidikan progresif yang dianut oleh sebagian besar pendidik di Amerika Serikat. Inti filsafat pragmatis adalah yang mana berguna bagi manusia itu lah yang benar. Pasaribu dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Nasional Tarsito, 1982. Bahwa Pendidikan dapat ditinjau dari sudut kultur sosiologis dapat dikatakan sebagai alat mewariskan cultur-overdracht dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Oleh karena itu dapat pula dikatakan pendidikan bersifat progressip, menciptakan nilai-nilai baru sesuai dengan dinamika perkembangan. Berdasarkan filsafat pendidikan Indonesia bahwa anak didik itu adalah manusia yang membutuhkan bantuan agar kemungkinan yang terdapat padanya dapat berkembang secara harmonis. Pendidikan melalui seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan manusia melalui seni. Pendidikan seni secara umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap anak peserta didik menemukan pemenuhan dirinya dalam hidup untuk mentransmisikan warisan budaya, memperluas kesadaran sosial dan sebagai jalan untuk pengetahuan. Proses pendidikan seni memiliki tujuan untuk mengembangkan peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Soeharjo bahwa, pendidikan seni adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan agar menguasai kemampuan kesenian sesuai dengan peran yang harus dimainkan. Selanjutnya, dari pengertian diatas memiliki implikasi bahwa pendidik seni diharapkan akan menghasilkan kemampuan peserta didik dalam dua hal. Pertama, kemampuan melakukan kegiatan seni seperti mampu meniru imitasi berekspresi. Kedua agar siswa memiliki kemampuan untuk menghargai buah pikir dalam bentuk karya serta menghargai karya orang lain dalam bentuk dan jenis karya seni tari Soeharji dalam Mustika, 2012:29.

2.1 Landasan Teori