EFEKTIFITAS YOGURT SUSU KAMBING DENGAN BERBAGAI STATER TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS PUTIH JANTAN

(1)

EFEKTIFITAS YOGURT SUSU KAMBING DENGAN BERBAGAI

STATER TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA

TIKUS PUTIH JANTAN

SKRIPSI

OLEH:

ARIF SAGA FEBRI ATMAJA 201210420311112

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

i

EFEKTIFITAS YOGURT SUSU KAMBING DENGAN BERBAGAI

STATER TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA

TIKUS PUTIH JANTAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang

OLEH:

ARIF SAGA FEBRI ATMAJA 201210420311112

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(3)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Arif Saga Febri Atmaja

NIM : 201210420311112

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Efektivitas Yoghurt Susu Kambing Dengan Berbagai Stater

Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Jantan (Rattus

norvegicus strain wistar)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilantulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

Malang, 18 Maret 2016 Yang Membuat Pernyataan

Arif Saga Febri Atmaja NIM. 201210420311112


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Yoghurt Susu Kambing dengan Berbagai Starter Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Jantan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing II dan Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Prof.Dr.Ir.Sujono,M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, memberikan semangat, memberikan moril maupun materi sehingga terselesaikanya skripsi ini.

5. Seluruh Staf Laboratorium Biomedik Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya. 7. Teman-teman PSIK 2012, serta semua pihak yang telah memberi semangat dan


(5)

v

Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu koreksi dari bapak ibu pembimbing dan penguji sangatlah penting dalam kesempurnaan penulisan ini. Kritik dan saran bagi pembaca sangatlah diharapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Malang, 18 Maret 2016


(6)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HalamanJudul... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian. ... iii

Kata Pengantar ... ... iv

Abstrak Indonesia... vi

Abstrak Inggris... ... vii

Daftar Isi …... ... viii

Daftar Tabel …. .. ... xi

Daftar Gambar . ... xii

Daftar Skema . ... xiii

Daftar Lampiran.... ... xiv

DaftarArti, Lambang, Singkatan dan Istilah ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan umum ... 4

1.3.2 Tujuan khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat masyarakat ... 5

1.4.1 Manfaat akademis ... 5

1.4.2 Manfaat klinis ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Susu Kambing ... 8

2.1.1 Pengertian Susu Kambing ... 8

2.1.2 Kandungan Nutrisi Susu Kambing... 8

2.2 Yoghurt ... 13

2.2.1 Pengertian Probiotik ... 13

2.2.2 Manfaat Probiotik... .... 13

2.2.3 Pengertian Yoghurt ... 14

2.2.4 Pembuatan Yoghurt dengan Bahan Baku Susu Kambing 15

2.2.5 Komposisi Yoghurt ... 16

2.2.6 Mikroorganisme Yoghurt... 16

2.3 Lipid ... 17

2.3.1 Trigliserida ... 17

2.3.2 Kolesterol... 19

2.3.3 Ekskresi Kolesterol... 21

2.3.4 Hiperkolesterolemia... 22

2.3.5 Pengobatan Hiperlipidemia... 23

2.3.6 Mekanisme Kerja Obat Hiperlipidemia... 23

2.3.7 Mekanisme Kerja Yoghurt untuk Hiperkolesterolemia.. 24

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 27


(7)

ix BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Rencana Penelitian ... 30

4.2 Rancangan Percobaan ... 31

4.3 Populasi, Sampel, Sampling ... 32

4.3.1 Populasi ... 33

4.3.2 Sampel dan Sampling ... 33

4.3.2 Kriterian Sampel Penelitian ... 34

4.4 Variabel Penelitian ... 35

4.4.1 Variabel Bebas ... 35

4.4.2 Variabel Terikat ... 35

4.5 Definisi Operasional ... 35

4.6 Tempat Penelitian ... 35

4.7 Waktu Penelitian ... 36

4.8 Instrumen Penelitian ... 36

4.8.1 Bahan ... 36

4.8.2 Instrumen ... 36

4.9 Prosedur Penelitian ... 37

a. Pembagian Kelompok Tikus ... 37

b. Adaptasi ... 37

c. Pembuatan Yoghurt ... 38

d. Pemberian Yoghurt Susu Kambing ... 38

e. Proses Anastesi ... 39

f. Proses Pembedahan ... 39

g. Pemeriksaan Kadar Kolesterol ... 39

4.10 Alur Penelitian ... 40

4.11 Analisis Data ... 41

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 42

5.2 Hasil Penelitian dan Analisa Data ... 42

5.2.1 Hasil Penelitian... 42

5.2.2 Analisa Data ... 44

1 Uji Homogenitas ... 44

3 Uji One Way Anova ... 45

4 Uji Beda rerata LSD ... 46

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 48

6.1.1 Mengidentifikasi Efektivitas Yoghurt Susu Kambing berbagai Starter terhadap Penurunan Kolesterol Total .... 48

6.1.2 Membandingkan Efektivitas Yoghurt Susu kambing Berbagai Starter dan Placebo terhadap Kadar Kolesterol Total ... 50

6.1.3 Menganalisis Efektivitas Yoghurt Susu Kambing Berbagai Starter yang Paling Efektif Menurunkan Kadar Kolesterol Total pada Tikus Putih Jantan ... 51

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 53

6.2 Implikasi Keperawatan ... 54

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 55


(8)

x

Daftar Pustaka ... 56 Lampiran ... 58 Daftar Riwayat Hidup ... 74


(9)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Susu Kambing per 100 gram ... 10 Tabel 2.2 Komposisi Kimia Susu Kambing ... 12 Tabel 2.3 Perbandingan Komposisi Kimia Antara Susu Kambing,

Susu Sapi dan ASI ... 12 Tabel 2.4 Nilai Gizi Yoghurt dan Susu Sapi (dalam 100 g bahan) ... 16 Tabel 2.5 Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, HDL dan Trigliserida .... 22 Tabel 5.1 Rata – Rata Kadar Kolesterol Total (mg/dl) ... 43 Tabel 5.2 Uji One Way Anova ... 45 Tabel 5.3 Uji Fisher’s LSD ... 46


(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Lipoprotein Plasma ... 20 Gambar 2.2 Perbedaan Bentuk Bakteri Lactobacillus Bulgaricus Berikatan

dengan Kolesterol ... 26 Gambar 5.1 Diagram Rata – Rata Kadar Kolesterol Total... 43


(11)

xiii

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Proses Pembentukan Garam Empedu... 25

Skema 3.1 Proses Pembentukan Garam Empedu... 29

Skema 4.1 Rancangan Penelitian... 30

Skema 4.2 Proses Pembuatan Yoghurt Susu Kambing... 38


(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Observasi Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan

Lampiran 2 SOP Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total Lab. Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang

Lampiran 3 Tabel Hasil Pengamatan Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan Lampiran 4 Perhitungan Analisa Data

Lampiran 5 Analisis Sidik Ragam Lampiran 6 Perhitungan Uji LSD

Lampiran 7 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes Lampiran 8 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Nurul Aini, M.Kep

Lampiran 9 Foto Dokumentasi Penelitian Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian


(13)

xv

DAFTAR SINGKATAN ANOVA : Analysis of Variance

ATP : Adenosin Triphospat

B2 : Riboflavin

B12 : Kobalamin

BAL : Bakteri Asam Laktat

CFU : Colony Forming Unit

cm : sentimeter

Ca : Kalsium

Cal : Calori

dL : desiliter

F : Flourine

FFA : Free Fatty Acid

FA : ferulic acid

HMGCoAreductase : Hydroxy-Methyl Glutaryl-Coenzyme A reductase IU : International Unit

KV : Koefisien Variasi

L : Liter

Mg : Miligram

mmol : milimol

ml : milliliter

Na : Natrium

oz : Ounce

P : Fosfor

rpm : revolutions per minute S. lactis : Streptococcus lactis Spp : spesies

TBC : Tuberculosis

USDA : United State Department of Agricultural

WHO : World Health Organization


(14)

56

DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. (2004). Bersahabat dengan kolesterol. Solo : Tiga Serangkai.

Buyuktuncer, Z, et al. (2013). The cholesterol lowering efficacy of plant stanol ester yoghurt in a Turkish population: a double-blind, placebo-controlled trial. Biomed Central, 1 – 2.

Duchesneau, C.T, et al. (2014). Cholesterol assimilation by Lactobacillus probiotic bacteria: an in vitro investigation. Biomed Research International, 2014.

Guyton, A.C, & Hall, J.E. (2012). Buku ajar fisiologi kedokteran, 11, Jakarta : EGC.

Hardiningsih, R & Nurhidayat, N. (2006). Pengaruh pemberian pakan hiperkolesterolemia terhadap bobot badan tikus putih wistar yang diberi bakteri asam laktat. Biodiversitas.

7.

Hu, X, et al. (2013). Effects of NS Lactobacillus strains on lipid metabolism of rats fed a high-cholesterol diet. Biomed Central. 12:67.

Jeun Jungae, et al. (2010). Hypocholesterolemic effects of Lactobacillus plantarum KCTC3928 by increased bile acid excretion in C57BL/6 mice. Korea selatan: Elsevier

Kimoto, H.; Ohmomo, S.; Okamoto, T. (2002) Cholesterol Removal from Media by Lactococci.

J. Dairy Sci., 85, 3182-3188.

Kumar, M, et al. (2012). Cholesterol-Lowering Probiotics as Potential Biotherapeutics forMetabolic Diseases. Experimental Diabetes Research, 2012, 1 – 2.

Lye. H.S ; Rusul. G ; Liong. M.T. (2010). Removal of cholesterol by lactobacilli via incorporation and convertion to coprostanol. Journal of Dairy Science. Vol 93, No 4. Pp. 1383 – 1392.

Mahan, L.K; Stump, S.E; Raymond, J. L. (2012) Krause’s food and the nutrition care process, Edisi 13. USA: Elsevier Saunders.

Moeljanto, R.D, & Wiryanta, B.T.W. (2002). Khasiat dan manfaat susu kambing susu terbaik dari hewan ruminansia. Jakarta : Agro Media Pustaka.

Murray, R.K, et al. (2009). Biokimia harper, 27. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

NCEP (National Cholesterol Education Program) ATP III Classification of Total Cholesterol, LDL-C, and HDL-C. 2010

Ooi, L, G, dan Liong, M, T. (2010). Cholesterol-lowering effects of probiotics and prebiotics: A review of in vivo and in vitro findings. Malaysia: International Journal of Molecular Sciences.

Padaga, M; Savitry M. E; Murwani S. (2010). Potensi spesifik susu kambing sebagai immunomodulator dan Immunogen: Upaya pengembangan pangan nutrasetika. Laporan Penelitian Universitas Brawijaya. Malang.


(15)

57

Patient information: children and heart disease (atherosclerosis) (beyond the basic). Ferranti, et al. http://www.update.com/contents/children - and - hearth – disease – atherosclerosis – beyond – the - basic, diperoleh tanggal 20 September 2015). Price, S.A, & Wilson, L..M. (2006). Patofisiologi: konsep klinis proses – proses penyakit vol 1, Edisi 6.

Jakarta : EGC.

Rodriguez. C; Medici. M; Mozzi. F; Valdes. G.V.D. (2010). Therapeutic effect of Streptococcus thermophiles CRL 1190-fermented milk on chronic gastritis. World Journal of Gastroenterology. 16(13):1622-1630. ISSN 1007-9327.

Rusmiati, D, et al. (2008). Penyuluhan pentingnya konsumsu yoghurt dan metode pembuatannya dengan cara sederhana dalam rangka peningkatan derajat kesehatan dan ekonoi masyarakat dikelurahan sukaluyo kota Bandung. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran.

Sodiq, A, & Abidin, Z. (2005). Kambing peranakan etawa penghasil susu berkhasiat obat. Jakarta : Agro Media Pustaka.

Smeltzer, S.C, & Bare, B.G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah vol 2, 8. Jakarta : Buku kedokteran EGC.

Syarif, A, et al. (2011). Farmakologi dan terapi, edisi 5. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapi Fakltas Kedokteran Universitas Indonesia.

Trihono. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI 2013.

Wang, H, et al. (2013). Yogurt consumption is associated with better diet quality and metabolic profile in American men and women. National Institutes of Health. 33.

WHO. (2003).“Diet, Nutrition and Prevention of Chronic Diseases,” Report of a Joint WHO/FAO Expert Consultation, Geneva, Switzerland,.

Widodo, W. (2002). Bioteknologi fermentasi susu. Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Xie, N, et al. (2011). Effects of two Lactobacillus strains on lipid metabolism and intestinal microflora in rats fed a high-cholesterol diet. Biomed Central. 11.

Yesilova, Y, et al. (2012). Effect of probiotics on the treatment of children with atopic dermatitis.


(16)

74 CURRICULUM VITAE

Name : Arif Saga Febri Atmaja

Place & Date of Birth : Situbondo, February 6th 1994

Sex : Male

Religion : Islamic

Weight : 75 Kg

Height : 177 Cm

Hobby : Reading

Address : Perum Graha Panji Mas Blok A4

Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo

2000 – 2006 Elementary School SD Muhammadiyah Situbondo 2006 – 2009 Junior High School SMPN 2 Panji

2009 – 2012 Senior High School SMAN 1 Panji

2012 – 2016 Nursing (S1) Muhammadiyah University of Malang

Personal Detail


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan menjadi suatu hal yang selalu diperhatikan oleh setiap orang demi kelangsungan hidup. Pola hidup sehat seharusnya menjadi kebiasaan masyarakat yang

mampu di terapkan di kehidupan sehari – hari. Olah raga dengan teratur, konsumsi

makanan bernutrisi dan seimbang dapat menunjang kehidupan yang lebih sejahtera. Diet yang tidak sehat, seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak, garam, gula

bebas dan rendah konsumsi karbohidrat komplex, sayuran dan buah – buahan,

menjadi penyebab utama meningkatnya resiko penyakit kardiovaskular (Kumar et al. 2012).

Berdasarkan penelitian oleh Kumar et al. (2012) bahwa lipid darah atau lemak darah menjadi penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskular dan kecacatan lainnya dinegara berkembang dan juga didapatkan bahwa seseorang dengan hiperkolesterolemia tiga kali lebih beresiko terkena serangan jantung, dibanding dengan yang memiliki kadar kolesterol normal. Hiperkolesterolemia dapat membuat plak atau jaringan fibrosa yang menyumbat pembuluh darah arteri koronaria, sehingga meningkatkan terjadinya penyakit kardiovaskuler yaitu jantung koroner atau infark miokard (Smeltzer & Bare, 2002; Price & Wilson, 2006). World Health

Organization (WHO) (2009, dalam kumar, 2012) mengemukakan “prediksi di tahun

2030 penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian, yang

mempengaruhi sekitar 23.600.000 orang diseluruh dunia. Hypercholesterolemia


(18)

2

Eropa dan di timur Eropa”. Di Indonesia sendiri prevalensi jantung koroner sebesar

0,5 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter sebesar 1,5 persen (Riskesdas, 2013). Tingginya dampak hiperkolesterolemia terhadap kesehatan,mewajibkan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang lebih optimal dari sebelumnya. Upaya untuk menurunkan kadar kolesterol darah dalam mengurangi resiko dan gejala penyakit jantung koroner ini dengan managemen diet, memodifikasi kebiasan sehari

– hari yang lebih baik, rutin berolah raga, dan terapi farmakologi. Obat farmakologi

secara klinis efektif dalam menurunkan kadar kolesterol darah, akan tetapi harganya relatif mahal dan tidak semua orang dapat membelinya dengan harga yang mahal tersebut, secara klinis agen farmakologi juga mempunyai efek samping terhadap penderita (Kumar, et al. 2012). Obat gemfibrozi, fenofibrat dan bezafibrat dari golongan

asam fibrat yang biasanya digunakan pada pasien hiperlipoproteinemia tipe III dan hipertrigliseridemia berat, memiliki efek samping gangguan saluran cerna seperti

mual, mencret, perut kembung, dan lain – lain. Obat golongan resin seperti kolestiramin

dan kolestipol yang biasa digunakan pada penderita hiperkolesterolemia, juga memberikan efek samping seperti mual, muntah, dan konstipasi, namun menjadi berkurang setelah beberapa waktu mengkonsumsi obat tersebut (Farmakologi dan terapi edisi 5, 2011).

Efek samping dari obat - obatan perlu dicari alternatif terapi lain yang memberikan efek samping yang minim atau bahkan nihil, salah satu terapi yang dapat digunakan adalah mengkonsumsi yoghurt susu kambing. Surajudin, et al. (2006,

dalam Rusmiati, et al. 2008) mengemukakan “yoghurt adalah produk yang diperoleh

dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasikan oleh bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan cita rasa yang khas, dengan atau tanpa


(19)

3

adalah bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus acidophilus (asidofilus, atau disingkat A), Bifidobacterium bifidum (bakteri bifidus, disingkat B), Lactobacillus casei, Streptococcus salivarus subsp. thermophilus, dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus (Widodo, 2002; Wang, et al. 2013; Rusmiati, 2008)

Menurut (Ning Xie, et al. 2011): terdapat beberapa hipotesa tentang

penurunan kadar kolesterol oleh bakteri Lactobacillus yaitu: 1) kolesterol yang ada pada

kimus dimakan oleh bakteri, sehingga kolesterol yang diabsorbsi oleh saluran cerna menurun. 2) kolesterol dapat terikat dengan permukaan sel bakteri atau dimasukkan ke dalam membran sel bakteri atau di konveksi menjadi coprostanol oleh kolesterol

reduktase yang diproduksi oleh strain Lactobacillus. 3) menghambat pembentukan

misel oleh strain probiotik. 4) rantai pendek asam lemak terbentuk saat terjadi fermentasi makanan oleh mikroflora bakteri usus, mungkin mengurangi kadar

kolesterol plasma. Bakteri Lactobacillus dapat memproduksi ferulic acid (FA), yang

mana dapat menghambat HMGCoAreductase dan mengsekresikan sterol asam, sehingga kadar kolesterol darah dapat menurun. (Duchesneau, et al. 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jeun Jungae, et al. 2010), bahwa tikus yang di induksi pakan tinggi lemak sehingga mengalami hiperkolesterolemia, kemudian diberikan 1 ×

109 CFU/mL lactobacillusPlantarum KCTC3928 selama empat minggu, didapatkan

penurunan Trigliserida sebanyak 32%, LDL menurun sebanyak 42% dan peningkatan HDL sebanyak 35%.

Kelebihan susu kambing memiliki lemak dan protein yang lebih mudah dicerna oleh usus, karena lemaknya mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek, serta ukuran partikelnya lebih kecil. Kandungan kolesterolnya lebih rendah dibanding dengan susu sapi, kandungan vitamin E pada susu kambing mampu


(20)

4

berfungsi sebagai antioksidan lemak serta mampu mengontrol kadar kolesterol dalam darah (Sodik & Abidin, 2008; Moeljanto dan Wiryanta, 2002). Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui efektifitas pemberian yoghurt susu kambing

berbagai starter terhadap kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus

norvegicus strain wistar)

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter efektif terhadap kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar).

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter terhadap kadar kolesterol total pada tikus putih jantan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi efektivitas pemberian yoghurt susu kambing berbagai

starter terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar).

2. Membandingkan efektivitas yoghurt susu kambing berbagai starter dan

placebo terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar)

3. Menganalisis efektivitas pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter

yang paling efektif terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar).


(21)

5

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Masyarakat

Secara aplikatif penelitian ini ingin memberikan informasi kepada masyarakat bahwa konsumsi yoghurt susu kambing berbagai starter efektif terhadap kadar kolesterol total.

1.4.2 Manfaat Akademis

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan keperawatan.

2. Sebagai masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai

yoghurt susu kambing.

1.4.3 Manfaat Klinis

Untuk mengetahui bahwa pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter efektif terhadap kadar kolesterol total.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian dengan judul “Efektivitas Yoghurt Susu Kambing berbagai starter

terhadap Kadar Kolesterol total pada Tikus Putih Jantan” belum pernah dilakukan,

tetapi terdapat beberapa penelitian yang bisa dijadikan acuan untuk penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Dita Ratnasari Wahyuningrum (2015) dengan judul “Pengaruh Pemberian

Kefir Susu Kambing (Capra aegagrus hircus) terhadap Pertumbuhan

BakteriEnterohemorrhagic Eschericia coli O157:H7 (EHEC)Secara In Vitro”.

Penelitian ini menggunakan rancangan true experimental post test only group design

dengan metode dilusi tabung. Sampel yang digunakan dalam penelitian yang

dilakukanadalah bakteri EHEC biakan murni menggunakan Simple Random

Sampling yang kemudian dibagi dalam kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan 7 (tujuh) kelompok perlakuan. Variabel bebas yang


(22)

6

digunakan adalah kefir susu kambing dengan berbagai macam konsentrasi 100% (kontrol bahan kefir susu kambing); 40%; 20%; 10%; 5%; 2,5%; 1,25%; 0,625%, 0% (kontrol bakteri). Hasil dari penelitian ini didapatkan adanya perbedaan signifikan antara jumlah koloni bakteri EHEC per cawan dengan peningkatan konsentrasi kefir susu kambing, yang ditunjukkkan dari hasil

analisis statistik one way ANOVA dengan nilai signifikansi (p)<a=0.05.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian yoghurt susu kambing stater

Lactobacillus Bulgaricus, Streptococcus Thermophillus, dan campuran (Lactobacillus Bulgaricus & Streptococcus Thermophillus) sebanyak 10 ml/hari/ekor. Variable terikat yang digunakan adalah kadar kolesterol total, HDL, LDL, dan

trigliserida pada tikus putih jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar).

2. Zehra Buyuktuncer, et al. (2013) dengan judul “The Cholesterol Lowering of

Plant Stanol Ester Yoghurt in a Turkish Population a Double-Blind,

Placebo-Controlled Trial”. Penelitian ini menggunakan desain penelitian secara acak,

double-blind, placebo controlled trial dengan desai parallel two-arm termasuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Sampel yang digunakan adalah

pasien dari RS Universitas Hacettepe Departement of Internal Medicine and

Departement of Nutrition and Dietetics. Pada setiap partisipan selama empat minggu masa intervensi, kelompok plant stanol mengkonsumsi 115 g/hari yoghurt rendah lemak dengan 1,9 gram plant stanol ester.Dan kelompok kontrol mengkonsumsi yang sama dengan kelompok intervensi tetapi tanpa plant stanol. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada sampel yang digunakan, desain penelitian yang diterapkan dan


(23)

7

variabel bebas. Terdapat kesamaan dalam variabel yang diteliti, yaitu kolesterol.


(1)

Eropa dan di timur Eropa”. Di Indonesia sendiri prevalensi jantung koroner sebesar

0,5 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter sebesar 1,5 persen (Riskesdas, 2013). Tingginya dampak hiperkolesterolemia terhadap kesehatan,mewajibkan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang lebih optimal dari sebelumnya. Upaya untuk menurunkan kadar kolesterol darah dalam mengurangi resiko dan gejala penyakit jantung koroner ini dengan managemen diet, memodifikasi kebiasan sehari

– hari yang lebih baik, rutin berolah raga, dan terapi farmakologi. Obat farmakologi

secara klinis efektif dalam menurunkan kadar kolesterol darah, akan tetapi harganya relatif mahal dan tidak semua orang dapat membelinya dengan harga yang mahal tersebut, secara klinis agen farmakologi juga mempunyai efek samping terhadap

penderita (Kumar, et al. 2012). Obat gemfibrozi, fenofibrat dan bezafibrat dari golongan

asam fibrat yang biasanya digunakan pada pasien hiperlipoproteinemia tipe III dan hipertrigliseridemia berat, memiliki efek samping gangguan saluran cerna seperti

mual, mencret, perut kembung, dan lain – lain. Obat golongan resin seperti kolestiramin

dan kolestipol yang biasa digunakan pada penderita hiperkolesterolemia, juga memberikan efek samping seperti mual, muntah, dan konstipasi, namun menjadi berkurang setelah beberapa waktu mengkonsumsi obat tersebut (Farmakologi dan terapi edisi 5, 2011).

Efek samping dari obat - obatan perlu dicari alternatif terapi lain yang memberikan efek samping yang minim atau bahkan nihil, salah satu terapi yang dapat digunakan adalah mengkonsumsi yoghurt susu kambing. Surajudin, et al. (2006,

dalam Rusmiati, et al. 2008) mengemukakan “yoghurt adalah produk yang diperoleh

dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasikan oleh bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan cita rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain”. Bakteri yang digunakan untuk membuat susu fermentasi ini


(2)

adalah bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus acidophilus (asidofilus, atau disingkat A),

Bifidobacterium bifidum (bakteri bifidus, disingkat B), Lactobacillus casei, Streptococcus salivarus subsp. thermophilus, dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus (Widodo, 2002; Wang, et al. 2013; Rusmiati, 2008)

Menurut (Ning Xie, et al. 2011): terdapat beberapa hipotesa tentang

penurunan kadar kolesterol oleh bakteri Lactobacillus yaitu: 1) kolesterol yang ada pada

kimus dimakan oleh bakteri, sehingga kolesterol yang diabsorbsi oleh saluran cerna menurun. 2) kolesterol dapat terikat dengan permukaan sel bakteri atau dimasukkan ke dalam membran sel bakteri atau di konveksi menjadi coprostanol oleh kolesterol

reduktase yang diproduksi oleh strain Lactobacillus. 3) menghambat pembentukan

misel oleh strain probiotik. 4) rantai pendek asam lemak terbentuk saat terjadi fermentasi makanan oleh mikroflora bakteri usus, mungkin mengurangi kadar

kolesterol plasma. Bakteri Lactobacillus dapat memproduksi ferulic acid (FA), yang

mana dapat menghambat HMGCoAreductase dan mengsekresikan sterol asam, sehingga kadar kolesterol darah dapat menurun. (Duchesneau, et al. 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jeun Jungae, et al. 2010), bahwa tikus yang di induksi pakan tinggi lemak sehingga mengalami hiperkolesterolemia, kemudian diberikan 1 ×

109 CFU/mL lactobacillusPlantarum KCTC3928 selama empat minggu, didapatkan

penurunan Trigliserida sebanyak 32%, LDL menurun sebanyak 42% dan peningkatan HDL sebanyak 35%.

Kelebihan susu kambing memiliki lemak dan protein yang lebih mudah dicerna oleh usus, karena lemaknya mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek, serta ukuran partikelnya lebih kecil. Kandungan kolesterolnya lebih rendah dibanding dengan susu sapi, kandungan vitamin E pada susu kambing mampu


(3)

berfungsi sebagai antioksidan lemak serta mampu mengontrol kadar kolesterol dalam darah (Sodik & Abidin, 2008; Moeljanto dan Wiryanta, 2002). Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui efektifitas pemberian yoghurt susu kambing

berbagai starter terhadap kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus

norvegicus strain wistar)

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter efektif terhadap

kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar).

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter terhadap kadar kolesterol total pada tikus putih jantan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi efektivitas pemberian yoghurt susu kambing berbagai

starter terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar).

2. Membandingkan efektivitas yoghurt susu kambing berbagai starter dan

placebo terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar)

3. Menganalisis efektivitas pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter

yang paling efektif terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus


(4)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Masyarakat

Secara aplikatif penelitian ini ingin memberikan informasi kepada masyarakat bahwa konsumsi yoghurt susu kambing berbagai starter efektif terhadap kadar kolesterol total.

1.4.2 Manfaat Akademis

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan keperawatan.

2. Sebagai masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai

yoghurt susu kambing. 1.4.3 Manfaat Klinis

Untuk mengetahui bahwa pemberian yoghurt susu kambing berbagai starter efektif terhadap kadar kolesterol total.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian dengan judul “Efektivitas Yoghurt Susu Kambing berbagai starter

terhadap Kadar Kolesterol total pada Tikus Putih Jantan” belum pernah dilakukan,

tetapi terdapat beberapa penelitian yang bisa dijadikan acuan untuk penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Dita Ratnasari Wahyuningrum (2015) dengan judul “Pengaruh Pemberian

Kefir Susu Kambing (Capra aegagrus hircus) terhadap Pertumbuhan

BakteriEnterohemorrhagic Eschericia coli O157:H7 (EHEC)Secara In Vitro”.

Penelitian ini menggunakan rancangan true experimental post test only group design

dengan metode dilusi tabung. Sampel yang digunakan dalam penelitian yang

dilakukanadalah bakteri EHEC biakan murni menggunakan Simple Random

Sampling yang kemudian dibagi dalam kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan 7 (tujuh) kelompok perlakuan. Variabel bebas yang


(5)

digunakan adalah kefir susu kambing dengan berbagai macam konsentrasi 100% (kontrol bahan kefir susu kambing); 40%; 20%; 10%; 5%; 2,5%; 1,25%; 0,625%, 0% (kontrol bakteri). Hasil dari penelitian ini didapatkan adanya perbedaan signifikan antara jumlah koloni bakteri EHEC per cawan dengan peningkatan konsentrasi kefir susu kambing, yang ditunjukkkan dari hasil

analisis statistik one way ANOVA dengan nilai signifikansi (p)<a=0.05.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian yoghurt susu kambing stater Lactobacillus Bulgaricus, Streptococcus Thermophillus, dan campuran (Lactobacillus Bulgaricus & Streptococcus Thermophillus) sebanyak 10 ml/hari/ekor. Variable terikat yang digunakan adalah kadar kolesterol total, HDL, LDL, dan

trigliserida pada tikus putih jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar).

2. Zehra Buyuktuncer, et al. (2013) dengan judul “The Cholesterol Lowering of

Plant Stanol Ester Yoghurt in a Turkish Population a Double-Blind, Placebo-Controlled Trial”. Penelitian ini menggunakan desain penelitian secara acak, double-blind, placebo controlled trial dengan desai parallel two-arm termasuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Sampel yang digunakan adalah

pasien dari RS Universitas Hacettepe Departement of Internal Medicine and

Departement of Nutrition and Dietetics. Pada setiap partisipan selama empat minggu masa intervensi, kelompok plant stanol mengkonsumsi 115 g/hari yoghurt rendah lemak dengan 1,9 gram plant stanol ester.Dan kelompok kontrol mengkonsumsi yang sama dengan kelompok intervensi tetapi tanpa plant stanol. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada sampel yang digunakan, desain penelitian yang diterapkan dan


(6)

variabel bebas. Terdapat kesamaan dalam variabel yang diteliti, yaitu kolesterol.