ANALISIS MIKROBA DAN BAKTERI KOLIFORM PADA BAKSO BAKAR DI PASAR MINGGU KOTA MALANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

(1)

ANALISIS MIKROBA DAN BAKTERI KOLIFORM PADA

BAKSO BAKAR DI PASAR MINGGU KOTA MALANG

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH: DEVI PEBRIANI PERTIWI

201110070311064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

ii

Analisis Mikroba dan Bakteri Koliform pada Bakso Bakar di Pasar Minggu Kota Malang sebagai Sumber Belajar Biologi

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH: DEVI PEBRIANI PERTIWI

201110070311064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka

apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya

kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(QS: Al-Insyirah 6-8)

PRAYERS MAY BE INVISIBLE BUT THEY MAKE

IMPOSSIBLE THINGS POSSIBLE

Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karya ini untuk orang-orang spesial yang selalu ada dan dekat di hati:

Kepada kedua orangtuaku, Ayahanda Mustafah dan Ibunda Marwah. Kepada adik-adikku M. Chaidir Ali dan Miftahul Kamal Pasha. Terima kasih

atas setiap doa, nasihat, kesabaran dan kasih sayangnya untukku. Serta, terima kasih kepada almamaterku Universitas Muhammadiyah Malang.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala curahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi yang bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Analisis Mikroba pada Bakso Bakar di Pasar Minggu Kota Malang sebagai Sumber Belajar Biologi”. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan teladan dan ilmu-ilmu kebaikan kepada umatnya.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat penulis menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Roimil Latifa, M.Si., M.M dan Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd. Selaku Pembimbing I dan II yang selalu dengan penuh kesabaran memberikan senyuman hangat, bimbingan dan nasihat kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Dr. Ir. Fatimah Nursandi, M.Si. Selaku Kepala Laboratorium Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dr. Yuni Pantiwati, M.M., MPd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi. 5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah

Malang yang tiada henti-hentinya memberikan ilmu sebagai bekal di kemudian hari.

6. Orang tuaku Ayahanda Mustafah dan Ibunda Marwah atas setiap curahan kasih sayang, doa, nasihat, motivasi, dan bantuan lainnya yang tidak terhingga.


(8)

viii

7. Adik-adikku M. Chaidir Ali dan Miftahul Kamal Pasha beserta keluarga besar lainnya yang telah membantu kelancaran atas terlaksananya proses penulisan skripsi ini.

8. Sahabat dan teman-teman tersayang penghuni Asrama Merudung Kabupaten Bulungan dan Oma Kampus terutama Aida, Shella, Imunk, Kak Iis Ndut, Kak Meity, Simii, Amel, Eci, ade Netty, Gilang, Lex, Abang Fachry, Kai, Purwa, dan Daeng.

9. Teman-teman seperjuangan terutama Vista, Rose, Ina, Rifky, Ismah, Anjar, Fitri dan sahabat lainnya yang sebelumnya telah membantu, memberikan doa, semangat dan dorongan kepada penulis.

10. Semua teman-teman Biologi Angkatan 2011 khususnya kelas B yang selalu memberikan dukungan, dan bantuan.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik pembaca maupun penulis di dalamnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 5 Februari 2016 Penulis,


(9)

xi DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Masalah .. ... 6

1.6 Definisi Istilah…… ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Tinjauan tentang Bakso… ... 8

2.1.1 Pengertian Bakso ... 9

2.1.2 Bahan dan Cara Pembuatan Bakso ... 9

2.1.3 Standar Mutu dan Nilai Gizi Bakso ... 14

2.2 Tinjauan tentang Mikroba ... 16

2.2.1 Pengertian Mikroba ... 16

2.2.2 Cemaran Mikroba pada Makanan ... 17

2.3 Hygiene dan Sanitasi ... 22


(10)

xii

2.3.2 Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman ... 23

2.3.3 Aspek Hygiene Sanitasi Makanan ... 26

2.4 Keamanan Pangan dalam Makanan ... 28

2.5 Sumber Belajar ... 29

2.5.1 Pengertian Sumber Belajar ... 29

2.5.2 Jenis-jenis Sumber Belajar ... 31

2.5.3 Fungsi dan Tujuan Sumber Berlajar ... 33

2.5.4 Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 34

2.5.5 Sumber Belajar dalam Bentuk Poster ... 36

2.5.5.1 Pengertian Poster ... 36

2.5.5.2 Fungsi dan Manfaat Media Poster... 37

2.5.5.3 Kelebihan dan Kelemahan Media Poster sebagai Media Pembelajaran ... 38

2.5.5.4 Prinsip Penggunaan Media Poster ... 39

2.6 Kerangka Konsep ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Jenis Penelitian ... 42

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

3.3 Populasi dan Teknik Sampling... 43

3.3.1 Populasi ... 43

3.3.2 Sampel ... 43

3.4 Definisi Operasional ... 44

3.5 Langkah-langkah Pengambilan Sampel ... 45

3.6 Instrumen dan Bahan Penelitian... 45

3.6.1 Alat Penelitian ... 45

3.6.2 Bahan Penelitian... 46

3.7 Cara Kerja Penelitian ... 46

3.7.1 Proses Sterilisasi ... 46

3.7.2 Proses Pembuatan Media ... 47

3.7.2.1 Media Nutrient Agar (NA) ... 47


(11)

xiii

3.7.2.3 Media BGLB 2% ... 48

3.7.3 Cara Kerja Penetapan Angka Lempeng Total (ALT) ... 48

3.7.4 Cara Kerja Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) 49 3.8 Pengumpulan Data ... 50

3.8.1 Hasil Uji Total Koliform menggunakan Metode MPN... 50

3.8.2 Hasil Uji Total Bakteri menggunakan Metode TPC ... 51

3.9 Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.2 Analisis Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi ... 56

4.3 Pembahasan ... 60

4.4 Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Bentuk Jurnal ... 64

BAB V PENUTUP ... ... 76

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran .. ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... ... 78


(12)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Mutu Sensoris Bakso……… ... 15 Tabel 2.2 Komposisi Kimiawi Aneka Bakso ... 16 Tabel 2.3 Jenis dan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Makanan ... 16 Tabel 3.1 Total Koliform pada Bakso……… ... 50 Tabel 3.2 Total Bakteri pada Bakso……… ... 51 Tabel 4.1 Hasil Uji Pendahuluan Bakteri Kolifrom pada Bakso Bakar

Di Pasar Minggu Kota Malang……… ... 53 Tabel 4.2 Hasil Uji Penegasan Bakteri Kolifrom pada Bakso Bakar

di Pasar Minggu Kota Malang ……… ... 54 Tabel 4.3 Data Hasil Mikrobiologi pada Bakso Bakar


(13)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Denah Pengambilan Sampel ... 43 Gambar 4.1 Perkembangan Bakteri pada Metode Angka Lempeng Total (ALT)

Mikrobiologi pada Bakso Bakar di Pasar Minggu Kota Malang ……… ... 52


(14)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Total Mikroba dan Total Koliform pada Bakso Bakar di

Pasar Minggu Kota Malang ... 81

Lampiran 2 Hasil Penelitian Total Bakteri Metode Pour Plate pada Bakso Bakar ……… ... 82

Lampiran 3 Hasil Penelitian Total Koliform Metode MPN pada Bakso Bakar ... 83

Lampiran 4 Dokumentasi Penelititan……… ... 86

Lampiran 5 Silabus Mata Pelajaran Biologi ... 91

Lampiran 6 Silabus Modifikasi Mata Pelajaran Biologi ... 94

Lampiran 7 Sumber Belajar Poster ... 97


(15)

78

DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2012. Pasar Minggu Malang. (Artikel Online) (http://halomalang.com diakses tanggal 6 April 2015)

Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Pers Anonim. 2005. Intoksinasi Makanan, Direktorat Jenderal Pengendalian

Penyakit & Penyehatan Lingkungan. Depkes RI Jakarta.

Anonim. 2007. Bakso Daging, Minuman Sari Lidah Buaya, Roti Manis, Menu Sehat Bagi Manusia, Sari Buah. Bogor : Teknologi Pangan dan Gizi IPB. 1(6):75-77

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 1997. Strategi Nasional Program Pengawasan Makanan di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengwasan Obat dan Makanan (POM). Jakarta

Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Depkes RI, 2004. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan. Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dirjen PPM & PL. Jakarta

Depkes RI, 2004. Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dirjen PPM & PL. Jakarta

Depkes RI, 2004. Bahan Pencemar Makanan Lainnya. Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dirjen PPM & PL. Jakarta

Djaja. I.M. 2003. Kontaminasi E. coli pada makanan dari tiga jenis tempat pengelolaan makanan (TPM) di jakarta selatan. Jurnal Makara Kesehatan Vol. 12. Hal. 36-41. (http://journal.ui.ac.id. diakses tanggal 18 Januari 2015)

DSN. 1995. Standar Nasional Indonesia. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta Dwi, Rizky. 2014. Hygiene dan Sanitasi Pangan. (Artikel Online).

(www.karyatulisilmiah.com. diakses tanggal 1 November 2015)

Food and Agriculture Organization. (FAO) (2007). Report on : Improving the nutritional quality of street foods to better meet the micronutrient needs of schoolchildren in urban areas. Paper 14-17


(16)

79

Hamid, Huzaifah. 2013. Sumber Belajar. (Artikel Online) (https://zaifbio.wordpress.com diakses tanggal 8 Oktober 2014)

Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi “Menguak Dunia Mikroorganisme” Jilid 1&2. Bandung : Yrama Widya

Laksmi. 2013. Pengembangan Sumber Belajar. (Artikel Online). (www.file.epi.edu. diakses tanggal 26 November 2015)

Ngadiwaluyo, S. dan Suharjito. 2003. Pengaruh Penggunaan Sodium Tripolyphosfat Terhadap Daya Simpan Bakso Sapi Dalam Berbagai Suhu Penyimpanan. (http://www.pustakainet.com diakses pada tanggal 26 agustus 2011.)

Notoatmodjo, Soekidjo., 2003. Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurwantoro, Siregar A. Djariah, 1997. Mikrobiologi Pangan Hewani-Nabati.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Pelczar, J.M, Chan S.C.E. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerjemah : Ratna Siri H, dkk. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Purnomo, H. 1990. Kajian mutu bakso daging, bakso urat, dan bakso aci di Bogor. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Rima, 2014. Media Flip Chart, Media Gambar, dan Media Poster. (Artikel Online). (http://www.rima-putri13.blogspot.co.id diakses tanggal 15 Januari 2016)

Ryan, K.J., J.J. Champoux, S. Falkow, J.J. Plonde, W.L. Drew, F.C. Neidhardt, and C.G. Roy. 1994. Medical Microbiology An Introduction to Infectious Diseases. 3rd ed. Connecticut: Appleton&Lange. p.254.

Santi Imelda Gea, 2001, Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara

Sitanggang, Jonharis. 2009. Peengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Bakso Sapi Yang Diformalin Secara Visual, Organoleptik, Kimiawi, Dan Fisik. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara

Sudjana, Nana. Dan Ahmad, Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.


(17)

80

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan RND. Bandung : Alfabeta.

Supardi, Imam. dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan Pangan. Bandung : Penerbit Alumni.

Soeparno, 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan kelima. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Steck et, al. 2007. Cooked meat and risk of breast cancer—lifetime versus recent dietary intake. Epidemiology. 18:373–382.

Warsa, U. C. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.

Wibowo, S. 2006. Pembuatan Bakso Ikan dan Bakso Daging. Jakarta : Penebar Swdaya

Yuliarti, Nurheti., 2007. Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Zaenab. 2008. Kasus Keracunan Makanan. Kesehatan Lingkungan Makassar. (Jurnal)


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Makanan merupakan salah satu dari tiga sumber kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia selain sandang dan papan. Sandang dan papan menjadi kebutuhan pokok manusia karena keduanya berguna untuk member perlindungan bagi tiap manusia dalam menjalani proses kehidupan pribadi maupun hubungan interaksi social satu dengan yang lainnya. Makanan adalah sumber energi manusia agar dapat beraktivitas sehari-hari. Makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah makanan yang sehat dan aman (Depkes RI, 2004).

Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi yang seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang seperti bahan yang mengandung protein hewani yang baik dan segar, sayur mayur yang segar dan tidak rusak, serta makanan yang melalui proses pengolahan tidak berubah warna dan rasa, bahan tambahan dan penolong harus memenuhi persyaratan minimal makanan sehat yang berlaku. Makanan yang aman adalah makanan yang tidak tercemar oleh bahan pencemar kimia, bahan pencemar biologi, dan bahan pencemar fisik (Depkes, 2007). Adapun pengawasan makanan bertujuan untuk melindungi masyarakat konsumen terhadap kemungkinan peredaran makanan yang tidak memenuhi standar dan pesyaratan kesehatan yang dapat merugikan atau membahayakan kesehatan (BPOM, 1997).


(19)

2

Kebersihan dan keamanan makanan harus selalu terjaga. Apabila makanan yang dikonsumsi tercemar atau tidak aman maka akan menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan kesehatan dalam tubuh kita. Paling sering terjadi dalam kasus keracunan makanan adalah cemaran yang disebabkan oleh cemaran biologi. Mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, untuk melihatnya diperlukan alat mikroskop. Kelompok utama mikroorganisme ialah bakteri, fungi, protozoa, algae dan virus. Bakteri coliform merupakan golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform merupakan bakteri indikator, bakteri patogenik dan masuk dalam golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan sesuatu telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Cemaran biologi disebabkan oleh berbagai bakteri anaerob, seperti bakteri Coliform: Salmonella, Shigella, Staphylococcus aureus, Streptococcus faecalis, Vibrio, dan lain sebagainya (Depkes, 2007).

Bakso merupakan salah satu makanan khas kota Malang. Bakso didefinisikan sebagai daging yang dihaluskan, dicampur dengan tepung pati, lalu dibentuk bulat-bulat dengan tangan sebesar kelereng atau lebih besar dan dimasukkan ke dalam air panas jika ingin dikonsumsi (IPB, 2007). Bakso biasanya disajikan dengan mie beserta kuah dan dapat juga disajikan dengan cara dibakar terlebih dahulu sehingga dinamakan dengan Bakso Bakar. Bakso bakar merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena harganya yang


(20)

3

relatif murah, rasanya yang enak dan penampilan yang menarik sehingga jajanan ini sangat digemari oleh masyarakat.

Menurut (Andi, 2012) Pasar Minggu Kota Malang merupakan salah satu alternatif bagi warga Malang yang ingin berbelanja dengan budget terbatas untuk mendapatkan barang dengan kualitas yang cukup lumayan. Pasar ini memang hanya bisa masyarakat temui di hari Minggu saja dan tentunya berada di Kota Malang. Pasar minggu merupakan pasar dengan kawasan terbuka atau tidak memiliki gedung yang permanen, dan pasar ini berdiri di daerah stadion Gajayana kota Malang setiap hari minggu. Pasar minggu kota Malang juga menjual berbagai macam kuliner dari yang makanan utama hingga jajanan. Salah satunya adalah bakso bakar. Ada lebih ratusan orang yang mengunjungi Pasar Minggu tiap minggunya. Manusia dapat menjadi salah satu pembawa bakteri yang dapat mengontaminasi makanan, sehingga perlu diperhatikan saat membeli atau mengkonsumsi makanan-makanan yang dijual di pasar minggu kota Malang.

Stan-stan makanan tersebar hampir di seluruh area pasar minggu. Ada beberapa stan yang menjual bakso bakar di pasar minggu. Stan-stan bakso bakar ini berada di tempat khusus untuk menjual makanan, tetapi ada juga yang berdampingan dengan stan pakaian serta ada yang berada tepat di trotoar yang dilalui oleh kendaraan. Beberapa dari penjual bakso bakar menggunakan wadah terbuka untuk menyimpan bakso yang belum dibakar dan ada beberapa menggunakan box ice untuk menyimpan bakso yang belum dibakar. Para penjual bakso ini melakukan kontak langsung terhadap makanan yang akan disajikan tanpa menggunakan celemek atau penutup kepala dimana sangat bertentangan


(21)

4

dengan prinsip-prinsip hygene sanitasi makanan dan minuman menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dari kontak langsung dan tempat yang terbuka ini dimungkinkan organisme pathogen dapat masuk ke dalam makanan. Kebanyakan dari organisme pathogen makanan berasal dari lingkungan yang ditularkan melalui persiapan makanan, kebersihan pada saat pengemasan, kebersihan pribadi dari penjajak atau kebersihan publik.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perlu kiranya dilakukan analisa mikroba pada bakso bakar di pasar minggu kota malang. Dari proses dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai alternatif sumber belajar biologi di SMA/MA. Menurut Association for Education and Communication Technology, Sumber belajar adalah segala sesuatu yang fungsional dapat dimanfaatkan dan dipergunakan untuk menunjang, memelihara, dan memperkaya proses pembelajaran.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat cemaran mikroorganisme pada bakso bakar yang beredar di pasar minggu kota Malang?

2. Bagaimana nilai total mikroba dan total bakteri koliform pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang?

3. Bagaimana status dari total jumlah mikroba dan total bakteri koliform yang ada pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang berdasarkan parameter BPOM No. HK.00.06.1.52.4011?


(22)

5

4. Bagaimana proses dan hasil penelitian ini digunakan sebagai alternatif sumber belajar biologi SMA/MA?

1.3.Tujuan Penelitan

1. Untuk mengidentifikasi ada tidaknya bahan pencemar biologi pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang.

2. Untuk mengetahui total cemaran mikroba dan bakteri koliform pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang.

3. Untuk mengetahui status cemaran mikroba dan bakteri koliform pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang berdasarkan parameter yang disesuaikan oleh BPOM No. HK.00.06.1.52.4011.

4. Menganalisis proses dan hasil penelitian agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi SMA/MA.

1.4.Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, maka diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai informasi kepada pemilik jajanan Bakso bakar dan konsumen dalam hal ini masyarakat, terhadap aman tidaknya produk makanan yang dikonsumsi.

2. Sebagai cara untuk menemukan solusi agar cemaran mikroba, khususnya yang ada pada bakso bakar yang ada di pasar minggu kota Malang.


(23)

6

1.5.Batasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dari tujuan yang direncanakan sehingga mempermudah untuk melakukan kegiatan penelitian yang diperlukan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada nilai total cemaran mikroba dan total bakteri kolifrom, dan juga status cemaran mikroba dan bakteri koliform pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang, tidak pada proses pembelian bahan dan pembuatan bakso oleh pedagang.

1.6.Definisi Operasional

1. Bakso bakar merupakan makanan jajanan yang terbuat dari daging dan tepung yang dibentuk bulat dan biasanya disajikan dengan cara dibakar dengan bumbu kacang atau bumbu tertentu.

2. Mikroba adalah organisme hidup berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, untuk melihatnya diperlukan alat mikroskop. 3. Pasar minggu adalah salah satu tempat di Kota Malang dimana segala

kebutuhan rumah tangga, barang tekstil, hingga tempat untuk menikmati berbagai menu kuliner seperti makanan, minuman, dan juga jajanan (Street food).

4. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang fungsional dapat dimanfaatkan dan dipergunakan untuk menunjang, memelihara, dan memperkaya proses pembelajaran.

5. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari objek dan persoalan gejala alam.


(24)

7

6. Sumber belajar biologi adalah segala sesuatu, baik benda maupun gejalanya yang dapat dipergunakan untuk memperoleh pengalaman dalam rangka pemecahan permasalahan biologi tertentu.


(1)

Kebersihan dan keamanan makanan harus selalu terjaga. Apabila makanan yang dikonsumsi tercemar atau tidak aman maka akan menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan kesehatan dalam tubuh kita. Paling sering terjadi dalam kasus keracunan makanan adalah cemaran yang disebabkan oleh cemaran biologi. Mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, untuk melihatnya diperlukan alat mikroskop. Kelompok utama mikroorganisme ialah bakteri, fungi, protozoa, algae dan virus. Bakteri coliform merupakan golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform merupakan bakteri indikator, bakteri patogenik dan masuk dalam golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan sesuatu telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Cemaran biologi disebabkan oleh berbagai bakteri anaerob, seperti bakteri Coliform: Salmonella, Shigella, Staphylococcus aureus, Streptococcus faecalis, Vibrio, dan lain sebagainya (Depkes, 2007).

Bakso merupakan salah satu makanan khas kota Malang. Bakso didefinisikan sebagai daging yang dihaluskan, dicampur dengan tepung pati, lalu dibentuk bulat-bulat dengan tangan sebesar kelereng atau lebih besar dan dimasukkan ke dalam air panas jika ingin dikonsumsi (IPB, 2007). Bakso biasanya disajikan dengan mie beserta kuah dan dapat juga disajikan dengan cara dibakar terlebih dahulu sehingga dinamakan dengan Bakso Bakar. Bakso bakar merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena harganya yang


(2)

relatif murah, rasanya yang enak dan penampilan yang menarik sehingga jajanan ini sangat digemari oleh masyarakat.

Menurut (Andi, 2012) Pasar Minggu Kota Malang merupakan salah satu alternatif bagi warga Malang yang ingin berbelanja dengan budget terbatas untuk mendapatkan barang dengan kualitas yang cukup lumayan. Pasar ini memang hanya bisa masyarakat temui di hari Minggu saja dan tentunya berada di Kota Malang. Pasar minggu merupakan pasar dengan kawasan terbuka atau tidak memiliki gedung yang permanen, dan pasar ini berdiri di daerah stadion Gajayana kota Malang setiap hari minggu. Pasar minggu kota Malang juga menjual berbagai macam kuliner dari yang makanan utama hingga jajanan. Salah satunya adalah bakso bakar. Ada lebih ratusan orang yang mengunjungi Pasar Minggu tiap minggunya. Manusia dapat menjadi salah satu pembawa bakteri yang dapat mengontaminasi makanan, sehingga perlu diperhatikan saat membeli atau mengkonsumsi makanan-makanan yang dijual di pasar minggu kota Malang.

Stan-stan makanan tersebar hampir di seluruh area pasar minggu. Ada beberapa stan yang menjual bakso bakar di pasar minggu. Stan-stan bakso bakar ini berada di tempat khusus untuk menjual makanan, tetapi ada juga yang berdampingan dengan stan pakaian serta ada yang berada tepat di trotoar yang dilalui oleh kendaraan. Beberapa dari penjual bakso bakar menggunakan wadah terbuka untuk menyimpan bakso yang belum dibakar dan ada beberapa menggunakan box ice untuk menyimpan bakso yang belum dibakar. Para penjual bakso ini melakukan kontak langsung terhadap makanan yang akan disajikan tanpa menggunakan celemek atau penutup kepala dimana sangat bertentangan


(3)

dengan prinsip-prinsip hygene sanitasi makanan dan minuman menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dari kontak langsung dan tempat yang terbuka ini dimungkinkan organisme pathogen dapat masuk ke dalam makanan. Kebanyakan dari organisme pathogen makanan berasal dari lingkungan yang ditularkan melalui persiapan makanan, kebersihan pada saat pengemasan, kebersihan pribadi dari penjajak atau kebersihan publik.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perlu kiranya dilakukan analisa mikroba pada bakso bakar di pasar minggu kota malang. Dari proses dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai alternatif sumber belajar biologi di SMA/MA. Menurut Association for Education and Communication Technology, Sumber belajar adalah segala sesuatu yang fungsional dapat dimanfaatkan dan dipergunakan untuk menunjang, memelihara, dan memperkaya proses pembelajaran.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat cemaran mikroorganisme pada bakso bakar yang beredar di pasar minggu kota Malang?

2. Bagaimana nilai total mikroba dan total bakteri koliform pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang?

3. Bagaimana status dari total jumlah mikroba dan total bakteri koliform yang ada pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang berdasarkan parameter BPOM No. HK.00.06.1.52.4011?


(4)

4. Bagaimana proses dan hasil penelitian ini digunakan sebagai alternatif sumber belajar biologi SMA/MA?

1.3.Tujuan Penelitan

1. Untuk mengidentifikasi ada tidaknya bahan pencemar biologi pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang.

2. Untuk mengetahui total cemaran mikroba dan bakteri koliform pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang.

3. Untuk mengetahui status cemaran mikroba dan bakteri koliform pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang berdasarkan parameter yang disesuaikan oleh BPOM No. HK.00.06.1.52.4011.

4. Menganalisis proses dan hasil penelitian agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi SMA/MA.

1.4.Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, maka diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai informasi kepada pemilik jajanan Bakso bakar dan konsumen dalam hal ini masyarakat, terhadap aman tidaknya produk makanan yang dikonsumsi.

2. Sebagai cara untuk menemukan solusi agar cemaran mikroba, khususnya yang ada pada bakso bakar yang ada di pasar minggu kota Malang.


(5)

1.5.Batasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dari tujuan yang direncanakan sehingga mempermudah untuk melakukan kegiatan penelitian yang diperlukan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada nilai total cemaran mikroba dan total bakteri kolifrom, dan juga status cemaran mikroba dan bakteri koliform pada bakso bakar di pasar minggu kota Malang, tidak pada proses pembelian bahan dan pembuatan bakso oleh pedagang.

1.6.Definisi Operasional

1. Bakso bakar merupakan makanan jajanan yang terbuat dari daging dan tepung yang dibentuk bulat dan biasanya disajikan dengan cara dibakar dengan bumbu kacang atau bumbu tertentu.

2. Mikroba adalah organisme hidup berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, untuk melihatnya diperlukan alat mikroskop. 3. Pasar minggu adalah salah satu tempat di Kota Malang dimana segala

kebutuhan rumah tangga, barang tekstil, hingga tempat untuk menikmati berbagai menu kuliner seperti makanan, minuman, dan juga jajanan (Street food).

4. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang fungsional dapat dimanfaatkan dan dipergunakan untuk menunjang, memelihara, dan memperkaya proses pembelajaran.

5. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari objek dan persoalan gejala alam.


(6)

6. Sumber belajar biologi adalah segala sesuatu, baik benda maupun gejalanya yang dapat dipergunakan untuk memperoleh pengalaman dalam rangka pemecahan permasalahan biologi tertentu.