enzim pencernaan, terutama lipase, masing kurang. Oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat. Maka makanan
diberikan dengan pipet sedikit-sedikit namun lebih sering. Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120
– 150 mlkghari atau 100
– 120 calkghari. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan bayi untuk sesegera mungkin mencukupi kebutuhan
cairankalori
3 Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang
bayi
4 Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizinutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu
penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat Mochtar, 2012; Prawirohardjo, 2014
2.2.6 Prognosis
Kematian perinatal pada BBLR delapan kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama Mochtar, 2012.
2.3 Pengaruh paparan asap rokok pada ibu hamil dan BBLR
Ibu hamil yang terpapar asap rokok memberi pengaruh buruk pada kondisi janin yang dikandungnya. Asap rokok dapat menghambat tumbuh kembang
janin. Tumbuh kembang adalah proses yang terus menerus sejak dari konsepsi sampai dengan maturitas dewasa yang dipengaruhi oleh faktor
bawaan dan lingkungan. Tumbuh kembang sudah terjadi sejak bayi di dalam kandungan hingga setelah kelahirannya. Faktor lingkungan prenatal yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin salah satunya adalah toksin atau zat kimia Sulistyawati, 2014. Oleh karena itu paparan asap rokok selama
kehamilan merupakan salah satu faktor penentu yang kuat terhadap pertumbuhan janin dan risiko BBLR Jaakkola, 2004.
Nikotin yang terdapat pada asap rokok merupakan zat vasokonstriktor yang akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah dan meningkatkan
kontraksi jantung, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah pada ibu hamil. Peningkatan tekanan darah ini akan memengaruhi aliran darah
umbilikal yang berupa penurunan suplai darah ke janin sehingga akan merubah detak jantung janin. Penurunan suplai darah ke janin dan perubahan
detak jantung janin kemudian akan menyebabkan terjadinya penurunan suplai nutrisi dan oksigen pada janin. Penurunan suplai oksigen dapat menyebabkan
suplai oksigen pada janin menjadi inadekuat sehingga dapat menginduksi hipoksia pada janin yang menyebabkan pertumbuhan janin terganggu. Selain
itu, penurunan suplai nutrisi akan menyebabkan janin kekurangan nutrisi
sehingga hal ini juga akan menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin Zulardi, 2014.
Paparan kronik Pb berkadar rendah pada asap rokok dapat menyebabkan akumulasi Pb pada tubula renalis, paru-paru, hepatosit, dan jaringan. Sudah
banyak diketahui bahwa Pb paling banyak terakumulasi pada tulang. Pb yang terakumulasi pada tulang ibu dapat dilepaskan selama waktu kehamilan yang
akan menyebabkan paparan Pb pada janin. Peningkatan kadar Pb pada darah ibu hamil dapat menjadi faktor risiko dari terjadinya hipertensi
gestasionalpreeklampsia, abortus spontan, dan kelahiran prematur. Selain itu, paparan dosis rendah dari Pb juga dapat menyebabkan efek samping pada
berat lahir dan gangguan perkembangan pada anak Magdalena, 2013.
Radikal bebas yang terkandung dalam asap rokok juga berbahaya bagi pertumbuhan janin. Radikal hidroksi dapat menimbulkan reaksi rantai yang
dikenal dengan peroksidasi lipid dan menghasilkan senyawa toksik. Nitrogen dioksida dapat merusak membran memulai proses peroksidasi lipid, sehingga
dapat menyebabkan vasokontriksi. Hasil akhir dari peroksidasi lipid yang lama bertahan dalam darah adalah malonialdehide. Malonialdehid merupakan
produk akhir dari peroksidasi lipid yang menggambarkan terjadinya stress oksidatif. stress oksidatif pada plasenta dan sistem sirkulasi akan membuat
disfungsi dan kerusakan pada sel endotel. Selain itu radikal bebas juga menyebabkan peningkatan vasokonstriktor, dan penurunan vasodilator