PENGARUH KONTRASEPSI VASEKTOMI TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI SEKSUAL PADA AKSEPTOR DI KELURAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

(1)

i

PENGARUH KONTRASEPSI VASEKTOMI TERHADAP

PERUBAHAN FUNGSI SEKSUAL PADA AKSEPTOR

DI KELURAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

GUSTAN ARIADI

NIM. 09060134

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KONTRASEPSI VASEKTOMI TERHADAP

PERUBAHAN FUNGSI SEKSUAL PADA AKSEPTOR

DI KELURAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Gustan Ariadi

09060134

Skripsi ini Telah Di Ujikan Pada Tanggal 2 November 2013 Penguji I,

Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat

NIP.UMM. 112.9311.0304

Penguji II,

Ledy Martha Aridiana,S.Kep,Ns.M.Kes

NIP.UMM.

Penguji III,

Drs.Atok Miftachul Hudha, M.Pd

NIP.UMM. 104.8804.0080

Penguji IV,

Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom

NIP.UMM. 112.0309.0405

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom


(3)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah segala puji dan syukur atas kebesaranmu ya Allah Tuhan Robbiku,

tidak ada yang mustahil bagimu, semua akan terasa mudah atas kehendakmu.

Karya kecil ini aku persembahkan untuk orang-orang yang selalu memotivasiku dan selalu

memberikan dukungan semangat maupun doa dalam menyelesaikan skripsi ini. Banyak hal yang

aku lalui dalam menyusun skripsi ini hingga mengantarku memperoleh gelar sarjana (S. Kep)

Karya ini aku persembahkan untuk:

Karya ini yang pertama aku persembahkan kepada orang tuaku yaitu

Bapak Giman Adi Gunawan dan Ibu Siti Wahyuniati yang tak henti-hentinya

memberikan dukungan moril maupun materil. Terimakasih atas semua pengorbananmu

yang sudah susah payah merawat & mendidikku hingga sekarang.

Begitu banyak jasa2mu yg tak mungkin dapat kubalas walaupun hanya sedikit.

Aku berjanji akan berusaha untuk selalu membahagiakan kalian.

Untuk adek kecilku Fathul Zannah Istiadi yang terkadang nyebelin, ngebetein,

Tapi kamu selalu ngangenin dan selalu jadi adekku tersayang.

Buat dosen pembimbingku BUDE & BULE

terimakasih atas bimbingannya, meskipun anda sangat sibuk tapi

masih mau menyempatkan waktu untuk bimbingan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Buat ketua BKBPM, Kel Sawojajar dan Responden penelitian ini saya ucapkan

terimakasih atas bantuannya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

Buat Dosen2 yang sudah memberikan ilmunya saya ucapkan terimakasih,

Semoga ilmu ini bisa bemanfaat bagiku untuk kedepannya.

Buat sahabatku (Adi,Ariz,Dani,Ayuk,Nyta,Mega,Veda,Anggun)

kalian tak hanya sahabat-sahabat ku tapi kalianlah keluargaku dimalang,

Makasih udah sering dengar keluh kesahku selama ini.

Semoga persahabatan ini tak sampai disini saja dan tak lekang oleh waktu,

Love U Forever Guys.

Untuk teman2 Mblo ku (Angga,Imem,Bibin,Didin,Dimas,Santi,Vera,Chece)

Makasih buat Waktu, Candaan dan semuanya.


(4)

Buat keluarga tiriku (Yanti,Astri,Eka,Santi,Cita,Fitri,Mbak Far)

makasih sudah memberikan support selama ini, untuk BUTIR

thanks sudah bantu ngrevisi, Semoga cepet nyusul ya?

Buat tetangga kamarku yang namanya pengen banget dimasukin lembar persembahan

(Ardika Nanda Prakoso & Adhytya Bagus Rizkianto) Nuwus atas doanya,

meskipun doain karena ada maunya, Wkwkwk.

Terimakasih saya ucapkan kepada Try,Ririn,Rahma yang sudah membantu menemukan

judul ini, yang berawal dari cerita Ibunda Tery sehingga muncullah ide ini.

Terimakasih Tante.

Buat temen2 seperjuanganku untuk mendapatkan gelar sarjana

(Bogel,Adit, Riga,ADP,Andri,Ayip,Arif, Rumi,Astri,Shofi,Suci,Ajeng,

Farah,Titin,Lia,Anix,Weni,Qori,Ira,Nindi,Rifa,Iis,Aulia)

Terimakasih atas bantuannya,

Mari kita lanjutnya perjuangan kita untuk mendapatkan gelar Ners.

Buat teman2 PSIK C 09 yang sudah 4 tahun lebih menemaniku di perkuliahan,

Meskipun kelas kita Sesuatu tapi kalian Istimewa.

Insya Allah Dosen selalu mengingat kita, Suka duka sudah kita lewati bersama,

Mohon maaf tidak bisa menyebutkan namanya satu2,

Kalian akan ku ingat sampai kapanpun

“Terimakasih Kawan”

Buat Teman2 KKN Satak Seventy,

terutama buat best friend ku (Hamim,Heru,Azis)

meskipun kontribusi kalian gak seberapa dalam penyelesaian skripsi ini

tapi kalian sudah memberi warna dalam perjalanan hidupku,

gak nyangka bisa WISUDA ke 70 yang sama dengan KKN kita 70.

Bagi pihak yang mungkin tidak tersebut namanya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tanpa bantuan, dukungan dan doa dari kalian semua skripsi ini tidak akan dapat

terselesaikan.


(5)

MOTTO

Hanya orang takut yang bisa berani,

Karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya.

Maka,Bila merasa takut Kita akan punya kesempatan untuk bersikap berani.

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi

dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

Tugas kita bukanlah untuk berhasil,Tugas kita

adalah untuk mencoba,

Karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan

belajar membangun kesempatan untuk berhasil.

Tidak ada harga atas waktu,Tapi waktu sangat berharga.

Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya,


(6)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, rahmat dan bimbingan-nya saya dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kontrasepsi Vasektomi Terhadap Perubahan Fungsi Seksual Pada Pasangan Akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S, Kep) pada Program Studi Imu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan kepada peneliti.

4. Ledy Martha Aridiana, S.Kep.Ns. M.Kes selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Kedua orang tua, yang telah memberikan semangat, doa, dan bantuannya

baik dalam segi moril, material, spiritual kepada anaknya selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.


(7)

ix

6. Semua dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.

7. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti.

8. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin,

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Oktober 2013


(8)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Bagi Peneliti ... 5

1.4.2 Bagi Peneliti Lain ... 6

1.4.3 Bagi Institusi Keperawatan ... 6

1.4.4 Bagi PASUTRI ... 6

1.4.5 Bagi BKKBN & BKBPM ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Konsep kontrasepsi ... 8

2.1.1 Definisi Kontrasepsi ... 8

2.1.2 Jenis-Jenis Kontrasepsi ... 9

2.1.2.1 Kontrasepsi Wanita ... 9

2.1.2.2 Kontrasepsi Pria ... 13

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan & Penggunaan Alat Kontrasepsi ... 16

2.2 Konsep Vasektomi ... 21

2.2.1 Definisi Vasektomi ... 21

2.2.2 Jenis-Jenis Vasektomi ... 23

2.2.3 Prosedur Vasektomi ... 24

2.2.4 Syarat Vasektomi ... 24


(9)

xiii

2.2.6 Kelebihan Vasektomi ... 27

2.2.7 Kekurangan Vasektomi ... 28

2.2.8 Indikasi Vasektomi ... 29

2.2.9 Kontra Indikasi Vasektomi ... 29

2.2.10 Efek Samping Vasektomi ... 31

2.3 Konsep Seksualitas ... 32

2.3.1 Definisi Seksualitas ... 32

2.3.2 Kebutuhan Seksual ... 33

2.3.3 Dimensi Seksualitas ... 35

2.3.3.1 Dimensi Sosiokultural ... 35

2.3.3.2 Dimensi Agama dan Etik ... 36

2.3.3.2 Dimensi Psikologis ... 36

2.3.3.2 Dimensi Biologis ... 36

2.4 Konsep Perilaku Seksualitas ... 36

2.4.1 Definisi Perilaku Seksualitas ... 37

2.4.2 Jenis-Jenis Perilaku Seksualitas ... 38

2.4.3 Bentuk-Bentuk Tahapan Seksualitas ... 38

2.4.4 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksualitas ... 39

2.5 Konsep Fungsi Seksual ... 42

2.4.1 Perubahan Fungsi Seksual ... 42

2.4.2 Variasi dalam Ekspresi Seksual ... 43

2.4.3 Masalah- masalah yang berhubungan dengan Seksual ... 44

2.5.4 Seksualitas dan Proses Keperawatan ... 46

2.6 Peran Perawat ... 48

2.6.1 Masalah Vasektomi ... 48

2.6.2 Masalah Seksualitas ... 49

2.7 Pengaruh Vasektomi Terhadap Seksualitas ... 50

BAB III KERANGKA KONSEP ... 55

3.1 Kerangka Konseptual ... 55

3.2 Hipotesis Penelitian ... 56

BAB IV METODE PENELITIAN ... 57

4.1 Desain Penelitian ... 57

4.2 Kerangka Penelitian ... 58

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 59

4.3.1 Populasi ... 59

4.3.2 Sampel ... 59

4.3.3 Sampling ... 59

4.4 Variabel Penelitian ... 60

4.4.1 Variabel Independen ... 60

4.4.2 Variabel Dependen ... 60


(10)

xiv

4.6 Tempat Penelitian ... 62

4.7 Waktu Penelitian ... 62

4.8 Instrumen Penelitian ... 62

4.8.1 Kuesioner ... 62

4.8.1.1 Uji Validitas ... 62

4.8.1.2 Uji Reliabilitas ... 63

4.9 ProsedurPengumpulan Data ... 63

4.9.1 Tahap Persiapan ... 64

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 64

4.9.3 Tahap Pengolahan Data ... 65

4.10 Analisa Data ... 65

4.10.1 Univariat ... 66

4.10.2 Bivariat ... 66

4.11 Etika Penelitian ... 69

4.11.1 Informed Consent ... 69

4.11.2 Tanpa nama (Anonymity) ... 70

4.11.3 Kerahasiaan ... 70

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 71

5.1 Analisis Univariat ... 71

5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 72

5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 73

5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 74

5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak ... 74

5.1.5 Distribusi Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi ... 75

5.5.6 Distribusi Riwayat Lama Penggunaan Vasektomi ... 75

5.1.7 Distribusi Responden Berdasarkan Fungsi Seksual ... 76

5.2 Analisis Bivariat ... 78

5.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 78

5.2.2 Analisis Odds Ratio ... 79

5.2.3 Uji Chi Square ... 80

BAB VI PEMBAHASAN ... 83

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 83

6.1.1 Identifikasi Karakteristik Responden ... 83

6.1.2 Fungsi Seksual ... 91

6.1.3 Hubungan Antara Kontrasepsi Vasektomi Terhadap Perubahan Pola Seksualitas ... 94

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 97

6.3 Implikasi Keperawatan ... 98

BAB VII PENUTUP ... 100


(11)

xv

6.2 Saran ... 100

6.2.1 Bagi Keperawatan ... 100

6.2.2 Bagi Masyarakat ... 100

6.2.3 Bagi Peneliti Lain ... 101

6.2.4 Bagi Masyarakat ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 102


(12)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Konseptual ... 60 Bagan 4.2 Kerangka Penelitian ... 63


(13)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.5.1 Definisi Operasional ... 66

Tabel 4.10.2 Tabulasi Silang 2x2 Hasil Pengamatan Pengaruh Kontrasepsi Vasektomi Terhadap Perubahan Pola Seksualitas ... 71

Tabel 5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 77

Tabel 5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 78

Tabel 5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 79

Tabel 5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak ... 79

Tabel 5.1.5 Distribusi Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi ... 80

Tabel 5.1.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Seksual ... 80

Tabel 5.1.6 Pengaruh Kontrasepsi Vasektomi Terhadap Perubahan Pola Seksualitas ... 82

Tabel 5.1.6 Pengaruh Kontrasepsi Vasektomi Terhadap Perubahan Pola Seksualitas Pada Pasangan Suami Istri di Kelurahan Sawojajar Kota Malang ... 82


(14)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan & Penelitian Dari Kampus ... 110

Lampiran 2 Surat Studi Pendahuluan & Penelitian Ke BKBPM ... 111

Lampiran 3 Surat Studi Pendahuluan & Penelitian Ke Kelurahan Sawojajar ... 112

Lampiran 4 Surat Telah Melakukan Penelitian Di Kelurahan Sawojajar ... 113

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 114

Lampiran 6 Prosedur Pengisian ... 115


(15)

79

DAFTAR PUSTAKA

Alder E, Bancroft J 2001. The relationship between breastfeeding persistence, sexuality and mood in the post-partum woman. Psychologycal Medicine 18: 389-396

Alder, E., Cook, A., Gray, J., Tyrer, G., Warner, P., & Bancroft, J. (2001). The effects of sterilization: A comparison of sterilized women with the wives of vasectomized men. Contraception, 23, 45–53.

Adhyani Rahma A 2011, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Non IUD Pada Akseptor KB Wanita Usia 20-39 Tahun. Semarang : UNDIP.

Alimul H, A.A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba medika. Anderson.(1992). Effect of vasectomy on psychological functioning. Psychosom. Med., 28: 50-63. Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Astagina. 2008. Vasektomi (Kontrasepsi Pria). UFUK Press: Jakarta.

Azwar, S. 2010. Sikap Manusia teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: pustaka Pelajar.

BKKBN, 2005b. Kebijakan Nasional Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Dalam Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta.

Bancroft .J. (2000). Human sexuality and its problems, 2nd edn. Churchill Livingstone, Edinburgh Bherm, F. D., Clark, M. P., Swicegood, G., & Williams, D. (1996). Husband-wife communication,

wife’s employment, and the decision of male or female sterilization. Journal of Marriage and Family, 45,

395–403.

Bertand, J. (2004). ”Audience Reasearch for Improving Family Planning Communication Program” The

Community and Family Study Centre, Chicago.

Carbone. O. V. (2004). Male or female sterilization: A comparative study. Fertility and Sterility, 51, 439– 443.

Davis, J. E., Castro, M. P., & Mumford, S. D. (2010). Consensus on vasectomy. Lancet,2, 1222 Dongoes, Marilym E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawat Pasien. Jakarta : EG

Doreen G. Hofmeyr & Abraham P. Greeff (2002): The Influence of a Vasectomy on the Marital Relationship and Sexual Satisfaction of the Married Man, Journal of Sex & Marital Therapy, 28:4, 339-351


(16)

80

Freund, M. And Davis, J. E. Disappearance rate of spermatozoa from the ejaculate following vasectomy. Proc. II European Congr. Sterility, 2: 225, 2003.

Freund, M. And Davis, J. E. Disappearance rate of spermatozoa from the ejaculate following vasectomy. Fertility and Sterility, 20: 163-170, 2003.

Freund, M. And Davis, J. E. Male sterilization—effects on the male reproductive system. Medical Gynaecology and Sociology, 5: 7-9, 2003.

Glasier A, Gebbie A 2002. Keluarga berencan & kesehatan reproduksi. EGC, Jakarta

Graham CA, Ramos R, Brancoft J, Maglaya C, Farley TMM 1995. The effects of steroidal contraceptives on the well-being and sexuality of woman: a double-blind, placebo-controlled, two centre study of combined and progestogen-only methods. Contraception 52: 363-369

Hartanto, H, 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Hartanto, Hanafi, dr., 1994, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: pustaka sinar harapan. Ekarini SMB. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro; 2008.

Hartanto, Hanafi, dr., 1994, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: pustaka sinar harapan Hidayat, A. 2003. Riset Keperawatan dan teknik Penulisan Ilmiah. Edisi I. Jakarta : Salemba Medika Hidayat, A. Aziz Alimul (2007) Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta

:Salemba Medika

Hidayat, A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Hirschman, C. (2004). Why fertility changes. Annual Review of Sociology, 20, 203–233.

Khotima Fresadita Nora, Palarto Budi, (2011). Julianti Hari Peni, Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Istri Dengan Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Pada Pasangan Usia Subur, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Khusnul (2011). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Sinar Harapan

Laksmi Indira 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Pada Keluarga Miskin. Semarang : UNDIP.

Lue. B. P. (2002). Vasectomy, ovulation suppressors, and sexual behavior. J. Sex Research, 4: 169-193. Manuaba, I.B.G, 2009. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC. Jakarta.


(17)

81

Notoadmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Notoadmodjo, S.2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurhadjatmo, W. 1999. Seksualitas Anak Jalanan. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah mada.

Nurrita Maria. Komariah Maria. Ermiati. (2003). Pengetahuan Dan Sikap Suami Terhadap Kontrasepsi Mantap Vasektomi Di Kecamatan Rancaekek, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba medika, 2003.

Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta

Philliber, S. G., & Philliber, W. W. (2005). Social and psychological perspectives on voluntary sterilization: A review. Studies in Family Planning, 16, 1–29.

Purnawan (2004). Tesis Penerimaan Vasektomi dan Sterilisasi Tuba. Fakultas Kedokteran Undip. Semarang

Poffenberger, T. And Poffenberger, S. (2000).Vasectomy as a preferred method of birth control. Marr. Fam. Living, 25: 326-330.

Potter. Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4.Jakarta: EGC

Rosyadi, A Rahmat, Soeroso Dasar. 1986. Indonesia: Keluarga Berencana Di Tinjau dari Hukum Islam. Bandung: Pustaka

Santosa, Budi. 2009. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Erlangga Salie, A. (2006, July 12). City men favour the snip. Cape Times, p. 2.

Sarwono, Prawirohardjo, (1999). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP – SP Sarwono Sarlito Wirawan. 2000. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Sarwono, P.2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan bina pustaka.


(18)

82

Simanjuntak. 2006. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Bina Pustaka: Jakarta.

Siswosudarmo, Teknologi Kontrasepsi. Gajah Mada University press, Yogyakarta, Desember 2001 Shain, R. N., Miller, W. B., & Holden, A. E. C. (2005). Factors associated with married women’s selection

of tubal sterilization and vasectomy. Fertility and Sterility, 43, 234–244.

Shain, R. N., Miller, W. B., Holden, A. E. C., & Rosenthal, M. (2001). Impact of tubal sterilization and vasectomy on female marital sexuality: Results of a controlled longitudinal study. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 164, 763–771.

Soewondo, Nani. 1985. Aspek-Aspek Hukum Kontrasepsi Mantap. Jakarta: Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia

Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. 2001. Sistem Informasi Manajemen (Konsep dan pengembangannya) Edisi Tiga, Jakarta: Salemba Empat.

Tjokronegoro, Arjatmo & Hendra.2003. Penyakit Menular Seksual. Balai Penerbit FK UI. Jakarta. Wahid, Dian Ibnu. 2008. Vasektomi (membikin anak tanpa harus menghasilkan anak). Dian Pustaka:

Jogjakarta.

Wijayanti, Hanifa, (2004) Akibat ketidaktahuan Masyarakat di Desa Timpik Tentang Metode MOP, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

Wijono, Djoko. (1997). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol. 2. Airlangga University Press. Surabaya, xxxviii + 1383 hlm

Wilkinson, Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NI dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC

Wolfers, Helen. (2003). Psychological Aspects of Vasectomy. Research Fellow, Fertility Research Unit, London School of Hygieneand Tropical Medicine. London W.C.1.


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai masalah tentang peningkatan jumlah penduduk. Hal ini dibuktikan dengan jumlah penduduk Indonesia menduduki peringkat IV terbesar di dunia setelah China, India, dan Amerika. Dengan peningkatan penduduk yang sangat pesat dan tidak dapat dikendalikan, maka pemerintah dengan tegas melakukan program Keluarga Berencana (KB) untuk menekan peningkatan jumlah penduduk serta mendorong masyarakat agar dapat menerima pembentukan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) (Manuaba, 2004).

BKKBN Pusat mencatat tahun 2011 lalu jumlah penduduk Indonesia mencapai 241 juta jiwa. Akhir tahun 2012 diperkirakan akan mencapai 245 juta jiwa. Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi pada BKKBN, menyebutkan bahwa pada Desember 2011, jumlah penduduk di Indonesia sudah sebanyak 241 juta jiwa. Jumlah tersebut naik 3% dibandingkan tahun 2010. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,5% pertahun atau bertambah sekitar 3,5 juta jiwa. Jika diakumulasikan, maka hingga akhir tahun 2012, jumlah penduduk Indonesia di perkirakan akan mencapai 245 juta jiwa (Hardiyanto, 2011).

Karena pertumbuhan penduduk di Indonesia cukup pesat. Untuk itu, BKKBN melaksanakan program sebagai upaya menekan angka pertumbuhan penduduk. Salah satunya adalah dengan menyukseskan program KB, yaitu satu keluarga itu maksimal hanya memiliki dua orang anak (Hardiyanto, 2011).


(20)

2

Program KB merupakan program pembangunan sosial dasar yang sangat penting artinya bagi pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Program KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera (BKKBN, 2008).

Tujuan program KB adalah mengendalikan pertumbuhan penduduk serta meningkatkan keluarga kecil berkualitas melalui penggunaan alat kontrasepsi sehingga bermanfaat bagi kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk tersebut dengan menggunakan alat kontrasepsi. Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini bersifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Dalam penggunaan kontrasepsi kebanyakan orang berpikir bahwa hanya untuk wanita saja, tetapi sekarang pria sudah mulai berminat menggunakan kontrasepsi (Manuaba et all, 2009).

Keikutsertaan suami/pria dalam program KB di Indonesia sangat diperlukan karena biasanya suami lebih dominan sebagai penentu kebijaksanaan di dalam keluarga. Berbagai cara KB yang melibatkan pria adalah : senggama terputus, kondom dan vasektomi. Untuk pasangan suami-istri yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan maka dengan cara senggama terputus dan kondom dianggap cukup efektif, sedangkan bagi yang tidak menginginkan kehamilan lagi maka cara vasektomi adalah yang paling baik (Tjokronegoro, 2003).


(21)

3

Vasektomi merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang dianjurkan karena jenis kontrasepsi ini merupakan metode kontrasepsi mantap (kontap). Vasektomi merupakan metode operasi pria (MOP), dengan jalan memotong vas deferens sehingga saat ejakulasi tidak terdapat spermatozoa dalam cairan sperma. Setelah melakukan vasektomi, seorang pria hanya membutuhkan istirahat satu hari, setelah itu dia dapat beraktifitas kembali (Manuaba et all, 2009).

Pada kenyataannya masih banyak pria/suami yang melihat vasektomi sebagai hal yang mirip dengan pengebirian dan menganggap setiap prosedur pembedahan yang menyangkut alat kelamin mereka diperkirakan menjadi ancaman bagi fungsi seksual dan identitas seksual. Pada dasarnya masih banyak pria yang masih takut melakukan vasektomi karena vasektomi dianggap sebagai hal yang negatif dan dapat mempengaruhi kepuasan seksual dan frekuensi hubungan seksual (Salie, 2006).

Hubungan seksual sangat penting bagi sebuah pasangan suami istri, karena hubungan seksual merupakan kebutuhan dasar manusia, dengan dilakukannya vasektomi muncul kekhawatiran bahwa jenis kontrasepsi ini akan mempengaruhi perilaku seksual pasangan tersebut. Menurut penelitian Salie (2006), telah ditemukan bahwa ketika seorang pria memilih kontrasepsi vasektomi, hal ini berpengaruh terhadap perilaku seksualitas dilihat dari kualitas dan kuantitasnya (frekuensi, kepuasan, dan apakah ada penurunan atau peningkatan setelah melakukan vasektomi). Hal ini tentu saja tidak hanya dirasakan oleh seorang pria/suami akan tetapi juga berpengaruh terhadap pasangannya/istri. Sekalipun bukan satu-satunya yang dapat memegang kendali kerukunan rumah tangga, tetapi ketidak-puasan seks sudah dapat menimbulkan perbedaan pendapat, perselisihan dan akhirnya terjadi perceraian. Itulah sebabnya


(22)

4

masalah seksual sebaiknya dibicarakan secara terbuka sehingga tidak mengecewakan dalam keluarga (Glasier, 2002).

Sejak tahun 1980, peminat vasektomi telah meningkat di seluruh dunia (Miller, Shain, & Pasta, 1990). Vasektomi adalah metode pembatasan kelahiran yang paling umum digunakan di Amerika Serikat pada 1980-an, dimana 17% dari pria menikah antara usia 35 dan 44 tahun menjalani vasektomi (Davis, 2010). Kecenderungan keluarga modern terhadap mempunyai anak lebih sedikit, hal ini didorong oleh meningkatnya biaya pendidikan, penurunan kontribusi ekonomi, dan perubahan peran perempuan dari seorang ibu rumah tangga tradisional menjadi peserta pasar tenaga kerja (Hirschman, 2004).

Pengguna vasektomi di Kota Malang hingga bulan Februari 2013, sudah ada 262 orang yang menggunakan vasektomi. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana, BKBPM Kota Malang (Nyoman, 2013). Sedangkan sesuai data yang didapat pada Kelurahann Sawojajar terdapat 20 orang yang telah melakukan vasektomi, dimana pria yang berusia antara 35-55 tahun yang melakukan vasektomi, Sesuai study pendahuluan yang dilakukan peneliti kepada akseptor vasektomi sebagian dari mereka mengatakan terjadi perubahan fungsi seksual setelah melakukan vasektomi.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menganggap perlu melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Karena sesuai data yang didapat peneliti akseptor vasektomi yang terbanyak berada di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.


(23)

5

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi

seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang?

2. Bagaimana perubahan fungsi seksual yang terjadi pada akseptor akibat penggunaan kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Sawojajar Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.

2. Menganalisis bagaimanakah perubahan fungsi seksual yang terjadi pada akseptor akibat penggunaan kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Dengan mengetahui pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor maka akan menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam bidang keperawatan, khususnya keperawatan maternitas.


(24)

6

1.4.2 Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan menjadi pedoman bagi peneliti lain dalam mengembangkan topik yang berkaitan masalah program KB pria dengan pengaruh vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor.

1.4.3 Bagi Institusi Keperawatan

Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi institusi pendidikan dan pelayanan kesehatan (Rumah Sakit dan Puskesmas) tentang pengaruh vasektomi terhadap perubahan pola seksualitas pada pasangan suami istr pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor.

1.4.4 Bagi PASUTRI

Menjadi acuan untuk mengetahui pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor sehingga diharapkan akseptor dapat meningkatkan pengetahuan tentang vasektomi.

1.4.5 Bagi BKKBN & BKBPM

Sebagai bahan informasi bagi BKKBN & BKBPM untuk mensosialisasikan dan mempromosikan kontrasepsi vasektomi kepada masyarakat.

1.5 Keaslian Peneliti

Menurut penelitian Maria Nurrita, Maria Komariah, Ermiati, (2009) mengenai ”Pengetahuan Dan Sikap Suami Terhadap Kontrasepsi Mantap Vasektomi Di Kecamatan Rancaekek” didapatkan hasil bahwa hampir setengahnya dari responden memiliki pengetahuan yang kurang terhadap


(25)

7

kontrasepsi vasektomi. Pada aspek sikap didapatkan hasil bahwa sebagian dari responden memiliki sikap yang mendukung terhadap kontrasepsi vasektomi.

Berdasarkan hasil penelitian Fresadita Nora Khotima (2009) mengenai “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Istri Dengan Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Pada Pasangan Usia Subur” didapatkan hasil bahwa sebanyak 20,6% pasangan suami istri di kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang memilih kontrasepsi vasektomi.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa perbedaan dan persamaan antara penelitian ini dengan penelitian diatas dapat dilihat dari variabel penelitian yang di gunakan. Pada penelitian oleh Nora Khotima (2009), variabel independen yang digunakan adalah Pengetahuan Dan Sikap suami sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Kontrasepsi Mantap Vasektomi. Pada penelitian oleh Maria Nurrita, Maria Komariah, Ermiati, (2009), variable independen yang digunakan adalah Pengetahuan Dan Sikap Istri sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi. Sedangkan pada penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah Kontrasepsi Vasektomi sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Perubahan fungsi Seksual.


(1)

Program KB merupakan program pembangunan sosial dasar yang sangat penting artinya bagi pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Program KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera (BKKBN, 2008).

Tujuan program KB adalah mengendalikan pertumbuhan penduduk serta meningkatkan keluarga kecil berkualitas melalui penggunaan alat kontrasepsi sehingga bermanfaat bagi kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk tersebut dengan menggunakan alat kontrasepsi. Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini bersifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Dalam penggunaan kontrasepsi kebanyakan orang berpikir bahwa hanya untuk wanita saja, tetapi sekarang pria sudah mulai berminat menggunakan kontrasepsi (Manuaba et all, 2009).

Keikutsertaan suami/pria dalam program KB di Indonesia sangat diperlukan karena biasanya suami lebih dominan sebagai penentu kebijaksanaan di dalam keluarga. Berbagai cara KB yang melibatkan pria adalah : senggama terputus, kondom dan vasektomi. Untuk pasangan suami-istri yang ingin menunda atau menjarangkan kehamilan maka dengan cara senggama terputus dan kondom dianggap cukup efektif, sedangkan bagi yang tidak menginginkan kehamilan lagi maka cara vasektomi adalah yang paling baik (Tjokronegoro, 2003).


(2)

Vasektomi merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang dianjurkan karena jenis kontrasepsi ini merupakan metode kontrasepsi mantap (kontap). Vasektomi merupakan metode operasi pria (MOP), dengan jalan memotong vas deferens sehingga saat ejakulasi tidak terdapat spermatozoa dalam cairan sperma. Setelah melakukan vasektomi, seorang pria hanya membutuhkan istirahat satu hari, setelah itu dia dapat beraktifitas kembali (Manuaba et all, 2009).

Pada kenyataannya masih banyak pria/suami yang melihat vasektomi sebagai hal yang mirip dengan pengebirian dan menganggap setiap prosedur pembedahan yang menyangkut alat kelamin mereka diperkirakan menjadi ancaman bagi fungsi seksual dan identitas seksual. Pada dasarnya masih banyak pria yang masih takut melakukan vasektomi karena vasektomi dianggap sebagai hal yang negatif dan dapat mempengaruhi kepuasan seksual dan frekuensi hubungan seksual (Salie, 2006).

Hubungan seksual sangat penting bagi sebuah pasangan suami istri, karena hubungan seksual merupakan kebutuhan dasar manusia, dengan dilakukannya vasektomi muncul kekhawatiran bahwa jenis kontrasepsi ini akan mempengaruhi perilaku seksual pasangan tersebut. Menurut penelitian Salie (2006), telah ditemukan bahwa ketika seorang pria memilih kontrasepsi vasektomi, hal ini berpengaruh terhadap perilaku seksualitas dilihat dari kualitas dan kuantitasnya (frekuensi, kepuasan, dan apakah ada penurunan atau peningkatan setelah melakukan vasektomi). Hal ini tentu saja tidak hanya dirasakan oleh seorang pria/suami akan tetapi juga berpengaruh terhadap pasangannya/istri. Sekalipun bukan satu-satunya yang dapat memegang kendali kerukunan rumah tangga, tetapi ketidak-puasan seks sudah dapat menimbulkan perbedaan pendapat, perselisihan dan akhirnya terjadi perceraian. Itulah sebabnya


(3)

masalah seksual sebaiknya dibicarakan secara terbuka sehingga tidak mengecewakan dalam keluarga (Glasier, 2002).

Sejak tahun 1980, peminat vasektomi telah meningkat di seluruh dunia (Miller, Shain, & Pasta, 1990). Vasektomi adalah metode pembatasan kelahiran yang paling umum digunakan di Amerika Serikat pada 1980-an, dimana 17% dari pria menikah antara usia 35 dan 44 tahun menjalani vasektomi (Davis, 2010). Kecenderungan keluarga modern terhadap mempunyai anak lebih sedikit, hal ini didorong oleh meningkatnya biaya pendidikan, penurunan kontribusi ekonomi, dan perubahan peran perempuan dari seorang ibu rumah tangga tradisional menjadi peserta pasar tenaga kerja (Hirschman, 2004).

Pengguna vasektomi di Kota Malang hingga bulan Februari 2013, sudah ada 262 orang yang menggunakan vasektomi. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana, BKBPM Kota Malang (Nyoman, 2013). Sedangkan sesuai data yang didapat pada Kelurahann Sawojajar terdapat 20 orang yang telah melakukan vasektomi, dimana pria yang berusia antara 35-55 tahun yang melakukan vasektomi, Sesuai study pendahuluan yang dilakukan peneliti kepada akseptor vasektomi sebagian dari mereka mengatakan terjadi perubahan fungsi seksual setelah melakukan vasektomi.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menganggap perlu melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Karena sesuai data yang didapat peneliti akseptor vasektomi yang terbanyak berada di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.


(4)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi

seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang?

2. Bagaimana perubahan fungsi seksual yang terjadi pada akseptor akibat penggunaan kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Sawojajar Kota Malang? 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.

2. Menganalisis bagaimanakah perubahan fungsi seksual yang terjadi pada akseptor akibat penggunaan kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Dengan mengetahui pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor maka akan menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam bidang keperawatan, khususnya keperawatan maternitas.


(5)

1.4.2 Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan menjadi pedoman bagi peneliti lain dalam mengembangkan topik yang berkaitan masalah program KB pria dengan pengaruh vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor.

1.4.3 Bagi Institusi Keperawatan

Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi institusi pendidikan dan pelayanan kesehatan (Rumah Sakit dan Puskesmas) tentang pengaruh vasektomi terhadap perubahan pola seksualitas pada pasangan suami istr pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor.

1.4.4 Bagi PASUTRI

Menjadi acuan untuk mengetahui pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor sehingga diharapkan akseptor dapat meningkatkan pengetahuan tentang vasektomi.

1.4.5 Bagi BKKBN & BKBPM

Sebagai bahan informasi bagi BKKBN & BKBPM untuk mensosialisasikan dan mempromosikan kontrasepsi vasektomi kepada masyarakat.

1.5 Keaslian Peneliti

Menurut penelitian Maria Nurrita, Maria Komariah, Ermiati, (2009) mengenai ”Pengetahuan Dan Sikap Suami Terhadap Kontrasepsi Mantap Vasektomi Di Kecamatan Rancaekek” didapatkan hasil bahwa hampir setengahnya dari responden memiliki pengetahuan yang kurang terhadap


(6)

kontrasepsi vasektomi. Pada aspek sikap didapatkan hasil bahwa sebagian dari responden memiliki sikap yang mendukung terhadap kontrasepsi vasektomi.

Berdasarkan hasil penelitian Fresadita Nora Khotima (2009) mengenai “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Istri Dengan Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Pada Pasangan Usia Subur” didapatkan hasil bahwa sebanyak 20,6% pasangan suami istri di kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang memilih kontrasepsi vasektomi.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa perbedaan dan persamaan antara penelitian ini dengan penelitian diatas dapat dilihat dari variabel penelitian yang di gunakan. Pada penelitian oleh Nora Khotima (2009), variabel independen yang digunakan adalah Pengetahuan Dan Sikap suami sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Kontrasepsi Mantap Vasektomi. Pada penelitian oleh Maria Nurrita, Maria Komariah, Ermiati, (2009), variable independen yang digunakan adalah Pengetahuan Dan Sikap Istri sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi. Sedangkan pada penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah Kontrasepsi Vasektomi sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Perubahan fungsi Seksual.