Kegunaan Produk Analisis Pasar

baterai rata-rata sebesar 23 g, maka diperoleh massa produk yang dihasilkan perusahaan per tahun yaitu sebanyak 6.791,57 tontahun. 4. PT Krakatau Steel PERSERO Tbk. Total porduksi baja di perusahaan PT Krakatau Steel PERSERO Tbk diperoleh 3.150.000 tontahun KrakatauSteel.2013. 5. PT Meratus Jaya Iron Steel Total produksi baja di PT Meratus Jaya Iron Steel diperoleh 315.000 tontahun KemenperinRI.2014 6. PT Delta Prima Steel Total produksi baja di PT Delta Prima Steel diperoleh 100.000 tontahun KemenperinRI.2014 Dengan mengunakan data tren jenis industry yang diperoleh dari kementrian industry RI pada tahun 2014. Diketahui tern jenis industri baterai kering sebesar 6,74 dan industi pembuatan logam dasar bukan besi sebesar 14,06 pada tahun 2014 kemenperinRI.2014 dan diasumsikan tren tersebut konstan maka dapat diperkirakan kapasitas produksi per tahun pabrik yang mengkonsumsi Mangan Dioksida sebagai berikut: Tabel 1.2. Kapasitas produksi baterai dan baja No. Industri 2009 ton 2010 ton 2011 ton 2012 ton 2013 ton 2014 ton 1 PT International Chemical Industry ABC 13.675,15 14.663,47 15.723,21 16.859,54 18.078,00 19.296,46 2 PT Panasonic Gobel Battery Indonesia Panasonic 194.709,05 208.780,88 223.869,70 240.049,00 257.397,60 276.000,00 3 PT Everbright Battery Factory Eveready 5.508,79 5.906,92 6.333,82 6.791,57 7.249,32 7.737,92 5 PT Krakatau Steel PERSERO Tbk 1.718.272,15 1.999.385,79 2.326.490,33 2.707.110,00 3.150.000,00 3.592.890,00 6 PT. Meratus Jaya Iron Steel 147.668,31 171.827,22 199.938,58 232.649,03 270.711,00 315.000,00 7 PT. Delta Prima Steel 46.878,83 54.548,32 63.472,56 73.856,84 85.940,00 100.000,00 Jumlah 2.126.712,28 2.455.112,59 2.835.828,20 3.277.315,98 3.789.375,92 4.310.924,38 Setelah diketahui kapasitas produksi masing-masing industri yang mengkosumsi mangan dioksida, perlu diketahui kandungan mangan dalam produknya untuk dapat mengetahui jumlah mangan dioksida yang digunakan, kandungan mangan dioksida dalam produk industri baterai sebesar 79 Zehra.2013 dan industry baja sebesar 78 Mellot.2013. sehingga diperoleh kebutuhan mangan dioksida masing-masing perusahaan sebagai berikut : Tabel 1.3. data konsumsi Mangan dioksida pada industri baja dan baterai No. Industri 2009 ton 2010 ton 2011 ton 2012 ton 2013 ton 2014 ton 1 PT International Chemical Industry ABC 10.803,37 11.584,14 12.421,34 13.319,04 14.281,62 15.244,20 2 PT Panasonic Gobel Battery Indonesia Panasonic 153.820,15 164.936,90 176.857,06 189.638,71 203.344,10 218.040,00 3 PT Everbright Battery Factory Eveready 4.351,94 4.666,46 5.003,71 5.365,34 5.726,96 6.112,96 5 PT Krakatau Steel PERSERO Tbk 1.340.252,28 1.559.520,92 1.814.662,46 2.111.545,80 2.457.000,00 2.802.454,20 6 PT. Meratus Jaya Iron Steel 115.181,28 134.025,23 155.952,09 181.466,25 211.154,58 245.700,00 7 PT. Delta Prima Steel 36.565,49 42.547,69 49.508,60 57.608,33 67.033,20 78.000,00 Jumlah 1.660.974,50 1.917.281,34 2.214.405,27 2.558.943,47 2.958.540,47 3.365.551,36 Untuk memperkirakan konsumsi mangan dioksida pada tahun 2020, dari tabel 1.2 dibuat grafik hubungan antara tahun dan kebutuhan mangan dioksida per tahun sebagai berikut : Gambar 1.2. Mubungan antara konsumsi mangan dioksida per tahun Gambar 1.2. merupakan hubungan antara konsumsi mangan dioksida per tahun. Dari gambar 1.2. dilakukan regresi linier dan polynomial orde 3 sehingga diperoleh persamaan garis dari kedua regresi yang digunakan. Regresi linier diperoleh persamaan garis sebagai berikut : y = 342.606x + 1.000.000 dengan keselarasan model regresi R 2 = 0,9921 regresi polynomial orde 3 diperoleh persamaan garis sebagai berikut : y = -1.334,1 x 3 + 34.783 x 2 + 154.888 x + 1.000.000 dengan keselarasan model regresi R 2 = 0,9999 dengan mempertimbangkan keselarasan model regresi maka digunakan regresi polynomial orde 3 untuk memperkirakan kebutuhan mangan dioksida pada tahun 2020 tahun ke-12 sebagai berikut : y = -1.334,1 x 3 + 34.783 x 2 + 154.888 x + 1.000.000 y = -1334.1x 3 + 34783x 2 + 154888x + 1E+06 R² = 0.9999 0.00 500000.00 1000000.00 1500000.00 2000000.00 2500000.00 3000000.00 3500000.00 4000000.00 1 2 3 4 5 6 7 K ebutuhan Mangan D iok si da t on Tahun ke- Series1 Poly. Series1 y = kebutuhan ton x = tahun ke- y = -1.334,1 12 3 + 34.783 12 2 + 154.888 12 + 1.000.000 = 5.562.083,20 Hasil perhitungan tersebut menunjukan perkiraan kebutuhan mangan dioksida pada tahun 2020 mencapai 5.562.083,20 ton.

1.4. Kapasitas Produksi

Jumlah impor mangan dioksida di Indonesia pada tahun 2020 diprediksi mencapai 28.728 tontahun. Jumlah kebutuhan mangan dioksida di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 5.562.083,20 tontahun. Jumlah produksi dalam negeri tidak ada karena di Indonesia belum memiliki pabrik mangan dioksida, sehingga jumlah ekspornya juga tidak ada. Peluang kapasitas pendirian pabrik mangan dioksida adalah sebagai berikut: PKPP = JK+Eks –Imp + PDN Dimana : PKPP : Peluang Kapasitas Pendirian Pabrik tahun 2020 ton JK : Jumlah Kebutuhan tahun 2020 ton Eks : Jumlah Ekspor tahun 2020 ton Imp : Jumlah Impor tahun 2020 ton PDN : Jumlah Produksi Dalam Negeri tahun 2020 ton PKPP = JK + Eks – Imp + PDN PKPP = 5.562.083,20 ton + 0 ton – 28.728 ton + 0 ton PKPP = 5.533.354,88 ton Dari perhitungan diatas didapatlah peluang kapasitas pendirian pabrik sebesar 5.533.354,88 ton. Setelah memperhitungkan peluang kapasitas pendirian pabrik mangan dioksida, adapun pertimbangan lain yaitu peraturan pemerintah tentang kegiatan pertambangan di Indonesia. Berikut data realisasi dan rencana pengolahan kegiatan pertambangan : Tabel 1.4. Realisasi dan Rencana Produksi Tambang Mineral Menurut Jenis Dari tabel tersebut diperkirakan rencana pengolahan mangan pada tahun 2020 sebesar 84.396,5 ton, namun sampai tahun 2016 pengolah mangan di Indonesia belum terealisasi. Berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut, maka diputuskan akan dibuat pra- perancangan pabrik mangan dioksida dengan kapasitas 50.000 tontahun yang diharapkan :  Dapat menyediakan pasokan mangan dioksida di Indonesia.  Mengolah sekitar 60 dari perkiraan rencana pemerintah tentang produksi mangan pada tahun 2020.

1.5. Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada beberapa pertimbangan yang lebih menguntungkan, baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Pabrik mangan dioksida direncanakan akan didirikan di Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi pabrik di Kabupaten Kupang antara lain: 1. Ketersediaan Bahan baku Lokasi pabrik dekat dengan tambang mangan dengan kualitas kadar mangan tergolong terbaik didunia serta memiliki deposit mangan yang merata tersebar di berbagai lokasi. 2. Transportasi Alat pengangkutan bahan berupa sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk membantu proses jual beli bahan dan produk. Karena lokasi pabrik yang berada dekat dengan Pelabuhan Tenau, maka sarana dan prasarana tidak akan sulit. 3. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu kebutuhan dalam pabrik, untuk membantu proses poduksi. Tenaga kerja direkrut melalui :  Masyarakat sekitar kawasan dan provinsi  Tenaga Ahli yang berasal dari provinsi dan luar provinsi Jenjang pendidikan tenaga kerja yang direkrut juga bervariasi, sesuai dengan kebutuhan pabrik. 4. Penyediaan Utilitas Pada proses produksi dibutuhkan sarana dan prasarana seperti penyediaan listrik dan air bersih. Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari Generator yang akan dibangun sendiri, sedangkan kebutuhan air bersih dapat diperoleh dari pengolahan air bendungan yang dekat dengan pabrik. 5. Perijinan dan Pajak Pemerintah Nusa Tenggara Timur mendukung perkembangan industri pengolahan tambang, sehingga memudahkan dalam perijinan pendirian pabrik dan perusahaan akan memiliki akses mendapatkan keringanan pajak secara penuh selama 10 tahun, dilanjutkan dengan keringan pajak sebesar 50 selama 2 tahun.