Peternakan atas dasar bagi hasil ialah penyerahan ternak sebagai amanat, yang dititipkan oleh pemilik hewan ternak kepada orang
lain, untuk dipelihara baik-baik, diternakkan, dengan perjanjian bahwa dalam waktu tertentu titipan tersebut dibayar kembali
berupa ternak keturunannya atau dalam bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak. Selanjutnya disebutkan bahwa
ternak sebagai titipan itu tidak boleh kurang dari lima tahun untuk ternak besar, bagi ternak kecil jangka waktunya dapat
diperpendek. Jika ternak titipan dengan bagi hasil tersebut dikembalikan, maka yang harus diberikan adalah jumlah pokok
semula ditambah sepertiga dari keturunan ternak semula.
Dalam hal titip-menitip hewan ternak dapat terjadi dengan sengaja atau tidak di sengaja. Menjadi tertitip dengan sengaja apabila
ia menerima dari pihak lain hewan ternak sebagai titipan untuk dimanfaatkannya menurut kesepakatan kedua pihak. Hadikusuma,
2001:96.
2.4 Tinjauan Umum Tentang Kesejahteraan Masyarakat
2.4.1 Masyarakat
Di dalam masyarakat adat dikenal 3 macam tipe masyarakat hukum, Soetami, 2007:102-103 yaitu:
1. Tipe
masyarakat hukum
yang genealogis,
yaitu masyarakat hukum yang berdasarkan atas pertalian darah;
2. Tipe masyarakat hukum yang teritorial, yaitu masyarakat
hukum yang berdasarkan bertalian dengan tempat tinggal atau daerah;
3. Tipe masyarakat genealogis-teritorial, yaitu pertalian
masyarakat disini di samping pertalian darah, juga berdasarkan daerah wilayah.
Setiap bangsa atau masyarakat memiliki kebudayaan sendiri. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa setiap masyarakat memiliki ciri
khasnya masing-masing sebagai identitas bangsa yang bersangkutan. Ciri
khas ini disebut local genius atau local prudencia atau kearifan lokal. Rato, 2009:3.
Di dalam http:id.wikipedia.orgwikiMasyarakat menjelaskan bahwa, Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
saling tergantung satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok
manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistematuran
yang sama kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan
kemaslahatan. Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada:
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam,
dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.Sebagian pakar menganggap
masyarakat industri dan pasca industri sebagai kelompok masyarakat
yang terpisah
dari masyarakat
agrikultural tradisional. Kata society berasal
dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan
dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat
dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai
perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
2.4.2 Kesejahteraan Sosial