PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

SKRIPSI
YEYEN PESA SURYA

PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES
PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD dr.
DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena telah
memberikan rahmat dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul Profil Peresepan Obat Antidiabetes Pada Pasien Rawat Jalan Di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya sebagai salah satu persyaratan untuk
mencapai gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Program Studi Farmasi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis sangat menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini

tercapai oleh adanya bantuan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan
hati perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu
menyelesaikan skripsi ini, diantaranya :
1. Dra. Lilis Suriani, MM selaku Wadir Pendidikan dan Kemitraan BLUD
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya.
2. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep.,Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Nailis Syifa, S.Farm.,MSc.,Apt selaku Ketua Prodi Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang dan juga sebagai dosen penguji II
skripsi yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran untuk
menyempurnakan skripsi ini.
4. Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku dosen pembimbing I
skripsi dan Dra. Liza Pristianty, M.Si.,MM.,Apt selaku dosen
pembimbing II skripsi yang telah banyak membantu dan memberi arahan
serta bimbingan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
5. Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku dosen penguji I skripsi
yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran untuk

menyempurnakan skripsi ini.
6. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si.,M.P selaku dosen Wali Akademik yang
telah memberi masukan, nasehat, dan saran selama pemprograman
perkuliahan.
7. Kepada segenap Dosen Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan berbagai ilmu
pengetahuan baru yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Para staf TU Program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
yang senantiasa memberikan pelayanan kemahasiswaan.
9. Seluruh pegawai di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya terlebih
bagian Instalasi Farmasi yang telah banyak membantu dalam proses

pengambilan data serta banyak memberikan pengetahuan selama di
RSUD.
10. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materil
selama penulis mengikuti pendidikan di UMM.
11. Ka yupi, ka evri dan kedua keponakan (Ray dan Alesha) yang telah
memberikan doa, kasih sayang, dukungan, semangat dan motivasi kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungannya.
Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan berkatNya atas segala
bantuan yang telah diberikan. Dalam penyusunan tugas akhir ini tentunya masih
sangat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
masukan, kritik dan saran demi kemajuan selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat demi kemajuan Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang.

Malang, 05 Desember 2015

Penulis

RINGKASAN

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau keduanya. DM tipe 1 atau yang dikenaldengan nama Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) yang disebabkan adanya kerusakan sel β
pankreas karena reaksi autoimun. DM tipe 2 atau lebih dikenal dengan nama Non

Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) sel β pankreas mampu
menghasilkan insulin tetapi jumlahnya tidak mencukupi atau tubuh tidak dapat
merespon insulin yang dihasilkan, sehingga menyebabkan building glukosa dalam
darah. Di Indonesia ini sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat karena
prevalensinya yang meningkat 2-3 kali lebih cepat dari negara maju. Angka
kejadian DM yang cukup tinggi serta pasien DM yang memiliki komplikasi
terhadap penyakit penyerta cukup banyak sehingga terapi obat antidiabetes yang
diterima pasien DM menjadi kompleks, maka perlu dilakukan penelitian terkait
profil peresepan obat antidiabetes.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan
gambaran tentang profil peresepan obat antidiabetes berdasarkan resep yang ada
di Instalasi Farmasi RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April – Juni
2015.
Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif. Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh resep pasien yang menjalani rawat jalan di Instalasi Farmasi
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April – Juni 2015. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah resep pasien yang menjalani rawat jalan di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April – Juni 2015 yang berisi
obat-obatan untuk terapi antidiabetes.
Hasil penelitian diperoleh data prosentase resep pasien rawat jalan,

prosentase jenis kelamin pasien DM, prosentase usia pasien DM, prosentase pola
peresepan obat antidiabetes, prosentase obat antidiabetes tunggal / kombinasi,
prosentase peresepan obat antidiabetes (oral dan insulin), prosentase golongan
obat antidiabetes (oral), prosentase obat antidiabetes (insulin), , prosentase dokter
penulis resep dan prosentase komplikasi penyakit penyerta pasien DM. Data
disajikan dalam bentuk tabel dan gafik. Analisa data dilakukan dengan mengolah
data ke dalam bentuk prosentase (%) pada setiap variabel yang diteliti.
Data yang diperoleh adalah resep diabetes (13%) dan resep non diabetes
(87%), Berdasarkan jenis kelaminnya pasien yang paling banyak menderita
penyakit DM adalah perempuan (60%), dan laki-laki (40%). Usia pasien yang
menderita DM adalah usia 15-64 tahun (77%), ≥65 tahun (22%), dan 0-14 tahun
(1%) Pola peresepan yang digunakan adalah pola peresepan kombinasi (78%)
dan pola peresepan tunggal (22%). Peresepan obat antidiabetes yang digunakan
adalah peresepan obat antidiabetes kombinasi 2 (48%), peresepan obat
antidiabetes kombinasi 3 (26%), peresepan obat antidiabetes tunggal (22%), dan
peresepan obat antidiabetes kombinasi 4 (4%). Peresepan obat antidiabetes oral
(79%) dan peresepan obat antidiabetes insulin (21%). Golongan obat antidiabetes
yang diresepkan adalah biguanida (37%), sulfonylurea (33%), inhibitor α
glukosidase (29%), dan tiazolidinedione (1%). Pada obat antidiabetes (oral) yang


paling banyak digunakan adalah metformin 500 mg (32%), acarbose (28%),
glimepirida (16%), glikazida (12%), metformin 850 mg (5%), glikuidon (4%),
glibenklamida (1%), pionix (1%), eclid (1%). Pada obat antidiabetes (insulin)
yang paling banyak digunakan adalah insulin kerja panjang/long acting (49%),
insulin kerja cepat/rapid acting (35%), dan insulin campuran (16%). Jenis insulin
yang paling banyak digunakan adalah insulin levemir (33%), insulin novorapid
(27%), insulin lantus (16%), insulin novomix (16%), dan insulin apidra (8%)..
Dokter penulis resep, dokter umum (49%) dan dokter spesialis (51%). Penyakit
penyerta yang diderita oleh pasien DM adalah penyakit hipertensi (61%), penyakit
kolesterol (30%), dan penyakit jantung (9%).

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................

ii


LEMBAR PENGUJIAN .................................................................... ........

iii

KATA PENGANTAR ................................................................... ............

iv

RINGKASAN .............................................................................. ..............

vi

ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ...............................................................................................

x

DAFTAR TABEL .......................................................................................


xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xv

DAFTAR SINGKATAN.................................................................... ........

xvi

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................


1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................

4

1.3 Batasan Masalah................................................................. ...........

4

1.4 Tujuan Penelitian ...........................................................................

4

1.4.1 Tujuan Umum ......................................................................

4

1.4.2 Tujuan Khusus .....................................................................


4

1.5 Manfaat Penelitian .........................................................................

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................

6

2.1 Tinjauan Diabetes Mellitus ...........................................................

6

2.1.1 Definisi .................................................................................

6

2.1.2 Klasifikasi ............................................................................


7

2.1.2.1 Diabetes Mellitus Tipe 1 .........................................

7

2.1.2.2 Diabetes Mellitus Tipe 2 .........................................

8

2.1.2.3 Diabetes Mellitus Gestasional .................................

10

2.1.2.4 Diabetes Mellitus Tipe Lain ....................................

10

2.1.3 Komplikasi Diabetes Mellitus..............................................

12

2.1.3.1 Komplikasi Akut .....................................................

12

2.1.3.2 Komplikasi Kronis...................................................

13

2.1.4 Tinjauan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin) ....................

15

2.2.4.1 Antidiabetes Oral .....................................................

15

Golongan Sulfonylurea.............................................. 15
Golongan Glinida....................................................... 18
Golongan Biguanida................................................... 19
Golongan Tiazolidinedione........................................ 20
Golongan Inhibitor α-Glukosidase............................. 21
2.2.4.2 Insulin ......................................................................

23

Insulin Short Acting.................................................... 23
Insulin Rapid Acting................................................... 24
Insulin Intermediate Acting........................................ 24
Insulin Long Acting.................................................... 24
2.2 Tinjauan Pasien Rawat Jalan ........................................................

25

2.3 Tinjauan Rumah Sakit....................................................................

26

2.3.1 RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya .............................

26

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .....................................................

28

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................

29

4.1 Desain Penelitian ..........................................................................

29

4.2 Populasi .........................................................................................

29

4.3 Sampel ...........................................................................................

29

4.3.1 Besar Sampel ......................................................................

30

4.3.2 Teknik Sampling .................................................................

30

4.4 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................

30

4.5 Instrumen Penelitian .....................................................................

30

4.6 Variabel .........................................................................................

31

4.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................

31

4.8 Teknik Pengumpulan Data ............................................................

32

4.9 Pengolahan Data ...........................................................................

32

4.10 Analisis Data ...............................................................................

33

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................ ......

34

5.1 Resep Pasien Rawat Jalan ............................................................ .

34

5.2 Pola Peresepan Obat Antidiabetes ............................................... .

35

5.3 Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal / Kombinasi .......................

36

5.4 Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin) ............................

40

5.5 Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral) ..............................

41

5.6 Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin) ...........................................

42

5.7 Karakteristik Pasien ........................................................................

43

5.7.1 Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes .........................

43

5.7.2 Usia Pasien Pada Resep Diabetes .........................................

44

5.8 Dokter Penulis Resep Diabetes ......................................................

45

5.9 Komplikasi Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes ....................

46

BAB VI PEMBAHASAN ...........................................................................

47

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

52

7.1 Kesimpulan......................................................................................

52

7.2 Saran ...............................................................................................

53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ . 54

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1

Kriteria Pengendalian Diabetes Mellitus ........................................

7

II.2

Obat Oral Antidiabetes di Indonesia ..............................................

22

II.3

Insulin yang ada di pasaran Indonesia ............................................

24

IV.1

Variabel Penelitian .........................................................................

31

V.1

Resep Pasien Rawat Jalan ..............................................................

34

V.2

Pola Peresepan Obat Antidiabetes ..................................................

35

V.3

Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal/Kombinasi .........................

36

V.4

Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin) .............................

40

V.5

Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral) ...............................

41

V.6

Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin) ............................................

42

V.7

Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes ....................................

43

V.8

Usia Pasien Pada Resep Diabetes ....................................................

44

V.9

Dokter Penulis Resep Diabetes ........................................................

45

V.10 Komplikasi Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes .....................

46

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

3.1

Kerangka Konseptual ........................................................................

28

5.1

Prosentase Resep Pasien Rawat Jalan ...............................................

34

5.2

Prosentase Pola Peresepan Obat Antidiabetes ................................. .

35

5.3

Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal/Kombinasi ........ .

39

5.4

Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin) ............

40

5.5

Prosentase Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral) ..............

41

5.6

Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin) ...........................

42

5.7

Prosentase Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes ...................

43

5.8

Prosentase Usia Pasien Pada Resep Diabetes .................................. .

44

5.9

Prosentase Dokter Penulis Resep Diabetes .......................................

45

5.10 Prosentase Komplikasi Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes ... .

46

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Obat Golongan Sulfonilurea .............................................................

58

2.

Obat Golongan Glinida ...................................................... ...............

59

3.

Obat Golongan Biguanida ............................................ ....................

60

4.

Obat Golongan Tiazolidinedione (TZD) ...........................................

61

5.

Obat Golongan Inhibitor α-Glukosidase ...........................................

62

6.

Pengumpulan Data Harian ................................................... .............

63

7.

Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Resep April-Juni 2015 ......

64

8.

Jumlah Umur Pasien Berdasarkan Resep April-Juni 2015 ............ ...

65

9.

Pemberian OAD (Oral dan Insulin) April-Juni 2015 ....................... . 66

10.

Terapi DM April-Juni 2015 ..................................................... .........

67

11.

Daftar Riwayat Hidup ................................................................ .......

68

12.

Perencanaan Peneitian .............................................................. ........

69

13.

Surat Pernyataan ....................................................................... ........

70

14.

Surat Izin Penelitian ............................................................................ 71

15.

Izin Penelitian ...................................................................................... 72

16.

Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 73

DAFTAR SINGKATAN

ADA

: American Diabetes Association

DEPKES

: Departemen Kesehatan

DM

: Diabetes Mellitus

GD2JPP

: Gula Darah 2 Jam Post Prandial

GDA

: Gula Darah Acak

GDM

: Gestational Diabetes Mellitus

GDP

: Gula Darah Puasa

HbA1c

: Hemoglobin Terglikasi

HDL

: High Density Lipid

IDDM

: InsulinDependent Diabetes Mellitus

IDF

: International Diabetes Federation

LDL

: Low Density Lipid

NIDDM

: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

OAD

: Oral Antidiabetes

OHO

: Obat Hipoglikemik Oral

PERKENI

: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

PPAR-

: Peroxisome Proliferators Activared Receptor Gamma

RISKESDAS

: Riset Kesehatan Dasar

SGOT

: Serum Glutamic Oxaloaceticc Trannsaminase

SGPT

: Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

WHO

: World Health Organization

DAFTAR PUSTAKA

ADA, 2010. American Diabetes Association. Standarts of Medical Care in
Diabetes 2012.Diabetes Care, Vol 35. (Suppl 1) p.511-563.
Anonim, 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus.
Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 2009. Metformin Tetap Andalan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.
Edisi
No
09
Vol
XXXV.
September
2009.
http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2009/edisi-09-2009/1000kegiatan/69-metformin-tetap-andalan-pasien-diabetes-mellitus-tipe-2.
diakses tanggal 5 Maret 2015.
Ardianto, R., 2004. Klasifikasi Diabetes Mellitus. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press, hal. 138.
Baradero, M., 2009. Klien Gangguan Endokrin. Cetakan I. Penerbit Buku
Kedokteran. EGC. Jakarta, hal.106-113.
Black, J. M., & Hawks, J. H., 2005. Medical Surgical Nursing (7th ed). St louis:
Elsevier Saunders.
Budiarto, E., 2004. Metode Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.
Chandra, B., 2008. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI., 2000. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 193/Kab.B.VII/2000 : Penggolongan Oral Anti
Diabetik (OAD). Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI., 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit
Diabetes Mellitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik.
Departemen Kesehatan RI., 2006. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI., 2009. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Mellitus
Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang. http://www.depkes.go.id. Diakses
tanggal 1 desember 2014.
Departemen Kesehatan RI., 2009.Peraturan Menteri Kesehatan UU No. 44
Tahun 2009: Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI., 2012c. Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT
ASKES
(Persero).
Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.
416/MENKES/PER/II/2011. Jakarta.

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G.C., Matzke, G. R., Well, B. G., and Posey, L.
M., 2008. Pharmacotherapy. Ed 7th, New York: Mc Graw-Hill, pp. 12381248.
Efendi, S., 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Fauci, Anthony S., Kasper, Dennis L., Longo, Dan L., Braunwald, Eugene.,
Hauser, Stephen L. Jameson, J. Larry., Loscalzo, Joseph, 2008.
Harrison’s Principles Of Internal Medicine. Seventeen Edition State Of
America: The McGraw-Hill Companies. Chapter 338.
Hinson, J., 2007. The Endocrine System.Churchill Livingstone Elsevier, Europa,
hal. 114.
IDF., 2012. International Diabetic Federation (IDF) Diabetic Atlas Update.
http://www.idf.org/diabetesatlas/5e/what-is-diabetes diakses 25 mei 2015.
Karam, J. H., Forsham, P. H., 2002. Hormon-Hormon Pankreas dan Diabetes
Mellitus. In: Baxter, J. D., Endokrinologi Dasar dan Klinik (Basic and
Clinical Endocrinology). Jakarta: EGC.
Kasper, D. L., Braunwald, E., Faauci, A. S., Hauser, S. L., Longo, D. L., and
Jameson, J. L., 2005. Harrison’s Manual of Medicine, edition 16th, New
York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Katzung, B. G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi ke IV. Jakarta:
EGC.
Mycek, Mary J.,harvey, Richard A., Champe, Pamela C., 2001. Farmakologi.
Ulasan Bergambar, Ed.2. Jakarta: Widya Medika, hal 327-328.
Muhlis., 2008. Farmakologi dan Terapi. Edisi Ke-5, Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Murtiwi, Sri., 2011. Insulin Past And Present In Clinical Use, Surabaya: Pusat
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Fakultas Kedokteran /
Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
Notoadmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Prajoga, S., 2006. Perencanaan dan Implementasi Aplikasi Reservasi Pasien
Berbasis Protokol Aplikasi Nirkabel. http://digilib.its.ac.id/ITS-Master.
Diakses tanggal 2 Februari 2015.
PERKENI, 2002. Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Tipe 2. Jakarta: Perkeni.
Power, A. C., 2001. Diabetes Mellitus. In: Braunwald, E., Fauci, A. S., Kasper, D.
L., Hauser, S. L., Longo, D. L., and Jameson, J. L. (Eds). Harrison’s
Principles Of Internal Medicine, 15th Edition, New York: The
McGrawHill Companies, Inc.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. http://pusatbahasadiknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses tanggal
20 Februari 2015.
Schteingart, David, E., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Edisi ke 6, Jakarta: Anggota IKAPI, hal.1259.
Scoot, S.A., Gennaro, A.R., 2000. The Prescriptions in Remington’s The
Science and Practice of Pharmacy. Ed 20th, Philadelphia: College of
Pharmacy and Science, PP. 1687-1688.
Setiawan, Meddy., 2008. Buku Ajar Endokrin, Malang: Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang, hal 14-24.
Soegondo, S., 2011. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi ke-2,
Jakarta: Anggota IKAPI, hal. 19.
Suherman, S.K., 2009. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-1, Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, hal 481-495.
Suyono, S., 2011. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi ke-2,
Jakarta: Anggota IKAPI, hal. 31.
Sweetman, S. C., 2009. Martindale the Complete Drug Reference, 36th Edition,
London: Pharmaceutical Press, hal. 1398-1490.
Tanu, I., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 55, Badan Penerbit FKUI. Jakarta
hal. 302.
Tjokroprawiro, Askandar., Setiaan Bodie, Poernomo., Santoso, Djoko., Soegiarto,
Gatot., 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan dr. Soetomo Surabaya.
Surabaya: Penerbit Erlangga. Hal 33-55.
Triplitt, C.L., Reasner, C.A., and Isley, W.L., 2008.Diabetes Mellitus, In:
Dipiroet. Al (Eds), Pharmacotherapy A Pathophysiologic Aproach,
Sixth Edition. Page: 799-820. Appeton and Lange, Philadelphia.
Waspadji, S., 2004. Diabetes Mellitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya
yang Rasional. Jakarta: FKUI.
Wiyono, P., 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke 3, Jakarta:
Balai Penerbit FKUI, hal. 616.

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal (Depkes, 2006).
Derajat kesehatan sangat menentukan dalam pengembangan dan pembinaan
sumber daya manusia dan merupakan modal bagi pelaksanaan pembangunan
masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diselenggarakan upaya
kesehatan yang menyeluruh dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Rumah sakit berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu termasuk pelaksanaan pelayanan kegiatan kefarmasian yang baik oleh
tenaga profesional kesehatan seperti dokter, farmasis, dan tenaga kesehatan
lainnya yang terlibat dalam pelayanan keepada pasien (Depkes, 2006).
Masyarakat Indonesia yang kini memasuki era modern mengalami
peningkatan kesejahteraan yang berdampak dengan semakin meningkatnya
tingkat kejadian berbagai penyakit degeneratif. Besarnya permasalahan Diabetes
Mellitus (DM) dapat diukur dengan angka kejadian DM dan penyakit penyulit
yang disebabkannya (Waspadji, 2011).
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan
kadar glukosa darah melebihi nilai normal (70-110 mg/dL). Di Indonesia ini
sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang
meningkat 2-3 kali lebih cepat dari negara maju. Pada tahun 2000 ada 8,4 juta
orang yang mengidap diabetes, pada tahun 2010 mencapai 21,3 juta orang.
Diperkirakan pada 2025 akan menjadi 59 juta orang atau urutan kelima terbanyak
di dunia (PERKENI 2002).
Berdasarkan data Departemen Kesehatan jumlah pasien DM rawat inap
maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh

2

penyakit endokrin dan 4% wanita hamil menderita Diabetes Gestasional (Depkes,
2009).
Empat klasifikasi yang diperkenalkan oleh American Diabetes Assosiation
(ADA) didasarkan atas pengetahuan mutakhir mengenai patogenesis sindrom
diabetes dan gangguan toleransi glukosa. Klasifikasi ini telah disahkan oleh World
Health Organization (WHO) dan telah dipakai di seluruh dunia. Empat klasifikasi
klinis gangguan toleransi glukosa: (1) diabetes mellitus tipe 1, (2) diabetes
mellitus tipe 2, (3) diabetes gestasional (diabetes kehamilan), dan (4) tipe khusus
lain (Schteingart, 2006). Diabetes tipe 1 ditandai dengan adanya gangguan
produksi insulin akibat penyakit autoimun atau idiopatik. Tipe ini sering disebut
insulin dependent diabetes mellitus atau IDDM, karena pasien mutlak
membutuhkan insulin. Diabetes tipe 2, akibat resistensi insulin atau gangguan
sekresi insulin. Pada diabetes tipe 2 tidak selalu membutuhkan insulin, kadangkadang cukup dengan diet atau antidiabetik oral. Karenanya tipe ini disebut
noninsulin dependent diabetes mellitus atau NIDDM. Jenis diabetes lainnya,
misalnya gestational diabetes (DM pada kehamilan) disebabkan oleh tubuh yang
tidak mampu menghasilkan dan menggunakan cukup insulin. Gestational diabetes
biasanya akan menghilang setelah melahirkan (Suherman, 2009).
Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.193/Kab.B.VII/2000
dinyatakan bahwa Oral Antidiabetik (OAD) yang terapi utamanya untuk penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2 terdiri atas 5 golongan, yaitu Golongan Sulfonylurea,
Biguanid, Meglitinid, Thiazolidinedion, dan Alpha-Glucosidase Inhibitors.
Golongan Sulfonylurea (Chlorpropamide, Glibenclamid, Gliquidone, Gliclazide,
Glipizide, Glimepiride) cara kerjanya dengan merangsang sel beta dari pankreas
untuk memproduksi lebih banyak insulin. Golongan Biguanid (Metformin)
bekerja dengan cara mengurangi resistensi insulin di dalam tubuh sehingga
glukosa darah menjadi turun. Golongan Meglitinid (Nateglinid, Repaglinid)
bekerja dengan melepaskan insulin dari pankreas secara cepat dan dalam waktu
singkat. Golongan Thiazolidinedion (Pioglitazone, Rosiglitazone) bekerja dengan
merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga
insulin bisa bekerja lebih baik, glukosa darah akan lebih banyak diangkut masuk

3

ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun. Golongan Alpha-Glukosidase
Inhibitors (Acarbose) bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna,
sehingga pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan karbohidrat di
usus menjadi berkurang dan glukosa darah sesudah makan tidak cepat naik
(Depkes, 2000).
Insulin sangat penting untuk kelangsungan hidup pasien dengan diabetes
tipe 1, yang sel βnya telah rusak. Selain itu juga insulin dapat digunakan dalam
terapi pasien diabetes tipe 2, bila gejala yang diderita tidak dapat dikontrol dengan
diet, olahraga atau obat oral antidiabetes. Insulin juga digunakan pada pasien
dengan diabetes tipe 2 selama kehamilan (Fauci et al., 2008). Tipe insulin
berdasarkan puncak dan jangka waktu efeknya yaitu insulin kerja singkat (shortacting) atau lebih sering disebut dengan insulin regular. Insulin regular (Actrapid,
Humulin R) adalah satu-satunya produksi insulin yang cocok untuk pemberian
intravena. Insulin kerja cepat (rapid-acting), cepat diabsorbsi adalah insulin
analog seperti Novoravid, Humolog, dan Apidra. Insulin kerja sedang yaitu NPH
(Neutral Protamin Hagedom) termasuk Monotard, Insulatard dan Humulin N.
Insulin kerja panjang mempunyai kadar zink yang tinggi untuk memperpanjang
waktu kerjanya. Termasuk dalam jenis ini adalah insulin basal seperti Glargine
(lantus) dan Detemir (levemir) yang dapat memenuhi kebutuhan basal insulin
selama 24 jam tanpa adanya efek puncak (Soegondo, 2011).
Analisa terkait profil peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan
dalam penelitian ini ditinjau dari resep pasien, dimana terdapat hubungan linier
antara farmasis dan dokter dalam memberikan terapi kepada pasien (Soegondo,
2011). Dalam kasus ini adalah Diabetes Mellitus (DM), dimana terapinya sangat
bervariasi sehingga dapat dilihat seberapa banyak obat yang diterima pasien dan
kombinasi terkait terapi. Adapun kombinasi dalam pemberian obat antidiabetes
menunjukkan adanya komplikasi pada penderita Diabetes Mellitus. Peran farmasis
disini adalah untuk melihat sekaligus menganalisis bagaimana peresepan obat
antidiabetes pada pasien DM (Suyono, 2011).
Penelitian tentang profil peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan
perlu dilakukan, agar dapat mengevaluasi pengobatannya. Penelitian ini
dilaksanakan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya dengan alasan bahwa

4

RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya merupakan Rumah Sakit Umum Daerah
yang banyak menerima pasien dari berbagai kalangan sehingga memungkinkan
pasien penderita DM dengan segala tipe yang berasal dari latar belakang yang
beragam. Diharapkan penelitian ini dapat membantu rumah sakit untuk
mengetahui peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah profil peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya, periode April sampai dengan Juni 2015 ?
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan terhadap pasien rawat jalan penderita DM yang
diberikan terapi obat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April
sampai dengan Juni 2015.

1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran
tentang profil peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan di RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangkaraya.
1.4.2 Tujuan Khusus Penelitian
Penelitian ini bertujuan khususnya untuk mengetahui profil peresepan obat
antidiabetes pada pasien rawat jalan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya,
yang meliputi aspek :
1. Prosentase obat antidiabetes tunggal pada pasien rawat jalan.
2. Prosentase obat antidiabetes kombinasi pada pasien rawat jalan.
3. Prosentase masing-masing golongan obat OAD pada pasien rawat
jalan.
4. Prosentase masing-masing golongan insulin pada pasien rawat jalan.
5. Prosentase jenis kelamin pasien rawat jalan.
6. Prosentase usia pasien rawat jalan.

5

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk :
1.

Sebagai bahan pengetahuan dalam pengobatan penyakit DM sehingga
farmasis dapat memberikan pelayanan yang tepat dengan bekerja
sama dengan tenaga kesehatan lainnya.

2.

Mengetahui jenis dan golongan obat antidiabetes yang paling banyak
diberikan.

3.

Sebagai bahan evaluasi bagi pihak rumah sakit dalam pengobatan
penyakit DM.