dengan gejala lain di dalam masyarakat. Pengelohan data dengan cara deskriptif, menceritakan lewat kata-kata yang didapat di lapangan.
3.2. Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi dimaksudkan untuk mempermudah dan memperjelas objek yang menjadi sasaran penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Balai
Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang di JL. Raya Comal Baru
Ampelgading – 45 Kabupaten Pemalang. Lokasi dipilih dengan
mempertimbangkan beberapa alasan, Disamping alasan tersebut diatas, alasan lain yang membuat peneliti memilih lokasi penelitian di Lembaga Balai Rehabilitasi
Sosial adalah Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang memiliki
struktur organisasi yang sudah diakui oleh dinas sosial yang menaungi beserta sudah memiliki gedung sendiri, sehingga keberadaan balai rehabilitasi sosial
tersebut biasa digunakan untuk masyarakat. Melihat keunggulan di atas maka terlihat sekali bahwa pembinaan PGOT pada balai rehabilitasi sosial dilakukan
dengan baik. Hal-hal tersebut di atas bisa menjadi alasan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitian di Balai Rehabilitasi Sosial
“Samekto Karti” Pemalang.
3.3. Fokus Penelitian
Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang menampung semua
penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS yang terjaring di seluruh Karisidenan Pekalongan, diantaranya adalah : PGOT, anak jalanan anjal,
Psykotik, dan Lansia.
Supaya lebih spesifik dan mendetail, dalam penelitian ini peneliti hanya memfokuskan pada Pembinaan PGOT, faktor pendorong dan penghambat berikut
cara penanganan faktor penghambat kegiatan pembinaan PGOT di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang.
3.4. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini sumber data dipilih secara purporsive. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajah obyeksituasi sosial yang diteliti Sugiyono. 2006: 300.
Keterangan-keterangan dari
subyek berfungsi
sebagai upaya
merekonstruksi bagaimana seseorang atau suatu kelompok keseluruhan, perlu dinyatakan secara jelas di dalam usulan atau rancangan penelitian. Adapun yang
menjadi subyek penelitian ini meliputi: 3.4.1. Subyek penelitian sebanyak 5 orang yang terdiri dari lima penerima
manfaat di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang.
3.4.2. Informan utama yaitu 2 orang instruktur pembinaan. 3.4.3. Informan pendukung yaitu Kepala Balai Rehabilitasi Sosial.
3.5. Sumber Data Penelitian
3.5.1. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Dalam penelitian ini diperoleh dari sumber asli yang memberikan informasi atau
data yang berkaitan dengan Pembinaan PGOT di Balai Rehabilitasi Sosial
“Samekto Karti” Pemalang. Sumber yang dimaksud adalah lima orang penerima manfaat yang menjadi subyek penelitian, dua instruktur pembinaan sebagai
informan utama dan Kepala Balai Rehabilitasi sebagai informan pendukung. 3.5.2. Data sekunder, yakni sumber data yang diperoleh dari bahan bacaan atau
referensi yang menunjang dalam penelitian ini. Data sekunder ini berupa buku –
buku, foto, dokumentasi program, serta jurnal-jurnal yang berhubungan dengan Balai Rehabilitasi Sosial
“Samekto Karti” Pemalang.
3.6. Teknik Pengumpulan Data