g Sekoalah memiliki lokasi evakuasoshelter yang terdekat yang
diketahui seluruh warga sekolah. 4
Mobilisasi Sumberdaya Sekolah harus menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan
prasarana, serta
finansial dalam
pengelolaan untuk
menjamin kesiapsiagaan bencana sekolah.Mobilisasi sumber daya didasarkan pada
kemampuan sekolah dan pemangku sekolah.Mobilisasi ini juga terbuka bagi peluang partisipasi dari para pemangku kepentingan lainnya. Secara
garis besar, indikator pada parameter ini adalah sebagai berikut: a
Adanya bangunan sekolah yang aman bencana. b
Jumlah dan jenis perlengkapan, suplai dan kebutuhan dasar pasca bencana yang dimiliki sekolah.
c Adanya gugus siaga bencana sekolah yang melibatakan perwakilan
peserta didik. d
Adanya kerjasama dengan pihak terkait penyelenggaraan penanggulangn bencana baik setempat maupun BPBD di kabupaten.
e Pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai kesiapsiagaan dan
keamanan sekolah
2.2 Kerangka Berpikir
Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Klaten rawan mengalami bencana alam seperti gempa
bumi, banjir dan angin putting beliung. Menyadari adanya risiko bencana, penting ditumbuhkan kesadaran dan pembudayaan pengurangan risiko
bencana PRB.Pengurangan risiko bencana dapat dilakukan melalui pendidikan siaga bencana dalam sekolah. Pembentukan Sekolah Siaga
Bencana SSB, merupakan salah satu upaya Pengurangan Risiko Bencana PRB dalam sekolah.
BPBD bererencana membentuk 40 SSB untuk SMASMK di Klaten pada tahun 2015 termasuk didalamnya SMA N 1
Karanganom. Parameter kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaitu: 1 Sikap dan Tindakan, 2 Kebijakan sekolah, 3
Perencanaan Kesiapsiagaan, 4 Mobilisasi Sumberdaya Konsorsium Pendidikan Bencana, 2011; 10
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Potensi Bencana Alam:
a. Gempa Bumi b. Angin Putting Beliung
Dampak Kerugian Bencana: a. Materi
b. Non materi
Sekolah Siaga Bencana SSB
Pelaksanaan SSB: a. Sikap dan Tindakan
b. Kebijakan Sekolah c. Perencanaan kesiapsiagaan
d. Mobilisasi dan Sumber Daya Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana PRB
Bencana Alam
Sosial
16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di SMA Negeri 1 Karanganom di Jl. Raya 3 Karanganom
Kecamatan Karanganom
Kabupaten Klaten.Penelitian
dilaksanakan dengan alokasi waktu April- Juni 2015.
3.2 Obyek Penelitian
Objek penelitan ini adalah lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom dan seluruh komponen sekolah yang berkaitan dengan program Sekolah Siaga
Bencana termasuk seluruh warga sekolah.
3.3 Populasi dan Sampel
Untuk meneliti keterlibatan warga sekolah dalam pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana SSB di SMA Negeri 1 Karanganom dibutuhkan
populasi dan sample. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga SMA Negeri 1 Karanganom,meliputi Siswa, Guru, dan Karyawan dengan jumlah 754.
Kelas XII tidak diambil sampel karena adanya Ujian Nasional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yakni
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono: 2012. Pertimbangan yang diutamakan dalm penelitian adalah Siswa, Guru dan
Karyawan yang mengikuti Studi lapangan dan Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana. Penentuan jumlah sampel dapat mewakili patokan apabila jumlah
populasi kirang dari 100. Selanjutnya apabila jumlah populasi lebih dari 100