Analisis pareto ABC sediaan farmasi dengan pola penyakit hipertensi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya tahun 2010 - USD Repository

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI DENGAN POLA PENYAKIT HIPERTENSI DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA TAHUN 2010 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Anindita Reningtyas NIM : 088114016

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5 : 6-7).

  Apa pun tugas hidup, lakukan dengan baik. Seseorang semestinya melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang hidup, yang sudah mati, dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik lagi (Martin Luther King).

  Karya ini kupersembahkan untuk : My Lord and my savior Jesus Christ Ayah dan ibuku tercinta Serta Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Segala puji, hormat dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia, bimbingan, dan kekuatanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan skripsi yang berjudul Analisis Pareto ABC

  “

  Sediaan Farmasi dengan Pola Penyakit Hipertensi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2010” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Keberhasilan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang telah membantu penulis selama penulisan skripsi. Maka pada kesempatan ini, penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada :

  1. SETDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

  2. RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

  3. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakata yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  4. Bapak Drs. Djaman G. Manik, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan serta saran selama penulisan skripsi sampai skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Dra. Sri Dwi Astuti, Apt., selaku kepala instalasi farmasi RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya yang telah membantu, membimbing dan memberi informasi selama pengambilan data dan penulisan skripsi.

  6. Rhatna Dewi Riptasari, S.Si., Apt., selaku apoteker penanggung jawab apotek rawat jalan dan Laeliyatun Ikhrimah, S.Si., Apt., selaku apoteker penanggung jawab gudang farmasi RSUD dr, Doris Sylvanus yang telah memberikan bantuan dan bimbingan selama pengambilan data dan penulisan skripsi.

  7. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi.

  8. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi.

  9. Ayah dan ibu tercinta yang telah mendoakan, memberi semangat, mendukung, serta perhatian yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.

  10. Om Hasto, om Tri, tante Yani, dan seluruh keluarga besar yang telah mendoakan serta memberikan motivasi, dukungan dan semangat.

  11. Keluarga besar PDS (Persekutuan Doa Selasa) Bandar Lampung atas segala doa dan dukungan selama penulisan skripsi.

  12. Witha dan Lusi, teman-teman yang berjuang bersama dalam suka dan duka untuk menyelesaikan skripsi, dan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama pengerjaan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Teman-teman terbaikku, Klemen, Silvia, Johana, dan Oktin yang telah memberikan dukungan dan semangat serta menjadi tempat berkeluh kesah selama penulisan skripsi.

  14. Teman-teman kos Gracia, Ci Feni, Elen, Dewi, Lia, Novi, Felisia, Puji dan Zita yang selalu memberikan keceriaan dan kebersamaaan selama menempuh kuliah di Fakultas Farmasi.

  15. Teman-teman FKK A 2008 dan FSM A 2008 atas kebersamaan dalam suka dan duka, kenangan, serta dukungan selama ini.

  16. Seluruh dosen dan laboran yang selama ini telah membantu dan mendukung dalam proses perkuliahan dan praktikum.

  17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam proses kuliah dan penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam dalam penulisan skripsi ini sehingga penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

  Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Pelayanan kesehatan menggunakan perbekalan farmasi yang memerlukan pengelolaan yang baik melalui pengendalian persediaan karena akan mempengaruhi 40%-50% pendapatan rumah sakit. Salah satunya dengan analisis Pareto ABC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengadaan sediaan farmasi untuk pola penyakit hipertensi, prioritas utama sediaan farmasi antihipertensi serta kesesuaiannya dengan formularium rumah sakit.

  Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan studi retrospektif secara deskriptif evaluatif. Data yang digunakan adalah data pemakaian obat instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010.

  Hasil analisis sediaan farmasi antihipertensi instalasi rawat jalan diketahui persentase nilai pakai sediaan farmasi rutin kelompok A 5,36%

  NP ,

  kelompok B NP 2,07%, dan kelompok C NP 0,18% serta sediaan farmasi ASKES kelompok A NP 11,12% , kelompok B NP 4,44%, dan kelompok C NP 0,63%. Persentase nilai investasi sediaan farmasi rutin kelompok A NI 44,17 % , kelompok B 0,73%, kelompok C 0,38% serta sediaan farmasi ASKES kelompok A

NI NI

  NI

  25,22% kelompok B 3,40%, dan kelompok C 1,01%. Kelompok A sediaan

  

, NI NI NIK

  farmasi rutin terdapat 2 item dan sediaan farmasi ASKES A NIK 2 item yang

  ®

  menjadi proritas utama sediaan farmasi antihipertensi yaitu Norvask 5 mg,

  ®

  Noperten 10 mg, captopril 25 mg, dan amlodipin 10 mg. Sediaan farmasi antihipertensi yang dianalisis dengan metode ABC indeks kritis tidak sesuai dengan formularium rumah sakit. Kata kunci : Pareto ABC, formularium rumah sakit, hipertensi, instalasi farmasi dan sediaan farmasi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  Health service uses pharmaceuticals that should have good at management. It can be reached by inventory control because it will influence 40- 50% of hospital revenue. One of the methods is ABC analysis. This research aims to analize pharmaceuticals procurement for hypertension pattern, priority of antihypertensive drug, and compliance with formularies.

  This research is non-experimental study with retrospective descriptive evaluative study design using data of drug usage data at installation of outpatient Doris Sylvanus Regional Public Hospital (RSUD) in 2010.

  The result of usage value of antihypertensive routine pharmaceuticals was group A 5,36% group B 2,07%, group C 0,18%, and group A 11,12% , group B 4,44%, and group C 0,63% of ASKES pharmaceuticals. Investment value of antihypertensive routine pharmaceuticals was group A 44,17 % group B 0,73%,

  ,

  group C 0,38%, and group A 25,22% , group B 3,40%, dan group C 1,01% of

  ASKES

  pharmaceuticals. Group A of critical index value of routine pharmaceuticals was 2 items and 2 item for ASKES pharmaceuticals which was

  ® ®

  the major priorities. They were Norvask 5 mg, Noperten 10 mg, captopril 25mg, and amlodipin 10 mg. Antihypertensive pharmaceuticals which were analyzed by critical index value weren’t really appropriate to formularies.

  Key words : ABC Analysis, formularies, hypertension, installation of outpatient and pharmaceuticals

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN …..….......................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. iv PRAKATA ……………………………………………………………….. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… viii

  INTISARI ……………………………………………………………… ix

  

ABSTRACT ……………………………………………………………………….. x

  DAFTAR ISI …………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL …………………………………………………….. xv DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. xviii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. xx BAB I. PENGANTAR …………………………………………………….

  1 A. Latar Belakang ………………………………………………………...

  1 1. Permasalahan …………………………………………………….

  3 2. Keaslian penelitian ……………………………………………….

  4 3. Manfaat Penelitian ………………………………………………..

  5 B. Tujuan Penelitian …………………………………………………….

  6 1. Tujuan umum …………………………………………………….

  6

  2. Tujuan khusus ……………………………………………………

  6 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA …………………………………….

  7 A. Rumah Sakit ………………………………………………………..

  22 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………………………..

  28 I. Tata Cara Analisis Hasil …………………………………………

  28 H. Pengambilan Data ………………………………………………

  26 G. Analisis Situasi ………………………………………………………

  26 F. Jalannya Penelitian …………………………………………………

  25 E. Lokasi Penelitian …………………………………………………….

  24 D. Alat Penelitian ……………………………………………………..

  22 C. Subyek Penelitian …………………………………………………..

  22 B. Variabel dan Definisi Operasional …………………………………..

  21 BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………….

  7 B. Formularium Rumah Sakit …………………………………………

  20 J. Hipotesis …………………………………………………………….

  17 I. Landasan Teori …………………………………………………….

  16 H. Analisis Always Better Control (ABC) ………………………………

  15 G. Manajemen Persediaan ……………………………………………..

  13 F. Vita, Esensial, Non Esensial (VEN) ………………………………..

  12 E. Perencanaan dan Pengadaaan Sediaan Farmasi ……………………..

  9 D. Sediaan Farmasi ……………………………………………………

  8 C. Hipertensi ………………………………………………………….

  28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Analisis Always Better Control (ABC) ………………………

  33

  67 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………

  65 B. Saran ………………………………………………………………..

  65 A. Kesimpulan …………………………………………………………

  61 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………

  52 D. Analisis Kesesuaian Sediaan Farmasi Antihipertensi Dibandingkan dengan Formularium Rumah Saki……………………………………

  50 C. Analisis Nilai Indeks Kritis Obat Antihipertensi …………………….

  40 B. Analisis Vital, Esensial, dan Non Esensial (VEN) ………………….

  2. Analisis ABC Nilai Investasi Sediaan Farmasi …………………

  33 1. Analisis ABC Nilai Pakai Sediaan Farmasi …………………….

  28

  33 A. Analisis Always Better Control (ABC) di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan Pola Penyakit Hipertensi Tahun 2010 …………………………………….

  31 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………..

  31 J. Kesulitan Penelitian ………………………………………………..

  3. Perbandingan Obat Antihipertensi berdasarkan analisis NIK dan formularium rumah sakit ……………………………………….

  30

  2. Analisis Nilai Indeks Kritis (NIK) Obat Rutin dan Obat ASKES untuk Penyakit Hipertensi ……………………………………..

  29

  28 b. Analisis Nilai Investasi Obat Rutin dan Obat ASKES ……..

  a. Analisis Nilai Pakai Sediaan Farmasi Rutin dan Sediaan Farmasi ASKES …………………………………………….

  68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN …………………………………………………………..

  70 BIOGRAFI PENULIS …………………………………………………… 182 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  TABEL I. Tabel Penggolongan Obat Oral Antihipertensi menurut JNE VII …………………………………………………..

  10 TABEL II. Pengelompokan Sediaan Farmasi Rutin Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Pakai Tahun 2010……………………

  34 TABEL III. Pengelompokan Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Pakai Periode 2010 ….

  35 TABEL IV. Jumlah Pemakaian Antihipertensi Rutin pada Kelompok A NP Berdasarkan Analisis Nilai Pakai ……………………

  36 TABEL V. Pengelompokan Sediaan Farmasi ASKES Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Pakai Periode 2010 ………….....

  37 TABEL VI. Pengelompokan Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Pakai Periode 2010 …

  38 TABEL VII. Jumlah Pemakaian Antihipertensi ASKES pada Kelompok A Berdasarkan Analisis Nilai Pakai ……....

  38 NP TABEL VIII. Pengelompokan Sediaan Farmasi Rutin Instalasi Farmasi

  Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Investasi Tahun 2010 ………………

  41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  TABEL IX. Pengelompokan Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Investasi Tahun 2010 ...

  44 TABEL X. Pengelompokan Sediaan Farmasi ASKES Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Investasi Periode 2010 …………

  45 TABEL XI. Pengelompokan Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Investasi Periode 2010 .

  47 Persentase Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi TABEL XII.

  Berdasarkan Analisis Nilai Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Tahun 2010 ………………………

  53 Persentase Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi TABEL XIII.

  Berdasarkan Analisis Nilai Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Tahun 2010 ………………………

  54 TABEL XIV. Pengelompokkan Sediaan Farmasi Antihipertensi Rutin di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Sylvanus Palangka Raya Tahun 2010 Berdasarkan Nilai Indeks Kritis ……………………………………………………

  56 TABEL XV. Pengelompokkan Sediaan Farmasi Antihipertensi ASKES di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr.

  Sylvanus Palangka Raya Tahun 2010 Berdasarkan Nilai Indeks Kritis …………………………………………….

  57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  TABEL XVI. Sediaan Farmasi yang Menjadi Prioritas Berdasarkan Analisis NIK yang Dikombinasikan dengan Perhitungan dalam Metode EOQ ………………………………………

  60 TABEL XVII. Penggolongan Sediaan Farmasi Antihipertensi Berdasarkan Kesesuaian Jumlah Item dengan Formularium Rumah Sakit .

  62 TABEL XVIII. Nama Dagang Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi yang Tidak Tercantum dalam Formularium Rumah Sakit Tahun 2010 ………………………………………………

  63 TABEL XIX. Nama Dagang Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi yang Tidak Tercantum dalam Formularium Rumah Sakit Tahun 2010 ………………………………………………

  64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1. Obat Generik Berlogo…………………………………….

  13 GAMBAR 2. Diagram Batang Perbandingan Jumlah Pemakaian Sediaan Farmasi ASKES dan Rutin Antihipertensi Tahun 2010 Berdasarkan Analisis Nilai Pakai …………………

  40 GAMBAR 3. Grafik Distribusi Sediaan Farmasi Rutin Berdasarkan Analisis Nilai Investasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010 ….

  42 GAMBAR 4. Grafik Distribusi Sediaan Farmasi ASKES Berdasarkan Analisis Nilai Investasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010 …..

  46 GAMBAR 5. Diagram Batang Perbandingan Investasi Sediaan Farmasi Rutin dan ASKES Antihipertensi Tahun 2010 Berdasarkan Nilai Investasi ……………………………

  48 GAMBAR 6. Diagram Batang Persentase Perbandingan Nilai Pakai dan Nilai Investasi Sediaan Farmasi Rutin dan ASKES Antihipertensi Tahun 2010 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya ………..

  49 GAMBAR 7. Diagram Pie Item Persentase Perbandingan Kelompok Vital, Esensial dan Non Esensial Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi Tahun 2010 di Instalasi Farmasi Rawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya…..…………………………………………………..

  51 GAMBAR 8. Diagram Pie Item Persentase Perbandingan Kelompok Vital, Esensial dan Non Esensial Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi Tahun 2010 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya…..…………………………………………………..

  53 GAMBAR 9. Diagram Batang Persentase Pebandingan Nilai Indeks Kritis Sediaan Farmasi Rutin dan ASKES Antihipertensi Instalasi Farmasi Rawat Jalan Tahun 2010 …………….

  55 GAMBAR 10. Diagram Batang Jumlah Item Sediaan Farmasi Antihipertensi Menurut Formularium Rumah Sakit 2010, Data Obat Rutin, dan Data Obat ASKES di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya ……………………………………………………

  61 GAMBAR 11. Diagram Batang Persentase Kesesuaian Item Sediaan Farmasi Antihipertensi Terhadap Formularium Tahun 2010 ……………………………………………………

  63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN 1. Data Pareto ABC Nilai Pakai Seluruh Sediaan Farmasi Rutin di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2010 ....................................................................

  70 LAMPIRAN 2. Data Pareto ABC Nilai Pakai Seluruh Sediaan Farmasi ASKES di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2010 ……………………………………………

  95 LAMPIRAN 3. Data Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi Berdasarkan Analisis Nilai Pakai …………………….. 106

  LAMPIRAN 4. Data Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi Berdasarkan Analisis Nilai Pakai …………………… 108

  LAMPIRAN 5. Data Pareto ABC Nilai Investasi Seluruh Sediaan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr.

  Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2010 …..…….. 110 LAMPIRAN 6. Data Nilai Investasi Seluruh Sediaan Farmasi ASKES

  Antihipertensi Tahun 2010 ……………………….. 136 LAMPIRAN 7. Data Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi

  Berdasarkan Analisis Nilai Investasi ……………… 153 LAMPIRAN 8. Data Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi

  Berdasarkan Nilai Investasi ………………………… 156 LAMPIRAN 9. Data Sediaan Farmasi Antihipertensi Berdasarkan

  Analisis VEN ………………………………………. 158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  LAMPIRAN 10. Data Nilai Indeks Kritis Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi ……………………………………… 162

  LAMPIRAN 11. Data Nilai Indeks Kritis Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi ……………………………………… 165

  LAMPIRAN 12. Data Nama Obat Antihipertensi yang Tercantum Dalam Formularium RSUD dr. Doris Sylvanus Tahun 2010 ………………………………………………… 168

  LAMPIRAN 13. Rumus dan Cara Perhitungan EOQ Sediaan Farmasi Antihipertensi yang Menjadi Prioritas Berdasarkan Analisis NIK di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya ………………………………………………… 171

  LAMPIRAN 14 Surat Ijin Penelitian dari Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta…… 176

  LAMPIRAN 15 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma ………………………………………. 177

  LAMPIRAN 16 Surat Ijin Penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ………………………………………………… 178

  LAMPIRAN 17 Surat Ijin Penelitian dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ……………. 179

  LAMPIRAN 18 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di BLUD Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  LAMPIRAN 19 Sepuluh Besar Penyakit Di Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2010 . 181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan Nomor

  1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit menyatakan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat sehingga farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit tersebut.

  Pelayanan farmasi rumah sakit adalah pelayanan penunjang namun 90% pelayanan kesehatan di rumah sakit menggunakan perbekalan farmasi dan 40% - 50% dari seluruh pemasukan rumah sakit berasal dari pengelolaan perbekalan farmasi. Permasalahan yang terjadi akibat pengelolaan yang tidak cermat dan kurangnya tanggung jawab mengenai perbekalan farmasi di suatu rumah sakit akan menyebabkan penurunan pendapatan di rumah sakit tersebut (Yusmainita, 2010). Pengelolaan perbekalan farmasi yang tepat dapat diwujudkan apabila ada kerjasama yang baik antara para staf medis dan apoteker dalam kebijakan pemilihan dan penggunaan obat untuk pasien. Kerjasama ini dinyatakan dalam Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) yang bertugas dalam mengembangkan dan

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  merevisi formularium sehingga dalam menuliskan resep dokter harus berpedoman kepada formularium yang telah ditetapkan (Departemen Kesehatan RI, 2004).

  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Doris Sylvanus merupakan rumah sakit milik Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah yang dalam pelaksanaan tugas sehari-hari diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Tengah Nomor 11 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Kelas B Non Pendidikan dengan kapasitas 254 tempat tidur. Pada Tahun 2010 RSUD dr. Doris Sylvanus terakreditasi 12 pelayanan dan menjadi badan layanan umum daerah. Di dalam praktek pelayanan, RSUD dr. Doris Sylvanus melayani pasien ASKES dan non ASKES dengan berbagai keluhan penyakit yang datanya didokumentasikan dalam

  

medical record. Berdasarkan data medical record tahun 2010, hipertensi di

  instalasi rawat jalan menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus 4827 kasus (RSUD dr. Doris Sylvanus, 2010).

  Penyakit hipertensi dapat meningkatkan risiko penyebab kematian. Hipertensi masih menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia setelah stroke, dan tuberkulosis. Berdasarkan data angka kesakitan 10 pola penyakit terbanyak di rumah sakit Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2010, hipertensi menempati posisi keenam dengan jumlah kasus 34.641 kasus, peringkat ketiga dengan 5.344 kasus di instalasi rawat jalan dan peringkat keenam di instalasi rawat inap sebanyak 1.211 kasus. Jumlah kasus hipertensi pada pasien rawat jalan juga menempati urutan keenam di rumah sakit Indonesia tahun 2009 adalah 123.269 kasus dari 412.364 kunjungan dan 36.677 kasus di rawat inap dengan

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  jumlah pasien meninggal 935 (Departemen Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah, 2010; Kementrian Kesehatan RI, 2010).

  Berdasarkan jumlah kasus hipertensi di Indonesia, Propinsi Kalimantan Tengah, dan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, kasus hipertensi banyak ditemukan di instalasi rawat jalan khususnya pada poliklinik jantung sehingga kebutuhan instalasi rawat jalan akan sediaan farmasi antihipertensi lebih tinggi dibandingkan instalasi lainnya di rumah sakit. Oleh karena itu, pengelolaan obat antihipertensi harus efektif dan digunakan secara efisien berdasarkan formularium yang sudah ditetapkan di dalam menunjang ketersediaan obat antihipertensi di rumah sakit.

  Salah satu model pengendalian sediaan farmasi adalah analisis Pareto ABC untuk mendapatkan profil sediaan farmasi sesuai pola penyakit hipertensi yang efektif dan efisien sehingga dapat dijadikan gambaran umum untuk perencanaan dan pengadaan pada tahun berikutnya agar sediaan farmasi dapat terpenuhi dengan optimal. Selain itu, informasi tentang profil sediaan farmasi sesuai pola penyakit hipertensi ini juga dapat menjadi bahan evaluasi untuk formularium pada tahun berikutnya.

1. Permasalahan

  a. Bagaimana nilai pakai dan nilai investasi sediaan farmasi rutin dan ASKES berdasarkan pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010 dengan menggunakan analisis Pareto ABC ?

  4 b. Bagaimana Nilai Indeks Kritis (NIK) dan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ untuk sediaan farmasi rutin dan ASKES yang menjadi prioritas utama dengan pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010 ? c. Bagaimana pengadaan sediaan farmasi rutin dan ASKES berdasarkan formularium untuk pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010?

2. Keaslian penelitian

  Sejauh penelusuran yang telah dilakukan, penelitian mengenai Analisis Pareto ABC Sediaan Farmasi Berdasarkan Pola Penyakit di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010 belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan analisis Pareto ABC di rumah sakit dan pola penyakit hipertensi adalah sebagai berikut :

  

1. Analisis Sediaan Farmasi berdasarkan Metode ABC Indeks Kritis di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Palang Biru Kutoharjo periode tahun 2006-2008

  (Awaludin, 2010). Persamaan dari penelitian ini adalah dalam menentukan nilai NIK dilakukan juga analisis VEN akan tetapi terdapat perbedaan dalam mendefinisikan VEN. Selain itu, perbedaan hasil penelitian dengan penelitian ini adalah pada penelitian sebelumnya ini dilakukan penentuan tingkatan produk berdasarkan periode pengadaanya.

  

2. Analisis Sediaan Farmasi berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Palang Biru Gombong periode tahun 2006-2008

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (Stefani, 2010). Persamaan dari penelitian ini adalah dalam menentukan NIK dilakukan juga analisis VEN akan tetapi terdapat perbedaan dalam mendefinisikan VEN. Selain itu, perbedaan hasil penelitian dengan penelitian ini adalah pada penelitian sebelumnya ini dilakukan penentuan tingkatan produk berdasarkan periode pengadaanya.

  

3. Analisis Pareto ABC Sediaan Farmasi Puskesmas di Kabupaten Bantul

dengan Pola Penyakit Utama Nasofaringitis Akut dan Hipertensi Primer Periode 2009 (Sari, 2010). Persamaan dari penelitian ini adalah

  penggunaan metode Pareto ABC dalam pengolahan data dan pola penyakit, sedangkan perbedaannya dalam analisis NIK tidak ditentukan kriteria VEN dan analisis berdasarkan pola penyakit tidak digunakan untuk penentuan NIK tetapi digunakan sebagai dasar asumsi jumlah pasien.

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai analisis ABC indeks kritis yang dikombinasi dengan metode EOQ di rumah sakit berdasarkan pola penyakit sehingga pengadaan sediaan farmasi menjadi efektif dan penggunaan sediaan farmasi yang efisien.

  b. Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran prioritas sediaan farmasi yang diadakan apoteker dan pihak rumah sakit dengan pola penyakit di rumah sakit menggunakan metode analisis ABC serta hasil analisis ini

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengevaluasi formularium untuk tahun berikutnya.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum

  Mengetahui pengadaan sediaan farmasi berdasarkan formularium untuk pola penyakit hipertensi yang efektif dan efisien.

  2. Tujuan khusus

  a. Mengetahui nilai pakai dan nilai investasi sediaan farmasi rutin dan ASKES berdasarkan pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010 dengan menggunakan analisis Pareto ABC.

  b. Mengetahui Nilai Indeks Kritis (NIK) dan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ untuk sediaan farmasi rutin dan ASKES yang menjadi prioritas utama dengan pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010.

  c. Mengetahui pengadaan sediaan farmasi rutin dan ASKES berdasarkan formularium untuk pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Rumah Sakit Rumah Sakit Umum adalah institusi pelayanan kesehatan yang

  menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna pada semua bidang dan jenis penyakit yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Departemen Kesehatan RI, 2010).

  Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit (Bab III pasal 4), rumah sakit umum dibedakan menjadi 4 berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan :

  a. Rumah Sakit Umum kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik minimal 4 Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 Pelayanan Medik Spesialis lain dan 13 Pelayanan Medik Sub Spesialis.

  b. Rumah Sakit Umum kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik minimal 4 Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 Pelayanan Medik Spesialis lain dan 2 Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.

  c. Rumah Sakit Umum kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik minimal 4 Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Rumah Sakit Umum kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik minimal 2 Pelayanan Medik Spesialis Dasar (Departemen Kesehatan RI, 2009).

  Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien.

  Pelayanan farmasi rumah sakit telah menjadi kegiatan yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Tuntutan pasien akan pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan farmasi mendorong farmasis dalam praktek kefarmasian untuk melakukan kegiatan terpadu yang meliputi identifikasi, pencegahan dan penyelesaian masalah yang terkait obat dan kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2004).

B. Formularium Rumah Sakit

  Pelayanan kesehatan memerlukan evaluasi dan pengawasan mutu pelayanan berdasarkan standar pelayanan dan formularium. Formularium adalah himpunan obat yang diterima/disetujui oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi pada setiap batas waktu yang ditentukan dan disusun berdasarkan Daftar Obat Esensial (DOEN) (Departemen Kesehatan RI, 2004; Spillane, 2010).

  Formularium umumnya direvisi setiap tahun untuk menambahkan/ menghapus ke atau dari formularium, perubahan produk obat, penarikan obat

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tertentu dipasaran, serta perubahan kebijakan dan prosedur rumah sakit (Siregar dan Amalia, 2003).

  Selain dilakukan revisi, formularium perlu dievaluasi oleh apoteker karena pengetahuannya dalam farmakologi, toksikologi, terapi, farmakokinetika, sumber obat, pengadaan obat, dan sebagainya. Hasil evaluasi ini dilaporkan kepada Panitia Farmasi dan Terapi. Apabila disetujui oleh PFT maka obat yang dianalisis dapat ditambahkan ataupun dikeluarkan dari formularium dengan persetujuan bersyarat produk tertentu atau pembatasan sementara produk pada pelayanan bidang medis khusus tertentu yang akan diasesmen kembali (Siregar dan Amalia, 2003).

C. Hipertensi

  Seseorang dikatakan mengalami hipertensi apabila tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg, atau jika pasien menggunakan obat antihipertensi. Hipertensi dibagi menjadi dua golongan berdasarkan penyebabnya yaitu hipertensi esensial atau hipertensi primer yang disebabkan oleh faktor genetika, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraselular, serta faktor-faktor yang meningkatkan risiko (obesitas, akohol, merokok, serta polisitemia) di mana terdapat 95% kasus. Dan hipertensi sekunder atau hipertensi renal di mana diketahui penyebab spesifiknya yaitu penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom Cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi kehamilan, dan

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebagainya di mana terdapat 5% kasus (Mansjoer, Triyanti, Savitri, Wardhani, dan Setiowulan, 2001).

  Tatalaksana hipertensi dengan obat antihipertensi yang dianjurkan :

  a. Diuretik : hidroklorotiazid dengan dosis 12,5- 50 mg/ hari