Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

154

2. Uraian Materi

a. Pengertian biaya operasional Istilah biaya dapat diartikan dalam bermacam-macam pengertian tergantung pada bagaimana biaya digunakan. Namun demikian pada buku ini yang akan dibahas adalah biaya tetap dan biaya variabel untuk operasional pengujian mutu benih. Sehingga biaya operasional adalah segala keperluan biaya yang digunakan untuk melakukan suatu pengujian mutu benih yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap atau fixed cost FC adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu produksi dimana biaya tersebut tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya produk yang akan dihasilkan, contoh; biaya untuk membayar bunga pinjaman, penyusutan alat depresiasi, sewa alat, gaji para manajer eksekutif, pajak kekayaanArsyad, Lincolin, 1996. Sedangkan biaya variabel atau variable cost VC adalah besarnya biaya yang dikeluarkan berubah-ubah karena dipengaruhi oleh besar kecilnya produk yang akan dihasilkan, contoh; biaya pengadaan benih, biaya pengadaan obat, pupuk, dan tenaga kerja dan biaya lainnya yang besarnya sesuai tingkat produk yang akan dihasilkan output Arsyad, Lincolin, 1996. Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang yang dalam hal ini adalah biaya operasional pengujian mutu benih. Berarti seluruh biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu hasil pengujian mutu benih baik biaya tetap maupun biaya tidak tetap. Sub Kompetensi 1. Pengertian, Tujuan dan Perencanaan Biaya Operasional. 155 b. Pengertian pengujian mutu benih Mutu benih merupakan kunci utama sebagai penjamin yang menjadikan petani sebagai konsumen akan merasa yakin tentang kualitas benih bahan tanaman yang juga merupakan salah satu faktor penjamin yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses budidaya tanaman. Status mutu suatu benih, dalam proses budidaya tanaman berperan sangat penting sebagai salah satu penjamin dalam menghasilkan produk tanaman yang tinggi, dan dapat meminimalkan terjadinya kegagalan yang mengecewakan bagi pelaku budidaya tanaman setelah melakukan proses waktu kultur teknisbudidaya tanaman hingga saat panen tiba. Pengujian mutu benih, biasanya dilakukan oleh pihak produsen sebelum melakukan proses pengemasan. Hasil pengujian mutu terhadap benih yang akan dikemas, kemudian akan menjadi bahan informasi tehadap kondisi dan status benih yang ada dalam suatu kemasan. Melalui informasi status mutu benih itu pulalah petani selaku penggunapelaku budidaya akan memanfaatkannya sebagai salah satu bahan pertimbangan ketika akan melakukan proses pembudidayaan suatu komoditas tanaman. Selain oleh produsen, petani selaku penggunapelaku budidayapun dianjurkan dan memungkinkan untuk melakukan pengujian ulang terhadap benih yang akan digunakannya sebagai bahan pertanaman untuk lebih meyakinkan akan kondisi dan status mutu benih sebelum dipergunakannya, apalagi setelah benih kemasan tersebut dalam kondisi menjelang masa kadaluwarsa. c. Tujuan menghitung biaya operasional pengujian mutu benih Tujuan menghitung biaya operasional pengujian mutu benih adalah untuk: