UJI KUALITAS FISIK PAKAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) BERBAHAN Azolla microphylla

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah di budidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di pulau jawa. Ikan lele berkembang pesat dikarenakan (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2008) pemasarannya relatif murah. Kebutuhan ikan lele konsumsi di dalam negeri terus mengalami peningkatan sejalan dengan semakin populernya ikan lele sebagai hidangan yang sangat lezat. Ukuran konsumsi ikan lele yang disukai konsumen adalah sekitar 25 cm panjang dan beratnya 200 gram, bisa didapatkan dalam jangka waktu 4-6 bulan pemeliharaan di kolam. Permintaan ikan lele untuk konsumsi tidak pernah surut.

Ikan lele dumbo merupakan hasil persilangan ikan lele lokal yang berasal dari Afrika dengan lele lokal dari Taiwan. Ikan lele dumbo pertama kali didatangkan ke Indonesia oleh sebuah perusahaan swasta pada tahun 1986. Ikan lele termasuk dalam ikan karnivora atau pemakan daging yang hidup didasar perairan perairan memerlukan pakan tenggelam. Jenis ukuran dan jumlah pakan yang diberikan tergantung ukuran dan lele yang dipelihara. Ada dua jenis pakan ikan lele yaitu pakan alami dan pakan buatan (Taufiq, 2011).

Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat produktifitas ikan lele. Sumber protein nabati pada pakan ikan lele yang banyak digunakan adalah tepung kedelai dimana tepung kedelai harganya relatif mahal, sehingga perlu adanya bahan alternatif sebagai substitusi tepung kedelai


(2)

yang dapat menekan biaya produksi khususnya pakan yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan produksi ikan lele.

Ada beberapa alternatif bahan pakan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusunan pakan ikan, salah satunya adalah tanaman Azolla. Tanaman Azolla berpotensi sebagai bahan pakan karena kandungan protein pada tanaman Azolla sebanyak 28,12% banyak terdapat di perairan tenang seperti danau, kolam, rawa dan persawahan. Pertumbuhan Azolla dalam waktu 3 – 4 hari dapat memperbanyak diri menjadi dua kali lipat dari beratsegar (Handajani, 2000).

Azolla adalah tumbuhan sejenis paku air yang biasa ditemukan sebagai gulma di perairan tenang seperti danau, kolam, sungai, dan persawahan. Pertumbuhannya sangat cepat karena dalam waktu 3-4 hari dapat memperbanyak diri menjadi dua kali lipat dari berat segar (Arizal, 2011). Secara alamiah tanaman azolla mempunyai keistimewaan mampu mengikat N bebas dari udara karena bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena azolae), sehingga mengandung protein yang cukup tinggi sebanyak 28,12% . Azolla menyimpan kandungan nutrisi yang lengkap. Selain kaya protein, Azolla juga mengandung Vitamin A, B12, Asam Amino, Beta Carotene, Lemak, Karbohidrat, dan Mineral. Jika di berikan sebagai pakan ikan, Azolla dapat diberikan langsung dalam keadaan segar. Alternatif lain, Azolla bisa diolah terlebih dahulu menjadi tepung Azolla. Tepung Azolla ini kemudian dijadikan campuran untuk membuat pellet ikan (Anonim, 2012), oleh karena itu gulma air Azolla sangat potensial digunakan sebagai sumber protein nabati untuk pakan ikan.

Tanaman Azolla memiliki kandungan protein yang cukup tinggi 28,12% berat kering (Handajani, 2000). Kandungan protein yang tinggi dari tanaman


(3)

3

Azolla belum dapat menggambarkan secara pasti nilai gizi yang sebenarnya. Nilai gizi pakan tergantung pada jumlah ketersediaan zat-zat makanan yang digunakan ikan, yang ditunjukkan dari bagian yang hilang setelah pencernaan, penyerapan, dan metabolisme.

Hasil analisis komposisidan kadar asam amino dalam jaringan tanaman Azolla terlihat bahwa tanaman Azolla memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 23,42% berat kering dengan komposisi asam amino esensial yang lengkap. Pakan yang berkualitas dapat di tinjau dari sifat kimia, fisik, biologis, dan ekonomis. Sifat fisik pakan akan mempengaruhi cara makan dari ikan. Pakan yang baik secara morfologi permukaannya itu tidak kasar, memiliki daya larut hingga 2-3 jam, bau tidak terlalu tengik, dan tidak busuk atau berjamur (Muslim, 2011). Dengan memperhatikan kondisi dari fisik pakan ini secara tidak langsung kita juga memperhatikan kualitas dari pakan yang akan diberikan kepada biota budidaya, oleh karena itu dilakukan uji fisik dari pakan ikan.

Oleh karena itu, pentingnya mengetahui Uji kualitas fisik pakan melalui pengujian (water stability) yaitu daya tahan pakan buatan didalam air. Selain itu uji fisik dapat dilakukan dengan melihat kehalusan dan kekerasan bahan baku pakan yang akan sangat berpengaruh terhadap kekompakan pakan. Hal ini dapat dideteksi dengan daya tahan pakan buatan. Dengan mengetahui daya tahan pakan buatanakan sangat membantu para praktisi perikanan dalam memberikan pakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh ikan untuk mengejar pakan dikaitkan dengan lama waktu pakan itu bertahan didalam air sebelum dimakan oleh ikan.


(4)

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penggunaan tepung Azolla microphylla dalam pakan terhadap pengujian daya apung, kestabilan pakan dalam air, dan kekerasan pakan ?

2. Berapakah level penggunaan Azolla microphylla dalam pakan yang menghasilkan kualitas fisik pakan yang terbaik meliputi Pengujian daya apung, kestabilan pakan dalam air, dan kekerasan pakan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung Azolla microphylla terhadap pengujian daya apung, kestabilan pakan dalam air, dan kekerasan pakan.

2. Untuk mendapatkan level penggunaan tepung Azolla microphylla yang baik sehingga menghasilkan daya apung, kestabilan pakan dalam air, dan kekerasan pakan yang terbaik.

1.4 Sasaran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para pembudidaya ikan lele mengenai kualitas tanaman Azolla microphylla sebagai bahan penyusun pakan ikan sehingga dapat menurunkan biaya operasional budidaya ikan, khususnya ikan lele.

1.5 Hipotesis

H0 : Diduga penggunaan bahan Tepung Azolla tidak berpengaruh terhadap kualitas fisik pakan ikan lele.

H1 : Diduga penggunaan bahan Tepung Azolla dapat berpengaruh terhadap kualitas fisik pakan ikan lele.


(5)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Deskripsi Azolla (Azolla microphylla)

Spesies Azolla microphylla adalah sejenis pakis air yang berukuran kecil yang hidup bebas mengambang secara horizontal di permukaan air tawar. Khan (1988), menjelaskan bahwa satu rumpun Azolla microphylla memiliki ukuran sebesar 2,5 cm x 1 cm. Bentuk akar Azolla microphylla menggantung di permukaan air, berbulu, dan memiliki panjang 1-5 cm dengan membentuk kelompok 3-6 rambut akar. Azolla microphyll memiliki ukuran daun yang kecil serta membentuk 2 atau 3 barisan yang menyirip, bervariasi, dan saling tumpang tindih.

Spesies Azolla microphylla dikenal mampu bersimbiosis dengan bakteri hijau biru (Anabaena azollae) dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Kemampuan Azolla microphylla tersebut memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang baik saat diolah maupun dimanfaatkan sebagai pupuk hijau dan pakan hewan ternak. Khan (1988), menjelaskan bahwa bentuk simbiosis pada Azolla microphylla adalah melakukan fiksasi nitrogen molekular dari biosfer dan mereduksinya menjadi senyawa nitrogen yang dimanfaatkan oleh kedua simbiotan tersebut.

Metzgar et al. (2007) menjelaskan bahwa genus Azolla dibagi menjadi dua kelompok.Arifin (2003), menjelaskan bahwa genus Azolla untuk kelompok Euazolla umumnya terdapat dibagian Amerika Serikat, Alaska, Meksiko, Amerika Selatan, dan India Barat. Genus Azolla untuk kelompok Rhizosperma umumnya terdapat di Asia Tenggara, Jepang, Australia, dan Lembah Nil Afrika.

Lumpkin & Plucknett (1982) in Khan (1988) membuat urutan klasifikasi untuk Azolla microphylla berdasarkan morfologinya dan karakteristik hidup tumbuhan tersebut :


(6)

Dunia : Plantae Divisi : Pteridophyta

Kelas : Leptosporangiopsida Ordo : Salviniales

Famili : Azollaceae

Genus : Azolla (Rhizosperma) Spesies : Azolla microphylla

Gambar 1:Azolla microphylla

Kegiatan pertanian di beberapa negara di Asia, Azolla microphylla dan beberapa spesies Azolla lainnya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan.Sahoo dkk (1997), menjelaskan bahwa spesies Azolla merupakan tanaman yang baik untuk digunakan sebagai pupuk hijau pada tanaman padi. Pada padat tebar awal sebesar 0,1 sampai0,4 kg inokulan/m2 di suatu lahan dapat menghasilkan 8-15 ton Azolla/ha selama 7-20 hari, atau setara dengan 333 ton/ha per tahun.

Penggunaan pupuk hijau Azolla lebih mudah dan murah karena tanaman Azolla microphylla memiliki kemampuan pertumbuhan yang cepat dan kandungan nitrogen yang cukup untuk meningkatkan kesuburan tanah. Singh (1979), menjelaskan bahwa kandungan nitrogen pada Azolla microphylla berkisar antara 4,0- 5,0% dari bobot kering Azolla. Hasil penelitian tersebut juga mencantumkan nilai fosfor sebesar 0,5 sampai 0,9% dan klorofil


(7)

7

sebesar 0,34-0,55% dari bobot kering Azolla microphylla. Produktivitas pertanian dapat meningkat saat menggunakan Azolla microphylla sebagai pupuk tanaman padi.

Spesies Azolla microphylla memiliki kandungan protein yang baik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak, unggas, dan ikan. Basak et al. (2002), melakukan penelitian Azolla microphylla yang diekstrak untuk digunakan sebagai pakan. Penelitian tersebut menghasilkan ekstrak nitrogen bebas sebesar 30,08%, protein kasar sebesar 25,78%, dan berat kering sebesar 90,8%. Spesies Azolla microphylla dapat dikultur untuk dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak dan ikan.Khan (1988), menjelaskan bahwa Azolla microphylla dikultur dapat menghasilkan fiksasi Nitrogen sebesar 400-500 kg ha/tahun. Azolla microphylla tersebut dapat menghasilkan 4-5% kandungan nitrogen dari berat kering tumbuhan ini dan memilikikomposisi kandungan protein 22-37%. Alalade et al (2006), menjelaskan bahwa nilai protein kasar Azolla microphylla yang berhasil diekstrak untuk pakan ayam adalah 21,4%. Oleh sebab itu di beberapa negara banyak digunakan sebagai pakan ikan, kerbau, unggas, babi, dan kuda.

Spesies Azolla microphylla bersimbiosis dengan Anabaena azollae dan mampu menghasilkan kandungan nitrogen berdasarkan proses fiksasi. Arifin (2003), menjelaskan bahwa sumber nitrogen dalam Azolla microphylla diperoleh melalui proses fiksasi nitrogen dari udara dengan bantuan perantara simbiosis dari Anabaena Azollae. Proses fiksasi nitrogen di udara yang terjadi pada daun Azolla microphylla selama kurun waktu 106 hari saat tebar dapat mencapai 120-140 kg atau rata-rata 1,1-1,3 kg ha/tahun. Hasil fiksasi nitrogen dari udara akan bervariasi bila Azolla ditanam bersama dengan tanaman padi yaitu berkisar antara 0,4-2,9 kg ha/hari. Hasil fiksasi nitrogen ditransfer keseluruh bagian tubuh Azolla microphylla secara merata dengan laju pertumbuhan sekitar 35%/hari.

Potensi pakan Azolla sebagai pakan, karena menggunakan pupuk hijau Azolla lebih mudah dan murah di dapat sebab tumbuhan Azolla mempunyai kemampuan pertumbuhan


(8)

yang cepat, (Singh, 1979), selain itu tumbuhan Azolla mempunyai kadar protein yang tinggi dan baik untuk di kelolah menjadi pakan ikan.

2.2Potensi Azolla Sebagai Pakan Ikan

Potensi pakan Azolla sebagai pakan, karena menggunakan pupuk hijau Azolla lebih mudah dan murah di dapat sebab tumbuhan Azolla mempunyai kemampuan pertumbuhan yang cepat, (Singh, 1979) selain itu tumbuhan Azolla mempunyai kadar protein yang tinggi dan baik untuk di kelolah menjadi pakan ikan. (Djojosuwito, 2009), tumbuhan Azolla merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi untuk di jadikan pakan ikan. Disamping itu Azolla kering yang nantinya dapat dijadikan tepung harganya relatif murah, belum banyak dimanfaatkan oleh pembudidaya ikan, mudah dikembangkan, pertumbuhannya cepat dan mempunyai kandungan protein yang tinggi yaitu 28,12% serta dapat disubtitusikan untuk bahan lain yang harganya relatif mahal, dalam hal ini adalah tepung kedelai. Dengan adanya substitusi ini maka biaya untuk pembelian pakan dapat ditekan sehingga dapat meningkatkan pendapatan produksi ikan.

Menurut Ghufran (2007), kebutuhan nutrisi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yaitu: protein 35-40%, lemak 9,5-10%, karbohidrat 10-20%, vitamin 0,25-0,40%, dan mineral 1,0%. Dengan demikian sebelum melakukan pembuatan pakan ikan lele dumbo tersebut diketahui kebutuhan nutrisinya terlebih dahulu.

2.3 Parameter Fisika Pakan Ikan

Menurut (Handajani dan Wahyu, 2010) pengujian fisik yang dilakukan pada pakan uji adalah Pengujian daya apung, Kestabilan pakan dalam air, dan Kekerasan pakan. Yang pertama diperhatikan adalah Pengujian daya apung yaitu meliputi kecepatan pecah dan dispersi padatan, dan kecepatan tenggelam. Pengujian daya apung ini adalah tingkat ketahanan pakan di dalam air atau beberapa lama waktu yang di butuhkan hingga pakan lembek dan hancur, meliputi uji kecepatan pecah dan dispersi padatan. Uji kecepatan pecah


(9)

9

mengukur berapa lama waktu sampai pakan hancur di dalam air. Pengujian standar terhadap daya apung pakan pellet sampai saat ini masih belum baku. Hasil percobaan pendahuluan terhadap produk pakan pellet terapung komersial mendapatkan bahwa pellet mampu terapung antara 20-30 menit. Namun demikian, pada kondisi praktis pakan pellet hanya diperlukan terapung beberapa menit sebelum di konsumsi oleh ikan.

Uji kestabilan pakan dalam air dilakukan dengan merendam pellet dalam air dan dihitung berapa lama pellet tersebut tahan dalam air sampai hancur. Selain dari faktor kekerasan pellet, daya tahan pellet dalam air dapat disiasati dengan beberapa cara, antara lain yaitu dengan mempergunakan perekat, lama pengeringan yang optimal dan merata dan memperbesar ukuran pellet seoptimal mungkin (Handajani dkk, 2010).

Pengujian kekerasan pakan bisa dilihat dari penyerapan air oleh pakan ditunjukan sebagai faktor terhadap presentase berat. Persen penyerapan air oleh pakan dimana perlu penambahan pada berat bahan setelah dikurangi dengan air yang terdapat dibawah keadaan yang spesifik (Handajani dan Wahyu, 2010).

SNI pakan buatan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) secara fisik dirumuskan sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan mutu (quality assurance), mengingat pakan buatan untuk ikan lele tersebut banyak diperdagangkan serta sangat berpengaruh terhadap kegiatan budidaya.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas fisik pakan

Pencampuran pakan yaitu bahan baku yang digunakan harus dalam bentuk tepung, dengan semakin halusnya bahan baku yang digunakan maka bentuk fisik akan semakin baik dan seluruh bahan baku akan tercampur secara sempurna (Handajani dan Widodo, 2010).

Titik didih yaitu untuk memberikan batas maksimal pemanasan pakan agar protein yang terkadung dalam pakan tetap stabil (Anonim, 2006).


(10)

Kekerasan Butiran adalah bahan baku yang digunakan merupakan bahan yang sudah dijadikan tepung yang sangat halus agar dapat mempengaruhi bentuk fisik dari pakan (Muslim, 2011).

Daya perekat yaitu bahan yang digunakan sebagai pengikat komponen bahan-bahan agar bahan tersebut bersatu menjadi komponen yang homogen (Muslim, 2011).

Proses pengolahan adalah untuk mendapatkan bahan baku menjadi lebih kecil agar memperoleh ukuran yang relatif halus dan seragam (Widodo, 2010).


(11)

UJI KUALITAS FISIK PAKAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) BERBAHAN Azolla microphylla

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Budidaya Perairan

Oleh: SUSI SUSANTI

08930002

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(12)

Nama : SUSI SUSANTI

NIM : 08930002

Jurusan : PERIKANAN

Fakultas : PERTANIAN - PETERNAKAN

Judul : UJI KUALITAS FISIK PAKAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) BERBAHAN Azolla microphylla

Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan,


(13)

SKRIPSI

UJI KUALITAS FISIK PAKAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) BERBAHAN Azolla microphylla

Oleh : SUSI SUSANTI NIM : 08930002

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal : Menyetujui :

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Hany Handajani, S.Pi., M.Si Ganjar Adhy Wirawan, S.Pi

NIP : 110.0309.0406 NIP : 0708048403

Penguji Utama Penguji

Pendamping

Sri Dwi Hastuti, S.Pi., M.Aqua Dr. Ir. David Hermawan, MP

NIP :110.9911.0353 NIP : 131.898.645

Malang,

Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Pertanian Peternakan

Pembantu Dekan I

Dr. drh. Lily Zalizar, MS NIP : 196203301987032001


(14)

Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Susi Susanti

NIM : 08930002

Tempat, tanggal lahir : Seteluk, 5 November 1990

Agama : Islam

Alamat : Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat – Nusa Tenggara Barat.

Dengan menyebut nama Allah SWT, saya menyatakan dengan sebenarnya dan sesungguhnya bahwa:

1. Karya Ilmiah ini adalah karya akademik saya asli, yang saya susun berdasarkan dari hasil penelitian yang saya lakukan.

2. Saya tidak melakukan plagiasi, duplikasi dan replikasi dari hasil penelitian orang lain yang menyebabkan karya ilmiah ini tidak otentik.

3. Karya ilmiah ini, telah disusun dengan persetujuan dan bimbingan dari Dewan Pembimbing dan telah diuji dihadapan Dewan Penguji Tugas akhir Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pernyataan ini.

Malang, 6 Mei 2013 Mengetahui:

Pembimbing Utama Yang Menyatakan


(15)

CURICULUM VITTAE Nama : Susi Susanti

NIM : 08930002

Tempat, tanggal lahir : Seteluk, 5 November 1990

Agama : Islam

Alamat : Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat No Telp/HP : 081703478939

Nama Ayah : M. Yusuf Nama Ibu : Hajar Aswad Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

SD : SD Negeri 1 Seteluk SLTP : SMP Negeri 1 Seteluk SLTA : SMA Negeri 1 Seteluk

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 2. Pendidikan Non Formal

a. PESMABA dan Student Day UMM Tahun 2008

b. Pelatihan Aplikasi Internet Terpadu di UMM, Tahun 2008

c. Pelatihan Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) UMM, Tahun 2008.

d. Magang Keprofesian di Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jember, Tahun 2009.

e. Magang Keprofesian di Kelompok Tani Mina Makmur Desa Bendiljati Wetan Kabupaten Tulungagung, Tahun 2009.

f. Magang Keprofesian di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar, Sukabumi 2011.

g. Program Mahasiswa Wirausaha “Produksi Pakan Untuk Usaha Pembesaran Ikan”, Tahun 2011.

h. Kuliah Kerja Nyata Kelompok 9 UMM di Desa Codo Wajak, Malang Tahun 2012.

i. Kuliah Tamu Perikanan UMM Tahun 2012.

j. Seminar Nasional Fisheries Week di Universitas Airlangga, Tahun 2011. Pengalaman Organisasi

a. Organisasi Taekwondo UMM, Sebagai Humas Tahun 2008 b. Organisasi Koperasi Mahasiswa UMM, Tahun 2008

c. Organisasi Tenis Meja UMM, Sebagai Humas Tahun 2008 Prestasi

a. Juara II Rektor Cup Tenis Meja Tunggal Putri 2008

b. Juara II Turnamen se Jawa-Bali Tenis Meja Tunggal Putri 2009 c. Juara I Porda Tenis Meja Tunggal Putri 2006


(16)

Assalamua’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa Laporan Penelitian dengan judul “Uji Kualitas Fisik Pakan Ikan Lele (Clarias gariepinus) Berbahan Azolla microphylla.” Skripsi ini disusun dalam rangka menempuh tugas akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu di Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, motivasi, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1) Bapak Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

2) Dr. drh. Lili Zalizar, MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian Peternakan. 3) Ibu Sri Dwi Hastuti, S.Pi, M,Aqua selaku Kepala Jurusan Perikanan sekaligus

Dosen Penguji Utama Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi ijin dalam pelaksanaan penelitian.

4) Ibu Hany Handajani, S.Pi., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Utama sekaligus Dosen Pembimbing Akademik angkatan 2008 yang telah banyak membantu dan membimbing dengan sangat sabar selama ini.

5) Pak Ganjar Adhy Wirawan, S.Pi selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah membimbing dari awal hingga selesainya penulisan laporan ini.

6) Pak Dr. Ir. David Hermawan, MP selaku Dosen Penguji Pendamping yang telah banyak membantu.

7) Sujud sembah dan rasa hormat kepada Ibu Aje dan Ibu Econ dan Bapak Jebe tercinta yang tak kenal lelah untuk melimpahkan kasih sayangnya, memberikan dorongan dan doanya, yang selalu memotivasi agar selalu jadi yang terbaik dan menjadi anak yang baik, adikku tercinta; Muhammad Zackie.


(17)

8) Sepupuku tersayang Zulfikar, Mimi Ekayanti, Liza Dini Anggraini dan Mujahid kecilku Annaba Karaeng Latief dan Faiq Muhammad Karaeng Latief.

9) Teman-teman khususnya Rendy Aprianto yang sangat sabar memperkenalkan saya kepada Dunia Perikanan di luar kelas perkuliahan, Pace Juklin, Syarif, Oliv, Inayah, Dony, Tomy, Andre, dek Fitri, Santi, Dayat, Yoyo, Elma, dan tidak lupa untuk teman-teman Audio Visual yang telah rela membagi ilmunya ( Onyong, mas Andre, mas Mety, Toyib, Dilla), dan juga untuk teman-teman serumah selama kurang lebih 5 tahun bersama, Aping, Pesok, Enciz, Bu Her, Umat, Iyem, Muna, Lembang, Hasteq, Anis, dan Asma.

10) Teman satu tim penelitian Mas Sigit, yang telah membantu selama penelitian dari persiapan, pengamatan, dan pengumpulan data di lapangan.

11) Pak Ansori, Pak Ngadri (Anwar Said), Pak Sukiman, dan Pak Arifin (Tri Makmun Arifin, S.Pi) serta semua pihak yang telah membantu mulai dari persiapan hingga terselesaikannya laporan skripsi ini.

Penulis sangat menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan, sehingga dapat membantu dalam penyusunan karya ilmiah berikutnya. Namun penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Demikianlah, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh harapan atas ridho Allah SWT. Amin. Selanjutnya, selama menempuh pendidikan di Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, apabila ada kekurangan dan kesalahan, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


(18)

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

RINGKASAN ... iii

SUMMARY ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Sasaran ... 4

1.5 Hipotesis ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Azolla (Azolla microphylla) ... 5

2.2 Potensi Azolla sebagai Pakan Ikan ... 8

2.3 Parameter Fisika Pakan Ikan ... 9

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Fisik Pakan ... 10

BAB III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat ... 12

3.2. Materi dan Alat Penelitian ... 12

3.2.1 Materi Penelitian ... 12

3.2.2 Alat Penelitian ... 12

3.3 Batasan Variabel ... 13

3.4 Metode Penelitian ... 13

3.5 Prosedur Penelitian ... 15

3.5.1 Persiapan Penelitian ... 15

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian ... 15

3.5.3 Menyusun Formulasi ... 16

3.5.4 Analisa Fisika Pakan ... 16

3.5.4.1 Pengujian Daya Apung ... 16

3.5.4.2 Kestabilan Pakan Dalam Air ... 16

3.5.4.3 Kekerasan Pakan ... 16

3.6 Variabel Uji ... 18

3.6.4 Variabel Utama... 18

3.7 Variabel Penunjang ... 18

3.8 Analisa Data ... 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembuatan Pellet ... 20


(19)

4.2 Pengujian Daya Apung ... 21

4.3 Kestabilan Pakan Dalam Air ... 25

4.4 Kekerasan Pakan ... 29

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 37

SURAT PERNYATAAN ... 47


(20)

Gambar Halaman

1. Azolla microphylla ... 6

2. Bentuk Pellet Hasil Penelitian ... 21

3. Grafik Pengaruh Pengujian Daya Apung Pakan Ikan ... 23

4. Grafik Pengaruh Pengujian Kestabilan Pakan Dalam Air ... 27


(21)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Denah Perlakuan ... 14

2. Nilai Nutrisi Komposisi Bahan Yang Digunakan ... 15

3. Formulasi Pakan Ikan Nila Lele ... 15

4. Perlakuan x Ulangan ... 18

5. Sidik Ragam ... 19

6. Data Hasil Pengujian Daya Apung Pakan Ikan... 22

7. Analisa Sidik Ragam Pengaruh Pengujian Daya Apung ... 24

8. Uji BNT Pengaruh Daya Apung Pakan Ikan ... 25

9. Data Hasil Kestabilan Pakan Dalam Air ... 26

10. Analisa Sidik Ragam Kestabilan Pakan Dalam Air ... 27

11. Uji BNT Pengaruh Kestabilan Pakan Dalam Air ... 28

12. Data Hasil Pengujian Kekerasan Pakan ... 29

13. Analisa Sisik Ragam Kekerasan Pellet ... 31


(22)

Lampiran Halaman

1. Data Penelitian Daya Apung Pakan Ikan ... 39

2. Data Penelitian Kestabilan Pakan Dalam Air ... 41

3. Data Penelitian Kekerasan Pellet ... 43

4. Dokumentasi Hasil Penelitian ... 46

5. Dokumentasi Hasil ... 47

6. Dokumentasi Alat Penelitian ... 48


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Alalade OA & Iyayi EA. 2006.Chemical Composition and the Feeding Value of Azolla (Azolla pinnata) Meal for Egg-Type Chicks. Department of Animal Science, Faculty of Agriculture and Forestry. University of Ibadan, Nigeria. International Journal of Poultry Science 5 (2): 137-141.

Anna, S., dan Sumeru, S.U., 1991. Pakan Udang Windu. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Anonim, 2006.Pakan Buatan Untuk Ikan Nila (Oreochromis sp).(SNI 01-7242-2006,

Kumpulan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Anonim, 2009.Kumpulan Standar Nasional Indonesia (SNI). (SNI 01-4087-2006) tentang

Pakan Buatan Untuk Ikan Lele Dumbo Pada Budidaya Intensif). Pada Budidaya

Intensif. Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,Direktorat Produksi. Jakarta.

Anonim.2011.

http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/01/26/azolla-si-pupuk-hidup/.

Asmawi, 1983.Pemeliharaan Ikan Dalam Karamba. Gramedia. Jakarta.

Arifin Z. 2003. Azolla.Pembudidayaan dan Pemanfaatan pada Tanaman Padi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Balagopalan, 1988. Pengaruh Bahan Perekat dan Lama Penyimpanan Terhadap Sifat

Fisik Pakan Ikan.Pustaka Unpad. Bandung

Balagopalan, et al. 1983. Change In Organic Carbon and Different Forms Of Nitrogen Under First and Second Rotation eucalypt plantations. Agricultural Research Journal Of Kerala : 4 (2/3): 183-185

Basak B, Pramanik AH, Rahman MS, Tarafdar SU, & Roy BC. 2002. Azolla pinnataas a Feed Ingredient in Broiler Ration. International Journal of Poultry Science. 1 (1): 29-34.

Djojosuwito, S. 2000. Azolla Pertanian Organik Dan Multiguna. Kanisius: Yogyakarta. Haetami dan Sastrawibawa, 2005.Evaluasi Kecernaan Tepung Azolla dalam Ransum.


(24)

berbeda pada media tumbuh. Tesis.PPs IPB. Bogor.

Handajani, H, 2004. Pengaruh Pemberian Bekatul Terfermentasi Dengan Rhizopus sp

Sebagai Penyusun Pakan Ikan Terhadap Produktivitas Ikan Nila. Lembaga

Penelitian UMM. Malang.

Handajani, H, dan Widodo, W. 2010. Nutrisi Ikan. Penerbit UMM Press. Malang.

Khan MM. 1988. A Primer on Azolla Production & Utilization in Agriculture.Institute of Biological Sciences of the University of the Phillippines.

Lumpkin TA & Plucknett DL. 1982. Azolla as a Green Manure: Use and Management in

Crop Production.Westview Press. Colorado.

Lumpkin, T.A and D.L. Plucknet, 1982.Azolla a green manure: Use abd Management in Crop Production. Westview Tropical Agriculture Series.

Metzgar JS, Schneider H, & Pryer KM. 2007.Phylogeny and Divergence Time Estimates for The Fern Genus Azolla (Salviniaceae). Int. J. Plant Sci. 168(7):1045–1053. No 3, November 2005 : 225 – 233.

Mudjiman, A.,2008. Makanan Ikan. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Muslim, 2011. Pengujian Berbagai Bahan Perekat Terhadap Kualitas Fisik Pakan Ikan. Laboratorium UMM. Malang.

Sahoo S dkk. 1997. Effect of Azolla caroliniana and Sesbania rostrata on rice yield. Vivekananda Institute of Biotechnology, P.O. Nimpith Ashram, South 24-Parganas, West Bengal 743338 India.IRRN 1997, pp 40.

Singh PK. 1979. Use of Azolla in rice production in India.Nitrogen and Rice.IRRI.

Taufiq Ahmad. 2011. Analisis Efisiensi Budidaya Ikan Lele di Kabupaten Boyolali. Semarang.


(1)

4.2 Pengujian Daya Apung ... 21

4.3 Kestabilan Pakan Dalam Air ... 25

4.4 Kekerasan Pakan ... 29

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 37

SURAT PERNYATAAN ... 47


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Azolla microphylla ... 6

2. Bentuk Pellet Hasil Penelitian ... 21

3. Grafik Pengaruh Pengujian Daya Apung Pakan Ikan ... 23

4. Grafik Pengaruh Pengujian Kestabilan Pakan Dalam Air ... 27


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Denah Perlakuan ... 14

2. Nilai Nutrisi Komposisi Bahan Yang Digunakan ... 15

3. Formulasi Pakan Ikan Nila Lele ... 15

4. Perlakuan x Ulangan ... 18

5. Sidik Ragam ... 19

6. Data Hasil Pengujian Daya Apung Pakan Ikan... 22

7. Analisa Sidik Ragam Pengaruh Pengujian Daya Apung ... 24

8. Uji BNT Pengaruh Daya Apung Pakan Ikan ... 25

9. Data Hasil Kestabilan Pakan Dalam Air ... 26

10. Analisa Sidik Ragam Kestabilan Pakan Dalam Air ... 27

11. Uji BNT Pengaruh Kestabilan Pakan Dalam Air ... 28

12. Data Hasil Pengujian Kekerasan Pakan ... 29

13. Analisa Sisik Ragam Kekerasan Pellet ... 31


(4)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Penelitian Daya Apung Pakan Ikan ... 39

2. Data Penelitian Kestabilan Pakan Dalam Air ... 41

3. Data Penelitian Kekerasan Pellet ... 43

4. Dokumentasi Hasil Penelitian ... 46

5. Dokumentasi Hasil ... 47

6. Dokumentasi Alat Penelitian ... 48


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alalade OA & Iyayi EA. 2006.Chemical Composition and the Feeding Value of Azolla (Azolla pinnata) Meal for Egg-Type Chicks. Department of Animal Science, Faculty of Agriculture and Forestry. University of Ibadan, Nigeria. International Journal of Poultry Science 5 (2): 137-141.

Anna, S., dan Sumeru, S.U., 1991. Pakan Udang Windu. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Anonim, 2006.Pakan Buatan Untuk Ikan Nila (Oreochromis sp).(SNI 01-7242-2006,

Kumpulan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Anonim, 2009.Kumpulan Standar Nasional Indonesia (SNI). (SNI 01-4087-2006) tentang Pakan Buatan Untuk Ikan Lele Dumbo Pada Budidaya Intensif). Pada Budidaya Intensif. Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,Direktorat Produksi. Jakarta.

Anonim.2011. http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/01/26/azolla-si-pupuk-hidup/.

Asmawi, 1983.Pemeliharaan Ikan Dalam Karamba. Gramedia. Jakarta.

Arifin Z. 2003. Azolla.Pembudidayaan dan Pemanfaatan pada Tanaman Padi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Balagopalan, 1988. Pengaruh Bahan Perekat dan Lama Penyimpanan Terhadap Sifat Fisik Pakan Ikan.Pustaka Unpad. Bandung

Balagopalan, et al. 1983. Change In Organic Carbon and Different Forms Of Nitrogen Under First and Second Rotation eucalypt plantations. Agricultural Research Journal Of Kerala : 4 (2/3): 183-185

Basak B, Pramanik AH, Rahman MS, Tarafdar SU, & Roy BC. 2002. Azolla pinnataas a Feed Ingredient in Broiler Ration. International Journal of Poultry Science. 1 (1): 29-34.

Djojosuwito, S. 2000. Azolla Pertanian Organik Dan Multiguna. Kanisius: Yogyakarta. Haetami dan Sastrawibawa, 2005.Evaluasi Kecernaan Tepung Azolla dalam Ransum.


(6)

Handajani, 2000. Peningkatan kadar protein tanaman Azolla microphylla dengan mikrosimbion Anabaena azollae dalam berbagai konsentrasi N dan P yang berbeda pada media tumbuh. Tesis.PPs IPB. Bogor.

Handajani, H, 2004. Pengaruh Pemberian Bekatul Terfermentasi Dengan Rhizopus sp Sebagai Penyusun Pakan Ikan Terhadap Produktivitas Ikan Nila. Lembaga Penelitian UMM. Malang.

Handajani, H, dan Widodo, W. 2010. Nutrisi Ikan. Penerbit UMM Press. Malang.

Khan MM. 1988. A Primer on Azolla Production & Utilization in Agriculture.Institute of Biological Sciences of the University of the Phillippines.

Lumpkin TA & Plucknett DL. 1982. Azolla as a Green Manure: Use and Management in Crop Production.Westview Press. Colorado.

Lumpkin, T.A and D.L. Plucknet, 1982.Azolla a green manure: Use abd Management in Crop Production. Westview Tropical Agriculture Series.

Metzgar JS, Schneider H, & Pryer KM. 2007.Phylogeny and Divergence Time Estimates for The Fern Genus Azolla (Salviniaceae). Int. J. Plant Sci. 168(7):1045–1053. No 3, November 2005 : 225 – 233.

Mudjiman, A.,2008. Makanan Ikan. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Muslim, 2011. Pengujian Berbagai Bahan Perekat Terhadap Kualitas Fisik Pakan Ikan. Laboratorium UMM. Malang.

Sahoo S dkk. 1997. Effect of Azolla caroliniana and Sesbania rostrata on rice yield. Vivekananda Institute of Biotechnology, P.O. Nimpith Ashram, South 24-Parganas, West Bengal 743338 India.IRRN 1997, pp 40.

Singh PK. 1979. Use of Azolla in rice production in India.Nitrogen and Rice.IRRI.

Taufiq Ahmad. 2011. Analisis Efisiensi Budidaya Ikan Lele di Kabupaten Boyolali. Semarang.