33
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang dikaji, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif akan
menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. Artinya data yang dianalisis di dalamnya
berbentuk deskriptif dan tidak berupa angka seperti halnya pada penelitian kuantitatif.
Pada dasarnya penelitian kualitatif adalah suatu prosedur untuk dapat menghasilkan sejumlah deskripsi tentang apa yang akan ditulis atau diucapkan
oleh orang yang menjadi sasaran penelitian, serta diskripsi mengenai perilaku mereka yang dapat diamati. Penelitian kualitatif tidak bertujuan melakukan
pengukuran atau tidak menggunakan prosedur statistik dalam menjelaskan hasil penelitian.
Menurut Bodgan dan Taylor, metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau perilaku yang diamati Moleong, 2012: 4. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berbentuk kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis atau
lisan dan foto. Data yang merupakan kata-kata pada penelitian kualitatif mampu menjelaskan alur cerita dan makna-maknanya.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, gejala, keadaan atau kelompok tertentu antara suatu gejala
dengan gejala lain di dalam masyarakat. Pengelohan data dengan cara deskriptif, menceritakan lewat kata-kata yang didapat di lapangan.
3.2. Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi dimaksudkan untuk mempermudah dan memperjelas objek yang menjadi sasaran penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Balai
Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang di JL. Raya Comal Baru
Ampelgading – 45 Kabupaten Pemalang. Lokasi dipilih dengan
mempertimbangkan beberapa alasan, Disamping alasan tersebut diatas, alasan lain yang membuat peneliti memilih lokasi penelitian di Lembaga Balai Rehabilitasi
Sosial adalah Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang memiliki
struktur organisasi yang sudah diakui oleh dinas sosial yang menaungi beserta sudah memiliki gedung sendiri, sehingga keberadaan balai rehabilitasi sosial
tersebut biasa digunakan untuk masyarakat. Melihat keunggulan di atas maka terlihat sekali bahwa pembinaan PGOT pada balai rehabilitasi sosial dilakukan
dengan baik. Hal-hal tersebut di atas bisa menjadi alasan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitian di Balai Rehabilitasi Sosial
“Samekto Karti” Pemalang.
3.3. Fokus Penelitian