PERANAN DINAS KETENAGAKERJAAN DALAM PENGELOLAAN KONFLIK BURUH OUTSOURCING DI MOJOKERTO TAHUN 2012 (STUDI PADA DINAS KETENAGAKERJAAN KABUPATEN MOJOKERTO)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Outsourcing merupakan suatu istilah yang digunakan dalam perekrutan tenaga kerja. Mempekerjakan karyawan dalam ikatan kerja outsoucing tampaknya sedang menjadi trend atau model bagi pemilik atau pemimpin perusahaan baik itu perusahaan milik negara maupun perusahaan milik swasta. Banyak perusahaan outsourcing yakni perusahaan yang bergerak di bidang penyedia tenaga kerja aktif menawarkan ke perusahaan-perusahaan pemberi kerja, sehingga perusahaan yang memerlukan tenaga tidak perlu susah-susah mencari, menyeleksi dan melatih tenaga kerja yang dibutuhkan.

Outsourcing merupakan bentuk nyata dari prinsip-prinsip fleksibelitas pasar kerja dan dapat ditemukan dihampir seluruh bagian dalam rangkaian proses produksi. Sistem outsourcing atau Alih Daya yang dilakukan oleh perusahaan guna untuk pemindahan pekerjaan yang bertujuan untuk memperkecil biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan memperkerjakan buruh outsourcing.

Outsourcing di dalam Ketenagakerjaan Indonesia diartikan sebagai pemborong pekerjaan dan penyediaan jasa tenaga kerja. Pengaturan outsourcing tertera pada Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 pasal 64 tentang Ketenagakerjaan “Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian atau penyediaan jasa pekerja atau buruh secara tertulis”


(2)

Pasal 65 ayat 1 “ menjelaskan bahwa Penyerahan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain dilaksanakan melalui perjanjian pemborong pekerjaan yang dibuat secara tertulis” Pasal 65 ayat 2 “Pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama

b. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan

c. Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan d. Tidak menghambat proses produksi secara langsung.

Berdasarkan Pasal 65 ayat 3 “Perusaahaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus berbentuk badan hukum” Pasal 65 ayat 4 “Perlindungan kerja dan syarat-syarat kerja bagi pekerja/buruh pada perusahaan lain sebagaimana yang dimaksut ayat 2 sekurang-kurangnya sama dengan perlindungan kerja dan syarat-syarat kerja pada perusahaan pemberi pekerjaan atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku” Sedangkan Pasal 66 ayat 2 “Penyedia jasa pekerja/buruh untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Adanya hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh

b. Perjanjian kerja yang berlaku dalam hubungan kerja sebagaimana yang dimaksud huruf a adalah perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang memenuhi


(3)

persyaratan sebagaimana yang dimaksut pasal 59 atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua pihak

c. Perlindungan upah dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja, serta perselisihan yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dan

d. Perjanjian antara perusahaan pengguna jasa pekerja/buruh dan perusahaan lain yang bertindak sebagai perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dibuat secara tertulis dan wajib memuat pasal-pasal sebagaimana dimaksut dalam undang-undang ini .1

Penerapan sistem kerja outsourcing ini dilakukan oleh pemerintah dengan maksud untuk menekan tingginya angka pengangguran. Perusahaan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proses produksi, jika tenaga kerja tersebut tersedia dengan harga murah, maka perusahaan akan banyak melakukan rekrutmen tenaga kerja, sehingga hal ini akan mengurangi tingginya tingkat pengangguran. Meskipun demikian, penetapan diperbolehkannya perusahaan mempekerjakan buruh outsourcing akan semakin memperlemah kedudukan buruh dan rawan terhadap ancaman eksploitasi.

Konflik pekerja/buruh outsourcing di Indonesia termasuk di Mojokerto banyak terjadi karena menurut pekerja/buruh sistem outsourcing ini merugikan bagi mereka, karena sering kali pekerja/buruh tersebut bekerja melebihi jam yang tertea dalam kontrak tetapi dalam hal ini mereka tidak mendapatkan uang lembur yang seharusnya meraka mendapatkannya.

1


(4)

Beberapa kasus konflik buruh outsourcing terjadi di Mojokerto. Konflik tersebut disebabkan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ribuan buruh yang mengalami PHK itu ternyata didominasi buruh yang berstatus kontrak dan outsourcing. Menurut Ketua Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI), banyak perusahan di Jatim melakukan PHK terhadap pekerjanya atau buruh. Berdasarkan laporan yang masuk ke Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI), ditemukan PHK buruh kontrak dan outsourcing di Mojokerto ada 800 orang, di PT. W Sidoarjo ada 700 buruh. Di Gresik, PT Aneka Rimba Nusa juga melakukan PHK menjelang Ramadhan. PHK memasuki ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri ini merupakan modus lama. Tujuannya, untuk menghindari pemberian THR.2

Berdasarkan data dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Majelis Pekerja dan Buruh Indonesia (MPBI) Ribuan buruh di Jawa Timur tidak semuanya mendapatkan tunjangan hari raya (THR) 2013. Data dari MPBI dan LBH Surabaya, sedikitnya 14.673 buruh atau pekerja di 78 perusahaan melaporkan belum mendapat THR. Sementara itu, sekitar 3.750 orang buruh atau pekerja di daerah itu terancam tidak mendapatkan haknya berupa THR. Sebagian besar mereka adalah pekerja kontrak atau outsourcing yang bekerja di 7 perusahaan.3

Dari contoh kasus diatas menarik kesimpulan bahwa seringkali terjadi PHK secara sepihak oleh pihak perusahaan kepada buruh outsourcing karena perusahaan menghindari adanya pemberian THR pada saat menjelang Ramadhan. Seharusnya kontrak pekerja/buruh outsourcing masih panjang atau

2

w w w.Radjawarta,.com/untung-rugi-sistem-outsourcing Selasa,16 Juli 2013 3


(5)

belum mencapai batas kontraknya, akan tetapi mereka di PHK secara sepihak oleh perusaahan hanya karena perusaan tidak mau mengeluarkan THR pada saat Ramadhan. Tidak jarang juga dalam pelaksanaan sistem outsourcing, perusahaan melakukan pemutusan kerja secara sepihak karena melihat kinerja dari pekerja/buruh jika dirasa tidak menguntunngkan perusahan maka pemutusan kerja secara sepihak sering terjadi atau jika kenirja dari pekerja/buruh teersebutt itu bagus maka perusahaan bisa saja memperpanjang kontrak kerjanya.

Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar mengatakan memiliki tiga agenda besar yaitu penyempurnaan Undang-undang Ketenagakerjaan, pengawasan dan penindakan terhadap pelaksanaan alih daya yang menyimpang dari undang-undang dan merugikan pekerja tanpa memberi jaminan terhadap pekerja, ketiga penyempurnaan regulasi untuk memperketat menyangkut pengawasan terhadap perusahaan penyedia alih daya.

Sistem outsourcing sebenarnya tidak akan merugikan siapapun apabila implementasinya sesuai dengan perUU-an yang berlaku dan dilandasi rasa kemanusiaan atau bisnis beretika sesuai budaya kita.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut “Bagaimana Peranan Dinas Ketenagakerjaan Dalam Penanganan Konflik Buruh Outsourcing tahun 2012 di Mojokerto ?


(6)

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui:

1. Mengidentifikasi Konflik Ketenagakerjaan yang Berkaitan dengan Keberadaan Tenaga Kerja Outsourcing.

2. Mengidentifikasi Peran dari Dinas Tenaga Kerja dalam Pengelolaan Konflik Outsourcing.

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan pemikiran baru terhadap perkembangan Ilmu Pemerintahan yaitu pentingnya menangani masalah yang ditimbulkan oleh outsourcing.

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan referensi bagi dilakukannya penelitian lanjutan dengan obyek yang sama. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dinas Ketenagakerjaan

1) Sebagai kajian dan rekomendasi Bagi Dinas Ketenagakerjaan dalam menangani masalah yang ditimbulkan oleh outsourcing 2) Sebagai masukan bagi Dinas Ketenagakerjaan dalam

melakukan pengawasan pelaksanaan outsourcing tenaga kerja b. Bagi Pihak Lain

Untuk memberikan sarana tambahan informasi terhadap pihak-pihak pelaku bisnis yang terkait dengan aktivitas Outsourcing dan membutuhkan pengetahuan tentang norma yang mengaturnya, sehingga mampu memahami segala aspek-aspek yang menyangkut dengan pelaksanaan Outsourcing.


(7)

D. Definisi Konseptual

1. Peranan Dinas Ketenagakerjaan

Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.4

Berdasarkan penjelasan diatas peranan dinas ketenagakerjaan mempunyai tugas dan fungsi dinas untuk mengambil kebijakan guna mengatasi konflik antar buruh dan pengusaha, yang diharapkan kebijakan tersebut meberikan alternatif yang menguntungkan bagi semua pihak.

2. Konflik Buruh

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.5

Konflik yang dimaksud disini adalah konflik yang terjadi antara buruh outsourcing dengan sistem outsourcing yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Konflik terjadi karena buruh/pekerja merasa upah/gaji yang diterima tidak sepenuhnya diberikan, karena harus dipotong dengan berbagai macam alasan dan ini akan menjadikan loyalitas buruh/pekerja berkurang terhadap perusahaan tersebut. Praktek

4 http://mojokertokab.go.id/mjk/sub/DISNAKERTRANS/=profil 04 april 2013 20.00 WIB 5


(8)

hubungan kerja kontrak dan outsourcing cenderung eksploitatif karena untuk melakukan kewajiban pekerjaan yang sama, buruh kontrak dan outsourcing memperoleh upah dan hak-hak yang berbeda dan sebagian buruh harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan pekerjaan atau untuk mempertahankan pekerjaannya.

3. Outsourcing

Outsourcing adalah pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Sistem perekrutan tenaga kerja outsourcing sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sistem perekrutan karyawan pada umumnya. Hanya, karyawan ini direkrut oleh perusahaan penyedia tenaga jasa (agen outsourcing),kemudian karyawan akan dikirimkan ke perusahaan lain (klien) yang membutuhkan. Agen outsourcing membayar dulu kepada karyawan, selanjutnya mereka menagih ke perusahaan pengguna jasa mereka. Karyawan outsourcing biasanya bekerja berdasarkan kontrak dengan perusahaan penyedia jasa outsourcing, bukan dengan perusahaan pengguna jasa.6

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah penjelasan tentang variabel yang dengan penjelasan tersebut diketahui unsur unsur atau indikator- indikator dari variabel tersebut. Dengan demikian definisi

6

Suci Utami Wikaningtyas 2013..http://www.stiewidyawiwaha.ac.id/Untung Rugi Sistem “Outsourcing,


(9)

operasional berfungsi untuk data yang dikumpulkan agar peneliti lebih fokus lebih mendalam. Adapun indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Konflik yang terjadi antara Buruh/Pekerja Outsourcing dengan perusahaan yang disebabakan oleh beberapa hal antara lain pelanggaran ketenagakerjaan dan bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Ketidakpastian status ketenagakerjaan, ancaman PHK bagi tenaga kerja, Perbedaan perlakuan Upah dan gajiantara karyawan internal dengan karyawan outsourcing 2. Peranan Dinas Ketebagakerjaan dalan penanganan Konflik buruh yang

meliputi :

a) peran sebagai regulator dalam arti seabagai lembaga yang perantara dalam penanganan konflik dengan cara memberikan saran melalui staf yang berwenang, memberikan kebijakan melalui keputusan Bupati, melakukan mediasi dan melakukan pengawasan lapangan.

b) Peran sebagai mediator dalam arti disnaker sebagai penengah berada di tengah-tengah antara pengusaha dan serikat pekerja dengan cara penyediaan pelayanan masyarakat, pemerintah menanggapi laporan yang masuk dan nantinya akan ditangani sesuai prosedur dan ketentuan yang ada. Membantu menyelesaikan masalah perselisihan dan masalah normatif juga berpedoman pada peraturan perundang-undangan. c) Peran sebagai Fasilitator dalam arti sebagai lembaga yang

menciptakan/ memfasilitasi dengan ruang pertemuan bagi serikat pekerja dan pengusaha dengan cara Kepala dinas membuatkan ruang


(10)

Sekretaris Bersama (Sekber) untuk berunding untuk mempermudah penyelesaian masalah.

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian tentang Peranan Dinas Ketenagakerjaan Dalam Penanganan Konflik Buruh Outsourcing Tahun 2012 di Mojokerto dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang 7. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif mempelajari masalah dalam masyarakat, termasuk di dalamnya tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, antara lain tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses- proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. 2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Sebagai metode ilmiah observasi dapat diartikan sebagai pengamatan, meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan

7


(11)

menggunakan seluruh alat indra8. Jadi observasi merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan secara sistematik dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian yang berlangsung dan dapat dianalisa pada waktu kejadian itu terjadi. Dibandingkan metode survey metode observasi lebih obyektif

b. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang tertulis, metode dokumentasi berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada.9 Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa buku-buku, dokumen, dan peraturan-peraturan. Maupun segala informasi yang berhubungan dengan Peranan Dinas Ketenagakerjaan Dalam Penanganan Konflik Buruh Outsourcing tahun 2012 di Mojokerto.

c. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data dengan sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada informan atau pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan10,.

3. Subyek penelitian

peneliti penetapkan para informan yang diharapkan bisa memberikan informasi seluas-luasnya terutama yang beruhubungan dengan Peranan

8

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakter, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm: 133

9

Ibid hlm: 128

10


(12)

Dinas Ketenagakerjaan Dalam Penanganan Konflik Buruh

Outsourcing tahun 2012 di Mojokerto.

1. 5 orang buruh

2. Pemilik perusahaan/pengusaha 3. Kepala dinas ketenagakerjaan 4. Lokasi Penelitian

Dilakukannya oleh peniliti serangkaian penelitian berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara agar mendapatkan informasi dengan mudah oleh karena itu yang menjadi lokasi penelitian adalah di Dinas Ketenagakerjaan kabupaten Mojokerto.

5. Teknik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak awal sampai sepanjang proses penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini digunakan analisis data yang telah dikembangkan oleh Miles dan Huberman 11 menggunakan analisis model ineraktif dengan tiga prosedur, yaitu reduksi data, penyampaian data dan menarik kesimpulan/verifikasi.

11

Emzir. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Analisis Data. Rajawali Pers. PT. Grafindo Persada.Jakarta. 129-136


(13)

MOJOKERTO)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Untuk Mendapat Gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh : Arista Yuliana Sari

(09230077)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

diberikan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi sebagai persyaratan akademis untuk lulus di Universitas Muhammadiyah Malang, tidak lupa juga kepada sang Revolusioner dunia ini yaitu Nabi Muhammad Saw, dengan kesabaran beliau, dan keikhlasan beliau sehingga mampu merubah peradaban dunia ini menjadi besar dan bermoral.

Peneliti mencoba mengangkat judul penelitian skripsi tentang “PERANAN DINAS KETENAGAKERJAAN DALAM PENANGANAN KONFLIK BURUH OUTSOURCING TAHUN 2012 DI MOJOKERTO (studi di Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupate Mojokerto), dalam skripsi ini mengupas tentang bagaimana peranan Dinas Ketenagakerjaan dalam penanganan konflik yang buruh outsourcing yang sedang marak terjadi di rahun 2012.

Dengan terselesainya skripsi ini, yang merupakan usaha peneliti secara maksimal, tentu saja melibatkan bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, untuk itu peneliti merasa wajib menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada mereka secara khusus sebagai berikut :

1. Kepada pimpinan Universitas Muhammdiyah Malang Bapak Rektor, Pembantu Rektor I, Pembantu Rektor II dan Pembantu Rektor III. Terima kasih atas didikasi mereka yang tinggi, mereka adalah para pecinta pengetahuan dan kebijakan yang telah mengabdi demi terciptanya umat manusia dan beradab.

2. Kepada Dekan Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, terima kasih atas dedikasi yang tinggi terhadap fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. 3. Kepada Dosen Pembimbing I (Drs. Jainuri M.si) dan Dosen

Pembimbing II (Dra. Tri Sulistyaningsih, M. Si), terima kasih atas kesabaran, pengertian dan kesediaan menjadi sharing partner sehingga skripsi ini dengan segera terselesaikan.


(19)

Salahudin, Bapak Saiman, Bapak Imam Hidayat, Bapak A. Rifai, Bapak Mas;ud Said, Bapak Salim Said, Ibu Hevi Kurnia, Dan Ibu Noenik. Yang telah berjasa banyak kepada penulis dalam memberikan keikhlasan ilmunya.

5. Kedua orangtua, Bapak yang selalu saya banggakan Satubi terimakasih telah menuntun hidup saya dengan keteladanan, kedisplinan, kesabaran, kedamaian dan cinta kasih yang sangat dalam dan tulus, ibunda tercinta Sri Mulyanah, yang selalu mendoakan dari jarak yang jauh dan kesabaran tanpa batas ketika saya sedang dalam menuntut ilmu sehingga penulis dapat mencapai cita-cita. Selanjutnya, terima kasih pula untuk kakak tercinta saya Aris Puji Wijayanto yang telah memberikan masukan ketika saya sedang lelah melangkah.

6. Kepada kerabat-kerabat saya, khususnya untuk adek Emma Wahyu Ningtiyas dan Fiddo Varsenna kalian adalah orang yang membuat saya ingin menjadi lebih baik.

7. Kepada teman-teman Ilmu Pemerintahan angkatan 2009 Enggar, Feby, Erin, Pipit, Mia, Friska, Sari, Sadam, Boris, Benni, Salim, Pak de, Rahmad dan lain-lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Bisa berteman dengan kalian merupakan anugerah yang sangat luar biasa bagi hidup saya.


(20)

9. Kepada yang selalu memberi bantuan dengan cara support , doa dan semangat Hendra Yudistira, terimakasih untuk selalu menyempatkan waktumu.

10.Kepada teman masa kecilku Bayu Bay terimakasih atas segalanya, terimakasih karna selalu ada dalam suka dan duka yang aku lalui. 11.Kepada teman seperjuanganku , terimakasih telah melalui masa sulit

menyusun skripsi ini bersama-sama Prima dan Ika.

Malang, 10 Oktober 2013 Peneliti,


(21)

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

ABSTRAKSI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoritis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

E. Definisi Konseptual ... 9

F. Definisi Operasional ... 10

G. Metode Penelitian ... 12

1. Jenis Penelitian ... 12

2. Teknik Pengumpulan Data ... 12

3. Subyek Penelitian ... 13

4. Lokasi Penelitian ... 14

5. Teknik Analisa Data ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Pemerintah ... 13

B. Peran Pemerintahan dalam Konteks Ketenagakerjaan ... 17

C. Tinjauan Umum Mengenai Pekerja/Buruh ... 22

D. Manajemen Ketenagakerjaan ... 25

E. Outsourcing ... 30

F. Dasar Hukum Outsourcing ... 31

G. Konflik Industrial ... 38


(22)

2. Letak Geografis ... 52

3. Penduduk... 54

4. Iklim ... 56

5. Visi dan Misi ... 57

B. Gambaran Umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Kabupaten Mojokerto ... 58

1. Keberadaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mojokerto ... 58

2. Visi dan Misi ... 59

3. Struktur Organisasi ... 61

4. Tugas Pokok dan Fungsi ... 62

C. Konflik Industrial di Kabupaten Mojokerto ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Konflik antara Buruh/Pekerja Outsoucing dengan Perussahaan di Kabupaten Mojokerto ... 73

B. Peranan Dinas Ketenagakerjaan Dalam Pengelolaan Konflik Buruh Outsourcing di Kabupaten Mojokerto tahun 2012 ... 81

C. Manajemen Tenaga Kerja di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Mojokerto ... 95

D. Penanganan Konflik Buruh Outsourcing tahun 2012 di Kabupaten Mojokerto ... 119

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 129

B. Saran ... 130

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(23)

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Kabupaten Mojokerto ... 55 Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Kabupaten Mojokerto ... 56 Tabel 4.1 Pro Kontra Dalam Masalah Outsourcing ... 75 Tabel 4.2 Jumlah Pengaduan Kasus


(24)

(25)

Alex S. Nitisemito, 1996. Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia Arman Hakim Nasution. 2007. Manajemen industri. Yogyakarta: CV. Andi Offset Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Penerbit: Sinar

Grafika, Jakarta.

Bartos J Otomar dan Paul Wehr. 2002. Using Conflict Theory. Cambridge University Press

Burton John, 1990. Conflict: Resolution and Prevention, London: MacMillan Press

Camara, Dom Helder, 2005. Spiral Kekerasan. Jogjakarta: Resist Book

Cosmas BatuBara, 2008. Hubungan Industrial, Seri Manajemen SDM, No. 14, Jakarta, PPM

Dahrendorf, Ralf, 1986. Konflik dan Konflik Dalam Masyarakat Industri: Sebuah Analisis Kritik. Jakarta: CV Rajawali Press

Dessler, Gary.2003. Human Resource Management, Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Flippo, Edwin B. 1996. Personnel management sixth edition. McGraw-Hill, Singapore

Handoko, Hani T. 1995, Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE

Graham Hancock. 2003 Dewa-Dewa Pencipta Kemiskinan Kekuasaan, Prestise, dan Korupsi Bisnis Bantuan Internasional Penerbit Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas (CPRP), Sleman

Jones, Pip, 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial : Dari Teori Fungsionalisme Hingga Post-modern, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia

Ndraha, Taliziduhu. 1987. Pembangunan Masyarakat: Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Bina Aksara


(26)

Postmodern. Bantul; Kreasi Wacana

Rubenstein, , Alvin . Z . Soviet And Chinese Influence in The Third Word. New York: Praeger Publisher.

Siagian, P. Sondang. 2003. Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi dan Strateginya Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Susan, Novri; 2009 Sosiologi Konflik & Isu-isu Konflik Kontempore, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Sutinah dan Wirawan (Ed), 2009. Penyusunan Program Antisipasi dan Penanganan Konflik Industrial di Propinsi Jawa Timur. Surabaya: Lutfansah Mediatama

Thoha, Miftah. 2005. Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara, edisi 8. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Tunggal. Iman Sjahputra, 2009. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan, Harvarindo, Jakarta,

Undang-Undang Ketenagakerjaan, No 13 Tahun 2003. Bandung: Fokusmedia. 2003

Windhu I Marsana, 1992. Kekuasaan dan Kekerasan Menurut Johan Galtung. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Skripsi:

Agus Pancawibowo, 2010, Penerapan Sistem Outsourching dan Hak-Hak Sosial Ekonomi Tenaga Kerja Outsourching di Kota Surakarta (Studi kasus di PT. PLN (persero) APJ Kota Surakarta), Surakarta, FISIP UNS

Lestari, Arie Fitri Mulya. 2013. Peran Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Surabaya Dalam Menangani Masalah Yang Ditimbulkan Oleh Outsourcing. Kebijakan dan Manajemen Publik. Vol I. No. 1 Januari 2013

Sutibah. 2011. Konflik Industrial (Suatu Kajian Kritis Terhadap Konflik Industrial). Dialektika. Vol. 6 No.2 . 2011


(27)

mojokerto -demo

http://www.merdeka.com/peristiwa/tutup-badan-jalan-demo-buruh-di-mapolda-jatim-berakhir-ricuh.html

http://mojokertokab.go.id/mjk/sub/DISNAKERTRANS/=profil http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik


(1)

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Umum Kabupaten Mojokerto ... 49

1. Sejarah Kabupaten Mojokerto ... 49

2. Letak Geografis ... 52

3. Penduduk... 54

4. Iklim ... 56

5. Visi dan Misi ... 57

B. Gambaran Umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Kabupaten Mojokerto ... 58

1. Keberadaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mojokerto ... 58

2. Visi dan Misi ... 59

3. Struktur Organisasi ... 61

4. Tugas Pokok dan Fungsi ... 62

C. Konflik Industrial di Kabupaten Mojokerto ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Konflik antara Buruh/Pekerja Outsoucing dengan Perussahaan di Kabupaten Mojokerto ... 73

B. Peranan Dinas Ketenagakerjaan Dalam Pengelolaan Konflik Buruh Outsourcing di Kabupaten Mojokerto tahun 2012 ... 81

C. Manajemen Tenaga Kerja di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Mojokerto ... 95

D. Penanganan Konflik Buruh Outsourcing tahun 2012 di Kabupaten Mojokerto ... 119

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 129

B. Saran ... 130

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Kabupaten Mojokerto ... 55 Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Kabupaten Mojokerto ... 56 Tabel 4.1 Pro Kontra Dalam Masalah Outsourcing ... 75 Tabel 4.2 Jumlah Pengaduan Kasus


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Potensi Kabupaten Mojokerto ... 53 Gambar 3.2 Struktur Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Mojokerto . 61


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alex S. Nitisemito, 1996. Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia Arman Hakim Nasution. 2007. Manajemen industri. Yogyakarta: CV. Andi Offset Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Penerbit: Sinar

Grafika, Jakarta.

Bartos J Otomar dan Paul Wehr. 2002. Using Conflict Theory. Cambridge University Press

Burton John, 1990. Conflict: Resolution and Prevention, London: MacMillan Press

Camara, Dom Helder, 2005. Spiral Kekerasan. Jogjakarta: Resist Book

Cosmas BatuBara, 2008. Hubungan Industrial, Seri Manajemen SDM, No. 14, Jakarta, PPM

Dahrendorf, Ralf, 1986. Konflik dan Konflik Dalam Masyarakat Industri: Sebuah Analisis Kritik. Jakarta: CV Rajawali Press

Dessler, Gary.2003. Human Resource Management, Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Flippo, Edwin B. 1996. Personnel management sixth edition. McGraw-Hill, Singapore

Handoko, Hani T. 1995, Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE

Graham Hancock. 2003 Dewa-Dewa Pencipta Kemiskinan Kekuasaan, Prestise, dan Korupsi Bisnis Bantuan Internasional Penerbit Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas (CPRP), Sleman

Jones, Pip, 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial : Dari Teori Fungsionalisme Hingga Post-modern, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia

Ndraha, Taliziduhu. 1987. Pembangunan Masyarakat: Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Bina Aksara


(5)

Rasyid, Muhammad Ryaas, 2000, Makna Pemerintahan – Tinjauan dari segi Etika dan Kepemimpinan, Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya.

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. 2009. Teori Sosiologi: dari Teori Sosiologi Klasik sampai perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Bantul; Kreasi Wacana

Rubenstein, , Alvin . Z . Soviet And Chinese Influence in The Third Word. New York: Praeger Publisher.

Siagian, P. Sondang. 2003. Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi dan Strateginya Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Susan, Novri; 2009 Sosiologi Konflik & Isu-isu Konflik Kontempore, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Sutinah dan Wirawan (Ed), 2009. Penyusunan Program Antisipasi dan Penanganan Konflik Industrial di Propinsi Jawa Timur. Surabaya: Lutfansah Mediatama

Thoha, Miftah. 2005. Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara, edisi 8. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Tunggal. Iman Sjahputra, 2009. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan, Harvarindo, Jakarta,

Undang-Undang Ketenagakerjaan, No 13 Tahun 2003. Bandung: Fokusmedia. 2003

Windhu I Marsana, 1992. Kekuasaan dan Kekerasan Menurut Johan Galtung. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Skripsi:

Agus Pancawibowo, 2010, Penerapan Sistem Outsourching dan Hak-Hak Sosial Ekonomi Tenaga Kerja Outsourching di Kota Surakarta (Studi kasus di PT. PLN (persero) APJ Kota Surakarta), Surakarta, FISIP UNS

Lestari, Arie Fitri Mulya. 2013. Peran Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Surabaya Dalam Menangani Masalah Yang Ditimbulkan Oleh Outsourcing. Kebijakan dan Manajemen Publik. Vol I. No. 1 Januari 2013

Sutibah. 2011. Konflik Industrial (Suatu Kajian Kritis Terhadap Konflik Industrial). Dialektika. Vol. 6 No.2 . 2011


(6)

http://ratni./2012/06/08/hubungan-industrial-lembaga-bipartit-dan-tripartit.

http://mojokertonews.com/2013/26/04/upah-tak-sesuai-umk-buruh-pt-mac-mojokerto -demo

http://www.merdeka.com/peristiwa/tutup-badan-jalan-demo-buruh-di-mapolda-jatim-berakhir-ricuh.html

http://mojokertokab.go.id/mjk/sub/DISNAKERTRANS/=profil http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik