dapat dipidana jika ada kesalahan, misalnya Pasal 359 KUHP yang menyebabkan matinya seseorang, contoh lainnya seperti yang diatur dalam
Pasal 188 dan Pasal 360 KUHP. d.
Menurut macam perbuatannya, tindak pidana aktif positif, perbuatan aktif juga disebut perbuatan materil adalah perbuatan untuk
mewujudkannya diisyaratkan dengan adanya gerakan tubuh orang yang berbuat, misalnya Pencurian Pasal 362 KUHP dan Penipuan Pasal 378
KUHP. Tindak Pidana pasif dibedakan menjadi tindak pidana murni dan tidak murni. Tindak pidana murni, yaitu tindak pidana yang dirumuskan
secara formil atau tindak pidana yang pada dasar unsur perbuatannya berupa perbuatan pasif, misalnya diatur dalam Pasal 224, 304 dan 552
KUHP. Tindak Pidana tidak murni adalah tindak pidana yang pada dasarnya berupa tindak pidana positif, tetapi dapat dilakukan secara tidak
aktif atau tindak pidana yang mengandung unsur terlarang tetapi dilakukan dengan tidak berbuat, misalnya diatur dalam Pasal 338 KUHP, ibu tidak
menyusui bayinya sehingga anak tersebut meninggal.
32
D. Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan yang Menyebabkan Orang
Meninggal Dunia D.1. Tindak Pidana Pencurian
Tindak pidana ini oleh Pasal 362 KUHP dirumuskan sebagai berikut: mengambil barang, seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan tujuan memilikinya
32
Andi Hamzah, Op.Cit, hlm 25-27.
secara melawan hukum. Unsur pertama dari tindak pidana pencurian adalah perbuatan mengambil barang. Kata mengambil wegnemen dalam arti sempit
terbatas pada menggerakkan tangan dan jari-jari, memegang barangnya, dan mengalihkannya ke tempat lain.
33
Agar seseorang dapat dinyatakan terbukti telah melakukan tindak pidana pencurian, orang tersebut harus terbukti telah memenuhi semua unsur dari tindak
pidana pencurian yang terdapat di dalam rumusan Pasal 362 KUHP. Walaupun pembentukan undang-undang tidak menyatakan dengan tegas bahwa tindak
pidana pencurian yang telah dimaksud dalam Pasal 362 KUHP harus dilakukan dengan sengaja, tetapi tidak dapat disangkal lagi kebenarannya bahwa tindak
pidana pencurian tersebut harus dilakukan dengan sengaja, yakni karena undang- undang pidana kita yang berlaku tidak mengenal lembaga tindak pidana pencurian
yang dilakukan dengan tidak sengaja atau culpoos diefstal.
D.2. Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan yang Menyebabkan Orang Meninggal Dunia
Tindak pidana pencurian yang diatur dalam Pasal 365 KUHP sesungguhnya
hanyalah satu kejahatan, dan bukan dua kejahatan yang terdiri atas kejahatan pencurian dan kejahatan pemakaian kekerasan terhadap orang. Tindak pidana
pencurian yang diatur dalam Pasal 365 KUHP juga merupakan gequalificeerde diefstal atau suatu pencurian dengan kualifikasi ataupun merupakan suatu
pencurian dengan unsur-unsur yang memberatkan. Menurut arrest Hoge Raad arti
33
Wirjono Prodjodikoro, Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Refika Aditama, Bandung. 2003. hlm 15.
dari kata yang memberatkan adalah karena di dalam pencurian itu, orang telah memakai kekerasan atau ancaman kekerasan atau bahkan menyebabkan korban
meninggal dunia.
E. Teori tentang Peran Kepolisian
Kepolisian memiliki peranan penting dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, kepolisian merupakan lembaga
pengayom masyarakat dalam segala kondisi sosial yang caruk maruk. Peran kepolisian dapat dikatakan sebagai aspek kedudukan yang berhubungan dengan
kedudukannya sebagai pelindung masyarakat. Menurut Soejono Sukanto, Peran atau Peranan Role merupakan aspek dinamis
dari suatu kedudukan atau status. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peran.
Sedangkan menurut teori peranan roletheory yang di kutip oleh Setiawan mengatakan bahwa “Peranan atau Peran adalah sekumpulan tingkah laku yang
dihubungkan dengan suatu posisi tertentu” menurut teori ini, peranan yang berbeda menimbulkan tingkah laku itu sesuai dengan suatu situasi lain relatif
bebas Independent tergantung pada orang yang menjalankan peran tersebut, jadi setiap orang akan mempunyai peranan pada masing-masing situasi.
34
34
Dapat dilihat pada: Kurnia Rahma Daniaty, PDF, Mengkaji Kembali Peran Dan Fungi Polri Dalam Era Reformasi. Diakses pada 18 Mei 2016.